Mas Aris, berikut tambahan dari saya yg agak lebih detil dari penjelasan 
sebelumnya:

*       
        Nickel bisa berasal dari Laterite (Ni Oxides) hasil proses pelapukan 
batuan Ultramafik dan Sulfida (Ni Sulphides) hasil dari proses magmatisme.
*       
        Sumber batual Ultramafik bisa dari Dunite, Peridotite, Lherzolite, 
Serpentinite, dll. Orebody dgn Ni grade yg tinggi umumnya didapat dari proses 
pelapukan batuan (bedrock) yg kaya Olivine krn memang kandungan Ni di Olivine 
lbh tinggi dibanding mineral mafik yg lain.
*       
        Kandungan Ni di bedrock sebenar nya kecil sekali (<0.7%), kandungan di 
bedrock didominasi oleh silica (>40%) dan magnesia (>30%), proses pengkayaaan 
Ni terjadi krn adanya proses Leaching dimana elemen2 yg mudah larut dan punya 
mobilitas tinggi terutama SiO2 dan MgO dilarutkan oleh air shg %Ni yg tinggal 
di profile jadi tinggi (>2%). Proses leaching yg efektif biasanya terjadi pada:

        *       
                daerah tropis dimana curah hujan tinggi dan banyak vegetasi yg 
membentuk lingkungan asam. 
        *       
                Morfologi yg "gentle" termasuk plateua krn sirkulasi air bagus 
utk "mencuci/mengeluarkan" Silica dan magnesia, kalo terlalu terjal hasil 
pelapukan akan tererosi shg profile yg akan dihasilkan tipis. Kalo telalu 
landai spt di lembah/dataran rendah sirkulasi air kurang bagus.
        *       
                struktur geologi yg intensif krn penetrasi air ke bedrock akan 
lbh efektif.

*       
        Proses leaching membentuk profile Limonite (bagian atas/zona oksidasi) 
dan Saprolite (bagian bawah/zona reduksi) dimana pada lapisan limonite proses 
pelapukan sdh sangat lanjut shg hampir semua Silica dan magnesia sdh tercuci 
dan sisa2 struktur/tekstur batuan sdh boleh dikatakan hilang (semua lapisan 
bedrock sdh jadi tanah), lapisan limonite mengandung Fe yg sangat tinggi krn 
memang Fe sangat suka lingkungan oksidasi. Kalo saprolite boleh dikatakan 
setengah lapuk dimana masih ditemukan sisa2 batuan dasar. Kandungan Ni 
tertinggi akan didapat pada zona saprolite karena Ni lbh stabil di zona reduksi.
*       
        Dari penjelasan diatas, target eksplorasi Ni laterite tentunya mencari 
daerah ultramafik dgn morfologi yg "gentle" dan daerah struktur yg intensif.
*       
        Ferronickel (FeNi) spt dijelaskan Pak Awang merupakan salah satu produk 
hasil proses pyrometallurgy terhadap Nickel Ore. Contoh ada di pabrik Antam 
Pomalaa. Produk lain yg bisa dihasilkan dari Pyrometalurgi adalah Nickel Matte 
spt di PT Inco. Bedanya kandungan Ni di FeNi <30%, sdg kan di Nickel Matte 
kandungan Ni>75% yg tentu harga produk juga jauh lbh mahal. 
*       
        Bahan utama utk proses peleburan adalah minyak utk proses pengeringan 
bijih dan penghilangan water crystall (LOI) dan coal utk proses reduksi.
*       
        Metode metalurgi lain utk mendapatkan logam Ni adalah hydrometalurgy 
dimana proses pemisahan Ni dengan menggunakan larutan kimia (biasanya asam 
sulfat) dimana temperatur yg diperlukan jauh lbh rendah (200-400 C). Kalo 
pyrometalurgy dibutuhkan temperatur yg sangat tinggi (>1200 C) shg cost 
energy/power juga relatif jauh lbh tinggi. Sbg gambaran di Sorowako, ada 4 
furnace (tungku peleburan) membutuhkan total power 350 Megawatt utk 
menghasilkan sekitar 70000 ton nickel in matte per tahun. Power sebesar 50 MW 
saja di hydrometallurgy sdh cukup utk menghasilkan 50000 ton nickel per tahun. 
Proses Hydrometalurgy dipakai utk mengolah lapisan limonite (Magnesia rendah), 
kalo magnesia tinggi spt di saprolite konsumsi asam sulfat yg dibutuhkan akan 
sangat tinggi shg bisa tidak ekonomis. Sdg kan Pryrometalurgy utk ore yg 
kandungan Fe dan MgO yg relatif lbh tinggi spt di saprolite. Keuntungan 
hydrometalurgi ada hasil sampingan yaitu Co (harganya 3x lipat dibanding 
Ni).Jadi semua tergantung karakteristik dari orebody yg ditemukan.  Kalo lapisa 
limonite nya tebal dan kandungan Ni dan Co cukup tinggi  hydromet akan lbh 
ekonomis. Kalo saprolite nya yg tebal dgn Ni yg tinggi dan ada sumber energy yg 
murah spt PLTA/Hydro Power, maka Pyromet yg akan lbh ekonomis. Kalo limonite 
dan saprolite nya bagus semua, yg ideal punya 2 jenis proses ini, lapisan 
limonite ditambang utk hydromet dan saprolite utk pyromet.

 
Semoga membantu, kalo mau tahu lbh detail tidak cukup sehari menjelaskan nya.
Salam dari Sorowako,
Agus

________________________________

From: Ghofur, Abdul (KPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 12, 2007 4:18 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Nickel



Pak Aris,

Dari milist sebelah, mungkin bisa melengkapi jawaban pak Awang untuk nomer 2.

 

Salam,

ghofur

 

-----Original Message-----
From: 

Sent: Friday, 21 April 2006 9:29 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: Bagi-bagi Ilmu (Nikel)

 

............ SENSOR

 

Kalo pengen tau gimana seh bentuknya nikel itu...neh..aku kebetulan ada 
gambarnya.....

 

Gambar (1) itu adalah garnierit pren....dan barang inilah yg dicari oleh orang 
eksplorasi (geologist) sebab dalam garnierite itulah yg kaya akan kandungan 
Ni-nya.

Nah kalo si garnierite ini udah di proses dari drying - calcine/reduction - 
smelting - converting maka jadilah yang namanya Nickel Matte (gambar 2)

 

.......... SENSOR

 

Nah karena kita bicara masalah laterite maka tdk lepas dengan yg namanya produk 
hasil pelapukan....karena ini adalah hasil pelapukan dari batuan 
ultrabasa...masih inget dgn peridotite khan...itu tuh kalo di thin section yg 
bisa kita bedain mana dunite, mana harzburgite trus mana lherzolite.....ya 
pokoknya gitu lah....maka dari itu keterdapatan di alam ya berupa hasil 
lapukan...dan benar memang pasti gak akan ketemu yg namanya strike dip. 
Bayangkan aja model spheroidal weathering...pasti irregular khan.... untuk 
explorasi tentu sama saja ... mapping dulu ........ biasa kita juga pake auger 
untuk soilnya....nanti untuk sample outcrop-nya kita petrografi....dan soilnya 
kita analisa fused untuk diketahui hasil assay-nya. Nah setelah itu baru masuk 
drilling...disini kita pake spasi 50 m untuk detailnya karena memang betul2 
irregular....dan untuk drilling targetnya adalah bedrock.

 

............ SENSOR

 

-----Original Message-----
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, 12 April 2007 3:50 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Nickel

 

Aris,

 

Kira2 17-19 tahun yang lalu (1988-1990) saya pernah mengeksplorasi laterite 
nickel di Indonesia Timur (Cycloops Mountains, Jayapura, Yapen, Waigeo, Raja 
Ampat, Pulau Gebe-Gag, Halmahera) untuk beberapa perusahaan Australia.  

 

1.      laterites ("tanah merah") berasal dari pelapukan intensif 
ofiolit/ultramafic igneous rocks, ini akan menghasilkan deposit oksida 
mengandung nikel dan mineral2 silikat.  Terutama terjadi di wilayah tropis yang 
tingkat pelapukannya tinggi. Tempat2 yang saya sebutkan di atas didominasi oleh 
endapan laterit. Pemandangan laterit di Cycloops Mountains Jayapura sangat 
menakjubkan, lepas ke lautan Pasifik, dengan meriam2 ex komando Perang Pasifik 
Mc Arthur di pantai Jayapura. Saya pikir limonit (dan garnierit) adalah bijih2 
pengandung nikel hasil lapukan laterit itu. Saprolite juga adalah produk 
lapukan berbentuk silt, clay, jadi berasosiasi dengan lateritik juga. Deposit 
nikel lain berasal dari deposit sulfide magmatik pentlandite.

2.      Prinsip eksplorasi laterite nickel yang pernah saya kerjakan ya mencari 
wilayah-wilayah di mana banyak batuan ultramafik tersingkap, kemudian memetakan 
sebarannya, megukur ketebalannya, dan mengukur kadar nikel di dalam lapukan 
lateritnya dengan berbagai cara (paritan, sumuran). Dari situ diperoleh nilai 
volumetrik deposit nikel di wilayah tersebut.

3.      nickel ore adalah bijih nikel, yaitu mineral atau agregat mineral yang 
mengandung nikel. Ferronickel adalah produk metalurgi berupa alloy (logam 
paduan) antara besi (ferrum) dan nikel. Baja menggunakan produk alloy ini.

4.      Nikel diekstraksi dengan pembakaran/pemanggangan biji nickel dengan 
pyrometalurgy lalu mereaksikannya dengan CO (karbon monoksida) untuk membentuk  
nickel carbonyl berupa gas, lalu gas ini dimasukkan ke dapur bertemperatur 
tinggi, di situ nickel carbonyl akan berubah komposisi menjadi pure nickel 
dalam bentuk pelet atau serbuk. Ini baru satu metode refining nikel saja.

5.      Pyrometallurgy = pemanasan/pembakaran/pemanggangan bijih dan konsentrat 
yang menyebabkan perubahan fisika-kimia sedemikian rupa sehingga logamnya dapat 
diekstraksi. Prosesnya meliputi : pengeringan, thermal decomposition, reaksi 
gas-solid (oksidasi-reduksi, dsb.), peleburan, refining (pemurnian, masih 
dengan panas). Hydrometallurgy = recovery metal dari bijih dengan menggunakan 
pelarut kimia; prosesnya meliputi : leaching, solution, purification, metal 
recovery.

 

Silakan rekan lain menambahkan/mengoreksinya. Pak Sukmandaru biasanya punya 
jawaban2 detil soal2 pertambangan.

 

Salam,

awang

 

-----Original Message-----
From: aris setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 12, 2007 12:37 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Nickel

 

Rekan-rekan -

 

Saya pengin belajar soal nickel nih, mudah-mudahan ada yang bersedia membantu:

 

1. Bagaimana proses pembentukan nickel, terutama laterite, saprolite dan 
limonite?

 

2. Prinsip eksplorasi laterite nickel?

 

3. Apa beda nickel ore dan ferronickel?

 

4. Proses ekstraksi nickel dan ferronickel? Bahan lain yang diperlukan apa saja?

 

5. Bagaimana proses pyrometallurgical and hydrometallurgical processing?

 

Terimakasih jika sudi menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh ini.

 

Salam -

 

Aris

-- 
===========================
Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma história 
nova.

If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new 
history. 

<<attachment: image001.jpg>>

Kirim email ke