Mungkin maksud dari Pak Romdoni. Seperti imel Pak Romdoni sebelumnya, LOT biasanya kita lakukan di bawah shoe sebelum memulai section drilling berikutnya, misalnya LOT di bawah shoe 13 3/8" pada kedalaman 2000m bernilai 2.0 SG/16.6 ppg EMW, kemudian pada saat drilling di kedalaman 3000m kita mendapatkan indikasi overpressure, padahal MW yang digunakan misalnya sudah 1.8 SG/ 15 ppg, otomatis nilai ECD pada waktu sirkulasi akan lebih besar dan kalau nilai ECD melampaui harga LOT maka dapat terjadi fract di kedalaman sekitar shoe dimana LOT biasa kita lakukan yang mungkin akan terjadi lost circulation di zona yang fract/lemah, cmiiw
salam Reki On 3/22/07, usman jauhari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mas Romdoni, Bisa lebih dijelaskan kalimat berikut: "Jika dalam pengeboran kita menghadapi situasi dimana FP sudah sama atau lebih tinggi dari harga LOT, maka Kita "HARUS" stop drilling untuk memasang casing terlebih dahulu sebelum meneruskannya". Sepengetahuan saya, FP (formation pressure) tidak akan pernah melebihi FG (fracture gradient yg terbaca dari LOT) kecuali pada kedalaman sangat dangkal dimana FP dan FG dapat berhimpit nilainya. Kalau FP sempat melebihi FG, formasi tsb akan bocor dan melepas pressure yg tertahan hingga pressure tsb mencapai harga lebih kecil dari FG. Window antara nilai FP dan FG inilah yg dijadikan dasar untuk design casing (selain kondisi geologi lain). BTW, terlepas dari LUSI dan drilling program, pemahaman terhadap FP dan FG penting juga utk eksplorasi. Antara lain utk estimasi maksimum kolom HC yg dapat ditahan oleh suatu trap, juga utk pemodelan penyebaran oil dan gas dalam suatu rangkaian traps. Terima kasih. -usman [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas syaiful, Maaf kalau agak sedikit beda nich mas, Menurut saya nilai LOT tidak sama dengan Formation pressure (FP). LOT lebih merefleksikan nilai FG (Fracture gradient). FG akan semakin besar seiring dengan semakin dalam suatu pengeboran. Hal ini inilah yang menyebabkan kenapa disarankan untuk memasang casing terlebih dahulu sebelum menembus zona yang diperkirakan high pressure. FG ini sangat dipengaruhi oleh overburden dan sedikit sekali pengaruh dari jenis lithologynya dan tidak dipengaruhi oleh tekanan formasi. LOT (leak off test), dilakukan pada saat mulai pengeboran section baru, dibawah casing setelah kita mengebor cement. Fyi, di ENI kita melakukan LOT dua kali setiap section. Yang pertama, tepat dibawah casing shoe, setelah kita mengebor 15' new formation. (umumnya shale lithology) Yang kedua, setelah kita penetrate first sand layer. Dari pengalaman, nilai LOT kedua (sand) lebih kecil dari yang pertama (shale) walaupun tidak significant. Pre drilling, FG diestimasi dari seismik. Tetapi untuk actual valuenya, harus didapatkan dari LOT (leak of test). Disinilah arti pentingnya strategi pemasangan casing. Karena selama drilling, harga LOT HARUS lebih besar dari expectasi formation pressure (FP). Bahkan LOT harus lebih besar dari ECD (equivalent circulating density, kalau tidak akan terjadi hilangnya lumpur ke formasi (Loses). While drilling, nilai FP dapat diestimasi dari resistivity LWD. Jika dalam pengeboran kita menghadapi situasi dimana FP sudah sama atau lebih tinggi dari harga LOT, maka Kita "HARUS" stop drilling untuk memasang casing terlebih dahulu sebelum meneruskannya. Sedangkan SIDPP dapat mencerminkan FP (formation pressure) bukan tekanan lumpur di annulus (lubang bor). Kalau terjadi kick, pada umumnya BOP akan ditutup kemudian diukur nilai SICP dan SIDPP. Walaupun pada dasarnya SIDPP ini tidak diukur langsung dari formasi dengan alat pressure testing (MDT, RDT or RCI). Tetapi pengukuran ini dpt merefleksikan berapa besaran formation pressure. Kedua nilai ini (SICP dan SIDPP) digunakan untuk menghitung: 1. berapa berat "kill mud" yang bisa dipakai untuk menghentikan kick dan 2. berapa nilai FP dibawah yang menyebabkan kick terjadi. kita dapat menghitung FP dengan rumus sederhana berdasarkan depth dan besar pressure yang tercatat. Sebagian Kondisi yang umum ditemukan dalam pengeboran, Kasus 1: MW > FP (tekanan lumpur di lubang lebih besar dari tekanan formasi) Maka tidak terjadi kick --> normal operation. Kasus 2: MW < FP (tekanan lumpur di lubang lebih kecil dari tekanan formasi) Maka akan terjadi kick --> close BOP Kasus kedua dapat dibagi lagi menjadi 2 kondisi, 2 a. Jika LOT > FP (Ketahanan batuan lebih besar dari tekanan formasi) * Kick - Close BOP - pump kill mud --> Well terkendali (Lusi karena Gempa)* 2 b. Jika LOT < FP (Ketahanan batuan lebih kecil dari tekanan formasi) * Kick - Close BOP - Formation terlemah akan pecah --> Underground blow out (Lusi