Persoalan penambangan timah di Bangka sana sebenarnya bukan hanya
karena penduduk di sana hendak menjual tanah air. Yang datang
menambang bukan hanya orang lokal, tetapi juga termasuk pendatang dari
Lampung dan rawa bagian timur Sumatera Selatan. Pemicunya sederhana
saja, manusia yang hidup butuh makan dan ingin punya uang, bahkan kaya
raya dengan secepat-cepatnya jika bisa.

Pertambangan timah di Bangka pun bukan baru berlangsung sejak 2 tahun
lalu, tetapi sudah puluhan tahun sejak sejak saya belum lahir. Jadi,
proses penjualan "tanah air" ini sebenarnya sudah berlangsung selama 1
generasi (minimal). Sayang sekali geologist kita baru sekarang
menyadari pentingnya untuk tidak menjual material logam yang mentah.
Seandainya para geologist, insinyur, pejabat dan petinggi perusahaan2
tambang BUMN sejak dulu mendesak pemerintah untuk mengembangkan
industri yang bisa mengolah mineral kita, mungkin kita tidak perlu
menyesali "tanahair" yang sekarang kita jual ini.

Salam
Minarwan

2008/8/14  <[EMAIL PROTECTED]>:
> Bapak, Ibu & Sahabat sekalian ysh.,
>
> Tengok saja di Bangka yang sudah dua dekade belakangan ini
> sebagian penduduk yang menjual konsentrat kaseterit (mineral timah)
> langsung dari tempat pendulangannya, sedangkan kita mengimport timah
> patrinya! Biasanya pasir timah yang didulang masih mengandung air, dengan
> demikian  "Tanahair" for sale sudah berlangsung lama hingga kini! Demikian
> juga dengan bahan tambang lain, seperti bijih besi, nikel, tembaga,
> kobalt, timah hitam, seng dll. Mengapa negara-negara diatas unggul ? Mudah
> saja "benefit" bagi yang mengolah mineral bisa diatas 70% dari negara
> pengeksport bahan tambang! Benefit itu antara lain "added value", ,
> berkembangnya industri dan teknologi berbasis bahan baku, pembukaan rantai
> lapangan pekerjaan, menghasilkan komoditi material baru dari berbagai
> mineral dsb. Rantai pekerjaan industri baja seperti di Ruhr Gebiet Jerman
> dimana gunting cap mata dibuat, bukan main panjangnya sehingga satu
> kabupaten saja bisa menggantung hidup dari berbagai industri, termasuk
> yang tidak berkaitan langsung "bajanya", misalnya industri katering,
> delivery, jasa dsb. Bagaimana dengan negara yang hanya bisa mengekspor
> "tanahair" ? Silahkan gigit jari saja! Sendok garpu stainless steel nan
> murah meriah saja dan dijual di kaki lima Gasibu masih "made in china"!
> Ironis memang! Bahan stainless steel atau disebut sebagai "ferro alloy"
> mungkin Tanahair kita paling besar cadangannya! Logam penting pencampur
> baja ini adalah Nikel dan Krom yang sudah sejak lebih dari 30 tahun
> ditambang di di Sulawesi Selatan, Tenggara dan Tengah, dan baru-baru ini
> di Halmahera serta Irian bagian utara. Dan hingga kini umumnya masih
> menjual bahan mentah atau setengah jadi! Kapan kita sanggup memproduksi
> stainless steel sendiri ? Indonesia memang tidak punya cadangan besi yang
> besar, akan tetapi steel alloynya  lebih mahal dan besi melimpah dinegara
> Amrik, Australia, Afrika, India! Besi ummumnya terdapat pada benua yang
> secara geologi berumur sangat tua, mineralisanya terdapat apad awal
> pembentukan bumi, sekitar 4-2 Miliar tahun yang lalu. Sedangkan kepulauan
> Indonesia jauh lebih muda terbentuknya. Namun demikian Tanahair rayuan
> pulau kelapa ini "kaya" akan bahan galian industri mulai untuk
> semikonduktor, superkonduktor, material elektronik, baja, keramik, bahkan
> monazit dan zirkon untuk bahan nuklir dan dinding reaktor nuklir adalah
> limbah dari penambangan pasir timah! Bahan untuk chip dikomputer dan HP
> kita juga sangat "Kuaa..ya"! Tambang emas, tambang tembaga hanya mengambil
> satu hingga dua persen saja Au, Ag dan Cu dari bebatuan dan selebihnya
> adalah limbah yang sebagian besar silika dan REE (Rare Earth Element)yang
> bisa mengandung Ge, Nb, Nd dsb yang penting sekali untuk industri IT dan
> energi! Sedikit saja Nd (Neodyn)dicampur pada besi magnet, maka tenaga
> magnitnya berlipat ganda! Mahasisa elektroteknik ITB sempat terperangah
> ketika saya mengajar geologi material elektronik! Dalam presentasi baru
> mahasiswa mengerti bahwa negara kita kaya akan bahan semi hingga
> superkonduktor! Tapi tidak satupun industri material elektronik ada
> ditanahair!
>
> Wahai Material- girls and boys Wake up! Bangunlah teknologi dan industri
> metalurgi, material, baja, keramik dsb dari mineral-mineral Indonesia dan
> di Indonesia! DON'T SALE "TANAHAIR" ANYMORE!
>
> Salam
>
> Andri S. Subandrio M.
>


-- 
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com

--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke