Hiruk-pikuk eksplorasi migas di Kutai Basin telah bergeser ke Selat Makassar 
(sejak pertengahan 90-an) dan bahkan saat ini sudah menyebrang ke Lariang Basin 
di sebelah barat pantai Sulawesi. Sementara itu kegiatan eksplorasi di on 
-shore Kutai, terimbas oleh euphoria harga minyak di atas 50 USD/bbl, juga 
mulai memperlihatkan geliat untuk coba mengais-ngais prospek di bekas-bekas 
daerah yang ditinggalkan, baik oleh Huffco/Vico, Elf, Lasmo, maupun Jackson 
Oil. Play-play struktur yang nampak dengan nyata lewat ekspressi outcrop di 
permukaan mulai dilihat lagi, walaupun sudah sama-sama disadari bahwa struktur2 
di barat dari daerah poros antiklin Semberah-SungaiNangka belum ada satupun 
yang terbukti mengandung cebakan migas yang komersial; selain karena tajamnya 
antiklin dan landainya sinklin, juga karena cabikan-cabikan sesar naik-nya 
kemungkinan menyebabkan bocor-nya hidrokarbon ke permukaan; membuat faktor seal 
dan trap-integrity menjadi resiko utama di daerah-daerah tersebut. Walaupun 
masih dimungkinkan untuk menemukan perangkap-perangkap struktur (terutama 
struktur pre-Mid Miocene yang dimodifikasi oleh Kuching Uplift & Banggai-Sula 
docking; yang posisinya tidak harus diekspressikan sebagai struktur-struktur 
permukaan di seri Samarinda Antiklinorium, tapi lebih merupakan "buried - 
paleo-structure" di sayap-sayap antiklin modern maupun di sinklinnya), akan 
lebih rame lagi kalau para eksplorasionis di Kutai On-shore juga mulai 
mempertimbangkan play-play kombinasi, karbonat, bahkan stratigrafi. Beberapa 
indikasi awal akan munculnya tipe-tipe play baru tersebut dapat disimak baik 
dari pemelajaran "serendipities" sumur-sumur eksplorasi maupun sumur2 
development di keseluruhan Kutai basin (onshore maupun off-sore).

Ada 4 plays utama yang perlu dipertimbangkan, kebetulan semuanya terkait dengan 
"clastics-plays" yaitu: 1) Prodelta Turbidite Sands, 2) Crevasse Delta (channel 
and lobes), 3) East Flank Stratigraphic Trapping on Paleo Delta Outer lobes, 
dan 4) Lower Miocene Shelfal Toe-Thrust Ponded Sandstones in Southern Onshore 
Kutai area, dan 5) Fan-Delta Sandsdi utara dan selatan Delta Mahakam Purba

Untuk prodelta turbidite sands, contoh analogi outcrop-nya bisa dipelajari di 
sepanjang Separi-Loahaur anticline dan dipublikasikan dalam beberapa field-trip 
guide book (Siemers, et.al, 1991, Bachtiar, et,al, 1998, 2000, 2002). Karena 
provenance-nya merupakan endapan delta-front / lower delta-plain yang notabene 
juga quartz-rich, maka turbidite sand prodelta tersebut juga dapat dipastikan 
quartz-rich terutama di facies-facies proximal dan/atau yang berasosiasi dengan 
"traction-carpet process following the gravity flows". Analogi di 
subsurface-nya dapat dipelajari di berbagai level reservoir Mid-Miocene di 
Lapangan-lapangan Badak-Nilam-Tambora-Handil, terutama di zona-zona reservoir 
yang posisinya di atas marker-marker MFS utama. Pada umumnya 
reservoir-reservoir tersebut secara konvensional diinterpretasikan sebagai 
reservoir delta-front atau delta-plain yang "tiba-tiba" menggerus lempung 
prodelta tanpa ada asosiasi regional SB yang significant.

(bersambung)



Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia



Kirim email ke