di 'trigger' oleh pengeboran)* Yang manakah yang terjadi pada kasus Lusi ? Mudah2an cukup jelas. Salam ROMDONI Operation Geologist Eni Indonesia Phone: 021-52997254 HP: 081381877717 Email: [EMAIL PROTECTED] *"mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>* 03/21/2007 06:11 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Respon-3 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI (LOT vs SIDPP) kang romdoni, mungkin istilah agak berbeda, tetapi bagi yg awam soal pemboran, akan agak bingung juga dg beberapa istilah pemboran. utk LOT (leak off test), sebenarnya 'kan mengukur kekuatan formasi atau batuan (di ambang batas tekanan); jadi artinya LOT ya sama saja dg 'tekanan formasi' (sengaja saya tidak menerjemahkannya menjadi 'Formation Pressure' karena sudah digunakan oleh mas romdoni sbg FP). sedangkan yg dimaksudkan dg 'Formation Pressure dari SIDPP' (atau SIDP saja), mungkin istilah saya adalah lebih tepat 'tekanan lumpur di dalam lubang bor'. dengan demikian, hanya istilahnya agak berbeda tetapi pendapat sama dg mas romdoni: 1. underground blow out 'hanya dan hanya terjadi' karena 'tekanan formasi' pada kedalaman tertentu lebih kecil nilainya dibandingkan dg 'tekanan lumpur' (real mud weight; bukan measured mud weigh di permukaan alias mud out). lumpur akan bisa 'menyembur' baik di dekat sumur (di dalam rig site) dan/atau di tempat pada jarak tertentu dari sumur. 2. apabila 'tekanan lumpur' tsb lebih kecil daripada 'tekanan formasi', ya lumpur di dalam lubang bor tidak akan 'menyerang' atau 'merusak' formasi pada kedalaman tertentu. jadi kalo ada 'semburan lumpur' di permukaan, kemungkinan disebabkan oleh sumber lain (misalnya gempa). bagi2 dong kalo memang ada data yg diperlukan tsb. semoga bermanfaat. salam, syaiful *mantan wellsite geologist maupun operation geologist... (cuma belum pernah jadi mudloggers seperti pak sugeng dan kang shofi, he..he..) On 3/21/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jadi kembali terlintas untuk membahas ini, karena pertanyaan saya sama dengan saudara nathan. > Saya coba menganalisis dari informasi yang saya ketahui dan latar belakang pengetahuan saya, > Hanya pendapat pribadi, mohon maaf kalau ada yang salah atau sudah ada yang membahas sebelumnya. > > Semburan lumpur sidoarjo terjadi bukan pada lubang bor, tetapi pada sekitar sumur yang telah dibor. > Untuk coba membuktikan apakah ini karena "under ground blowout" atau gempa, Tentu sangat membantu utk menganalisanya, apabila kita mumpunyai data LOT dan dan estimasi Formation Pressure dari SIDPP (shut in drill pipe pressure). > - Data LOT seharusnya wajib ada, karena well ini adalah exploration well. Kalau tidak ada, tentu sudah ada prosedur yang salah dalam aktifitas pengeboran ini. > - Nilai FP dapat dikalkulasi dari pressure yang terrecord disurface saat kick terjadi, atau dikenal dengan SIDPP . > > Ada dua pendapat saya dengan memperbandingkan kedua nilai tersebut. > > 1. Underground blow out "hanya dan hanya" dapat terjadi bila harga LOT lebih kecil dari FP. > Dorongan dari formasi pasti dapat memecahkan batuan yang memiliki kekuatan paling lemah, yang tercermin dari seberapa besar nilai LOT nya. > Sehingga keluarnya over pressure zone ke surface tidak memalalui lubang bor asalnya, hal karena sumur sudah ditutup (BOP?). > Karena terhalang keatas, over pressure akan keluar melalui rekahan2 batuan yang telah dipecahkannya. > Dalam hal ini, saya lebih condong untuk mengatakan bahwa peristiwa di trigger oleh aktivitas pengeboran. > > 2. Bila LOT lebih besar dari FP, tentunya batuan/formasi dibawah shoe dapat menahan dorongan dari formasi, walaupun formasi tersebut belum di casing. > Dalam hal ini, saya lebih condong untuk mengatakan bahwa peristiwa Lusi karena gempa. > > Mudah2an data diatas tersedia dan ada yang bersedia untuk menginfokannya. > > Best Regards, > ROMDONI > Operation Geologist > Eni Indonesia > > Phone: 021-52997254 > HP: 081381877717 > Email: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > "Nataniel Mangiwa" <[EMAIL PROTECTED]> > > 03/21/2007 01:41 PM > Please respond to iagi-net > > To: iagi-net@iagi.or.id > cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Respon-3 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI > > > > > Seandainya ada gempa di Jogja, dan BJP-1 tidak di tajak (tidak di > spud) apa tetap akan ada LUSI? Just curious aja.. > Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ------------------------------ Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating"<http://autos.yahoo.com/green_center/;_ylc=X3oDMTE4MGw4Z2hlBF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDZ3JlZW5jZW50ZXI->at Yahoo! Autos' Green Center.