Dalam suatu kesempatan ekskursi geologi bersama BPMIGAS-Total ke
Aquitaine Basin, Prancis baratdaya minggu lalu, ada acara naik ke puncak
bukit pasir La Dune du Pyla untuk mempelajari endapan hasil angin
(aeolian). Ini adalah dune tertinggi di Eropa meskipun tingginya hanya
115 meter (tinggi maksimum dune Parangtritis 15 meter). Saya dan rekan2
dari BPMIGAS dan Total yang baru pertama kalinya naik ke puncak dune ini
dibuat takjub dengan gundukan pasir begitu tinggi, lebar, dan panjang
ini. Pemandangannya lebih spektakular lagi karena di sisi barat dune
langsung berbatasan dengan pantai Samudera Atlantik dan di sisi timur
dune berbatasan dengan kompleks hutan pinus yang rapat. Lalu, langit
musim gugur di Prancis selalu biru, dan hawanya sejuk sampai dingin 5-15
Celsius.

 

Untuk mendaki Dune Pyla dibuat tangga dengan ratusan anak tangga,
tingginya hampir seperti kalau kita mendaki puncak Bromo. Kalau di atas
puncak Bromo kita langsung dihadapkan ke jendela magma dengan asap
belerang menguap dari kawahnya; di puncak Dune Pyla kita langsung
dihadapkan dengan pemandangan biru Samudera Atlantik.

 

Dune Pyla adalah coastal dune (untuk membedakannya dengan dune di
gurun). Dari bentuknya ia merupakan transverse coastal ridges yang
berposisi sejajar dengan garis pantai dan tegak lurus terhadap arah
angin utama yang membentuknya. Angin dari Samudera Atlantik yang
membatasi Prancis di sebelah barat bertiup permanen ke sebelah timur
selama ribuan tahun menerbangkan butir2 pasir di pantainya dan
terperangkap oleh suatu morfologi atau semak belukar di sebelah daratan
dan terbentuklah bukit pasir ini. Seluruh pantai Aquitaine di baratdaya
Prancis ditempati punggungan-punggungan pantai bukit pasir ini. Kompleks
dune ini membentuk punggungan pantai sepanjang 200 km, lebar 1-10 km.
(bandingkan dengan dimensi dunes di pantai selatan Jawa Tengah antara
Cilacap dan Yogyakarta, setinggi 5-15 meter, lebar 100-500 meter, dan
panjang maksimum beberapa km). Volume seluruh dune di pantai Aquitaine
ini 20-30 milyar meter kubik. 

 

Dune Pyla adalah sebuah dune barchanoid (dune berbentuk bulan sabit bila
dilihat dari udara) setinggi 115 meter, lebar 500 meter, dan panjang
2700 meter. Bila dihitung, volume pasir halus dan terpilah istimewa ini
kira2 60 juta meter3. Dune ini merupakan dune aktif, artinya masih suka
bergerak bermigrasi ke arah darat kalau ada angin badai pada musim
dingin (winter storm). Kecepatan migrasinya 5 meter/tahun. Lumayan
cepat. Pohon pinus di sebelah darat Dune Pyla sengaja ditanam untuk
menghentikan migrasi dune di bagian bawah Dune Pyla. Kecuraman lereng
sisi dalam dune ini (lee side) adalah 30-40 deg.

 

Arkitektur bagian dalam Dune Pyla yang kami daki minggu lalu itu sudah
dipelajari dengan detail menggunakan berbagai metode sehingga bisa
direkonstruksi evolusi morfologinya dari waktu ke waktu. Metodenya
berdasarkan pentarikhan karbon-14, pentarikhan ISL (infrared stimulated
luminescence), data sejarah (arkeologi), dan juga GPR (gorund
penetrating radar). GPR yang semula dirancang untuk berjalan2 di
permukaan planet Mars diujikan dulu di bagian selatan La Dune du Pyla
ini.

 

Dune Pyla tersusun oleh tiga generasi dune yang saat ini
bertumpuk-tumpuk : satu fase parabolic dune (bentuk parabolik lebih
curam daripada barchanoid dilihat dari atas, seperti garis parabola) dan
dua fase barchanoid. Setiap fase dipisahkan oleh paleosols. Paleosols
inilah yang ditera umurnya.

 

Bagian bawah dune ini disusun oleh lapisan pasir tipis, datar, dan
ditutupi oleh paleosol berumur 3600 y BP (year before present) sampai
2400 y BP. Lalu di atasnya terdapat dune fase pertama berupa parabolic
dune setinggi 30 meter di atas muka laut. Dune parabolik ini diendapkan
di atas paleosol berumur 2400 tahun yang lalu dan ditutupi oleh paleosol
berumur 400 tahun yang lalu. Bagian parabolic dunes ini telah bermigrasi
ke arah darat sepanjang pantai Aquitaine dari 1300 - 900 tahun yang
lalu. Generasi/fase kedua dune ini adalah dune barchanoid yang dinamakan
Dune de la Grave, menutupi dune parabolic dan mencapai ketinggian 60
meter di atas permukaan laut. Dune ini diendapkan langsung di atas
paleosol berumur 400 tahun, dan ditutupi paleosol berumur 200 tahun yang
lalu. Dune ini bermigrasi ke arah darat dari 550-250 tahun yang lalu.
Dune Pyla yang kami daki itu baru terbentuk pada pertengahan abad ke-19,
menambah ketinggiannya sampai 115 meter dan membuatnya sebagai dune
paling tinggi di Eropa.  

 

Kalau dune ditumbuhi vegetasi, maka ia akan berhenti bermigrasi. Itu
pula yang dilakukan orang pada pertengahan abad ke-19 di dasar Dune
Pyla. Kini hutan pinus di sebelah timur dune ini terhampar luas membuat
pemandangan yang menakjubkan.  Pola migrasi dune akan ke arah darat
sehingga dune paling tua akan di sisi darat dan dune paling muda akan di
sisi laut.

 

Setelah kami mempelajari Dune Pyla, kami turun kembali (tentu saja, masa
mau di atas terus). Tetapi, kami tak turun melalui tangga tadi, tetapi
berlari ngebut di tumpukan pasirnya ditarik gravitasi lereng yang cukup
curam dengan kedua kaki masuk ke dalam pasir. Mengasyikan, seperti
bagian permainan fear factor, memompa adrenalin. Di bawah dune kami lalu
membuka sepatu membuang semua pasir yang terperangkap sepatu yang
tenggelam di pasir. 

 

Begitulah La Dune de Pyla, suatu tempat yang pantas dikunjungi bila
berkesempatan ke Prancis atau Spanyol. 

 

Apa kabar dengan Dune di Parangtritis ? Dulu dune ini pernah dipakai
lokasi syuting film nasional dan kini dijadikan areal delman pantai.
Tinggi dune Parangtritis dan dune lain di pantai selatan Jawa Tengah ini
rata-rata tak sampai 10 meter. Ada beberapa punggungan pasir yang
berkembang sejajar dengan garis pantai, ini tranversal ridge dunes juga
hasil tiupan pasir oleh Samudera Hindia. Adakah yang pernah mempelajari
dengan detail dunes ini, misalnya sejarah migrasinya dan arkitektur
internal morfologinya ? Setahu saya, inilah dune terluas di Indonesia.
Jangan disia-siakan dengan tidak mempelajarinya.

 

salam,

awang

 

 

 

 

 

Kirim email ke