Pak Rovicky,

Penjelasan resmi tentang status Muria harus datang dari Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung. 

Dari beberapa publikasi yang bisa dipercaya sebagai referensi seperti
Neumann van Padang (1951) - "Indonesia". Catalog of Active Volcanoes of
the World and Solfatara Fields; Tom Simkin dan Lee Siebert (1994)-
Volcanoes of the World: A Regional Directory, Gazetteer, and Chronology
of Volcanism During the Last 10,000 Years; dan Volcanic Program
Smithsonian Institution, bisa disimpulkan bahwa Gunungapi Muria sedang
tidur panjang (inactive, dormant). Gunungapi ini tak ada dalam daftar
gunungapi aftif atau dormant di daftar PVMBG; mengindikasi bahwa gunung
Muria bukan untuk dikuatirkan. 

Mengapa tidur panjang ? Letusan terakhirnya pada 160 BC +/- 300 tahun;
jadi sudah sekitar 2000 tahun yang lalu. Mengapa tak dikategorikan
gunungapi mati saja ? Tidak ada yang berani mencantumkannya begitu.
Bagaimana kalau nanti tiba2 gunung ini batuk2 ? kan kita tak pernah tahu
pasti apa yang terjadi di bawah sana.

Penelitian terakhir dari Pak Prihadi et al (2005)- Geologi ITB dan
rekan2nya dari BATAN " Volcanic Hazard Analysis for Proposed Nuclear
Power Plant Siting in Central Java, Indonesia" menyimpulkan bahwa Gunung
Muria aman, merupakan non-capable volcano for magmatic eruption in the
near future. "Dalam waktu dekat tidak akan meletus" Berapa dekat, berapa
jauh ? Tak ada data lanjutan, bisa ditanyakan langsung ke Pak Prihadi
kalau diperlukan. Penelitian ini menggunakan data lama maupun data baru
geohazard mitigation.

Pengklasifikasian gunungapi sebagai mati-tidur-aktif didasarkan kepada
periode letusan dan geokimia gunungapi sendiri (air kawahnya kalau
membentuk maar, temperaturnya, temperatur & komposisi kimiawi magmanya),
perubahan morfologi gunungnya. Di katalog gunungapi yang pernah dibuat
P3G (Kusumadinata, 1979) dibedakan antara gunungapi yang meletus dalam
masa sejarah (<1600 AD) dan sesudahnya. Yang dalam masa sejarah itu
disebut gunungapi tidur. Kalau yakin, ada juga yang dibilang gunungapi
mati (misalnya Gunung Karang di wilayah Anyer).  Untuk Muria,
kelihatannya data terbaru dari Pak Prihadi et al. itu bukan model,
tetapi data fisik penelitian terbaru.

Muria adalah gunungapi Plistosen dan morfologinya menunjukkan bahwa ia
sudah tererosi tingkat lanjut (artinya memang ia gunung tua). Puncaknya
yang high-K dipotong oleh beberapa kawah berarah utara-selatan, beberapa
mengandung kubah lava. Lubang2 kepundan di sayap ditutup kubah lava,
cinder cones (kerucut abu volkanik) dan maar (danau). Letusan terakhir
2000 tahun yang lalu itu membentuk tiga maar di sayap timurlaut dan
tenggara.

Umur gunung ini sebagai Plistosen masih menjadi bahan perdebatan, ada
yang menyatakannya sebagai Holosen, atau bahkan beberapa ribu tahun yang
lalu berdasarkan umur maar-nya.

Yang lebih harus diwaspadai sebenarnya bukan reaktivasi volkanik, tetapi
reaktivasi kegempaan, sebab Lasem Fault, sesar normal-strike-slip
berarah BD-TL terdapat di wilayah Semenanjung Muria ini, sesar ini
adalah splay sesar besar tua Muria-Kebumen. Gunung Muria dulu lahir
melalui sesar besar ini sebagai back-arc volcanism (dibuktikan dengan
high-K-nya, bukan tipe gunungapi hasil subduction; Hutchison, 1989).
Sesar Lasem diindikasi bisa direaktivasi. Di samping itu, ada juga yang
mengeplot sesar besar lain yang arahnya hampir BL-Tenggara memotong
Semenanjung Muria sampai ke Merapi. Waktu gempa Yogya 27 Mei 2006, ada
yang mengatakan gempa dirasakan di Jawa Utara oleh propagasi gaya
melalui sesar Semenanjung Muria - Merapi ini.

Mmengapa masyarakat Muria sendiri menolak pembangunan PLTN di Lemah
Abang itu adalah selain ketakutan PLTN bocor, juga karena Muria
dikeramatkan sebagai tempat makam salah satu Wali Sanga (Sunan Muria).
Uniknya juga, Muria merupakan asal muasal tempat berkembangnya Kristen
di Jawa Utara (zending Gereja Muria).

Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya PLTN ini, yang
dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun dengan bahan2 yang
tak sesuai bestek-nya karena "dikorupsi" oleh yang berwenang. Banyak kan
kasus proyek2 di Indonesia di-downgrade pembangunannya agar sebagian
dananya bisa dirampas dan masuk kantong ? Sekolah2 Inpres saja dikorupsi
pembangunannya, busway juga, apalagi proyek besar seperti PLTN. Jadi,
sebaiknya Indonesia membereskan dulu penyakit korupsinya sebelum
membangun PLTN, begitu kata Franz Magnis-Suseno, filsuf Dryarkara dalam
suatu seminar tentang PLTN di Salatiga baru2 ini.

Salam,
awang






-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 25, 2007 4:18 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

Sehubungan dengan lokasi PLTN.
Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah mati dapur magmanya
atau cuan tidur saja (doormant)
Lantas gimana kita bisa tahunya ? Apakah ada bukti fisis atau hanya
model ?

RDP

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

------------------------------------------------------------------------
----
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke