Mas Agus,

Saya sebagai birokrat, kalo ikut kursus mungkin juga sering keluar ruangan,
ato tetap di ruangan tapi ngorok. Itu terjadi tentunya kalo materinya kurang
menarik ato materi menarik tapi penyampaiannya yang gak komunikatif. Itulah
seninya berbicara di depan kelas. Saya yakin kalo mas Agus yang berbicara di
depan kelas, tentu materi dan gaya penyampaiannya pasti OK. Saya tahu,
karena beberapa minggu yang lalu waktu berbicara di depan birokrat dari
beberapa Kab/ Kota di Jawa Timur, pesertanya tidak ada yang walk out.

Langkah mas Agus mengalihkan pemberian materi ke mahasiswa, saya kira sangat
tepat, masa depan mereka masih panjang, sehingga misi sosialisasi geologi
akan lebih berhasil, karena mereka tentunya akan menyebarluaskannya ke orang
lain/ masyarakat. Bahkan mestinya sasaran sosialisasi kita adalah siswa TK
sampai mahasiswa. Misalnya dalam masalah bencana geologi, kalo yang kita
beritahu anak2/ remaja, mereka akan lebih memahami dan menghayati, sehingga
nantinya mereka akan mengingatkan para orang tua mereka apabila ada
tanda-tanda akan terjadi bencana (misal tsunami dan tanah longsor/ banjir
bandang). Bahkan mereka akan mengingatkan para orang tua mereka, apabila
para orang tua melakukan tindakan yang dapat merusak lingkungan/ memicu
terjadinya bencana, misal menggunduli hutan dsb.

Mengenai PIT IAGI Pekanbaru, saya kira sudah bagus. Hanya barangkali
gregetnya yang masih kurang terasa, mungkin karena masih kurang banyaknya
pemasangan spanduk, poster, baliho dsb, khususnya di tempat-tempat yang
strategis. Tapi yang penting peserta tidak ada yang *gregeten,* saya kira
sudah sangat bagus. Sewaktu di Pekanbaru, saya  tidak gregetan, tapi gemes
lihat Dona Agnesia, karena waktu itu diajak temen Jateng untuk foto bersama
dia. Salut deh... buat seluruh panitia dan tentunya saya sangat
berterimakasih atas sambutan yang hangat dari temen2 panitia.

Wassalam,
Birokrat Jatim.


On 12/18/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kang Iful,

Selamat untuk semuanya. Masukan sudah banyak ke PP-IAGI.
Berikut saya sampaikan catatan kecil barangkali kelewatan. Tapi masukan
sudah cukup banyaklah yang bermuara pada pencapaian yang sudah cukup
maksimal.
Nah beberapa hari setelah itu, dan juga ketemu dengan assek I Pemprov.
Riau, saya ditanya kira-kira hasil dari konferensi IAGI di Pekanbaru kemarin
apa masukan buat Pemda Riau?
Saya jawab juga :
1, Sehari setelah perhelatan IAGI di pekabaru usai, harian lokal di
Pekanbaru (Riau Pos dan juga Riau Mandiri) memuat pernyataan pak Turidho
(Pengda IAGI Riau), bahwa "pada saatnya Riau membutuhkan Program Studi
Teknik Geologi di lingkungan perguruan tinggi yang ada di Riau. Kebutuhan
itu sangat mendesak."
2. Saya katakan lagi, bahwa ada acara kursus geologi untuk perencanaan
pengembangan wilayah, yang dibiayai oleh prop.Riau dan Pengda IAGI Riau,
dan melibatkan unsur bapeda-bapeda se-Riau, ternyata tidak mendapat
tanggapan yang positip dari staf pemda yang hadir, karena kursus tersebut
diikuti dengan setengah hati. Ini juga saya laporkan ke Pimpinan Dinas
Pertambangan dan Energi Prop.Riau dan anggota DPRD Riau, secara lisan.
Padahal saya telah menyiapkan semua itu dengan sungguh-sungguh, akhirnya
materi tersebut saya berikan ke mahasiswa teknik perminyakan univ.islamriau 
(UIR), yang khusus dipanggil oleh panitia IAGI untuk mengisi sesi siang
yang saat itu peserta kursusnya hilang semua. Materi tersebut saya sulap
jadi : Pembelajaran Geologi Lingkungan dalam Eksplorasi dan Eksploitasi
Migas. Hadir 30 mahasiswa.
3. Saya katakan lagi, bahwa Pemda riau perlu mengoptimalkan data dan
informasi kegeologian bagi pembangunan riau, tidak hanya sekedar migas; tapi
masalah air tanah, tata guna laha, wilayah pantai, bahan galian, kebencanaan
longsor khusus di riau bagian barat, serta pengembangan eksplorasi batubara
dan mineral bijih yang ada di wilayah riau bagian barat.

Kenyataan ini juga terungkap pada Seminar Nasional Pengembangan Sumberdaya
Manusia berbasis Kompetensi bidang Energi dan Sumberdaya Mineral yang
diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM di Hotel Horison Bandung 18-19
Desember 2006 (kebetulan saya mendapat undangan dari panitia mewakili
TGL-UGM), dimana salah satu pembicaranya adalah Gubernur Riau (yang
dibawakan oleh Assek I), dan terungkap secara jujur bahwa Riau kaya
sumberdaya geologi, tapi miskin sumberdaya manusia bidang kegeologian
(non-migas) yang mengelolanya. Karena itu, Riau perlu masukan dari
stakeholder kegeologian untuk pengembangan potensi geologi non-migas dan
tenaga ahli geologi non-migas untuk menopang akselerasi pembangunan riau ke
depan. Kemudian Assek I Riau tersebut memberikan ungkapannya di depan forum
itu bahwa Riau membutuhkan Prodi Teknik Geologi.

Nah, pada kondisi yang demikian, maka menurut saya : Pemda Riau kayaknya
menginginkan laporan tertulis/ masukan-masukan hasil konggres IAGI di
Pekanbaru. Salah satu pimpinan di dinas pertambangan dan energi, bercerita :
apa yang bisa ditindak-lanjuti setelah IAGI di Pekanbaru bagi Pemda Riau.

Cukup sampai disini, forum tersebut masih berlangsung hingga besok di
Hotel Horison Bandung dan PP-IAGI juga mendapat kesempatan untuk bicara
melalui Pak Deny (Komisi Iptek dan SDM PP-IAGI / juga dosen TGL-ITB). Forum
tersebut sangat menarik karena melibatkan stake-holder bidang ESDM. Asosiasi
profesi tidak banyak yang hadir, yang jelas adalah lembaga sertifkasi
nasional, LPJK, Perhapi, IAGI (saya juga boleh mewakili IAGI dan GL-UGM).
Nah catatan hasil Forum Pengembangan SDM berbasis Kompetensi Bidang Geologi,
Energi dan Sumberdaya Manusia, lain kali saya bisa posting ke
milis.Sebetulnya Komisi Sertifikasi PP-IAGI sudah sangat jauh melangkah
dan tinggal diperlukan kemudian bisa didaftarkan ke LPJK. Nah lho, ceritamu
banyak gus...

Salam cukup ...saja
agus hendratno

Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bapak-bapak,
Mohon maaf beribu maaf bila masukan saya tidak tepat, karena saya bukan
panitia yang terlibat langsung, hanya "orang luar" sebagai peserta saja
yang
dhoif. Mungkin sudut pandang saya tidak di posisi yang tepat.
Masukkan yang benar, bisa ditindak lanjuti, yang salah yang harap
diabaikan
saja.
Keikut sertaan saya sebagai peserta di PIT IAGI juga naik turun, kadang
ikut
tapi kadang tidak, dan lebih banyak tidaknya...karena sebelumnya saya
lebih
sering di IATMI/IPA/SPE ketimbang di IAGI.
Karena scope kerja saya banyak di Drilling, Production Optimization dan
Reservoir & completion. dan saat ini di Geomechanic and Slurry Fracture
Injection.

Tapi saya tetap terkesan atas terselenggaranya PIT IAGI Pekanbaru.

Wassalam,
KA

----- Original Message -----
From: "mohammad syaiful"
To: "Kabul Ahmad" ;
Cc: "Semimbar, Habash (hbsemim)" ; "Rovicky Dwi
Putrohari" ; "Ridwan Djamaluddin"

Sent: Friday, December 15, 2006 10:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN


> terimakasih pak kabul atas masukan yg sangat baik dan membangun ini.
> sengaja imil saya perluas ke milis iagi, agar dapat diketahui oleh
> teman2 lainnya, dan tentu saja agar ada masukan lainnya.
>
> beberapa hal yg disampaikan pak kabul mungkin kurang tepat, tetapi
> itulah yg telah dilakukan secara optimal pada waktu tsb. dan semoga
> semua kekurangan dapat diperbaiki utk kepentingan mendatang.
>
> himbauan utk setahun sebelumnya sudah mulai woro2 pengumpulan makalah,
> saya sepakat sepenuhnya. tapi keterbatasan yg ada (panitia belum
> terbentuk dsb), adalah kendala. tapi baiklah, sbg sc pit iagi, saya
> himbau juga kepada rekan2 semuanya utk mulai sekarang memikirkan
> abstrak utk dipresentasikan pada pit iagi 2007. soal tempat dan
> waktunya memang belum ditentukan, tetapi rencana hajatan tetap ada.
>
> sekali lagi terimakasih kepada pak kabul, mudah2an masukan ini
> bermanfaat terutama buat teman2 panitia.
>
> salam,
> syaiful
> *sc pit iagi
>
> On 12/14/06, Kabul Ahmad wrote:
>> Mas Syaiful, Mas Habash Semimbar, Yth
>>
>> Assalamu'alaikum w.w.
>>
>> Saya bukan anggota panitia tapi salah satu peserta pertemuan dan juga
>> peserta pameran ingin menyumbangkan beberapa masukan dan saran.
>> PIT IAGI yang lalu adalah PIT yang terselenggara di luar Jawa yang
>> pertama
>> kali. sangat wajar masih ada beberapa kekurangan dan masalah yang
timbul
>> namun secara umum saya anggap cukup sukses.
>> Kota Pekanbaru memang telah disadari belum cukup berpengalaman untuk
>> mengadakan event yang akbar karena keterbatasan fasilitas, baik dari
>> Hotel,
>> Bandara, transport, juga mungkin miskin hiburan atau pariwisata. Jadi
>> ketika
>> 'rombongan' besar tamu IAGI menyerbu Pekanbaru, hotel-hotel langsung
>> kelabakan dan penuh.
>> Panitia nampaknya kurang terlibat dalam penempatan para tamu ini
>> disesuaikan
>> dengan kapasitas kamar hotel...atau malah para peserta telat booking ??
>>
>> Jadi berikut ini catatan saya , mohon maaf jangan tersinggung lho, ini
>> demi
>> perbaikan kedepan, menyambut himbauan mas Syaiful.
>>
>> 1. Panitia - OC : Terjadi perubahan sedikit mendadak pergantian ketua
>> panitia OC dari pak Muchtar ke pak Habash yang sepertinya belum
>> diantisipasi
>> bahwa pak Muchtar akan mundur diri....ke Arab Saudikah ? Untuk PIT yad
>> seperti ini jangan sampai terjadi lagi, untungnya mas-mas di Riau
>> terutama
>> mas Habash siap dan bersedia.
>> Dominan OC dari Chevron, sedikit melibatkan dari unsur pemerintah (
>> Kimpraswil, Dinas Pertambangan, /Prov/Kabupaten,Universitas dan
>> perusahaan
>> dibidang energi kebumian, bapedalda/KLH , BPI) yang mana banyak alumni
>> geologi disana pula. Bukan cuma sebagai advisor saja, tapi ada yang
>> aktif.
>>
>> 2. Pemilihan EO ( event organizer ) lokal Riau : Terus terang EO
>> Pekanbaru
>> sama sekali belum profesional, mereka merekrut mahasiswa/wi Riau yang
>> asal
>> comot dan berpenampilan menarik tapi masih gugup melayani tamu,
untungnya
>> anggota OC para senior geologist Chevron mampu membantu. nampanya tidak
>> ada
>> gladi kotor ataupun resik untuk para EO ini. Saya rasa mereka
>> berpengalaman
>> di dunia entertainment, panggung hiburan dan musik. Lain waktu seleksi
>> yang
>> teliti dan adakan pelatihan agar mereka lebih prof. di dunia pertemuan
>> ilmiah dan resmi skala besar. Untuk pembayaran melalui kartu kredit,
>> panitia
>> menyiapkan sendiri elektronik scanner atau gesek manual dengan cara
>> verifikasi kartu terlebih dahulu melalaui telpon ke VISA/Master.
>>
>> 3. Pemilihan Venue : Nah ini yang sulit di Pekanbaru. Tidak ada tempat
>> yang
>> cukup representative di sana dengan jumlah ruangan yang memadai dan
>> berkelas
>> internasional. Mungkin malah Chevron Rumbai dengan RCCnya ( Rumbai
>> Recreation Center ) lebih cocok untuk event ini, cuma Hotel ya agak
jauh
>> ke
>> kota.Masalahnya apakah Chevron mengijinkan ? Nah ini juga bisa menjadi
>> pertimbangan apabila PIT yad diadakan di luar Jawa. Bila tidak ada
tempat
>> ya
>> pinjam universitas yang ada. Misal di Makassar, pinjam UnHas, dsb. Saya
>> rasa
>> malah afdol, sebab universitas tempat para ilmuwan...murah,
>> representative.
>>
>> 4. Pemilihan Kota di Luar Jawa : Segi positifnya, memberikan kesempatan
>> kepada Pengda di daerah untuk ikut aktif, namun negatifnya ( bila jauh
),
>> peserta menjadi sedikit, jumlah paper juga menyusut, peserta pameran
juga
>> sedikit..hampir semua alasan karena biaya dan jarak. Memang paling
mudah
>> jangkauannya adalah Jawa.
>>
>> 5. Makalah Ilmiah : Saya rasa sudah "agak" cukup jumlah dan
kualitasnya,
>> beberapa diantaranya adalah thesis yang sudah ada baik S1, S2 dan S3.
>> Kedepan promosi makalah ini agar lebih gencar, setahun sebelumnya sudah
>> mengirimkan undangan makalah ke universitas, perusahaan
>> pertambangan-minyak-energi, explorasi, universitas luar negeri AS,
>> UK,France, Malaysia, Institusi pemerintah, Bankir, Bapennas,
departemen2
>> ,
>> DPR, dll. dan juga AAPG Bahkan boleh melibatkan HAGI dan IATMI atau
juga
>> PII
>> ataupun pengamat ekonomi masalah energi! (Malah Kementerian ESDM dan
>> Badan
>> Geologi saja sangat minim partisipasinya ??.)
>> Para presenter diantaranya memang sudah senior dan kawakan juga jago
>> bicara,
>> tapi ada juga yang "masih hijau". Jadi mutu presentasi juga harus
>> ditingkatkan baik materi maupun presenternya sendiri.( di IPA
Convention,
>> para presenter diwajibkan gladi resik agar tidak grogi dan lancar )
>>
>> 6. Luncheon Talk : tempat yang sempit juga waktu yang sedikit menjadi
>> diskusi tidak berkembang, tapi kemarin sudah cukup bermutu. Kedepan
>> diadakan
>> seminar terbuka untuk untuk umum yang baik untuk awam/masyarakat dalam
>> rangka menyambut PIT, undangan terbuka, gratis. Sehingga IAGI terkenal
di
>> rakyat dengan bobot mutu ilmu dan kepakaran yang bermanfaat bagi
rakyat.
>> dengan topik yang up to date,..misalnya tentang tsunami, gempa, wedhus
>> gembel, bencana longsor, banjir, energi alternatif, panasbumi,
reklamasi
>> tambang, atau juga lumpur mbledhos, sumber daya alam, lingkungan hidup,
>> dll.dll.
>>
>> 7. Makanan dan sajian : Makanan agak "pelit" dan sederhana sekali.
>> Sorry,
>> ini saya bandingkan dengan IATMI yang memang kaya. Sumbangan sponsor
>> makanan
>> yang kurang atau emang pihak hotel yang ngirit ? atau memang dananya
>> mripit
>> ?
>>
>> 8. Sponsor : Jumlahnya masih sedikit, mungkin kurangnya publikasi dan
>> usaha
>> tetapi malah ada sponsor yang nyumbang gede tapi tidak ikut
>> berpartisipasi
>> baik makalah, pameran...ataupun mengirimkan wakilnya sebagai peserta,
ada
>> apa ?
>>
>> 9. Gaung PIT IAGI : Ini yang kurang iklan dan publikasi juga kurangnya
>> lobby
