Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun semburan LUSI (lumpur Sidoarjo) telah
terjadi. Ia tetap menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan temperatur
rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas, makin keluar dari
pusat erupsi.
Setelah tepat dua tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini, 29 Mei
2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan Tani, Sedati
Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa minyak dalam erupsi
lumpurnya yang telah meleler selama puluhan tahun.
Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan lalu 500 meter dari Kalang Anyar.
Baru-baru ini air sumurnya tercampur minyak dan terbakar ketika disulut api.
Sumur ditutup dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas menunjukkan akumulasi
gas terjadi.
Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI telah mengacaukan sistem "plumbing"
fluida di wilayah ini, termasuk gunung-gununglumpur lama di wilayah ini.
Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari leleran lumpur Kalang
Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif lagi akibat plumbing system
fluida yang diinduksi erupsi LUSI.
Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk mengganti rugi
lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa uang ganti rugi lahan penduduk.
Masyrakat mengaku puas dengan ganti rugi itu (berita TransTV 28 Mei 2008).
Sebuah berita yang menggembirakan.
Sementara itu pula, belum ada lagi solusi dan operasi tepat yang dilakukan
untuk menghentikan LUSI. Belum ada kasus penuntutan legal yang baru. Belum ada
kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan LUSI. Setiap kubu
bertahan dengan keyakinannya masing-masing.
Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI.
Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!)
salam,
awang