Pak Dwi,
 
Kebetulan saya sedang melakukan penelitian kecil tentang lingkungan hominid 
ini, barangkali keterangan berikut dapat sedikit membantu.
 
Nama Pithecanthropus erectus (Dubois, 1891) telah lama diganti oleh Homo 
erectus sebab yang dimaksud oleh Dubois itu sebenarnya adalah fosil bergenus 
Homo -genus hominid yang sukses yang menurut teori migrasi Out of Africa 
merupakan genus pertama yang keluar dari Afrika. Jadi, Pithecanthropus erectus 
dan Homo erectus adalah hominid yang sama.
 
Umurnya masih juga menjadi bahan perdebatan sebab bergantung kepada metode 
pentarikhan yang digunakan. Homo erectus pernah disebutkan punya rentang umur 
2-1 juta tahun yang lalu, ada yang 1-0,5 juta tahun yang lalu, ada yang 
meneruskannya sampai ke 0,05 juta tahun yang lalu (50.000 tahun yang lalu). 
Mungkin semuanya benar, tetapi selama rentang waktu itu (2-0,05 juta tahun) 
Homo erectus berubah mengikuti evolusi dan tercermin dalam nama sampai 
sub-spesiesnya. Jadi sebenarnya, lebih baik memakai nama sampai sub-spesiesnya, 
tidak hanya Homo erectus sebab rentang hidup hominid ini panjang. Dengan 
membaginya ke dalam sub-spesies, maka akan mengurangi kebingungan. 
 
Contohnya, Prof. Yahdi Zaim, ahli paleontologi ITB, suka menulis di milis ini 
juga,  pernah memakai nama sampai sub-spesies ini dalam makalahnya (2006), 
"Hominids in Indonesia : from Homo erectus (paleojavanicus) to Homo 
floresiensis in Zaim, Y., Rizal, Y., Aswan, Fitriana, B.S., eds, S. Sartono : 
Dari Hominid ke Delapsi dengan Kontroversi, Penerbit ITB, Bandung, p. 73-86. Di 
dalam  makalah itu, disebutkan Pak Zaim bahwa urutan evolusi hominid di Jawa 
adalah : Homo (Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus 
mojokertensis/robustus, Homo erectus erectus/trinilensis (inilah yang dulu 
disebut Pithecanthropus erectus oleh Dubois), Homo erectus 
ngandongensis/soloensis. Sehabis itu, hominid selesai sebab berlanjut ke Homo 
sapiens dengan ditransisi oleh Homo floresiensis yang berumur 0.05 juta tahun 
yang lalu.
 
Sebenarnya, berbagai nama taksonomi yang pernah diberikan kepada spesies/ 
sub-spesies itu mencerminkan kompleksitas morfologi fosil-fosil seperti 
Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus dubius, Meganthropus paleojavanicus 
dan Homo mojokertensis yang fosilnya digali dari Lower Pleistocene Pucangan 
Series, dan  Pithecanthropus erectus yang fosilnya berasal dari Middle 
Pleistocene Kabuh Series. Spesies-spesies ini pernah hidup dalam rentang waktu 
tertentu 1-2 juta tahun. Selama periode ini mereka berubah dalam model 
konstruksi tengkoraknya, ada yang lebih kokoh (robust) ada yang konstruksinya 
kelihatan tak terlalu kokoh.
 
Harry Widianto (1998) dari Puslit Arkeologi Yogyakarta pernah membagi Homo 
erectus di Jawa berdasarkan konstruksi tengkorak ini yang menurutnya semakin 
tidak kokoh semakin ke zaman kini. Ia membaginya menjadi Robust Group, 
Trinil-Sangiran Group, dan Ngandong Group. Dalam penamaan Zaim (2006) ketiga 
group itu barangkali bisa disebandingkan dengan wakil-wakil spesies dari Homo 
(Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus erectus, dan Homo erectus 
ngandongensis. Robust Group diwakili oleh fosil-fosil dari Pucangan Series 
(Lower Pleistocene), Trinil-Sangiran Group adalah fosil-fosil dari lower-middle 
Kabuh Series berumur Middle Pleistocene di Trinil dan Sangiran. Ngandong Group 
adalah fosil2 hominid dari Ngandong, Sambungmacan, dan Ngawi dari upper Kabuh 
berumur Middle Pleistocene.
 
