saya kira tulisan pak sugeng ini, dengan koreksi dikit aja, sudah
sangat pantas dimuat di berita-iagi. monggo kang chandra,
dipertimbangkan saja. masih lebih banyak yg tidak bisa akses ke
iagi-net dibandingkan kita yg beruntung bisa lho.

salam,
syaiful

On 3/25/07, Sugeng Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Maaf, untuk selingan.

Jumat malam yll di TIM (Taman Ismail Marzuki) Jakarta, pentas Ketoprak
(Humor) Migas telah terlaksana dengan sangat sukses.
"Nyolong pethek"! (apa ya padanannya, ..tidak terduga?). Itulah komentar
beberapa penonton. Tidak terduga, para petinggi di bidang Migas (instansi,
BUMN dan perusahaan migas) bisa bermain ketoprak dengan bagus. Namanya
ketoprak humor, kalau ada kekeliruan dalam pembicaraan malahan "diplesetkan"
sehingga menjadi lebih lucu, dan mengundang gelak-tawa para penonton. Terus
kapan beliau-2 itu pada berlatih?

Judulnya pun cukup menarik: Ario Penangsang Leno, atau Adipati dari Jipang
(dekat Cepu) lengah.
Kostum pemain cukup bagus dan mewah, latar belakang panggung juga bagus,
berupa gunung yang biru dan hutan-hutan. Gamelan pengiring dan penabuh juga
profesional dengan seragam bagus. Dua tokoh ketoprak sepuh sempat diundang
(dari Tanjungpriok dan Cilacap) dan diberi penghargaan.
Karena pemainnya "bukan pemain sembarangan" maka banyak adegan dan dialog
yang nyrempet-2 politik yang sedang hangat di masyarakat.
Adegan pertama di Kadipaten Jipang:
Ario Penangsang mengadakan rapat dengan para adipati pendukungnya dari
wilayah timur (Madiun, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Sedayu dll). Semua
memakai ikat kepala (udeng) model Jawa Timuran. Intinya beliau berniat mau
merebut tahta Demak yang seharusnya menjadi haknya tetapi masih dikuasai
oleh Nyai Ratu Kalinyamat. Dalam dialog (yang kocak) adipati Madiun sempat
bertanya kepada adipati Bojonegoro: Kapan minyak di Block Cepu segera
mengalir? Adipati Bojonegoro pun menjawab dengan sangat fasih mengenai
cadangan migas, perkiraan produksi dll (rupanya beliau ini "Adipati"
BPMIGAS). Ada juga adipati yang melapor banyaknya bencana kepada Ario
Penangsang.

Berikutnnya adegan abdi dalem (pembantu kadipaten, yaitu suami-istri yang
diperankan pelawak Kiroen dan Yati Pesek). Mereka bermain dengan bagus.
Mereka berdua juga mengungkap keadaan sat ini. Saling mengejek sewaktu pada
masih muda. Ketika Kiroen (suami) mulai "menyentuh" urusan wajah dan hidung,
sang istri (bu Yati) menjawab dengan sengit: Sebelum jadi istrimu, saya ini
dulu hampir dipinang pak Dirjen Migas. Sang suami pun kaget. Agak lama
terdiam, lalu berkata: Kalau kamu jadi istrinya pak Dirjen, sekarang kamu
pasti dipakai untuk "nyumpet" (menyumbat) aliran lumpur panas! Para penonton
pun heboh.
Lalu adegan di rumah Sunan Kudus, penasehat spiritual Ario Penangsang. Sunan
yang sepuh (nampak gesit), berpakaian serba putih dengan memegang tongkat
sedang bercengkerama dengan (tiga) istrinya. Pembicaraan banyak yang lucu,
memancing tawa penonton. Ketika rombongan Penangsang tiba, suasana jadi
lebih heboh. Sang Sunan beberapa kali menyatakan bahwa dia adalah sunan
gaul. Setelah melihat tiga wanita anggung, duduk di samping Sunan, salah
satu staf Penangsang mengangkat tangan dan bertanya: Kanjeng Sunan itu
poligami yha? (penonton heboh). Sunan pun menengok, tersenyum kecut, sambil
menunjuk dengan tongkatnya, memerintahkan penanya untuk diam dulu.
Selanjutnya mereka menyusun strategi untuk mengalahkan adipati Pajang,
Hadiwijaya (Joko Tingkir, menantu Sultan Demak) yang pro ke Demak.

Di lain adegan, Ratu Kalinyamat rapat dengan patih dan segenap kerabat. Ratu
mencurigai gerakan-2 Penangsang, juga Ratu mau minta tolong kepada
Hadiwijaya, karena hanya dialah yang bisa menandingi Penangsang. Tidak lupa
sang Ratu menanyakan keadaan daerah dan rakyat Demak (sandang, pangan,
papan) dan keamanan. Semuanya dijawab sang patih bahwa rakyat Demak hidup
sejahtera, tenteram dan berkecukupan. Ditambahkan sang Patih, bahwa Kanjeng
Ratu tidak perlu risau; walaupun tidak mempunyai ijazah S-1 tetapi bisa
memerintah Demak Bintoro (sempat diplesetkan Bintaro) dengan bijaksana.
Penonton pun heboh lagi.
Akhirnya sampailah pertemuan antara Penangsang dengan Hadiwijaya beserta
rombongannya masing-2. Tadinya bicara baik-2, lalu sempat saling mengejek.
Sunan Kudus pun datang melerai. Penangsang yang berbaju merah (nampak
"brangasan"/ sangat emosional) sempat berujar: mentang-2 jadi dirjen (harap
maklum, yang memerankan Hadiwiaya adalah Pak Luluk, Dirjen Migas).
Di akhir cerita, Penangsang berhasil dipancing emosinya, lalu menyeberang
kali sambil menunggang kuda. Terjadilah duel antara Penangsang dengan
Sutowijaya (yang didampingi Pangab dan Bakin...Ki Pamanahan dan Ki Penjawi)
anak angkat Hadiwijaya. Akhirnya Penangsang gugur karena tergores kerisnya
sendiri.
Sutowijaya dengan mengendarai gajah kebesaran disertai rombongan datang di
lokasi. Gembira karena Ario Penangsang telah gugur. Beliau segera memberi
instruksi kepada pasukannya: Cepat! gotong Ario Penangsang, kebalikan ke
Star Energy! Pasukan pun ramai-2 membopong Penangsang keluar arena.
Pentas selesai. Rupanya yang memerankan Ario Penangsang adalah boss Star
Energy, Pak Supramu Santosa yang bermain dengan sangat bagus dan sangat
menjiwai penannya. Selamat untuk Ketoprak (Humor) Migas "Puspo Budoyo"!

Mohon maaf, tulisannya diluar topik IAGI.
Salam dari Jambi.

sugeng
(menanti pementasan berikutnya)





--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to