Lumpur yang sangat asin (salinitas tinggi) akan "melumpuhkan" neutron. Selain itu, kalau mau nge-run NMR, sinyalnya akan "dimakan" oleh si Saline ini. Artinya, filtrat lumpur akan lebih magnetik daripada air formasi. Sehingga sinyal magnetik air-air (CBW, BVI, BVMW) yang di formasi kalah kuat. -bg
----- Pesan Asli ---- Dari: Harry RW <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Kamis, 14 Juni, 2007 4:20:01 Topik: RE: [iagi-net-l] Tanya magnetic resonance Saya bukan Petrophysicist, mudah2an koment saya nggak ngawur: Kenapa nggak dibor dengan Lumpur yang jauh lebih saline dari formation water, sehingga pada saat anda memasuki zona fresh water, akan terlihat perbedaan salinitasnya dari SP reading… tul nggak mas Nyoto ? From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 14, 2007 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya magnetic resonance Salah satu petunjuk simple di fresh water reservoirs, kalau reservoirnya berisi fresh water, biasanya resistivity readingnya akan tinggi juga (bisa sampai ratusan atau bahkan 1000-an ohmm) tetapi lurus / relatively constant harganya dari top to bottom of the reservoir interval. Sedang kalau berisi HC akan tidak lurus curve-nya, karena nanti akan ada gas, oil & transition zone-nya, sehingga harga resistivity readingnya akan gradasi dari tinggi ke rendah (gas, minyak & transition zones). kalau fresh water akan lurus aja dari atas sampai bottom of the reservoir interval. wass, nyoto ps: mungkin boleh dicoba DIEL lognya Baker Atlas, yang bisa membedakan antara saline dengan fresh water, juga oil & gas, karena harga masing2 Di-electric constant utk masing2 fluid tsb ber-beda2 significantly) On 6/14/07, Oki Satriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau boleh Tanya..pakai mud-nya apa pak..? kalau nggak salah defleksi kurva SP bisa dipakai untuk membedakan kandungan minyak atau air dengan memperhatikan nilai cl – mud yang digunakan… Separasi kurva resistivity induction juga bisa membedakannya pak. (CMIIW) Salam OQ -----Original Message----- From: Miftah Mazied [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 14, 2007 10:03 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Tanya magnetic resonance Dear IAGI-Net, Mohon bantuannya, Kami akan mengebor satu sumur delineasi di sekitar Central Sumatra. Problem kami adalah sulitnya membedakan zona oil dan air yang sangat fresh karena keduanya menghasilkan bacaan resistivity yang sama-sama tinggi. Bos saya mengusulkan running NMR untuk menyelesaikan masalah ini , tapi saya agak ragu karena kami tidak punya data capillary pressure atau Swirr dari core untuk mengkalibrasi nilai T2 cutoff nya. Pertanyaan saya adalah apakah tanpa kalibrasi T2 cuttof, akurasi fluids identification yang dilakukan oleh tool ini bisa dipercaya? Terimakasih sebelumnya, Miftah Mazied No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.15/848 - Release Date: 6/13/2007 12:50 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.15/848 - Release Date: 6/13/2007 12:50 PM ________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/