Ulasan petroleum system West Sulawesi dari Ferry sudah benar saya pikir,
ada beberapa catatan tambahan :

Reservoir
Reservoir umur Miosen ke atas mungkin kualitasnya tak akan sebagus kawan
seumurnya di sisi Kalimantan. Ini berhubungan dengan provenance di West
Sulawesi yang lebih volkanik (spt Camba Fm.) dan pendeknya jarak
provenance-tempat deposisi dari West Sulawesi onshore ke offshore-nya
yang akan mengakibatkan sedimen tak mature. Bandingkan dengan betapa
mature-nya sedimen umur tersebut di Kutei offshore karena re-cycling
berkali2.

Source dan charging
Beberapa studi geokimia pada oil seeps di West Sulawesi menunjukkan
bahwa source minyak2 ini adalah batuan induk silisiklastik berumur Eosen
(eq. Lower Tanjung SR). Apakah ada coally source Miosen seperti di sisi
Kalimantan ? Masih tanda tanya sebab pada saat Miosen, sistem delta di
West Sulawesi tak seberkembang (atau tak berkembang) seperti di East
Kalimantan. Source-nya berupa synrift graben Eosen sebelum West Sulawesi
terpisah dari sisi timur Kalimantan. Charging yang jelas baru dari
graben2 Eosen di offshore ke reef eq. Berai (Oligo-Miosen) di
horst-blocknya. Charging dari Eosen graben ke foldbelt Miosen di
offshore lebih berisiko, tetapi di onshore hal ini sudah terjadi.

Trap
Gravity-driven toe-thrusting tetap terjadi di Miosen foldbelt offshore
di kawasan paling barat, tetapi betul bahwa semakin ke timur mendekati
onshore West Sulawesi foldbelt makin banyak pengaruh kompresi (seperti
Kalosi foldbelt). Keberadaan thin-skinned tectonics mau tak mau
menunjukkan bahwa toe thrusting bekerja juga di sini. Trap yang lain
adalah reef eq. Berai-upper Tonasa yang berkembang di setiap horst block
di offshore West Sulawesi. Terjadi diskusi yang lama dengan Exxon dan
Marathon, apakah itu volcanic cone atau reef, tetapi kedua operator
meyakini bahwa itu adalah reef, apalgi sekarang kita semua lebih yakin
bahwa Makassar Strait hanyalah attenuated continental crust, jadi
volkanisme basic mungkin memang tak terjadi.

Seal
Selain yang ditulis Ferry, ekivalen Tonasa limestone (Oligocene) yang
tight bisa jadi seal juga buat objektif Eosen di synrift.

Herry, Tonasa limestone telah lama menjadi target eksplorasi di South
Sulawesi, sejak awal tahun 1970-an. Banyak sumur Gulf Oil telah dibor
untuk melihat prospektivitas Tonasa. Tetapi, sampai sekarang belum
terbukti prospektivitas itu. Secara umum, Tonasa limestone is very
tight. Tetapi di seberang utara Walanae Fault, di blok turunnya, Tonasa
di situ adalah re-deposited Tonasa carbonate, dan lumayan porous
walaupun hanya bisa melepaskan gas seep.

Rekan saya di BPMIGAS, Johnson, pasti punya catatan tambahan lagi,
silakan.

Salam,
Awang

-----Original Message-----
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 6:36 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)

Wah kalau semua komponen tidak ada masalah, resiko nya kecil dong ya...
:-)
Untuk reservoir, apa Oligocene Limestone di sepanjang West Sulawesi
(Tonasa??) bukan merupakan target eksplorasi?

Salam,
Herry

----- Original Message ----
From: Ferry Bastaman Hakim <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, 28 February, 2007 6:12:58 PM
Subject: [iagi-net-l] West Sulawesi (was:Tender Winners)


Herry,

Yuk, coba kita liat satu2 komponen petroleum system di west Sulawesi :

Reservoir 
Sepertinya tidak masalah, tetapi adanya influx volcanic material pada
formasi Upper & Middle Miocene akan mempengaruhi kualitasnya. Yang
menarik justru Eocene reservoir yang masih underexplored.

Source rock dan charge juga tidak masalah.
Dengan ada dan banyaknya oil/gas seeps di onshore-nya sudah cukup
membuktikan adanya source rock yang mature. Mungkin tantangannya adalah
memodelkan bahwa matured SR tsb cukup signifikan utk men-charge
struktur2 yang ada.

Trap
Keberadaan West Sulawesi Foldbelt di offshore dan struktur2 penyertanya
di onshore bakal jadi potensial trap untuk HC. Sekilas lihat seismic
sectionnya mirip dengan struktur2 Deppwater Kutei bagian Utara (Sadewa,
Hiu Aman, dll). Hanya genesanya yg berbeda, krn terbentuk akibat
compression tectonic dibanding gravity driven/toe-thrust yg di Kutei.

Seal
Sedimen tersier di West Sulawesi yang mud-dominated bakal jadi seal yang
bagus untuk akumulasi HC. Resiko breaching mungkin ada, terutama akibat
reaktivasi fault dari recent tektonik aktif.

Jadi, cukup menjanjikan utk berharap bahwa sekian tahun kedepan West
Sulawesi bakal jadi petroleum province baru di Indonesia....Semoga.
Pak Awang mungkin bisa menambahkan.

Salam,

Ferry

-----Original Message-----
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 4:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Winners

Pak Awang,

Resiko terbesar petroleum system nya apa pak?
Analogi West Sulawesi mungkin dengan east Paternoster Platform..

Salam,
Herry

----- Original Message ----
From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, 28 February, 2007 5:04:35 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Tender Winners


Lapangan Karama atau Cekungan Lariang-Karama ? Setahu saya Cekungan
Lariang-Karama ya. Cukup banyak seepages ditemukan di wilayah
Lariang-Karama ini sejak zaman dahulu. Bahkan dari tahun 1898-1900 Doda
Oil Company mengebor empat sumur di utara Karama (selatan Lariang),
gagal semua. Tahun 1927 dikerjakan lagi oleh para ahli geologi BPM yang
menyeberang dari Balikpapan.  
Tahun 1970 setelah ada sistem PSC, Lariang-Karama dieksplorasi lagi oleh
Gulf Oil dan BP (?). Sampai saat ini setahu saya belum ada lapangan
komersil di kedua wilayah di selatan Pegunungan Molengraaff ini.

Tetapi, betul company2 besar sekarang ramai mengerjakan Lariang-Karama
baik di onshore-nya maupun di offshore-nya, sejak dari offshore barat
South Sulawesi sampai offshore barat West Sulawesi. Begitu pun
onshore-nya dari Lariang, Karossa, Karama, Enrekang, Pare-Pare.

Akhirnya, nanti blok2 di West-South Sulawesi onshore dan offshore akan
seramai blok2 onshore dan offshore East Kalimantan. Semoga sesukses
blok2 di sisi East Kalimantan, walaupun secara geologi West Sulawesi
onshore dan offshore tentu tak sama dengan sisi barat Makassar Strait.
Banyak kemiripan, tetapi signifikan pula perbedaannya.

Selamat bereksplorasi !

Salam,
awang
(anggota tim penilai & tender wilayah kerja Ditjen Migas)
(eksplorasi BPMIGAS)


                
___________________________________________________________ 
What kind of emailer are you? Find out today - get a free analysis of
your email personality. Take the quiz at the Yahoo! Mail Championship. 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk 

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke