Ayo.. ayo...

Kapan nih jadi ada sertifikasi geologist... Semua harus ada guidelinesnya
biar berjalan selaras. Bukan begitu, mas Yoga?

Cherio,
Yudi

2008/6/25 Tonny P. Sastramihardja <[EMAIL PROTECTED]>:

> YOGA,
> Wuah....menurut Abah sih KOMPETENSI KEILMUAN tidak musti berkorelasi
> dengan Senioritas seseorang. Bagaimana mungkin seorang geologist yang
> lulus 24 tahun yang lalu tetapi selama 10 tahun terakhirnya lebih banyak
> mengurusi Birokrasi dan Administrasi bisa menjadi KOMPETEN (di bidang
> batubara dan atau mineral lagi?). Secara formal post grad Abah Tonny
> 'hydrogeology-hydrology' (di Perancis) dan 'public policy' di Bandung.
> Pernah nulis (cuman sekali) di 'Journal of Hydrology' itupun barengan
> Prof ku yang kebetulan recognized dan (pernah jadi) member dari IHS
> (kayak Bang Lambok, tapi sudah 4 tahun lupa bayar annual fee?). Jadi CP
> dalam Coal and or mineral exploration???? Jangan lah......nanti bisa
> menjadi segala macam akhli yang nggak jelas......Untuk urusan CP sih
> sebaiknya 'be specialist'. Tapinya Insya Allah kalau kaidah-kaidah
> explorasi sebagai seorang geologist sih masih 'dipegang teguh' (pelajari
> area, siapkan peta dasar, datang ke lokasi, observasi, catat, sampling,
> kaji/analisis serta kemudian laporkan)hingga kini. Yang agak menyedihkan
> Abah Tonny adalah para Junior Geologist yang 'tampaknya' mulai
> kehilangan RUH nya (persiapan kurang, wawasan regional kurang,
> couriosity kurang) sebagai seorang explorer (geologist) sejati.
> Untuk CP yang pasti Abah Tonny punya di bidang Catur (master Percasi),
> bridge (master Nasional) dan billiard (memperpanjang uang jajan bulanan
> yang pas-pasan selama kuliah/biasa ngebiyawakin buaya lokasi billiard di
> Bandung)..he...he....he...
>
> Salam
> Abah Anom
>
> -----Original Message-----
> From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, June 25, 2008 7:32 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] JORC dan sertifikasi geologi (was
> BATUBARA, LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?)
>
> Abah,
>
> Menurut saya justru orang2 senior sekelas Abah and Pak Nas yang
> seharusnya jadi pionir untuk bisa menjadi Fellownya di institusi
> sertifikasi ini, biar nanti bisa jadi sponsor utama buat junior2 seperti
> saya, Noel, Yudi, dan geo2 lainnya buat ngambil sertifikasi coal geo-nya
> indonesia.
>
> Juga kalo institusi ini nantinya banyak berisi senior2 sekelas Abah dan
> Pak Nas, insya Allah utk perjuangan masuk ROPO-nya tdk terlalu sulit.
>
> Salam,
>
> ----- Original Message -----
> From: Tonny P. Sastramihardja <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>
> Cc: Hezron Ananta Depari <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wed Jun 25 04:26:36 2008
> Subject: RE: [iagi-net-l] JORC dan sertifikasi geologi (was BATUBARA,
> LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?)
>
> Iya Mas Yoga, Mas Noel dan Mas Chaerul.....
> Maksudnya CP, tapi di Indonesia biasanya dilegitimasi pakai SERTFIKAT
> KOMPETENSI(nanti dari IAGI?). Kalau ada yg mau tahu ttg JORC lebih jauh,
> Abah Tonny sudah ngunduh dan pelajari lengkap -> lewat Japri aja ya.
> Kalau di kantor ku cukup Hezron Ananta Depari-HAD (GL ITB - 1986, ex
> BHP) saja yang nanti oleh rekan-rekan IAGI direkomendasi kan jadi CP,
> plus nanti Junior2nya yang baru 2-3 tahun berpengalaman dalam coal and
> or mineral exploration (nunggu dulu 2-3 tahun lagi, kalee...). Abah
> Tonny sih sudah (2 tahun) pindah profesi menjadi GEO-Administrasi
> (sesuai umur yang mau nginjak 51 tahun, meneruskan profesi 10 tahun
> sebelumnya sebagai GEO-Birokrasi).....harus ngerti urusan teknis (agar
> metode dan hasil explorasi 'on the track'), tapi tidak usah legitimated
> jadi CP.
> Kalau mau bentuk PanJa Coal mohon kami diundang yach....biar HAD bisa
> terlibat didalamnya.
> Terimakasih sudah share info.....
> Salam
> Abah Anom
>
> -----Original Message-----
> From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, June 25, 2008 5:50 PM
> To: 'iagi-net@iagi.or.id'
> Subject: Re: [iagi-net-l] JORC dan sertifikasi geologi (was BATUBARA,
> LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?)
>
> Satu lagi mas Noel, emang bener utk jadi anggotanya ausimm itu nggk
> sulit, yg sulit mah cari sponsornya...
> Sok atuh sampean cepet2 jadi Fellow biar kita2 gampang sponsorin geo-nya
> indo yg lainnya.
> Salam
>
> ----- Original Message -----
> From: Suryanegara, Yoga <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 'iagi-net@iagi.or.id' <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Wed Jun 25 03:42:13 2008
> Subject: Re: [iagi-net-l] JORC dan sertifikasi geologi (was BATUBARA,
> LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?)
>
> Betul sekali apa yg disampaikan Mas Noel, JORC hanya sekedar guidence
> bagi seorg member Ausimm untuk membuat public report dalam melaporkan:
> Exploration Result, Resource and Reserve.
> Salah kaprahnya adalah bahwa apa yg direportkan tsb dianggap telah
> tersertifikasi.
> Padahal yg dimaksud adalah CP sipembuat reportnya.
> Juga mungkin harus digaris bawahi bahwa tidak serta merta seorg member
> of ausimm adalah otomatis menjadi CP.
> Masuknya divisi coal iagi menjadi bagian ROPO adalah salah satu impian
> kita dan untuk memulainya adalah dgn adanya sertifikasi profesi bagi
> para anggotanya.
>
> Alangkah sangat tragisnya kita hari ini, tahun kemarin negara kita
> adalah pengekspor terbesar coal, tapi sampai hari ini iagi yg menjadi
> wadah profesi kita masih belum bisa masuk ke dlm ROPO.
>
> Mas Noel mungkin bisa dijelasin ke rekan2 lainnya kenapa dgn konsep TMC
> ini kepentingan masyarakat yg berinvestasi ditambang dapat terlindungi
> dari risk yg mungkin muncul. Biar Abah Tony dan rekan2 lainnya juga
> paham.
>
> PS. Aku skrg lagi di blackwater nih sampe jum'at, sampean ada dimana
> mas? Trus yg jadi ngegarap project evaluasinya sampean siapa?
>
> Salam,
> Yoga
>
> ----- Original Message -----
> From: Noel Pranoto <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Wed Jun 25 03:09:03 2008
> Subject: Re: [iagi-net-l] JORC dan sertifikasi geologi (was BATUBARA,
> LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?)
>
> Rekan-rekan,
> Saya ganti subjeknya agar sesuai dengan isi.
>
> Saya agak bingung mengenai apa yang dibicarakan sebelumnya tentang
> sertifikasi JORC. Sepengetahuan saya tidak ada yang namanya sertifikasi
> yang
> dikeluarkan oleh Joint Ore Reserve Committe (JORC). Saya coba
> mereka-reka
> yang dimaksud mungkin adalah Competent Person (CP) sebagai salah satu
> dari 3
> basis pelaporan sumberdaya (resources) dan/atau potensi (reserves) yakni
> Transparency, Materiality dan Competency seperti yang disampaikan Pak
> Chairul Nas. Tentang CP ini bisa dilihat pada Clause 10 JORC 2004 (bisa
> diunduh dari http://www.jorc.org/main.php?action=4).
>
> Seperti bisa dibaca pada website www.jorc.org, perubahan yang signifikan
> dari JORC 1999 dengan 2004 terletak pada (saya kutip langsung/utuh):
>
>   - the requirement for a Competent Person to be responsible for the
>   documentation relating to the reporting of Exploration Results, and
>   - the extension of the approved professional bodies to which a
> Competent
>   Person may belong, to include 'Recognised Overseas Professional
>   Organisations'.
