Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Subject yang mang Okim tulis di atas bukanlah untuk membuka polemik seperti 
halnya yang pernah mang Okim/KRCB lakukan untuk kasus temuan Situs Guha Pawon 
beberapa tahun yang lalu , melainkan sekedar  mengungkapkan  keterangan yang 
tertulis dalam buku Prasejarah Gunung Sewu terbitan Ikatan Ahli Arkeologi 
Indonesia (IAAI) tahun  2004.  Buku setebal 304 halaman ini yang  merupakan 
laporan hasil penelitian arkeologi di Indonesia selama 5 tahun, dibiayai oleh 
The Toyota Foundation. Penyuntingnya adalah  beberapa ahli arkeologi Indonesia 
terkemuka.

Dari beberapa keterangan yang tercantum dalam bab Eksploitasi Sumber Daya 
Batuan ( dalam kaitannya dengan jenis batuan artefak ), mang Okim memperkirakan 
bahwa dalam penelitian penting ini ahli geologi tidak dilibatkan. Cobalah simak 
beberapa keterangan di bawah ini :

1. Chert : nama lokal rijang atau batu gamping kersikan. Komposisi mineralnya 
berupa hematit ( ? ).

2. Jasper : komposisi mineralnya berupa hematit ( ? ).

3. Metagamping : kekerasan 5-6 skala Mohs  ( ? ) dengan komposisi mineral 
kalsium karbonat ( CaCO3 ).

4. Andesit : di kala segar berwarna abu-abu muda dan di kala lapuk berubah 
menjadi hitam keabu-abuan ( ? ) . Berdasarkan tempat terbentuknya termasuk 
batuan beku lelehan ( vulcanic rocks ) sedangkan berdasarkan sifat kimia dan 
komposisi mineralnya termasuk batuan antar. Mempunyai kekerasan 5-6 skala Mohs.

5. Fosil kayu : bertekstur non-klastik dengan struktur paralel lamination ( ? ).


Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Sebagai sesama organisasi profesi yang sama-sama menyandang nama Indonesia, 
gimana sebaiknya sikap IAGI  ya ? Apakah diam saja alias " emangnya gue pikirin 
", ataukah berminat  mengoreksinya secara haluuus sekali sambil mencoba 
meyakinkan para ahli arkeologi tentang perlunya melibatkan ahli geologi dalam 
penelitian/temuan arkeologi. Barangkali akan sangat menarik kalau suatu hari 
ada kegiatan bersama antara IAGI dan IAAI.

Itulah sekedar pendapat mang Okim, mohon maaf kalau terkesan cari kesalahan 
orang lain. Hal ini tak lain karena ya itu, ada Indonesia-nya dan demi Indonesi 
- ku !

Salam batumulia, mang Okim

















Kirim email ke