>> atau informasi yang akurat di pemerintahan, terbukti Gubernur Riau yang
>> tidak hadir ( apapun alasannya ) sehingga PIT IAGI ini tidak direspon
>> "antusias" oleh pemda...bukan prioritas, walaupun sebagai sponsor
>> utama...malahan Gubernur pada hari yang sama main golf bersama petinggi
>> Malaysia yang pemberitahuannya belakangan setelah undangan IAGI
tentunya.
>> Jadi IAGI kurang dekat dengan pemerintah daerah. ( maaf jika saya salah
>> menilai ). Kedepan, IAGI harus dekat ke Pemda dimanapun, makanya di
>> setiap
>> PengDa IAGI harus ada wakil dari Pemda. Minimal mereka KaDin ( tidak
>> mesti
>> lulusan geologi, tapi interes dan mendukung ke geologian/energi
>> kebumian ).
>> Masyarakat di Pekanbaru umumnya juga tidak tahu apa itu PIT IAGI,
>> binatang
>> apa itu ? Terus apa pengaruhnya terhadap masyarakat ? Publikasi di
koran
>> juga minim, kalah dengan berita dan foto2 aktifitas keluarga pejabat
>> lokal.
>> Kedepan, adakan konferensi pers, masuk keTV daerah, radio dll. Terbukti
>> sedikitnya masyarakat umum atau pejabat pemda mengunjungi pameran
ataupun
>> ikut mendengarkan makalah...( lha wong mbayar mahal je... selain nggak
>> mudheng barangkali ). Nampaknya PIT IAGI adalah hanya dari kita dan
hanya
>> untuk kita.
>>
>> 10. Terakhir, overall, PIT IAGI Cukup Sukses dengan keterbatasan PengDa
>> Riau
>> yang ada, dengan segala fasilitas yang ada. Masih ada hari esok untuk
>> perbaikan. Maaf, mungkin saya hanya pandai mengkrtik, tapi tak pandai
>> berbuat.....namun ini dukungan saya kepada IAGI.
>>
>> Bravo SC and OC !
>>
>> Wassalam,
>> Kabul Ahmad Kurniadi
>> Duri - Riau.
>>
>>
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "mohammad syaiful" <>
>> To:
>> Sent: Thursday, December 14, 2006 5:32 PM
>> Subject: [iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN
>>
>>
>> > rekan2,
>> >
>> > panitia pit iagi 2006 saat ini sedang mempersiapkan laporan dengan
>> > target semuanya tuntas utk dipertanggung-jawabkan paling lambat akhir
>> > pebruari 2007.
>> > sehubungan dg hal tsb, khususnya buat teman2 yg sempat mengikuti
acara
>> > di pekanbaru, dimohon utk memberikan masukan, demi perbaikan
>> > pelaksanaan pit iagi pada tahun2 selanjutnya.
>> >
>> > salam,
>> > syaiful
>> > *sc pit iagi
>> >
>> > --
>> > Mohammad Syaiful - Explorationist
>> > Mobile: 62-812-9372808
>> > Email: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>> > Head Office:
>> > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
>> > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
>> > Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > ---------------------------------------------------------------------
>> > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
>> > ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>> > ---------------------------------------------------------------------
>> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> > No. Rek: 123 0085005314
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> > No. Rekening: 255-1088580
>> > A/n: Shinta Damayanti
>> > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> > ---------------------------------------------------------------------
>> >
>> >
>>
>>
>>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist
> Mobile: 62-812-9372808
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> Head Office:
> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
>
>



---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Kirim email ke