>
> Syarat menjadi CP tidak rumit. Sesuai Clause 10, selain wajib menjadi
> anggota AusIMM atau AIG atau salah satu dari organisasi profesi luar
> Australia yang diakui (Recognised Overseas Professional Organisation,
> ROPO),
> seorang CP harus memiliki sedikitnya pengalaman 5 tahun untuk jenis
> mineralisasi dan tipe deposit yang sesuai (relevant).
>
> Coal Guideline 2003 yang disampaikan juga oleh Pak Chairul Nas, atau
> lengkapnya Australian Guidelines for Estimating and Reporting of
> Inventory
> Coal, Coal Resources and Coal Reserves, umumnya juga dirujuk oleh
> perusahaan
> dalam pelaporan resmi ke pemerintah (statutory reporting) atau selain
> untuk
> tujuan investasi.
>
> Sayangnya tidak ada ada organisasi profesi Indonesia, baik PERHAPI
> maupun
> IAGI, yang masuk dalam daftar ROPO sehingga untuk menjadi seorang CP
> tidak
> harus menjadi anggota AusIMM. Mungkin bisa diusahakan sebagai salah satu
> program pengurus IAGI mendatang sehingga anggota yang bersertifikasi
> IAGI
> juga sdh memenuhi syarat sebagai CP menurut Clause 10 JORC.
>
> Selain dari pengalaman dan keanggotaan organisasi profesi, tiap-tiap
> perusahaan biasanya memiliki cara dan kebijakan masing-masing dalam
> menunjuk
> seorang CP. Misalnya di perusahaan tempat saya bekerja, seorang project
> geologist/geoscientist yang memenuhi kriteria di atas biasanya ditunjuk
> menjadi CP untuk daerah eksplorasinya setelah mengikuti kursus/pelatihan
> internal dan workshop secara periodik. Di lain perusahaan ada juga yang
> langsung dtunjuk tanpa proses apapun dan ini pun sah-sah saja.
>
> Menyinggung pernyataan Abah Tonny saya setuju, sertifikasi atau
> keanggotaan
> dalam suatu organisasi profesi tidak menjamin bahwa isi laporannya bisa
> dipertanggungjawabkan. Tapi tetap ini adalah salah satu kontrol untuk
> melindungi kepentingan masyarakat yang berinvestasi dalam industri
> pertambangan di lantai bursa seperti halnya Afrika Selatan menggunakan
> The
> South African Mineral Resource Committee (SAMREC), Amerika dengan
> Security
> Exchange Commision (SEC)  atau Canadian Securities Administrator (CSA)
> di
> Kanada.
>
> Salam,
> Noel
>
> 2008/6/25 Chairul Nas <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> > Hi, Pak Yoga dan Mas Yudi:
> > Berkat do'a Pak Yoga, hari ini saya sudah mulai bekerja kembali -
> walaupun
> > masih dlm proses pemulihan. Saya senang dengan komitmen Pak Yoga dan
> Mas
> > Yudi yg begitu tinggi untuk mewujudkan Sertifikasi Coal Geologists
> > Indonesia. Smoga dlm waktu dekat ini kita bisa memulai prosesnya; dan
> itu
> > pulalah yg diharapkan oleh Abah Yanto Sumantri (mantan Ketua Umum
> IAGI) dan
> > Pak Ridwan Djamaluddin (Sekjen IAGI sa'at ini).
> >
> > Apa yg Pak Yoga temukan itu, serupa dgn yg saya jumpai selama saya
> kerja di
> > AUSTINDO 1997 - 2001. Perbedaannya adalah, waktu itu JORC code yg th
> 1999;
> > sekarang JORC code 2004 dgn Coal Guideline 2003. JORC yg baru ini
> tentu
> > lebih tegas dan lebih jelas, sesuai dgn tuntutan zaman, dan tentunya
> bebasis
> > kepada 3 hal: TMC (Transparancy, Materiality, dan Competency). Saat
> ini,
> > sebagai seorang Member AusIMM, saya sedang mempelajari dgn sangat
> seksama
> > ttg penerapan apa-apa yg tersurat dan tersirat di dlm CGD (Code,
> Guidline,
> > dan Deffenition) dari JORC 2004 tsb. Sebagai Member AusIMM, kita harus
> paham
> > benar dengan CGD tsb, walaupun kita diberikan kebebasan di dlm
> interpretasi
> > geologi dari setiap daerah yg sedang kita eksplorasi. Suatu hari,
> tentu saya
> > perlu konsultasi dgn Pak Yoga, krn Pak Yoga dan Pak Pat Hanna sudah
> banyak
> > pengalaman dlm menerapkan standard JORC 2004 ini.
> >
> > Dlm waktu dekat ini, IAGI akan mengadakan pertemuan terbatas Ahli-ahli
> > Geologi Batubara Senior, membicarakan dan merumuskan: Apa yg dpt kita
> > sumbangkan kpd perbatubaraan Indonesia. Pakar-pakar seperti Pak Yoga,
> Mas
> > Yudi dan geologists Indo yg pernah bekerja secara internasional tentu
> kita
> > harapkan hadir dlm pertemuan tsb. Usulan ini sebenarnya datang dari
> Pak
> > Yanto Sumantri dan disambut baik oleh Pak Ridwan Djamaluddin (Sekjen),
> lalu
> > kemudian diteruskan kpd saya sebagai Ketua Divisi Batubara IAGI. Dlm
> > pelaksanaannya, saya juga sudah minta bantuan Pak Agus Budiluhur
> (Arrow
> > Energy, Australia) dan Pak Sofwandi Tarmizi (Bintang Mandiri Perkasa)
> - dan
> > beliau-beliau bersedia membantu. Kemungkinan akan diselenggarakan di
> > Bidakara dlm tempo 2 minggu mendatang. Mohon tanggapan dari
> teman-teman
> > anggota IAGI !!!!!!!
> >
> > Wassalam,
> > Chairul Nas
> >
> >
> > --- Pada Rab, 25/6/08, Wahyudi Adhiutomo <[EMAIL PROTECTED]>
> > menulis:
> >
> > Dari: Wahyudi Adhiutomo <[EMAIL PROTECTED]>
> > Topik: Re: [iagi-net-l] BATUBARA, LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?
> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> > Tanggal: Rabu, 25 Juni, 2008, 12:00 PM
> >
> > Mas Yoga,
> >
> > Bener banget, mas. Saya sudah membuktikan itu, tapi ada nyebut
> konsultan
> > asing? siapa ya kira-kira??? SRK, SMGC, MinarcoMineconsult, GMT... itu
> kan
> > asing semua -- mana ya konsultan Indonesia yang berstandar JORC??--
> Banyak
> > sekali pemain-pemain baru yang --bisa dibilang-- tertipu oleh omongan
> > "eksplorasi berstandar JORC" oleh --apa ya nyebutnya?-- geologist
> > yang
> > mereka percaya untuk melakukan eksplorasi. Padahal jauh banget dari
> standar
> > itu...
> > Kalo kata temen-temen saya sih... "Habis gimana, mas. Owner maunya
> gitu ya
> > kita nurut". Masa' jawaban geologist begitu? Lucu ya...
> > hahahahahaha...
> > Soal rencana P.Chaerul Nas? Saya setuju sekali. Saya dukung sekali.
> >
> >
> > Cherio,
> > Yudi
> > SMGC, Jakarta
> >
> > 2008/6/25 Suryanegara, Yoga <[EMAIL PROTECTED]>:
> >
> > > Sayang ya mas Yudhi, booming ini juga tdk diikuti oleh kesiapan para
> > > "geologist" yg bisa jadi kompeten person utk menghasilkan
> > explorasi data
> > > yang sesuai standard.
> > >
> > > Aku baru dapat masukan dari temen2 di mining contractor and mining
> > company
> > > lainnya, ternyata dari beberapa due dill yg mereka lakukan thd
> beberapa
> > > exploration report, mereka temukan banyak report yg katanya base on
> JORC
> > > tapi kenyataannya jauh dari standard yg ada.
> > > Jangan salah lho, beberapa report2 tsb yg saya lihat justru dibuat
> oleh
> > > konsultan asing.
> > >
> > > Beberapa kali saya berdiskusi dgn beberapa geologist, banyak
> diantara
> > > mereka yg menjalankan standard explorasi tanpa mengerti metode apa
> yg
> > > standard yg harus mereka jalankan.
> > >
> > > Ujung2nya banyak explorasi yg harus re-do untuk mencapai hasil yg
> sesuai
> > > dgn standard yg acceptable.
> > >
> > > Bahkan reason kapan dan kenapa sampling hrs dilakukan ply by ply,
> dan
> > > berapa tebal minimum ply yg harus diambil banyak yg salah mengerti.
> > > Sehingga akhirnya program explorasi banyak yg dijalankan asal irit,
> tapi
> > > karena hasilnya tdk maksimal, ujung2nya malah jadi boros (karena hrs
> > > diulang).
> > >
> > > Mungkin apa yg sedang kemarin diperjuangkan oleh Pak Chaerun Nas utk
> > adanya
> > > sertifikasi coal geo., hrs segera terlaksana agar "geologist"
> > kita bisa
> > > banyak yg mumpuni dan punya international standard.
> > >
> > > Salam,
> > > Yoga
> > > SRK-Brisbane
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: Wahyudi Adhiutomo <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>
> > > Sent: Tue Jun 24 20:56:20 2008
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] BATUBARA, LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?
> > >
> > > Pakdhe,
> > >
> > > Bener banget itu... Batubara memang sedang "in" di Indonesia
> > banyak
> > > "pemain-pemain baru" yang bermain di situ. Saya di konsultan
> > merasakan
> > > dampaknya, banyak job untuk JORC Resources Statement dari para
> pemain
> > baru
> > > tersebut. Katanya... JORC Statement itu mau buat pinjam uang di bank
> :-)
> > >
> > > Cherio,
> > > Yudi
> > > SMGC, Jakarta
> > >
> > > 2008/6/25 Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>:
> > >
> > > > Seperti ajakan Pak Sekjen yang mulai berbicara no migas saja ....
> > > > Pak Singgih Widagdo direktur ICS yang menulis artikel dibawah ini
> > > kebetulan
> > > > juga (pernah menjadi) geologist.
> > > >
> > > > RDP
> > > > ====================================
> > > > BATUBARA, LUMBUNG ENERGI UNTUK SIAPA ?
> > > > Oleh  :  Singgih Widagdo
> > > >
> > > > ...being President of the United States isn't about doing
> > what's easy.
> > > It's
> > > > about doing what's hard. It's about doing what's right.
> > Leadership isn't
> > > > about telling people what the want to hear -it's sbout telling
> > them what
> > > > they need to hear. Barrack Obama.
> > > >
> > > > Apa yang disampaikan Calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat
> > dalam
> > > > pidatonya  ( Real Leadership for a Clean Energy Future),Oktober
> 2008
> > > begitu
> > > > pas untuk kita yang sedang membangun kebijakan bidang energi.
> Kita
> > tahu,
> > > > dengan penduduk yang tidak jauh beda, Indonesia 250 juta dan
> Amerika
> > 300
> > > > juta, tercatat listrik yang sudah terpasang di Amerika 850.000 MW,
> > jauh
> > > > berbeda dengan yang kita miliki, 25.000 MW.  Hanya dengan 93
> milyar
> > > > (resources) dan 19 milyar (reserved), apakah pengelolaan sumber
> daya
> > > > batubara hanya kita biarkan sedemikian rupa, di atas elektrifikasi
> > yang
> > > > baru
> > > > mencapai 58 % dan kemiskinan 40 juta penduduk ?
> > > >
> > > > Batubara
> > > >            Seminggu ini, batubara begitu hangat diperbicangkan. Di
> > awal
> > > > minggu        (Kompas,2/06) mantan memperind, Hartarto, begitu
> > menariknya
> > > > bicara mengenai penyelesaian masalah bangsa terhadap energi, atas
> > > > pandangannya terhadap prospek pencaiaran batubara (coal
> > liquefaction).
> > > > Penulis mengikuti sejak tahun 90'an pada saat harga minyak bumi
> > masih di
> > > > bawah USD 25 dan dikatakan proyek pencairan batubara akan ekonomis
> > pada
> > > > saat
> > > > harga minyak bumi pada level sama atau di atas USD 25.00. Namun,
> > sampai
> > > > saat
> > > > ini harga minyak sudah mendekati USD 140, proyek ini  pun belum
> > > > terealisasi.
> > > > Semestinya seperti di Afrika Selatan (Sasol) yang saat ini mampu
> > > > berproduksi
> > > > 150.000 barrel per hari (bph), Pemerintah mesti tegas berada di
> garis
> > > depan
> > > > dalam setiap proyek pionir. Namun sebaliknya saat ini,  begitu
> > > > memprihatinkan, batubara lebih diperdebatkan sebagai komoditi
> semata.
> > > > Perburuan batubara, siapapun disini, terkesan hanya berjalan
> menuju
> > > >  kepentingan sesaat (profit) di luar kepentingan bangsa untuk
> jangka
> > > > panjang, apalagi bicara kebutuhan energi bagi generasi mendatang.
> > > >            Belum lama, penulis mendapatkan pertanyaan dari salah
> satu
> > > staf
> > > > senior PLN mengenai rencana PLN untuk mengakuisisi tambang
> batubara ,
> > di
> > > > waktu yang sama pula beberapa staf PLN sedang berada di Kalimantan
> > untuk
> > > > mencari-cari prospek usaha pertambangan batubara di Pulau
> tersebut.
> > > > Singkat,
> > > >  penulis sampaikan " Pak, negara ini mau dibawa kemana ? Di saat
> > PLN
> > > tidak
> > > > sedemikian mudah melakukan deregulasi serta harus berjalan dengan
> > beban
> > > > Public Service Obligation (PSO), Bapak mesti tegas kepada
> pemerintah
> > saat
> > > > ini ?  Tanpa campur tangan pemerintah, mustahil Bapak mau
> > bicaranational
> > > > security energy dengan kebutuhan  batubara PLN  yang  akan
> mencapai
> > 82
> > > juta
> > > > di tahun 2010. "
> > > > Penulis tambah terkejut ( Kompas, 06/06), atas niat PLN untuk
> > > mengakuisisi
> > > > 2
> > > > (dua) tambang batubara di Kalimantan dan Sumatra. Penulis
> memandang
> > > positif
> > > > langkah korporasi tersebut,  namun di sisi lain penulis yakin,
> > tambang
> > > yang
> > > > akan di akuisisi ini pun bukan sekelas tambang besar/Perjanjian
> Karya
> > > > Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang akan mampu
> mengamankan
> > PLN
> > > > untuk mengamankan kebutuhan batubara secara menyeluruh.Semestinya,
> > sikap
> > > > PLN
> > > > bukan sekedar melakukan langkah korporasi dengan mengambil alih
> > tambang
> > > > tanpa berhitung secara lebih detail, namun seharusnya pekerjaan
> rumah
> > > > pertama PLN, semestinya lebih berani mempertanyakan dan mendesak
> > > pemerintah
> > > > terhadap tanggung jawabnya akan kondisi tata niaga batubara yang
> saat
> > ini
> > > > yang jauh menguntungkan PLN (pemerintah). Pada dasarnya Pemerintah
> > yang
> > > > hanya meminjam dari negara atas hak pengelolaan tambang (mining
> > right),
> > > > semestinya harus berjuang bagaimana batubara yang notabene hak
> milik
> > > rakyat
> > > >  (mineral right) dan jelas tertulis di UUD 45 (33), sehingga dapat
> > > > diciptakan lumbung energi bagi kepentingan nasional.  Bukan malah
> > ironis,
> > > > di
> > > > saat batubara diburu sedemikian bebasnya,  lampu harus padam
> > bergiliran
> > > dan
> > > > rakyat harus masih berdesakan di atas atap KRL menuju Ibukota,
> yang
> > mana
> > > > kebijakan energi dilahirkan.
> > > > Saat ini, kita harus memberikan apresiasi kepada perusahaan
> tambang
> > > > batubara
> > > > baik skala PKP2B  atau KP (Kuasa Pertambangan), yang masih mau
> > memasarkan
> > > > batubara ke pasar  dalam negeri di saat harga ekspor sedemikian
> > tinggi
> > > > (Barlow Jonker Index 12/06 USD 155.50)
> > > >  Di atas masalah batubara sekedar sebagai komoditi, yang
> diuntungkan
> > pula
> > > > dengan Indeks Barlow Jonker yang terus meningkat ( kenaikan USD
> 69.30
> > > dalam
> > > > 6 bulan terakhir ini)   serta perdagangan Swap News Q4 2008 masih
> > pada
> > > > level
> > > > USD 157.00, penulis hanya dapat bertanya, akan dibawa kemanakah
> > kebijakan
> > > > energi republik ini ?  Dimiliki siapakah sebenarnya lumbung energi
> di
> > > > negeri
> > > > kita ini, India-kah ? , China-kah ?, Korea-kah ? Taiwan-kah ?,
> > > > Malaysia-kah.
> > > > Mestikah kita hanya bisa bertanya pada rumput yang bergoyang ?
> > > >
> > > > KEBIJAKAN
> > > >            Pemerintah mengangkat proyek 10.000 MW, penulis
> acungkan
> > > jempol.
> > > > Dengan proyek Low Rank Coal (LRC) ini , pemerintah dengan
> kepastian
> > akan
> > > > dapat menjadi lokomotif pertumbuhan usaha pertambangan batubara
> dan
> > > daerah
> > > > secara lebih cepat. Dengan PLTU yang terbangun, tentu akan
> mengangkat
> > > > batubara sebagai economic booster di pasar domestik, dan jelas
> akan
> > > > terbangun  economic welfare yang mengarah kepada kepentingan
> > nasional.
> > > >            Namun, dengan kondisi tata niaga batubara yang
> dibiarkan
> > > > berjalan bebas seperti saat ini, penulis yakin, pemerintah (PLN)
> pun
> > akan
> > > > mati di lumbung padi (energi). Bahkan untuk membeli "nasi
> > aking"/(LRC)
> > > pun,
> > > > PLN belum tentu mampu bersaing dengan negara lain yang dipastikan
> > lebih
> > > > unggul di sisi financial dan teknologi batubaranya.
> > > >            Apa yang dengan lantang disampaikan oleh Dirjen
> Mineral,
> > > > Batubara dan Panas Bumi saat CoalTrans di Bali (02/06) tentang
> > kewajiban
> > > > pemenuhan kebutuhan batubara untuk pasar dalam negeri, sudah
> tepat,
> > namun
> > > > perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan yang pasti demi mengamankan
> > > > kebutuhan
> > > > energi di dalam negeri. Apapun alasannya, kebutuhan batubara dalam
> > negeri
> > > > dipenuhi terlebih dahulu sebelum bermain di pasar ekspor.  Tekad
> yang
> > > telah
> > > > disampaikan tentu akan menjadi nilai manfaat dengan kepastian
> > keluarnya
> > > >  regulasi yang jelas jelas memihak kepada kepentingan nasional.
> > > >            Pendefinisian arti cukup atau aman hanya dengan
> > membandingkan
> > > > antara produksi batubara nasional dengan kebutuhan batubara dalam
> > negeri
> > > > harus dirubah. Dengan kondisi setiap tender PLTU Skala Besar yang
> > > melayani
> > > > Jawa Bali (Tanjung Jati , Paiton, Suralaya dan Cilacap) yang hanya
> > selalu
> > > > diikuti 1 (satu) atau 2 (dua) perusahaan hanya akan menjadikan
> tata
> > niaga
> > > > batubara nasional menjadi berkembang secara tidak sehat.
> > > > Akhirnya, kita harus mendorong pemerintah dengan tegas untuk
> > meletakkan
> > > > batubara lebih sebagai nilai energi dibandingkan sekedar harga
> > (profit).
> > > > Kita harus mengingatkan bahwa kepemilikan batubara ("mineral
> > right") ada
> > > di
> > > > tangan rakyat. Kita harus mengingatkan bahwa negara,pemerintah dan
> > > > perusahaan pertambangan hanya sebatas pada "mining right"
> > nya saja.
> > > Dengan
> > > > pengelolaan yang tepat, baik pemerintah maupun korporasi akan
> > diuntungkan
> > > > bersama.  Dengan menempatkan batubara pada wilayah yang benar,
> hanya
> > > dapat
> > > > dikoreksi dengan pertanyaan,  apakah batubara secara benar
> dikelola
> > untuk
> > > > kepentingan rakyat atau bukan.
> > > >
> > > > Penulis : Direktur Indonesian Coal Society (ICS)
> > > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> ________________________________________________________________________
> ___
> > Dapatkan nama yang Anda sukai!
> > Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
> > http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
> >
>
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> ------------------------------------------------------------------------
> -----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive 
> 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
> list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive 
> 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke