Wah Para pendekar udah mulai turun gunung. Thanks buat Messr Frank, Hasan, Paulus, Leo, Yuriza, Noor, Budiman dll yang kelupaan. Great discussion, meskipun ada beberapa bagian yang getting too technical for simple heolohist like me. Saya akan crossplot porosity cubes dengan hasil petrophysical analysis di well. Keduanya di proses dan diinterpretasi secara independent oleh kumpeni yang beda. Kalau korelasinya lumayan bisa diterima, hajar bleh,potong kompas langsung masuk ke Petrel ...seismic (porosity cubes) jadi soft data buat modeling porosity. Kalau gak berkorelasi....... baru mikir lagi .... Cheers Oki
Hasan Sidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Agak telat mengomentari; baru balik cuti. Seperti yang sudah diutarakan beberapa rekan, relative impedance merupakan harga relative. Sebagai contoh, harga positive bisa menunjukkan perubahan dari sealing shale ke top limestone yang mengindikasikan perubahan dari material yang relative soft ke yang lebih keras. Tapi tidak menutup kemungkinan perubahan dari O/P (softer) shale ke porous carbonate. Jika software Jason yang digunakan, relative impedance ini bisa dibilang hampir independent dari data log/ sumur. Interpretasi bisa dilakukan di domain relative (atau juga terkadang disebut bandpass) ini, tapi hanya sebatas qualitative interpretation. Di sini ada kecenderungan, inversion dilakukan secara iterative. Kombinasi relative Vp/Vs dan relative AI misalnya digunakan untuk memetakan stratigraphic framework dan juga (bila memungkinkan) discontinuous bodies/ facies tertentu; baik siliclastic maupun carbonate environment bahkan volcanics. Hasilnya dipergunakan untuk membuat absolut impedance yang reliable sehingga bisa dipergunakan untuk quantitative interpretation. Untuk quantitative interpretation (eg. porosity cube), setelah tahu limitasi hasil inversi (korelasi dengan well log), bisa dilakukan sensitivity analysis dengan univariate statistic ataupun - kalau mau lebih akurat - multivariate statistics (eg. AI - S-impedance - Porosity). Jika jumlah well kurang memadai, tentunya cloud-transform bisa dibantu dengan mencoba fluid substitution atau well modeling untuk mengcapture kemungkinan-2 yang ada. Satu hal penting yang juga menjadi standard workflow adalah data QC/conditioning, baik well data maupun seismic-nya. Well log bukan holy grail, demikian juga dengan seismic yang umumnya noisy. Dengan demikian interpretasi yang kita lakukan, baik qualitative maupun quantitative, bisa memperhitungkan asumsi-2 dengan lebih akurat. Moga-moga gak tambah bingungin ... FHS --------------------------------- Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.