Awang dan rekan rekan lain-nya.

Dua tahun kita belajar dari
Lusi ini , pertanyaan-nya adalah:
1. " bertambah pintar kah kita
".
2."bertambah bijak-kah kita menghadapi gejala  alam
di-negara yang sangat aktif  tektonik-nya ini ?"
3. Sudah
kah kita seluruh stakeholder bangsa ini se"bahasa" dalam
menghadapi dan menangani Lusi  ?
Banyak lagi 
pertanyaan  lain dihati saya , yang  sebenarnya berujung kepada
,"Bagaimana  MINIMAL mengakhiri sengsara  penduduk yang
terkena dampak se-cepat2nya dan se-adil2 nya , tanpa merugikan usaha
ekstraksi sumbaer daya alam yang positip".

Semoga Tuhan
memberkati Bangsa ini dengan kearin dalam menghadapi kesulitan
kesulitan-nya.

Si Abbah

_______________________________________________________________________
> 

   Hari ini, 29 Mei 2008 tepat dua tahun
semburan LUSI (lumpur Sidoarjo)
> telah terjadi. Ia tetap
menyemburkan lumpur sekitar 100.000 m3/hari dengan
> temperatur
rata-rata di atas100 deg C. Area penurunannya makin meluas,
>
makin keluar dari pusat erupsi.
> 
>   Setelah tepat dua
tahun pula dilaporkan koran Bisnis Jakarta hari ini,
> 29 Mei
2008, gununglumpur lama bernama Kalang Anyar di kawasan Buncitan
>
Tani, Sedati Sidoarjo, beberapa km di sebelah timurlaut LUSI membawa
> minyak dalam erupsi lumpurnya yang telah meleler selama puluhan
tahun.
> 
>   Sebuah sumur air digali penduduk dua bulan
lalu 500 meter dari Kalang
> Anyar. Baru-baru ini air sumurnya
tercampur minyak dan terbakar ketika
> disulut api. Sumur ditutup
dan ketika dibuka sangat berbau gas -jelas
> menunjukkan akumulasi
gas terjadi.
> 
>   Proses naiknya lumpur dan gas di LUSI
telah mengacaukan sistem
> "plumbing" fluida di wilayah
ini, termasuk gunung-gununglumpur lama di
> wilayah ini.
Rumah-rumah yang berdiri hanya beberapa belas meter dari
> leleran
lumpur Kalang Anyar perlu waspada. Kalang Anyar tengah aktif
>
lagi akibat plumbing system fluida yang diinduksi erupsi LUSI.
>

>   Sementara itu, PT Minarak, perusahaan yang ditunjuk untuk
mengganti rugi
> lahan terdampak LUSI telah mulai membayar sisa
uang ganti rugi lahan
> penduduk. Masyrakat mengaku puas dengan
ganti rugi itu (berita TransTV
> 28 Mei 2008). Sebuah berita yang
menggembirakan.
> 
>   Sementara itu pula, belum ada lagi
solusi dan operasi tepat yang
> dilakukan untuk menghentikan LUSI.
Belum ada kasus penuntutan legal yang
> baru. Belum ada
kesepakatan di antara para ahli apa penyebab semburan
> LUSI.
Setiap kubu bertahan dengan keyakinannya masing-masing.
> 
>   Semua dari kita tengah belajar dengan LUSI.
> 
> 
 Selamat ulang tahun LUSI, semoga pendek umurmu (!)
> 
>  
salam,
>   awang
> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke