Kuntadi, Biogenic gas tak perlu TOC tinggi pada source rocks-nya, 1 % pun oke (Katz, 2002). Kalau TOC 2-4 % sih itu bukan low lagi, tetapi sudah good-excellent (Waples, 1985). Primary source beds untuk Terang-Sirasun biogenic gas adalah claystones, karbonat dan fine-grained lithologies lainnya yang merupakan interbeds di dalam reservoir section. TOC levels di source beds ini hanyalah sekitar 1 % (Basden et al., 1999).
Justru biogenic gas formation memerlukan rapid sedimentation rate, maka jalur2 biogenic gas banyak ditemukan di jalur2 sedimentasi cepat misalnya Kendeng-Madura Strait, atau foredeep Sorong, termasuk juga foredeep Bintuni di sebelah barat Lengguru. Sedimentation rate yang terlalu lamban akan men-dilute-karbonnya yang rendah itu (1 %). Syarat lain adalah bahwa lingkungannya harus anoxic atau minimal sub-oxic, syarat2 itu ada di Kendeng Deep-Madura Strait sebab ke utara ia terhalang RMKS, ke selatan ia terhalang volcanic arc Jawa dan Kendeng fold-thrust belt, ke barat ia berangsur menjadi terestrial, dan ke timur membuka ke Lombok - ini lingkungan suboxic. Juga GG-nya harus rendah (<2.0 deg F/100 ft) Juga, lingkungan pembentukan gas biogenik bisa di terestrial seperti Kepodang atau marin seperti di Maleo dan Terang-Sirasun. Hanya isotop deuterium yang bisa membedakan dua lingkungan ini. Kita bandingkan antara biogenic gas di Terang-Sirasun dan Wonolelo seeps di wilayah Cepu. Premisnya berdasarkan paleogeografi umur Pliosen-Plistosen adalah bahwa Terang-Sirasun harus lebih marin dibandingkan Wonolelo, dan itu ditunjukkan oleh isotop deuterium yang sangat kontras antar keduanya : Terang-Sirasun -198 per mil, dan Wonolelo -320 %. Berdasarkan data itu, Terang Sirasun gas dibentuk berhubungan dengan carbonate reduction, sedangkan Wonolelo seeps (juga tipe Kepodang) dari methyl fermentation (Satyana & Purwaningsih, 2002, 2003). Salam, awang -----Original Message----- From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 12, 2007 6:53 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Biogenic, Re: [iagi-net-l] East Java - Tuban Graben Waduh apa ya? Agak lupa lupa juga nih Pak Iwan. Mohon maaf kalau kurang tepat ya penjelasannya. Hal-hal lain yang insyaa Allah penting dipertimbangkan juga adalah sbb Pak Iwan: - keterdapatan ion Hidrogen sbg syarat utk membentuk senyawa CH4 (metana), yang umumnya terdapat banyak pada air formasi baik yang fresh maupun saline yang penting H2O. Idealnya air ini kan banyak terdapat dalam shale. - ion Carbon, yang umumnya terdapat pada carbonaceous materials baik itu dari insitu maupun transported coals atau carbonaceous shale. Low TOC shale (2-4%) pun sdh sangat amat cukup untuk memenuhi kebutuhan akan ion carbon dlm senyawa CH4. - adanya makanan dan oksigen dan kondisi nyaman yang cukup bagi bakteri untuk hidup. - kecepatan pengendapan (sedimentation rate) yg pas diperlukan oleh bakteri agar tidak terlalu cepat mengalami burial yg berakibat percepatan penambahan pressure dan temperatur. Umumnya dalam transgressive sequence lah hal ini bisa dipenuhi. Shg diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada bakteri utk memfasilitasi terbentuknya senyawa metana seoptimal mungkin. - langsung terbentuknya perangkap baik itu struktur maupun diendapkannya batuan tudung sesegera mgkn (lagi lagi transgressive sequence) di atas terbentuknya massa gas biogenik dlm suatu reservoir berpori - utk mencegah gas leak yang berlebihan. Oleh karenanya akumulasi gas biogenik yg cukup besar selalu berasosiasi dengan syn-depositional structuration spt antara Late Miocene (Java inversion) serta Plio-Pleistocene tectonic events (RMK zone activation). Silakan kalau masih ada yang mau menambahkan. Salam, kuntadi -----Original Message----- From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 11, 2007 2:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Biogenic, Re: [iagi-net-l] East Java - Tuban Graben Mas Kun, Mau tanya dong, selain temperatur, apakah ada faktor lain yang mempengaruhi pembentukan biofenic gas? Thanks On 4/11/07, Kuntadi, Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Oki sama mas Sukanto bener banget, production strategynya harus cermat > untuk biogenic yang dangkal, friable loose reservoir dan low pressure. > Tapi semua itu can "doable" hanya tinggal managing technology aja Oki. > Dulu siapa sih yang ngebayang ngebor deepwater kayak Unocal ceplak > ceplok sana sini cepet banget, belum lagi ultra deep. Terus kalau > melihat effort orang untuk produksi hidrokarbon dari fractured > reservoir kan juga bergulat dengan masalah recovery factor yg optimal. > > Kayak Aris bilang, aku kawatir potensi biogenic Indonesia yang besar > ini terlupakan di entar entar kalah sama effort GoI yg sedang hangat > di CBM, padahal potensi termogenik juga sudah bagai mencari jarum > dalam tumpukan jerami di tengah rawa berlumpur (= susah banget gitu loh). > > -----Original Message----- > From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, April 11, 2007 12:13 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Biogenic, Re: [iagi-net-l] East Java - Tuban > Graben > > Frank, > Biogenic sebanding dengan methane hydrates ...Maksudnya gimana? Setahu > saya sih methane hydrates belum ada yang memproduksi secara komersial > sedangkan biogenic gas sudah banya analog produksinya. > > Oh ya, untuk biogenic (ada juga sih campuran > thermogenicnya) gas di Jawa Timur, wa bil khusus (niru bahasanya wan > Abdullah) foraminiferal limestone model reservoir di > Terang-Sirasun-Maleo-Oyong-MDA dll, perlu hati hati dalam merancang > fasilitas produksinya . > > Bukan apa-apa, reservoirnya sangat friable dan porositas inter maupun > intra partikelnya amat besar hingga kalau gasnya disedot, reservoir > yang terdiri dari cangkang-cangkam foram akan mengalami kolaps . > Karena posisinya yang dangkal, pengurangan volume ini akan langsung > diteruskan ke permukaan dalam bentuk subsidence yang sangat signifikan. > Kalau gak hati-hati, platform yang anda bangun bisa-bisa kerendam laut > gara-gara fondasinya ambles .. > > Cheers > Oki ------------------------------------------------------------------------ ---- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ------------------------------------------------------------------------ ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------