Numpang nimbrung,

Dari pembicaraan sastra berubah ke arah ideologi sampai genocide yang terjadi. 
Memang pandangan suatu penulis berpengaruh besar pada perubahan pandangan 
sampai ke pergerakan politik, tapi saya ingin kembali kepada obyektif nilai2 
suatu karya sastra.

Sebagai anak yang lahir di era orde baru, saya sangat menggemari karya2 Pram 
dan mungkin yang seumuran dengan saya juga menggemarinya, terutama ketika 
setelah reformasi 98 dimana buku2 yang susah didapat ketika saya remaja menjadi 
banyak di pasaran. Pada waktu remaja terus terang saya tidak tahu siapa itu 
pram, hanya membaca saja dan jujur saya benar2 terpukau (mungkin ini yang 
ditakuti Orba dengan buku2 Pram). Setelah saya pelajari latar belakang si 
penulis, hmmm kagum sekaligus sebal. Kagum karena keteguhan hatinya (yang 
cenderung keras kepala), ketelitiannya terhadap detail2, sederhana dalam 
penggunaan kata2 dll.. namun sekaligus sebal dengan 'manikebu'nya karena saya 
juga menyenangi lagu2 The Beatles yang ngakngikngok..hehehe.Dan saya 
berpendapat kebudayaan asli itu tidak harus di bekukan atau di fosilkan, tapi 
dinamis seperti budaya betawi ”asli” yang merupakan campuran budaya portugal, 
belanda, cina, sunda dllll. Jadi Budaya asli itu bukan harus murni...

Lepas dari kegilaan komunis, yang dapat saya petik dari buku2 pram adalah 
bagaimana sebuah ideologi itu memiliki alasan2nya dan kekuatannya masing2 , dan 
kemudian dapat berubah menjadi sumber bencana, bukan cuma komunis toh satu2nya 
ideologi yang menghancurkan? Firaunisme juga sama saja. Memang cinta itu sering 
buta termasuk ideologi, saya yakin Pram punya rasa cinta yang besar terhadap 
bangsa ini, tapi menurut saya sudah cenderung ekstrim.Jadi kalau secara 
obyektif, banyak nilai2 unik yang bisa diambil dari tulisan-tulisannya.

Masalah kiri dan kanan, saya berumpama kehidupan itu:
seperti pemain sirkus yang berjalan di atas seutas tali...ketika condong ke 
kiri dia akan menghentak ke kanan...bukan untuk ke kanan tapi untuk mencapai 
keseimbangan....dan sebaliknya
Ketika kita menggigil di tengah salju kita membutuhkan minuman panas bukan 
untuk memanaskan......tapi untuk menghangatkan dan sebaliknya.
Aliran 'kanan' seharusnya menyejukkan bukan membekukan kehidupan
Aliran 'kiri' seharusnya menghangatkan bukan menghanguskan seperti 
nasionalismenya Hitler yang berlebihan (Chauvinisme) atau Komunisme. 
Jadi, saya mencoba memahami semua aliran dengan segala kebaikannya sekaligus 
kecenderungan ekstrimnya yang menghancurkan.........

Salam,
Cipi


----- Original Message ----
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, July 20, 2007 9:19:29 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

> 
Rekan - rekan

Weleh weleh jadi berat sebelah ya !!!

Kalau soal menghabisi nyawa manusia bukan hanya monopoli marxist lho !
Ingat berapa banyak yahudi yang dihabisi oleh Hitler dengan Nazi-nya, seberapa 
banyak kaum komunis dan yang disangka "komunis"  di Indonesia tahun 1965 maupun 
ditempat lain.

Yang ada didepan mata , adalah berapa banyak rakyat yang katanya "tidak 
sengaja" terbunuh dalam perang memperebutkan energi di Iraq ? dan mungkin juga 
di Afganistan
Coba fikirkan dengan logika humanis (bukan ekonomi dan finansial ) , buat apa 
tokh ada pasukan NATO di Afganistan ???

Jadi kalau pembunuhan masal itu adalah akibat "logika manusiawi"  yang hilang 
sesaat , apapun alasan-nya.

Saya pribadi suka agak kuang percaya dengan jumlah yang disebutkan , ambil 
contoh ,pembunuhan yang dilakukan oleh Westerlingdi Sulawes Selatan .
Katanya sampai 10.000 orang korban ???  Rasanya jumlah 10.000 orang itu (pada 
saat itu lho) bukan pekerjaan mudah , wong alatnya cuma bedil ???
MUNGKIN demkian juga yang lain , jadi yang menghtun itu bukan jari atau daftar 
tapi emosi sesaat.

Bukan berarti saya setju dengan pembunuhan masal lho.

Si-Abah

  Weleh weleh jadi rame topik gara-gara si Taufik (Ismail dan OK) 
> Baru ketemu sekarang artikelnya, Yth. Pak Noel, 
> 
> Forum Keadilan No. 7, 21 Mei 2000, hal 54 - 55, pada rubrik KOLOM, Judul 
> : 1965: Bisakah PKI Membantai 20 Juta ? 
> 
> Sumber informasi dari Taufik Ismail : 
> 1. Iosef Diadkin (Publikasi Samizdat), peneliti sejarah Rusia yang 
> menemukan angka 52,1 juta rakyat Rusia yang dibantai rezim Marxis 
> 2. Anthony Lutz yang mencatat 60 juta rakyat Cina dihabisi 
> pemerintahnya. 
> (total 1 dan 2 = 112,1 Juta, belum dihitung korban di 63 negara 
> lainnya) 
> 3. James Nihan (The Marxist Empire), menemukan angka 105 Juta 
> 4. Rummel (Religion and Society Report) 95,2 Juta untuk seluruh 
> dunia. 
> 
> Rekaman Jurnalistik pada artikel Taufik tersebut antara lain ; 
> 
> * Serangan Rusia ke Polandia (1920 dan 1939) 
> * Serangan Rusia ke Finladia (1939 - 1940), 200.000 dibantai 
> * Serangan Rusia ke Cina (1969), di perbatasan Cina ribuan 
> dibunuhi 
> * Serangan Rusia ke Afghan, Brezhnef,, Andropov, Chernenko dan 
> Gorbachev mengirim Tank, bom Napalm dan boneka-bonekaan yang bisa 
> meledak, yang membunuh, membakar, dan melumpuhkan 15 ribu anak-anak 
> Afghan. 
> * Pada Revolusi Kebudayaan RRC, rezim Marxis Cina telah membunuh 
> 450 ribu penduduk sipil dan 50 ribu serdadunya 
> * Serangan Rusia ke Ceko (1968), membantai ribuan pemuda dan 
> buruh, selanjutnya akibat rezim represif, angka bunuh diri meningkat 25 
> kasus per 100 ribu penduduk (di USA 12 per 100 ribu) 
> * Perang antar rezim Marxis di Yaman Selatan (1978 - 1986), 
> mengakibatkan korban 15 ribu. 
> * Di Yugoslavia Marsekal Tito membantai 500 ribu bangsanya sendiri 
> * Serangan Rusia ke Hongaria (1956), 25 ribu kaum buruh dan pemuda 
> dibantai Tentara Merah Uni Sovyet, setelahnya kenaikan angka bunuh diri 
> 5000 kasus dalam setahun dan 50 ribu percobaan bunuh diri 
> * Sejak kup 1978, Rezim Marxis di Afghanistan telah membantai 1,2 
> juta penduduknya, hasil kerja 10 tahun pendudukan serdadu Uni Sovyet 
> * Khmer Rouge, menurut Joel Charny, Direktur Oxfam wilayah Asia, 
> diperkirakan 500 ribu rakyat kamboja dibantai (1970 - 1975), sejuta 
> dibantai, atau kerja paksa sampai mati oleh Khmer Merah (1975 - 1979), 
> Sejuta lagi rakyat Kamboja dibantai pada masa pendudukan Vietnam Utara, 
> sesame rezim Marxis, perang telah menewaskan 30 ribu kamboja dan 25 ribu 
> Vietnam. 
> * Statemen Lenin: Tidak soal bila tiga perempat dunia habis, asal 
> seperempat yang tinggal itu komunis (Schwarz, You can Trust the 
> Communist, 1972) 
> 
> Demikian kiranya ringkasan artikel tersebut. Silakan ditelusuri sendiri. 
> Ternyata Taufik tidak murni Penyair saja, tetapi punya darah jurnalis 
> juga. Kalau ndak salah ada geologist yang berdarah jurnalis juga, 
> seperti Mas Ridho Eisai, di PR Group, Salam utk beliau kalau ketemu di 
> Bandung. 
> 
> Agus Sutoto 
> 
> 
> -----Original Message----- 
> 
From: Noel Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Thursday, July 19, 2007 6:09 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! 
> 
> Wah, menarik pernyataan Taufik Ismail tentang pembunuhan massal (mass 
> killing/massacre) gara-gara pertentangan ideologi ini. Kalo ketemu 
> sumbernya saya mohon dikabarkan lewat japri Pak Agus. 
> 
> Perihal daftar mass killing sepanjang masa salah satunya bisa ditengok 
> ke Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_massacres) dan 
> sayangnya pernyataan Taufik Ismail ini sulit dicari dasarnya di 
> halaman situs tsb. 
> 
> Salam, 
> Noel 
> 
> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------------- 
> Hot News!!! 
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
> [EMAIL PROTECTED] 
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
> ---------------------------------------------------------------------------- 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123 0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
> --------------------------------------------------------------------- 
> 
>


       
____________________________________________________________________________________
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for 
today's economy) at Yahoo! Games.
http://get.games.yahoo.com/proddesc?gamekey=monopolyherenow  

Kirim email ke