Pak Koesoemadinata, Terimakasih banyak atas jawabannya. Di perlukan 2x 7 th, 1945-1959, untuk ITB berdiri sendiri, mulai Indonesia merdeka, dan di bawah UI. Tahun-tahun 1960-1965 itu, mestinya, bangku kuliah, masih tertulis UI. Dan kuliah dengan pakar-pakar Geologi Belanda, satu negara top soal geologi dunia. Bisa saja sudah umur 500 th'an universitas2-nya. Jln. Ganesya ini melahirkan pakar fisika Indonesia, pendiri UGM, Prof Herman Johanes. Malah di jaman Jepang telah menjadi asisten dosen. Juga Prof. Achmad Baiquni (FIPIA itu, info Pak Koesoema), 1951-1953 (?), untuk membuka FIPA UGM 1955, melahirkan Geofisika yang berdiri th 1972. Sulitnya air kedepan, juga bagusnya pangsa pasar minyak, mungkin akan lahir Fakultas Earthscience, dengan isi geologi, geofisika, pertambangan. IPB Bogor, malah lebih lambat lagi terpisah dengan UI, Sept 1963, dari sebelumnya ya perguruan tinggi pertanian dan kedokteran hewan. Salam, Maryanto. Yang lagi seneng sejarah.
________________________________ From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 30, 2007 10:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI Sdr. Maryanto: Sebelum 1959, ITB belum lahir, di Bandung ada 2 fakultas yang berinduk pada Universitas Indonesia di Jakarta. Fakultas yang ada di Bandung adalah Fakultas Teknik (Faculteit for Technische Wetenschappen) dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Fipia, Faculteit for Wiskunde and Natuurlijke Wetenschappen), dan di Bogor Fakultas Pertanian. Geologi masuk di Fipia PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] ----- Original Message ----- From: Maryanto (Maryant) <mailto:[EMAIL PROTECTED]> To: miko <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 30, 2007 8:26 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI Pak Miko, Terimakasih atas balasannya. Kalau jaman Pak Miko, misal angkatan 1960-1965 itu, maka apa masih ingat, apa saja fakultas dan jurusan ? Bisa cerita sedikit tentang kondisi kampus sa'at itu ? Yang saya tahu : Perguruan tinggi tertua di Indonesia memang di Bandung ini, terutama teknologi. Bogor sebagai pertaniannya, berdiri karena juga Kebun rayanya. JKT ikutan dengan SCOTIA, terutama kedokteran, di prakarsai Dr. Tjipto Mangoen Koesoema, di pinggiran rawa, ya kampung Rawamangun, oleh orang kelahiran daerah rawa juga, Ambarawa (Jateng) itu. Sekolah-sekolah dasar, di mulai dari pelajaran yang muridnya di sebut santri, juga cantrik. Daerahnya di sebut pe-santri-an, lalu jadi pesantren. Lalu Ki Haji Achmad Dahlan (kraton Mataram Yogya) buat Muhammadiyahnya, 18 Nop 1912. Lalu Ki Hadjar Dewantoro (kraton Pakualaman Yogja) buat Taman Siswo, 3 Juli 1922 (ngapalnya "digajuli doak-doak"). Ramelah Jogja jadi pusat pendidikan dasar-menengah-atas. UII "Universitas Islam Indonesia", dirikan di JKT oleh Moh Hatta, karena pusat ibukota pindah ke Jogya, ya di bawa ke Jogja, dan tak kembali ke JKT. UGM 1949, hadiah tanah kraton HB IX kampus Bulaksumur (dan sementara sebagian di bangunan-bangunan kraton). Sebelum 1945, Kampus Jetis, Jogja, dasar utamanya untuk wong Londo, lalu sekolah guru, sekolah "menengah" teknik. Lalu sesudahnya jadi kampus Geologi UGM, ST, 9 STM. Seratusan perguruan tinggi, tumbuh-ngumpul di Yogja, terbanyak/terapat di dunia mestinya (Adakah di ujung dunia yang bisa klim sebanyak ini ? ). Bersamaan lalu pendidikan terus bermunculan di setiap propinsi sebagai anak-cucu PT besar itu (UI-UII-UGM-ITB-IPB-Unair). Kebutuhan pasar tenaga kerja terus mingkat hingga 1982, namun lalu terus menurun hingga 2000, malaise (1997-2004), dan kini meningkat lagi. Berubahlah, keuangan tak banyak di bantu pemerintah, dan di suruh cari duit sendiri, "pabrik pengetahuan". Tetap saja, grafik-grafik primbonku banyak bisa terangkan evolusi kebudayaan itu, berdasar angka-angka pasar tenaga kerja "employment", discount rate, malaise, curah hujan, dst. Sebagai wong "ilmu alam", maunya semua yang di alam mau di analisa. Salam, Maryanto. (Si "Salam" itu dari STM N-1 Jurusan listrik Jetis Yogja itu, 1974-1976, setelah 6 th di SD dan 2 th di SD Lanjutan IKIP Yogya di Pakem tempat "Pesangrahan"-ne Kraton Mataram, lalu Jurusan Ilmu Alam "Fisika (Geofisika)" FMIPA UGM, Master Geologi ITB 2001-2003) . ________________________________ From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 29, 2007 7:39 PM To: Maryanto (Maryant) Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI Pak Maryanto yth, Nama-nama fakultas/jurusan di luar Geologi ITB sebelum 2 Maret 1959 ? Waduh, maaf saya tidak tahu. Terima kasih atas informasinya tentang sejarah ITB, Salam hormat, miko ----- Original Message ----- From: Maryanto (Maryant) <mailto:[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GEA ITB RE-UNI Pak Miko, Apa tahu nama Fakultas-fakultas, serta jurusan-jurusan di luar Geologi ( ITB) sebelum 2 Maret 1959 ? Ini yang saya tahu - Sejarah ITB: 1920-1943 : Berdiri 3 Juli 1920, sebagai De Techniche Hoogeschool te Bandung dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap dengan satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. 1943-1945: masa Jepang ada 3 jurusan : Bangunan air, Bangunan Gedung, Kimia. 1945-1949: Jadi bagian dari UI, dan karena Ibu kota di Jogja, maka kuliah di Jogja (Kotabaru). 1949- 1959: Jadi bagian dari UI, kuliah di Jl. Ganesya. Apa ya nama Fakultasnya, jurusannya ? Inikan banyak hasilkan pakar-pakar juga dari geologi. 2 Maret 1959 - kini: ITB. Salam, Maryanto.