Soal artikel dari Antara tentang fosil Java Man (Homo erectus) yang ditemukan 
di sebuah tambang di Jerman, berumur 0,07 juta tahun lalu  menyimpulkan bahwa 
fosil itu suatu bukti bahwa telah terjadi migrasi Manusia Jawa ke Jerman pada 
70.000 tahun yang lalu adalah suatu kesimpulan yang terburu-buru. Artikel 
tersebut pun membingungkan sebab menyebutkan temuan fosil itu mirip dengan 
temuan Manusia Jawa di Trinil, tetapi umurnya 70.000 tahun. Java Man temuan 
Eugene Dubois itu umurnya sekitar 1,2 juta - 700.000 tahun. Jelas temuan fosil 
di Jerman itu tidak seumur dengan Java Man Dubois tetapi mungkin seumur dengan 
Homo erectus ngandongensis/soloensis. 
 
Nah, apakah satu fosil yang ditemukan di Jerman dan mirip dengan fosil lain di 
Jawa akan langsung mengartikan bahwa telah terjadi migrasi dari Jawa ke Jerman 
? Tentu tak akan langsung begitu. Bagaimana kalau justru migrasinya dari Jerman 
ke Jawa ? Migrasi hominid tak hanya ditentukan berdasarkan kesamaan fosil, 
tetapi juga harus didukung bukti paleo-DNA yang diekstraksi dari fosil, 
dipetakan genome-nya (sebagaimana pemetaan migrasi manusia moderen sekarang), 
dilihat tinggalan-tinggalan artefaknya, umur transisi antara satu fosil ke 
fosil lain. Banyak yang harus dievaluasi. 
 
Lagipula, sangat mungkin bahwa fosil 70.000 tahun di tambang Jerman itu berasal 
dari Homo heiderbergensis berumur 0.6 juta tahun di Jerman juga sebagaimana 
Homo erectus ngandongensis di Kedungmacan/Trinil/Ngawi berasal dari Homo 
erectus erectus di Sangiran/Trinil. _Tak selalu perlu pendatang dari luar. 
Teori multiregional  belum tentu salah, bahwa hominid muda berasal dari hominid 
tua dari wilayah itu juga.
 
Lagipula, kalau kita percaya bahwa erupsi Toba supervolcano pernah menjadi 
bottlenecking untuk migrasi manusia pada sekitar 74.000-70.000 tahun yang lalu, 
bagaimana kita mau menjawab bahwa Java Man bermigrasi ke Jerman - tentu massive 
tuff Toba akan menghalanginya. Migrasi dari utara ke selatan pun terhalangi 
saat itu (bukti pengurutan genome DNA), apalagi dari selatan ke utara.
 
Maka, menurut hemat saya, kesimpulan artikel itu terburu-buru, kita harus 
melihatnya dengan kritis.
 
Di bawah ada abstrak penelitian kecil saya soal kepunahan dan migrasi hominid2 
Homo erectus tersebut. Bila ada yang berminat dan kebetulan akan hadir di PIT 
IAGI besok di Bandung, silakan melihat presentasinya. Sangiran adalah tempat 
terpenting di Asia untuk Homo erectus. Kita bangga memiliki situs dalam 
perlindungan Unesco ini.
 
Mudah-mudahan Pak Zaim, penemu Homo erectus di Patiayam, Muria bisa berbagi 
cerita soal hominid-hominid ini.
 
salam,
awang
 
Sangiran Dome, Central Java : Mud Volcanoes Eruption, 
Demise of Homo erectus erectus and Migration of Later Hominid
 
Awang Harun Satyana 
 
Sangiran Dome, located 12 kms to the north of Surakarta (Solo), Central Java is 
a famous site in the Quaternary geology due to the exposures of Pleistocene 
rocks and fossils of  hominids and vertebrates. 
 
Sangiran Dome is a remnant shale diapir and mud volcanoes complex. This is 
based on the nature of deformation, presences of several saline water and 
methane gas seeps,  and erupted materials including exotic blocks of 
metamorphic basements to Pliocene rocks. Based on the deformation and age 
dating, the diapiric deformation and eruption is considered took place between 
0.7 and 0.5 Ma –million years ago (middle Pleistocene) and could repeat until 
0.12 Ma (base late Pleistocene). 
 
Hominid (early human) called the sub-species Homo erectus erectus lived in the 
Sangiran Dome. Their fossils were found in the upper part of Pucangan and lower 
part of Kabuh Formations. They lived in the Pleistocene (ages remain in dispute 
as 1.7-1.0 Ma, 1.3-0.7 Ma, or 1.0-0.5 Ma). The termination of the sub-species 
between 0.7-0.5 Ma could be contemporaneous with the eruption of the Sangiran 
mud volcanoes. The eruption possibly affected the demise of Homo erectus 
erectus.   
 
The eruption of Sangiran mud volcanoes could also affect the migration of later 
hominid (sub-species Homo erectus ngandongensis / soloensis). The sub-species 
did not live in Sangiran area possibly the area was in-habitable due to the 
eruption. The sub-species migrated eastward downstream of the Solo River into 
the areas of  Sambungmacan, Trinil, Ngawi, and Ngandong where they lived until 
the latest Pleistocene (0.05 Ma).  
 
--- On Tue, 7/22/08, Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah 
menjelajahi Eropa!
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, July 22, 2008, 8:16 AM

Wah, aku agak bingung, Homo Erectus(manusia berjalan tegak) kan tidak sama
dengan Pithecanthrous Erectus (bangsa kera yang berjalan tegak) ?!
Seingatku, rentang waktu hidupnya juga lain, Home Erectus kisaran
70000-100000 thn yang lalu, Pithecantropus Erectus kayaknya lebih dari 1
juta tahun ...... mohon koreksinya .........

Saya kira, ini perlu segera ada klarifikasi dari yang jago fosil manusia
purba, berita ini benar atau sekedar mencari popularitas  ..........

Salam
----- Original Message ----- 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Serba_KL Serba_KL"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, July 21, 2008 5:07 PM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
menjelajahi Eropa!


> Whaddduh ternyata TKI Indonesia sudah dimulai sejak jaman purba :)
> Sepertinya slogan jawa "ngumpul ra ngumpul mangan" ada di jaman
dulu
>
> RDP
> ====================================================
> Manusia Jawa Purba Diduga Pernah Jelajahi Eropa
>
> HANOVER, SENIN - Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah
> tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa, manusia purba yang
> sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia. Dengan penemuan itu,
> memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjelajah Eropa.
>
> Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
> mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
> 2002, "usianya paling tidak 70.000 tahun" dan begitu mirip
Manusia
> Jawa "sehingga boleh jadi merupakan kembarannya" .
>
> Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, sedangkan
> manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah
> berbudaya.
>
> Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang ditemukan
> pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini merupakan salah
> satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan tegak yang
> paling pertama dikenal.
>
> Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus
> erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang
> berarti manusia kera berjalan tegak.
>
> Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian atas
> tengkorak pada 2002 di sebuah lubang batu di Leinetal dekat Hanover.
> Istrinya, yang memiliki hobi sama, menemukan bagian pelipis dua tahun
> kemudian.
>
> Sama dengan fosil Trinil
>
> Tulang belulang itu, yang kini diyakini merupakan kerangka manusia
> tertua yang pernah ditemukan di Jerman, saat ini dipamerkan di Museum
> Hanover.
>
> Kerangka tertua Jerman sebelumnya adalah spesies lain, yakni Homo
> heidelbergensis, yang ditemukan pada 1907 dan berusia sekitar 600.000
> tahun.
>
> Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, namun
> dirinya merasa yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba
> di Jawa pada 1891.
>
> "Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah
menyebar
> ke Eropa," katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan
> tersebut telah diakui Journal of Human Evolution dan akan segera
> diterbitkan. Ia mengemukakan tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang
> itu, namun ada jejak protein.
>
> Sumber : Antara
>
> Link:
>
http://kompas.com/read/xml/2008/07/21/13170043/manusia.jawa.purba.diduga.pernah.jelajahi.eropa
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> --------------------------------------------------------------------------
---
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke