> Rekan - rekan
Weleh weleh jadi berat sebelah ya !!! Kalau soal menghabisi nyawa manusia bukan hanya monopoli marxist lho ! Ingat berapa banyak yahudi yang dihabisi oleh Hitler dengan Nazi-nya, seberapa banyak kaum komunis dan yang disangka "komunis" di Indonesia tahun 1965 maupun ditempat lain. Yang ada didepan mata , adalah berapa banyak rakyat yang katanya "tidak sengaja" terbunuh dalam perang memperebutkan energi di Iraq ? dan mungkin juga di Afganistan Coba fikirkan dengan logika humanis (bukan ekonomi dan finansial ) , buat apa tokh ada pasukan NATO di Afganistan ??? Jadi kalau pembunuhan masal itu adalah akibat "logika manusiawi" yang hilang sesaat , apapun alasan-nya. Saya pribadi suka agak kuang percaya dengan jumlah yang disebutkan , ambil contoh ,pembunuhan yang dilakukan oleh Westerlingdi Sulawes Selatan . Katanya sampai 10.000 orang korban ??? Rasanya jumlah 10.000 orang itu (pada saat itu lho) bukan pekerjaan mudah , wong alatnya cuma bedil ??? MUNGKIN demkian juga yang lain , jadi yang menghtun itu bukan jari atau daftar tapi emosi sesaat. Bukan berarti saya setju dengan pembunuhan masal lho. Si-Abah Weleh weleh jadi rame topik gara-gara si Taufik (Ismail dan OK) > Baru ketemu sekarang artikelnya, Yth. Pak Noel, > > Forum Keadilan No. 7, 21 Mei 2000, hal 54 - 55, pada rubrik KOLOM, Judul > : 1965: Bisakah PKI Membantai 20 Juta ? > > Sumber informasi dari Taufik Ismail : > 1. Iosef Diadkin (Publikasi Samizdat), peneliti sejarah Rusia yang > menemukan angka 52,1 juta rakyat Rusia yang dibantai rezim Marxis > 2. Anthony Lutz yang mencatat 60 juta rakyat Cina dihabisi > pemerintahnya. > (total 1 dan 2 = 112,1 Juta, belum dihitung korban di 63 negara > lainnya) > 3. James Nihan (The Marxist Empire), menemukan angka 105 Juta > 4. Rummel (Religion and Society Report) 95,2 Juta untuk seluruh > dunia. > > Rekaman Jurnalistik pada artikel Taufik tersebut antara lain ; > > * Serangan Rusia ke Polandia (1920 dan 1939) > * Serangan Rusia ke Finladia (1939 - 1940), 200.000 dibantai > * Serangan Rusia ke Cina (1969), di perbatasan Cina ribuan > dibunuhi > * Serangan Rusia ke Afghan, Brezhnef,, Andropov, Chernenko dan > Gorbachev mengirim Tank, bom Napalm dan boneka-bonekaan yang bisa > meledak, yang membunuh, membakar, dan melumpuhkan 15 ribu anak-anak > Afghan. > * Pada Revolusi Kebudayaan RRC, rezim Marxis Cina telah membunuh > 450 ribu penduduk sipil dan 50 ribu serdadunya > * Serangan Rusia ke Ceko (1968), membantai ribuan pemuda dan > buruh, selanjutnya akibat rezim represif, angka bunuh diri meningkat 25 > kasus per 100 ribu penduduk (di USA 12 per 100 ribu) > * Perang antar rezim Marxis di Yaman Selatan (1978 - 1986), > mengakibatkan korban 15 ribu. > * Di Yugoslavia Marsekal Tito membantai 500 ribu bangsanya sendiri > * Serangan Rusia ke Hongaria (1956), 25 ribu kaum buruh dan pemuda > dibantai Tentara Merah Uni Sovyet, setelahnya kenaikan angka bunuh diri > 5000 kasus dalam setahun dan 50 ribu percobaan bunuh diri > * Sejak kup 1978, Rezim Marxis di Afghanistan telah membantai 1,2 > juta penduduknya, hasil kerja 10 tahun pendudukan serdadu Uni Sovyet > * Khmer Rouge, menurut Joel Charny, Direktur Oxfam wilayah Asia, > diperkirakan 500 ribu rakyat kamboja dibantai (1970 - 1975), sejuta > dibantai, atau kerja paksa sampai mati oleh Khmer Merah (1975 - 1979), > Sejuta lagi rakyat Kamboja dibantai pada masa pendudukan Vietnam Utara, > sesame rezim Marxis, perang telah menewaskan 30 ribu kamboja dan 25 ribu > Vietnam. > * Statemen Lenin: Tidak soal bila tiga perempat dunia habis, asal > seperempat yang tinggal itu komunis (Schwarz, You can Trust the > Communist, 1972) > > Demikian kiranya ringkasan artikel tersebut. Silakan ditelusuri sendiri. > Ternyata Taufik tidak murni Penyair saja, tetapi punya darah jurnalis > juga. Kalau ndak salah ada geologist yang berdarah jurnalis juga, > seperti Mas Ridho Eisai, di PR Group, Salam utk beliau kalau ketemu di > Bandung. > > Agus Sutoto > > > -----Original Message----- > From: Noel Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, July 19, 2007 6:09 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! > > Wah, menarik pernyataan Taufik Ismail tentang pembunuhan massal (mass > killing/massacre) gara-gara pertentangan ideologi ini. Kalo ketemu > sumbernya saya mohon dikabarkan lewat japri Pak Agus. > > Perihal daftar mass killing sepanjang masa salah satunya bisa ditengok > ke Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_massacres) dan > sayangnya pernyataan Taufik Ismail ini sulit dicari dasarnya di > halaman situs tsb. > > Salam, > Noel > > > > ---------------------------------------------------------------------------- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ---------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > >