Nggak usah kaget, di sumatera dan kalteng, banyak kebun kelapa sawit baru, tapi 
setelah jadi kebun sawit, malah nggak diurus. Ada juga KP batubara pakai sistem 
open pit, tapi cuman asal gali. Usut punya usut ternyata si "tauke"nya cuman 
ngambil kayunya doank.
  "Modus operandi" ini mungkin juga dipakai para juragan "mangan" itu.
   
  salam prihatin
  fw
  

Parlaungan Dalimunthe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Sebagai organisasi profesi yang berbasis ilmu kebumian, IAGI tentu 
mempunyai tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah jual Tanah Air. Suarakan 
keprihatinanmu tentang maraknya penambangan yang dilakukan secara instan, tanpa 
perencanaan dan studi yang matang, mengekspor bijih dengan tanpa ada nilai 
tambah bagi dalam negeri, dan yang utama juga tanpa ada melakukan kegiatan 
reklamasi dan rehabilitasi wilayah bekas tambang.   Hayo IAGI tunjukkan 
kepedulianmu. Buat petisi yang ditujukan ke RI-1, DPR dll tentang larangan jual 
Tanah Air. 
  
 
  On 7/27/07, Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:       Terimakasih Bung 
Agus! Kenyataannya Tanah Air kita hanya bisa ekspor Tanah Air ...dan 
TKW..tentunya! Ekspor pisang sama cabe rawit aja tidak bisa...! Pisang keburu 
jadi Selai di Pabean atau di pelabuhan...maklum mesti lewat ratusan meja...seng 
okeh tikusss..se! 
    ----- Original Message ----- 
  From: Agus Hendratno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, July 27, 2007 12:00 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi
  
 
  Apiikkk tenan..., memang pemain bisnis yang menjual "tanah air' lagi 
genjar-genjarnya. Kemarin, ada PT Telo Pendhem, PT Minyak-Minyakan, PT 
Mangan-manganan, dst; yang semula core bisnis-nya memang bukan bidang migas 
atau mining, tapi masuk ke wilayah migas dan mining, yang high risk, hightech, 
tapi potong kompas saja, sedikit kerja.., untung besar. Karena regulasi 
memungkinkan............; 
Yaa..sah-sah saja, karena punya uang. Tetapi yang kita keluhkan dan juga 
dikeluhkan pemerintah, lewat PERHAPI dan dirjend.Minerba Pabum, yang kemarin 
saya mendengar bahwa, mestinya ada nilai tambah dari bahan tambang logam yang 
ditambang di indonesia, dengan mengembangkan industri pertambangan hilir 
(pengolahan endapan logam menjadi barang jadi, besi, baja, yang pabriknya ada 
di indonesia). Selama ini yang terjadi pemain-pemain kecil bidang mining 
endapan logam, itu benar-benar menjual "tanah air' ke buyer-buyer di China. 
Tapi di Pemda juga demikian senangnya, karena dapat jatah dari pengusaha, 
endapan logam dimuat di tongkang berlayar ke China dan di olah jadi barang 
jadi. lalu indonesia import barang tersebut. blaiiiiiiikk....; Pemdanya dapat 
royalti yang tidak tercatat dalam kas Daerah..........; hik...hik.... 
Modus kayak menjual pasir darat dan pasir laut dari kep.Riau. Selain dijadikan 
bahan baku reklamasi di Singapura, ternyata titanium dan zirkonia-nya jadikan 
barang jadi yang bermutu tinggi untuk infrastruktur teknologi informasi. 
Lagi-lagi...kita import IT dari Singapura. 
Apa yang diceritakan mas Andri.., itu memang riil di lapangan.

Ada regulasi bidang perindustrian dan perdagangan yang tidak macth dengan 
regulasi bidang pertambangan, juga urusan moneter yang tidak pernah pas. 
Apalagi diminta transparansi. Menteri-nya ok-ok juga..., tapi eselon dibawahnya 
nanti-nanti dulu...njuk opo rek... 
Kalau demikian tunggulah kedatangan perlawanan dari ibu pertiwi yang sudah 
kehabisan air mata...maka hadirlah....geohazard yang kemudian menjadi bencana 
alam kebumian...sudah ada di sekitar kita...; pontang panting........ 

salam tanah air juga ..
agus hend

Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
Saking eforianya untuk mengobral pemberian KP/WKP ini jangan jangan setelah 
semua KP/WKP sijumlah dan diplotkan lagi ke Peta , wilayahnya sudah melebihi 
luas wilayah Indonesia itu sendiri...


ISM


>> --- Andri Subandrio wrote:
>>
>>> IAGI netter yang budiman,
>>>
>>> Akhir-akhir ini di masmedia hingga jejaring IAGI 
>>> memang marak dibahas mengenai eksplorasi bahan
>>> galian migas hingga mineral di tanah air ini. Saking
>>> eforianya terhadap bijih mangan, bahkan pialang
>>> bisnis sarang burung walet di Lampung rogoh kocek 
>>> untuk beli KP ribuan hektar untuk "nggolek mangan"
>>> di mangan! Ribuan sarang burung waletnya di barter
>>> dengan KP! Di Kalbar ada pialang hotmix dan
>>> konstruksi mulai melebarkan sayap bisnisnya untuk 
>>> tambang bijih besi, juga barter dari aspal hotmix
>>> dengan ribuan Ha KP! Modal eksplorasi mereka ini
>>> hanya semangat dan beberapa ekskavator untuk gali
>>> sana-gali sini! Tidak ada ahli geologi! Akibatnya 
>>> bebatuan yang berwana hitam kusam digasak semua
>>> dengan buldoser! Disangkanya mangan! Eh..tibake
>>> nduduk mangan! (ternyata bukan mangan)! Dipinggir
>>> jalan pedalaman Pringsewu Tanggamus tengonggok 
>>> bongkah-bongkah besar hasul garukan buldoser yang
>>> tadinya disangka mangan! Setelah saya coba
>>> konfirmasi pada "toke"nya, tenyata bongkah-bongkah
>>> ini di reject, karena memang batu tapi berselimut 
>>> mangan nan tipis! Konon pembelinya dari negri Cina!
>>> Di Kalbar masih lebih beruntung, sejak 2 tahun yang
>>> lalu investor penambang dari Pontianak telah
>>> mengekspor ribuan ton bijih besi kadar tinggi! Kini 
>>> penambangan ini megap-megap kehabisan zat besi!
>>> Lagi-lagi tidak ada geologist!
>>>
>>> Dari Babel, Kalbar, Halmehera, Sultra, Obi juga
>>> Pulau-pulau di utara Papua sudah jutaan ton bijih 
>>> timah, aluminium, besi, nikel dsb telah dikapalkan,
>>> terutama ke Cina! Dari Sumbawa dan sekitar Cartenz
>>> juga jutaan ton konsentrat tembaga dikirim ke Jepang
>>> dan mancanegara! Uniknya ada berita di koran, 
>>> "pemotong dan pencuri kabel telepon ditangkap
>>> polisi". Usut-usut punya usut "sangpencuri" adalah
>>> penyalur logam tembaga untuk pengrajin "dandang" 
>>> kuali dan ukiran wayang tembaga! Paradox! Salah satu
>>> penghasil tembaga terbesar didunia, tapi masih
>>> banyak yang tidak kebagian tembaga! Kemanakah
>>> tembaga kita ? Selain itu Sendok garpu stainless 
>>> steel semuanya import! Padahal basisnya
>>> besi-nikel-krom yang saat ini jutaan ton mengalir
>>> dari tanah air ke negara industri! Coba tanya Pak
>>> Polisi dan Tentara kita! Timah panas dan kuningan 
>>> pelurunya dari mana pak! Pasti import! Bijih nikel
>>> misalnya, cukup digali dari laterit yang tidak lain
>>> berupa tanah yang masih mengandung air. Kemudian
>>> "Tanah Air" ini diangkut dan masuk tongkang! 
>>>
>>> Negara Industri seperti Jerman, Jepang, Amrik dsb.
>>> ternyata pada awalnya maju karena industri berbasis
>>> pengolahan material, terutama baja, keramik, dan
>>> logam dasar! Info dari majalah material industry, 
>>> ternyata raw material atau bahan baku hanya 10
>>> hingga 20% bila dibandingkan diberi sentuhan
>>> industri dan teknologi! Selain lapangan pekerjaan
>>> 80% belong to upstream industry! dan juga akan 
>>> bertambah selaras dengan rantai industri material!
>>> Pernahkah terbayang bila ada pabrik stainless steel
>>> di tanah air yang bahan besi dan nikel dari Kalbar,
>>> Soroako, Pulau Obi, Waigeo ? Sampai kapan Tanah Air 
>>> menjual Tanah Air ? Jeruk makan Jeruk kan sudah
>>> verboten! Kita tunggu political will dari
>>> pemerintah! Masih mau mempertahankan konsep "Ada
>>> BULOG", Ada SAWAH" tapi Ada BERAS...di Vietnam!..he 
>>> he
>>>
>>> Salam Tanah Air
>>> Andri Subandrio
>>
>>
>>
>>
>> ____________________________________________________________________________________
>>  
>> Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage 
>> on all webmail accounts.
>> http://au.docs.yahoo.com/mail/unlimitedstorage.html
>>
>> ----------------------------------------------------------------------------
>> Hot News!!!
>> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 
>> 228 papers have been accepted to be presented;
>> send the extended-abstract or full paper
>> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
>> Joint Convention Bali 2007
>> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
>> Exhibition,
>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>> ----------------------------------------------------------------------------
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------------- 
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> ---------------------------------------------------------------------------- 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
> 



----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
---------------------------------------------------------------------------- 
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
--------------------------------------------------------------------- 


    
---------------------------------
  Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when.   
  






       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke