Pertamina itu NOC (National Olil Corporation) bukan IOC (International Oil Corp) sehingga harus menjadi bagian terpenting dalam ketahanan (energi) nasional.
Sepertinya perlu diketahui saat ini bahwa saat ini 50% produksi migas dunia disuplai oleh NOC, sedangkan jumlah cadangannya 70% dikuasai NOC. Apa artinya ? Menurutku ini menunjukkan bahwa ada perkembangan dan perubahan global yang harus diantisipasi dalam transformasi Pertamina (NOC). NOC saat ini menjadi salah satu bagian penting dalam ketahanan energi nasional. Masing-masing negara saat ini sudah mulai berpikir untuk mendapatkan kepastian pasokan energi negaranya sendiri. Ini memang peperangan antara dunia Industri dahulu yang dikuasi oleh IOC dan bergeser ke NOC. Saat ini rasio discovery vs production Indonesia cukup jelek, artinya menemukan minyak sedikit tetapi disedot habis-habisan (emang habis ya ?). Memang kalau targetnya seperti perusahan IOC akan berpikir hanya sampai kontrak habis. Tetapi Pertamina tentunya juga perlu Resource Replacement. Sustainable menjadi lebih buat Pertamino ketimbang Chevron (apalagi chevron di Indonesia hanya perusahaan operator), Chevron di US sana mungkin mikir Resource Replacement juga. Nah karena R-R di Indonesia ini buruk maka "ketahanan energi" Indonesia jadi jeblok ! Halllah kesiannya Pertamina kok kebagian disuruh mikir ketahanan Nasional ya ? Tetapi itulah NOC saat ini. Pertamina bukanlah IOC, Pertamina itu NOC, miliknya nasional, seperti Petrobras, Petronas, Iran oil dll. Saya sih ngga mengharapkan Pertamino menjadi BUMN kayak IOC tetapi kayak dibawah ini (Saudi Arabian Oil Company (Aramco), National Oil Corporation Libya, Petroleos Mexicanos, Petroleos de Venezuela, China National Petroleum (PetroChina), Nigerian National Petroleum Company, Iraq National Oil Company, Kuwait Petroleum Corporation, Petrobras (Brazil), Petroleum Development Oman, Petronas (Malaysia), Rosneft (Russian), Sinopec (China), dll. Bagaimana Amrik ? Amrik tidak memiliki NOC. Amrik berbeda dengan negara-negara lain, walaupun dia memiliki cadangan cukup besar tetapi kebutuhannyapun juga paling besar (perkapita maupun total negara). Yang dilakukan ngAmrik dalam jaminan pasokan energi adalah segala cara termasuk diantaranya diversifikasi, mencari sumber unconventional, juga termasuk aneksasi. Ini kalau melihat perilaku manusia dalam sejarah menjadi hal yang wajar walupun belum tentu benar. Analoginya untuk Amrik ...Negara seolah hanya menyediakan "pesawat tempur dengan kapal induknya", sedangkan "Tank-tank dan prajurit invantrinya" adalah IOC-IOC yang cukup kuat dan menggurita. Jangan menggunakan paradigma IOC untuk Pertamina. Mengingat bahwa saat ini NOC di dunia ini menjadi penting karena menguasai 50% oil prodiksi dan 70% oil Reserves di dunia. Maka menurut saya Pertamina harus menjadi bagian dari ketahanan (energi) nasional dengan target menyediakan energi didalam negeri Indonesia. Pertamina harus mampu menguasai reserves-reserves besar di Indonesia, syukur-syukur bisa ikutan keluar negeri seperti Pteronas dll. Kita tidak mungkin seperti Amrik dengan memiliki tank dan prajurit untuk maju. Perusahaan milik nasional kita (seolah tank dan prajurit) cukup banyak tetapi Indonesia tidak memiliki "pesawat dan kapal induk" yang mampu mendukung Tank dan prajurit invantrinya ini untuk maju bertempur. Sakjane ketahan energi ini tidak hanya migas, termasuk geothermal, yang sayangnya sependek pengetahuanku, Pak Sukusen yang notabene mantan orang geothermal sepertinya tidak banyak (kurang) berkiprah disini. Tentusaja ada kemajuan ini, tetapi apakah sesuai dengan KEN 2005, aku belum lihat lagi. Sebnernya aku ga peduli dengan Sukusen-nya, bisa jadi beliau malah naik menjadi dirut ...syapa tahu, kan ? Aku hanya ingin Pertamina itu menjadi NOC yang kuat. Cara-cara berpikir NOC seringkali