Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada 
Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian 
besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli 
geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada 
sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin 
oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat 
endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan 
uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. 
Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam 
transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera 
teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang 
bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah 
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi 
atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya 
geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

Salam
Andri Subandrio
  ----- Original Message ----- 
  From: Herry Maulana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia 
yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

  Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur 
Archaean? 
  Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?

  Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak 
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!

  Salam,
  Herry


   
  ----- Original Message ----
  From: Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
  Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  IAGI netter yang budiman,

  Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap 
informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada 
dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang 
sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor 
dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini 
terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya 
mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu 
biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari 
penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang 
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri 
dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya 
sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 
meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. 
Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF 
(Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais 
(Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 
70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya 
semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya 
bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi 
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di 
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for oil but 
for ore!

  Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching 
untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima 
attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya 
gambar bisa masuk net IAGI ?

  Salam

  Andri Subandrio
  ----------------------------------------------------------------------------
  Hot News!!!
  EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
  228 papers have been accepted to be presented;
  send the extended-abstract or full paper
  by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
  Joint Convention Bali 2007
  The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
  Bali Convention Center, 13-16 November 2007
  ----------------------------------------------------------------------------
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  ---------------------------------------------------------------------




------------------------------------------------------------------------------
  Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up 
for your free account today.

Reply via email to