IAGI netter yang budiman,

Akhir-akhir ini di masmedia hingga jejaring IAGI memang marak dibahas mengenai 
eksplorasi bahan galian migas hingga mineral di tanah air ini. Saking eforianya 
terhadap bijih mangan, bahkan pialang bisnis sarang burung walet di Lampung 
rogoh kocek untuk beli KP ribuan hektar untuk "nggolek mangan" di mangan! 
Ribuan sarang burung waletnya di barter dengan KP! Di Kalbar ada pialang hotmix 
dan konstruksi mulai melebarkan sayap bisnisnya untuk tambang bijih besi, juga 
barter dari aspal hotmix dengan ribuan Ha KP! Modal eksplorasi mereka ini hanya 
semangat dan beberapa ekskavator untuk gali sana-gali sini! Tidak ada ahli 
geologi! Akibatnya bebatuan yang berwana hitam kusam digasak semua dengan 
buldoser! Disangkanya mangan! Eh..tibake nduduk mangan! (ternyata bukan 
mangan)! Dipinggir jalan pedalaman Pringsewu Tanggamus tengonggok 
bongkah-bongkah besar hasul garukan buldoser yang tadinya disangka mangan! 
Setelah saya coba konfirmasi pada "toke"nya, tenyata bongkah-bongkah ini di 
reject, karena memang batu tapi berselimut mangan nan tipis! Konon pembelinya 
dari negri Cina! Di Kalbar masih lebih beruntung, sejak 2 tahun yang lalu 
investor penambang dari Pontianak telah mengekspor ribuan ton bijih besi kadar  
tinggi! Kini penambangan ini megap-megap kehabisan zat besi! Lagi-lagi tidak 
ada geologist! 

Dari Babel, Kalbar, Halmehera, Sultra, Obi juga Pulau-pulau di utara Papua 
sudah jutaan ton bijih timah, aluminium, besi, nikel dsb telah dikapalkan, 
terutama ke Cina! Dari Sumbawa dan sekitar Cartenz juga jutaan ton konsentrat 
tembaga dikirim ke Jepang dan mancanegara! Uniknya ada berita di koran, 
"pemotong dan pencuri kabel telepon ditangkap polisi". Usut-usut punya usut 
"sangpencuri" adalah penyalur logam tembaga untuk pengrajin "dandang" kuali dan 
ukiran wayang tembaga! Paradox! Salah satu penghasil tembaga terbesar didunia, 
tapi masih banyak yang tidak kebagian tembaga! Kemanakah tembaga kita ? Selain 
itu Sendok garpu stainless steel semuanya import! Padahal basisnya 
besi-nikel-krom yang saat ini jutaan ton mengalir dari tanah air ke negara 
industri! Coba tanya Pak Polisi dan Tentara kita! Timah panas dan kuningan 
pelurunya dari mana pak! Pasti import! Bijih nikel misalnya, cukup digali dari 
laterit yang tidak lain berupa tanah yang masih mengandung air. Kemudian "Tanah 
Air" ini diangkut dan masuk tongkang!

Negara Industri seperti Jerman, Jepang, Amrik dsb. ternyata pada awalnya maju 
karena industri berbasis pengolahan material, terutama baja, keramik, dan logam 
dasar! Info dari majalah material industry, ternyata raw material atau bahan 
baku hanya 10 hingga 20% bila dibandingkan diberi sentuhan industri dan 
teknologi! Selain lapangan pekerjaan 80%  belong to upstream industry! dan juga 
akan bertambah selaras dengan rantai industri material! Pernahkah  terbayang 
bila ada pabrik stainless steel di tanah air yang bahan besi dan nikel  dari 
Kalbar, Soroako, Pulau Obi, Waigeo ? Sampai kapan Tanah Air menjual Tanah Air ? 
Jeruk makan Jeruk kan sudah verboten! Kita tunggu political will dari 
pemerintah! Masih mau mempertahankan konsep "Ada BULOG", Ada SAWAH" tapi Ada 
BERAS...di Vietnam!..he he

Salam Tanah Air
Andri Subandrio

Kirim email ke