berbeda dengan pemikiran IOC. Kita harus berhati-hati dalam merubah paradigma Pertamina yang menjadi perusaan profit. Sistem manajemen KPI yang dipakai di IOC mungkin harus dimodifikasi dengan kebutuhan NOC. Mungkin pnemuan lapangan besar-besar itu menjadi tidak relevan utk KPI sebuah IOC, who knows ... Ngobrol-ngobrol dengan kawan-kawan di Petronas (NOC-nya Malaysia), ternyata Petronas ini mbalah kekeuh banget. Bahkan kawan-kawan di Petronas mengatakan dirinya sebgai pegawe negeri ... halllah ! Salam RDP 2008/3/5 Witan Odakar Ardjakusumah <[EMAIL PROTECTED]>: > Yg periode2 sebelumnya malahan ada yg lebih cepat ,cuma 1 tahunan. Saya pikir > justru ini menunjukan sistim kpi sdh diterapkan di BUMN ini. > Pasti para direktur itu sdh buat kontrak yg disepakati dgn dirut dan > kementrian bumn mengenai target yg akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. > Harusnya berdasarkan itulah kinerja mereka dinilai, apakah exceeding or > meeting the target atau fail sama sekali. Jadi enggak usah tunggu sampai > seluruh perioda tercapai, kalau sdh kedodoran ditahap awal dan dianggap tak > mungkin mengejar target di tahapan berikutnya, ya diganti saja. > Yang saya heran kok justru ketika discoveries di wilayah kerja pertamina yg > terjadi baru2 ini malahan pak Sukusen diganti, padahal itu kan sebuah > prestasi besar beliau dgn team nya. > Kita mungkin tak akan pernah tahu apa penyebabnya, yg paling klasik dan > nyaman didengar adalah alasan regenerasi. > Siapapun pengganti beliau nantinya semoga membawa perubahan yang positif . > Lho ini berita serius apa cuma sbg balon test sih > > Wass. > Witan > > > -----Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent: Wednesday, 5 March 2008 2:07 PM > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; > iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id> > Subject: Re: [Forum-HAGI] Fwd: Pak Sukusen diganti? > > Ada beberapa konsen saya, yang saya sayangkan. > Semestinya politisasinya itu jangan sampai ke level eksekusi (direktur). > Kalau level board-director boleh-lah, karena memang (bisa jadi) disitulah > letak kebijakan yang akan berbau politik, masuk kebijakan negara. Lah ini > masak lepel dirut hulu saja sudah harus jabatan politis (bukan dari dalam > sebagai sebuah jabatan karier). Aeng-aeng wae, miturutku. > Juga perubahan jabatan direktur yang selama ini hanya bertahan 2 tahunan > merupakan sebuah pergantian yang terlalu amat sangat terlalu cepat. Lah > kalau untuk perusahaan services seperti Schlumberger, Haliburton atau juga > barangkali Elnusa, aku pikir ngga apa-pa ada perubahan direktur yng hanya 2 > tahunan. Soalnya kalau services itu biasane lama proyek kurang dari setahun > (maksudte utk seismik, drilling, kontsruksi mungkin lebih 2 tahun). > Sedangkan di perusahan operator itu satu siklus kerja operasi hulu migas, > mulai dari evaluasi blok sampai first oil rata-rata (paling cepet) 5 tahun. > Lah ini setiap 2 tahun diganti lah kapan bikin evaluasinya ? > Programnya saja baru dirancang ... udah mau diubah lagi :( > > > [The entire original message is not included] > > > > > _______________________________________________ > Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 > > "Geohazerd : A Challenge for Geophysics" > > 3 - 5 November 2008 > Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat > _______________________________________________ > The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. > [EMAIL PROTECTED] > www.hagi.or.id > -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! -------------------------------------------------------------------------------- PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod -------------------------------------------------------------------------------- PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------