Pak Dwi,
 
* Tentang Toba eruption dan migrasi hominid Jawa ke Jerman
 
Tak mungkin erupsi mega-kolosal Toba merupakan "pull factor" dalam membuat Java 
man bermigrasi ke Jerman. Kalau begitu itu namanya "ular mendekati pentungan". 
Ignimbrit Toba akan menghalangi migrasi manusia purba dari Jawa ke Jerman. 
Sebaran abunya dari Toba meluas sampai ke sebelah barat India, jalan migrasi ke 
Jerman dari Jawa tertutup.
 
Justru, erupsi mega-kolosal Toba telah menjadi "push factor" untuk Java man 
bergerak menjauhi erupsi itu. Ke mana mereka bergerak : ke timur ke Flores 
bahkan sampai ke Australia. Asal Homo floresiensis dan manusia purba di Kow 
Swamp dan Mungo, Australia harus dicurigai berasal dari Homo erectus 
ngandongensis/floresiensis yang menjauhi bencana alam erupsi mega-kolosal Toba. 
Kronologinya tepat.
 
Erupsi mega-kolosal Toba, kalau kita percaya, tentu telah menyebabkan suatu 
katastrofi yang dahsyat. Erupsi ini telah menurunkan temperatur permukaan Bumi 
3-3.5 derajat Celsius selama beberapa tahun. Tentu lingkungan permukaan Bumi 
berubah secara signifikan akibat erupsi megakolosal ini.

Akhir-akhir ini, karena terjadi kesamaan waktu dengan hasil penelitian evolusi 
manusia, erupsi Toba ini telah dituduh sebagai penyebab macetnya arus populasi 
migrasi manusia pada sekitar 70.000-75.000 tahun yang lalu. Pengetahuan kita 
tentang prasejarah manusia saat ini didasarkan kepada bukti2 fosil, arkeologi, 
dan genetika (DNA). Berdasarkan bukti2 tersebut, di dalam 3-5 juta tahun 
terakhir, spesies hominid telah berpisah dari kelompok kera, dan maju 
dalam evolusinya menghasilkan varietas spesies manusia. Dalam perkembangan ini, 
pada sekitar 70-75 ribu tahun yang lalu sempat terjadi peristiwa reduksi 
populasi hominid yang sangat masif, inilah yang terkenal sebagai teori 
”population bottlenecks” .

Beberapa bukti geologi dan simulasi komputer Toba mega-colossal eruption telah 
dilakukan, dan sangat mendukung bahwa Toba pernah meletus dengan hebatnya. Dan, 
bukti DNA melalui proyek genome (yang baru dilakukan sekitar awal tahun 2000) 
telah berhasil memetakan seluruh variasi manusia saat ini dan telah berhasil 
melacak perjalanan evolusinya sejak hominid dan migrasinya. 
 
Proyek itu punya salah satu kesimpulan bahwa seluruh manusia 
sekarang di Bumi berasal dari sekitar hanya 10.000 individu manusia. Dengan 
menggunakan teknik ”average rates of genetic mutation”, beberapa ahli genetika 
berpendapat bahwa sejumlah populasi terisolasi ini hidup sezaman dengan 
peristiwa erupsi megakolosal Toba.

Maka, disusunlah sebuah teori antara para ahli geologi dan ahli genetika yang 
mengatakan bahwa erupsi megakolosal Toba pada sekitar 74.000 tahun yang lalu 
telah memunahkan banyak manusia yang sedang bermigrasi keluar dari Afrika (out 
of Africa) dan hanya menyisakan 10.000 individu yang hidup terisolasi. 
Peristiwa ini selanjutnya telah mendorong diferensiasi spesies dari 10.000 
individu dan melalui serangkaian peristiwa akhirnya menyisakan spesies manusia 
yang seperti sekarang ini
 
* Tentang asal Homo sapiens Jawa apakah dari Homo erectus Jawa ?
 
Salah satu perdebatan yang paling sengit dalam paleo-antropologi  adalah 
tentang asal-usul manusia modern, Homo sapiens. Untuk hal 
ini terdapat dua mazhab besar pemikiran : (1) penganut "out of Africa theory", 
dan (2) penganut "multiregional origin". Kira2 100 ribu tahun yang lalu, dunia 
kita diduduki oleh berbagai hominid :  di  Africa dan Middle East ada Homo 
sapiens; di Asia, Homo erectus; di Eropa, Homo neanderthalensis. Tetap saja 
Afrika untuk setiap spesiesnya merupakan yang paling tua dan punya DNA paling 
bervariasi.

Tetapi,  30,000 tahun yang lalu taxonomic diversity ini "tiba-tiba" hilang dan 
hominid di seluruh dunia berevolusi menjadi bentuk2 yang secara 
anatomic dan tingkah lakunya sudah seperti manusia modern sekarang.  Bagaimana 
mekanisme transformasi ini melahirkan dua mazhab pemikiran di atas ? 

(1) Out of Africa theory: homo sapiens muncul di  Africa dan bermigrasi ke 
seluruh dunia menggantikan semua spesies hominid sebelumnya, termasuk Homo 
erectus.  (2) Multiregional theory: Homo erectus meninggalkan Africa 2 Ma untuk 
menjadi Homo sapiens di berbagai tempat di dunia. 

Aspek2 kritis teori out of Afrika : 

-          Setelah Homo erectus bermigrasi keluar dari Afrika, berbagai 
populasi secara reproduksi menjadi terisolasi, dan berevolusi saling tidak 
bergantung sehingga akan menjadi spesies2 yang macam-macam seperti manusia 
Neanderthal (ini serangan buat multiregional),

-          Homo sapiens hanya terjadi di Afrika, lalu menyebar keluar,

-          Homo sapiens tersebar keluar dari Afrika dan menggantikan semua 
populasi manusia yang ada di wilayah yang didatangi tanpa mengadakan 
interbreeding (perkawinan campur antar spesies)

-          Variasi manusia modern terjadi belum lama ini (recent)

Aspek2 kritis teori multiregional : 

-          Aliran gen antara wilayah2 yang secara geografik terpisah akan 
mencegah spesiasi (pembentukan spesies baru) (ini serangan untuk out of 
Africa), 

-          Semua manusia berasal dari spesies Homo erectus yang meninggalkan 
Afrika dua juta tahun yang lalu,

-          Seleksi alam dalam populasi regional, yang terjadi sejak migrasi 
pertama, bertanggung jawab bagi timbulnya variasi regional (ras) seperti yang 
kita lihat sekarang,

-          pembentukan Homo sapiens tak mesti terbatas ke satu tempat, tetapi 
bisa di mana saja di mana manusia pernah hidup. 

Manakah yang benar di antara dua kontroversi ini ? Bukti2 anatomik, arkeologi, 
dan gen akan menjawabnya.  Dalam pengamatan saya, secara kasar bisa dibilang 
bahwa 80 % ahli paleoantropologi mendukung "out of Africa" theory. Lebih2 
kemajuan pemetaan gen manusia (genome project) 2-4 tahun belakangan ini sangat 
mendukung "out of Africa". Bukti2 anatomik, arkeologi, dan gen menunjukkan 
bahwa manusia modern adalah produk evolusi yang sangat resen berasal dari model 
Out of Africa.  Jarang saya menemukan buku paleoantropologi populer yang tidak 
menganut out of Africa.

Ini berimplikasi kepada hominid2 di Indonesia : bahwa semua Homo erectus di 
Trinil dan semua turunannya di Solo dan Wajak punah pada suatu zaman di sekitar 
30.000 tahun yang lalu dan digantikan oleh manusia modern yang datang dari 
Afrika. Homo floresiansis yang umurnya 50.000-20.000 tahun menjadi menarik 
statusnya, mereka bisa saja merupakan ras Homo erectus terakhir yang dulu 
bergerak ke timur oleh push factor Toba supervolcano eruption lalu terisolasi 
di pulau kecil dan mengalami dwarfismesesuai dengan teori island biogeography.
 
Kalau saja diizinkan mengekstraksi paleo DNA dari fosil-fosil semua hominid 
Jawa dari Homo erectus paleojavanicus sampai Homo erectus ngandongensis dan 
Homo floresiensis, juga manusia Jawa sekarang, tentu kita akan punya kunci ke 
masalah ini. DNA manusia Jawa dan seluruh manusia di dunia sekarang telah 
terpetakan dan migrasi telah disusun yang menunjukkan bahwa Africa memang asal 
peradaban manusia moderen. Variasi DNA manusia2 Afrika saat ini sangat kaya, 
tak ada satu pun ras di luar Afrika yang mempunyai variasi DNA lebih dari tiga, 
sementara di Afrika belasan variasi.
 
salam,
awang

--- On Wed, 7/23/08, Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah 
menjelajahi Eropa!
To: iagi-net@iagi.or.id, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum HAGI" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wednesday, July 23, 2008, 8:41 AM

Pak Awang,
Terimakasih atas penjelasanya yang sangat detail. Inilah yang saya maksud
check dan kroscheck, lagi-lagi saya sangat kagum atas keluasan ilmu dan
wawasan pak Awang.

Sangat sependapat bahwa kesimpulan adanya migrasi manusia jawa ke jerman
pada kisaran 70000 tahun yang lalu adalah kesimpulan yang sangat
terburu-buru, mungkin motifnya untuk popularitas (semoga saya salah). Betul
bahwa ditemukan fossil tengkorak di sebuah tambang dijerman yang usianya
diperkirakan 70000 tahun, betul bahwa di jawa juga ada fossil tengkorak yang
usianya 70000 tahun, tapi opo yo terus mereka pasti bersaudara ?! Apalagi
dengan temuan Eugene DuBois di Sangiran yang saya ingat usianya sekitar 1-2
juta tahun, jelas rentang waktunya sangat berbeda jauh.

Cermat sekali mengaitkan migrasi selatan ke utara yang sangat mungkin
terhalang Toba Super Volcano, atau malah jangan2 justru Toba Super Volcano
ini yang menyebabkan manusia jawa bermigrasi meninggalkan nusantara ?! Sudah
banyak terbukti bahwa migrasi sebuah bangsa dan kerajaan sekaligus
kebudayaanya bermigrasi dikarenakan bencana alam. Kalau ini terjadi pada
kerajaan Mataram Kuno, tentunya juga terjadi pada masa sangat lalu juga.

Jadi kesimpulan sementara, manusia akan berpindah dari suatu daerah ke
daerah lain salah satunya disebabkan bencana alam. Indoneisa adalah alam
subur dengan potensi bencana alam yang besar. Jadi besar kemungkinan terjadi
Migrasi manusia proto-indonesia ke luar negeri disebabkan adanya Toba Super
Volcano atau bencana alam yang lain ?! Tapi opo yo migrasinya sebegitu jauh
ke Jerman ?! Kalau seandainya benar, ada yang migrasi sampai ke Jerman
(bukan jeJERe kauMAN ...), tentu juga lebih banyak yang migrasi ke mainland
Asia dulu ..... Sumonggo poro ahli ....

Satu lagi yang menarik pak, kalau kita percaya "Scientific Adam" dan
teori
out-of Africa sekitar 66000 tahun yang lalu, yang dari Afrika itu termasuk
Homo Sapien ya, lantas apa hubunganya dengan Homo Erectus ?! Apa memang Homo
Erectus benar-benar terpisah dengan Homo Sapiens ?!

Salam

----- Original Message ----- 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Geo Unpad"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Forum
HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 22, 2008 4:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
menjelajahi Eropa!


Pak Dwi,

Kebetulan saya sedang melakukan penelitian kecil tentang lingkungan hominid
ini, barangkali keterangan berikut dapat sedikit membantu.

Nama Pithecanthropus erectus (Dubois, 1891) telah lama diganti oleh Homo
erectus sebab yang dimaksud oleh Dubois itu sebenarnya adalah fosil bergenus
Homo -genus hominid yang sukses yang menurut teori migrasi Out of Africa
merupakan genus pertama yang keluar dari Afrika. Jadi, Pithecanthropus
erectus dan Homo erectus adalah hominid yang sama.

Umurnya masih juga menjadi bahan perdebatan sebab bergantung kepada metode
pentarikhan yang digunakan. Homo erectus pernah disebutkan punya rentang
umur 2-1 juta tahun yang lalu, ada yang 1-0,5 juta tahun yang lalu, ada yang
meneruskannya sampai ke 0,05 juta tahun yang lalu (50.000 tahun yang lalu).
Mungkin semuanya benar, tetapi selama rentang waktu itu (2-0,05 juta tahun)
Homo erectus berubah mengikuti evolusi dan tercermin dalam nama sampai
sub-spesiesnya. Jadi sebenarnya, lebih baik memakai nama sampai
sub-spesiesnya, tidak hanya Homo erectus sebab rentang hidup hominid ini
panjang. Dengan membaginya ke dalam sub-spesies, maka akan mengurangi
kebingungan.

Contohnya, Prof. Yahdi Zaim, ahli paleontologi ITB, suka menulis di milis
ini juga, pernah memakai nama sampai sub-spesies ini dalam makalahnya
(2006), "Hominids in Indonesia : from Homo erectus (paleojavanicus) to
Homo
floresiensis in Zaim, Y., Rizal, Y., Aswan, Fitriana, B.S., eds, S. Sartono
: Dari Hominid ke Delapsi dengan Kontroversi, Penerbit ITB, Bandung, p.
73-86. Di dalam makalah itu, disebutkan Pak Zaim bahwa urutan evolusi
hominid di Jawa adalah : Homo (Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus
mojokertensis/robustus, Homo erectus erectus/trinilensis (inilah yang dulu
disebut Pithecanthropus erectus oleh Dubois), Homo erectus
ngandongensis/soloensis. Sehabis itu, hominid selesai sebab berlanjut ke
Homo sapiens dengan ditransisi oleh Homo floresiensis yang berumur 0.05 juta
tahun yang lalu.

Sebenarnya, berbagai nama taksonomi yang pernah diberikan kepada spesies/
sub-spesies itu mencerminkan kompleksitas morfologi fosil-fosil seperti
Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus dubius, Meganthropus
paleojavanicus dan Homo mojokertensis yang fosilnya digali dari Lower
Pleistocene Pucangan Series, dan Pithecanthropus erectus yang fosilnya
berasal dari Middle Pleistocene Kabuh Series. Spesies-spesies ini pernah
hidup dalam rentang waktu tertentu 1-2 juta tahun. Selama periode ini mereka
berubah dalam model konstruksi tengkoraknya, ada yang lebih kokoh (robust)
ada yang konstruksinya kelihatan tak terlalu kokoh.

Harry Widianto (1998) dari Puslit Arkeologi Yogyakarta pernah membagi Homo
erectus di Jawa berdasarkan konstruksi tengkorak ini yang menurutnya semakin
tidak kokoh semakin ke zaman kini. Ia membaginya menjadi Robust Group,
Trinil-Sangiran Group, dan Ngandong Group. Dalam penamaan Zaim (2006) ketiga
group itu barangkali bisa disebandingkan dengan wakil-wakil spesies dari
Homo (Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus erectus, dan Homo erectus
ngandongensis. Robust Group diwakili oleh fosil-fosil dari Pucangan Series
(Lower Pleistocene), Trinil-Sangiran Group adalah fosil-fosil dari
lower-middle Kabuh Series berumur Middle Pleistocene di Trinil dan Sangiran.
Ngandong Group adalah fosil2 hominid dari Ngandong, Sambungmacan, dan Ngawi
dari upper Kabuh berumur Middle Pleistocene.

Soal artikel dari Antara tentang fosil Java Man (Homo erectus) yang
ditemukan di sebuah tambang di Jerman, berumur 0,07 juta tahun lalu
menyimpulkan bahwa fosil itu suatu bukti bahwa telah terjadi migrasi Manusia
Jawa ke Jerman pada 70.000 tahun yang lalu adalah suatu kesimpulan yang
terburu-buru. Artikel tersebut pun membingungkan sebab menyebutkan temuan
fosil itu mirip dengan temuan Manusia Jawa di Trinil, tetapi umurnya 70.000
tahun. Java Man temuan Eugene Dubois itu umurnya sekitar 1,2 juta - 700.000
tahun. Jelas temuan fosil di Jerman itu tidak seumur dengan Java Man Dubois
tetapi mungkin seumur dengan Homo erectus ngandongensis/soloensis.

Nah, apakah satu fosil yang ditemukan di Jerman dan mirip dengan fosil lain
di Jawa akan langsung mengartikan bahwa telah terjadi migrasi dari Jawa ke
Jerman ? Tentu tak akan langsung begitu. Bagaimana kalau justru migrasinya
dari Jerman ke Jawa ? Migrasi hominid tak hanya ditentukan berdasarkan
kesamaan fosil, tetapi juga harus didukung bukti paleo-DNA yang diekstraksi
dari fosil, dipetakan genome-nya (sebagaimana pemetaan migrasi manusia
moderen sekarang), dilihat tinggalan-tinggalan artefaknya, umur transisi
antara satu fosil ke fosil lain. Banyak yang harus dievaluasi.

Lagipula, sangat mungkin bahwa fosil 70.000 tahun di tambang Jerman itu
berasal dari Homo heiderbergensis berumur 0.6 juta tahun di Jerman juga
sebagaimana Homo erectus ngandongensis di Kedungmacan/Trinil/Ngawi berasal
dari Homo erectus erectus di Sangiran/Trinil. _Tak selalu perlu pendatang
dari luar. Teori multiregional belum tentu salah, bahwa hominid muda berasal
dari hominid tua dari wilayah itu juga.

Lagipula, kalau kita percaya bahwa erupsi Toba supervolcano pernah menjadi
bottlenecking untuk migrasi manusia pada sekitar 74.000-70.000 tahun yang
lalu, bagaimana kita mau menjawab bahwa Java Man bermigrasi ke Jerman -
tentu massive tuff Toba akan menghalanginya. Migrasi dari utara ke selatan
pun terhalangi saat itu (bukti pengurutan genome DNA), apalagi dari selatan
ke utara.

Maka, menurut hemat saya, kesimpulan artikel itu terburu-buru, kita harus
melihatnya dengan kritis.

Di bawah ada abstrak penelitian kecil saya soal kepunahan dan migrasi
hominid2 Homo erectus tersebut. Bila ada yang berminat dan kebetulan akan
hadir di PIT IAGI besok di Bandung, silakan melihat presentasinya. Sangiran
adalah tempat terpenting di Asia untuk Homo erectus. Kita bangga memiliki
situs dalam perlindungan Unesco ini.

Mudah-mudahan Pak Zaim, penemu Homo erectus di Patiayam, Muria bisa berbagi
cerita soal hominid-hominid ini.

salam,
awang

Sangiran Dome, Central Java : Mud Volcanoes Eruption,
Demise of Homo erectus erectus and Migration of Later Hominid

Awang Harun Satyana

Sangiran Dome, located 12 kms to the north of Surakarta (Solo), Central Java
is a famous site in the Quaternary geology due to the exposures of
Pleistocene rocks and fossils of hominids and vertebrates.

Sangiran Dome is a remnant shale diapir and mud volcanoes complex. This is
based on the nature of deformation, presences of several saline water and
methane gas seeps, and erupted materials including exotic blocks of
metamorphic basements to Pliocene rocks. Based on the deformation and age
dating, the diapiric deformation and eruption is considered took place
between 0.7 and 0.5 Ma –million years ago (middle Pleistocene) and could
repeat until 0.12 Ma (base late Pleistocene).

Hominid (early human) called the sub-species Homo erectus erectus lived in
the Sangiran Dome. Their fossils were found in the upper part of Pucangan
and lower part of Kabuh Formations. They lived in the Pleistocene (ages
remain in dispute as 1.7-1.0 Ma, 1.3-0.7 Ma, or 1.0-0.5 Ma). The termination
of the sub-species between 0.7-0.5 Ma could be contemporaneous with the
eruption of the Sangiran mud volcanoes. The eruption possibly affected the
demise of Homo erectus erectus.

The eruption of Sangiran mud volcanoes could also affect the migration of
later hominid (sub-species Homo erectus ngandongensis / soloensis). The
sub-species did not live in Sangiran area possibly the area was in-habitable
due to the eruption. The sub-species migrated eastward downstream of the
Solo River into the areas of Sambungmacan, Trinil, Ngawi, and Ngandong where
they lived until the latest Pleistocene (0.05 Ma).

--- On Tue, 7/22/08, Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
menjelajahi Eropa!
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, July 22, 2008, 8:16 AM

Wah, aku agak bingung, Homo Erectus(manusia berjalan tegak) kan tidak sama
dengan Pithecanthrous Erectus (bangsa kera yang berjalan tegak) ?!
Seingatku, rentang waktu hidupnya juga lain, Home Erectus kisaran
70000-100000 thn yang lalu, Pithecantropus Erectus kayaknya lebih dari 1
juta tahun ...... mohon koreksinya .........

Saya kira, ini perlu segera ada klarifikasi dari yang jago fosil manusia
purba, berita ini benar atau sekedar mencari popularitas  ..........

Salam
----- Original Message ----- 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Serba_KL Serba_KL"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, July 21, 2008 5:07 PM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
menjelajahi Eropa!


> Whaddduh ternyata TKI Indonesia sudah dimulai sejak jaman purba :)
> Sepertinya slogan jawa "ngumpul ra ngumpul mangan" ada di jaman
dulu
>
> RDP
> ====================================================
> Manusia Jawa Purba Diduga Pernah Jelajahi Eropa
>
> HANOVER, SENIN - Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah
> tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa, manusia purba yang
> sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia. Dengan penemuan itu,
> memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjelajah Eropa.
>
> Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
> mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
> 2002, "usianya paling tidak 70.000 tahun" dan begitu mirip
Manusia
> Jawa "sehingga boleh jadi merupakan kembarannya" .
>
> Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, sedangkan
> manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah
> berbudaya.
>
> Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang ditemukan
> pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini merupakan salah
> satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan tegak yang
> paling pertama dikenal.
>
> Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus
> erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang
> berarti manusia kera berjalan tegak.
>
> Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian atas
> tengkorak pada 2002 di sebuah lubang batu di Leinetal dekat Hanover.
> Istrinya, yang memiliki hobi sama, menemukan bagian pelipis dua tahun
> kemudian.
>
> Sama dengan fosil Trinil
>
> Tulang belulang itu, yang kini diyakini merupakan kerangka manusia
> tertua yang pernah ditemukan di Jerman, saat ini dipamerkan di Museum
> Hanover.
>
> Kerangka tertua Jerman sebelumnya adalah spesies lain, yakni Homo
> heidelbergensis, yang ditemukan pada 1907 dan berusia sekitar 600.000
> tahun.
>
> Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, namun
> dirinya merasa yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba
> di Jawa pada 1891.
>
> "Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah
menyebar
> ke Eropa," katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan
> tersebut telah diakui Journal of Human Evolution dan akan segera
> diterbitkan. Ia mengemukakan tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang
> itu, namun ada jejak protein.
>
> Sumber : Antara
>
> Link:
>
http://kompas.com/read/xml/2008/07/21/13170043/manusia.jawa.purba.diduga.pernah.jelajahi.eropa
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> --------------------------------------------------------------------------
---
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>


----------------------------------------------------------------------------
----
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

----------------------------------------------------------------------------
----
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

----------------------------------------------------------------------------
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI
and
its members be liable for any, including but not limited to direct or
indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data
or
profits, arising out of or in connection with the use of any information
posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke