Dari mailing list Tukang Minyak Itebe, mungkin ada manfaatnya dibaca Ikatan 
Tukang Batu.
Salam,Arya Nuhan




 









From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Eddy Sutrisna

Sent: Friday, October 31, 2008 1:25 PM

To: [EMAIL PROTECTED]

Subject: RE: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di
Sidoardjo 



   













Sebelumnya saya terima kasih atas kebesaran hati seorang rekan yang
telah mendaftarkan saya ke milis ini. Saya sendiri sampai saat ini belum tahu
siapa orangnya... anyway.. thanks a lot. 

  

Berangkat dari mail yang di posting sebelumnya, saya menjadi merasa
terpanggil untuk ikut serta menuangkan pendapat, padahal mulai dari hampir 22
bulan yang lalu saya berjanji untuk tidak berinteraksi di milis mengenai
masalah ini.. 

  

Bapak-Bapak sekalian.. Saya memang tidak ikut dalam operasi drilling
BJP-1, tetapi saya pernah ikut serta dalam tim nasional penanggulangan lumpur
sidoarjo khususnya di divisi pemboran dan killing well. Waktu itu mulai dari
Re-entry well BJP-1 dengan snubbing unit dan rig PDSI OW-700 kemudian diikuti
dengan pemboran Relief well-1 oleh rig 1400 HP Century rig dan Relief well-2
dengan PDSI-01 Rig 1400 HP. 

  

Ada baiknya saya menceritakan kembali kepada Bapak-Bapak apa yang telah
dilakukan agar kita mendapatkan background yang sama. 

  

Napak Tilas 

  

Re-entry well 

  

Objective utama dari re-entry well adalah mendapatkan data gyro survey
original well BJP-1 yang ketika itu hanya dilengkapi dengan data TOTCO survey.
Tujuannya jelas memberikan posisi sumur dengan tingkat presisi yang tinggi
untuk relief well. Secondary objective adalah memastikan keberadaan fish dan
kalau memungkinkan sidetrack twin disekitar sumur dan masuk kembali ke open
hole di bawah fish.. 

  

Objective pertama hanya bisa didapatkan survey hampir 600 ft diatas 13
3/8” casing shoe (shoe at ~3580 ft). Sayang sekali drilling inside fish yang 
dilakukan
oleh coil tubing unit tidak dapat menembus fish lebih jauh..coil tubing bit
patah dan LIH di dalam fish. Secondary objective kemudian dilakukan dengan
mencoba run whipstock. Tetapi kondisi 13 3/8” casing sudah tidak memungkinkan.
Beberapa kali running casing swedge menunjukkan bahwa casing collapse merambah
dari bawah ke atas dari waktu ke waktu.. padahal sebelumnya tidak ada indikasi
kerusakan casing pada saat “drill out cement” dan “running screw in” untuk
latch fish. Indikasi wellhead drop juga ditemukan. Sudah tidak bisa disangkal
lagi bahwa ada pergerakan formasi yang membuat deformasi dari casing tersebut.
Hasil survey data subsidence dari tim yang lain juga menunjukkan hal yang
sama... Waktu itu diputuskan untuk meninggalkan Re-entry BJP-1 karena progress
yang kurang baik dan bahaya external yang mengancam terutama kekuatan dinding
penahan lumpur disekitar semburan.  

  

Ada beberapa pihak yang menentang..(siapa yah??),  tapi setelah
dijelaskan secara arif bahwa safety adalah hal yang utama maka proyek ini pun
dianggap selesai. Hanya beberapa hari setelah rig moving selesai, dinding
penahan roboh dan menutupi semua area BJP-1. Ada beberapa equipment yang belum
diselamatkan, tapi yang melegakan kita adalah tidak ada jatuhnya korban jiwa. 

  

  

Relief Well-1 

  

Sumur ini adalah sumur yang terberat sepanjang hidup saya... bukan
karena profile dan design nya tetapi karena terlalu banyaknya pihak yang
berinteraksi sehingga sekecil apapun operasi harus melalui persetujuan semua
pihak. Bapak bisa bayangkan untuk drill out cement dan LOT saja, kami harus
menyiapkan rancangan program yang harus disetujui oleh kontraktor rig, Boots
& Coots (sebagai ahli killing well), Bill Abel (ahli killing well),
Halliburton dan pihak asuransi dari rig kontraktor.. itu belum termasuk
internal approval (Tim Nasional yang terdiri dari Lapindo, BPMIGAS dan seluruh
advisor termasuk Mas Rudi (RRR)). Sebegitu banyaknya orang yang terlibat
semakin membuat keputusan yang diambil semakin sulit. 

  

Pada saat itu tujuan utama Relief well-1 adalah masuk ke original open
hole BJP-1 dengan dipandu oleh gyro MWD. Harapannya, Relief well-1 bisa
dijadikan killing well atau paling tidak sebagai pemandu relief well-2 untuk
masuk ke kedalaman sampai ~9000 ft. Kalau ada Bapak-Bapak yang belum tahu...
gyro MWD ini adalah MWD yang membaca interferensi magnetik dari logam.. dia
bisa membaca gangguan magnetik dan membimbing kita ke arah sumber logam..
Dengan menggunakan data gyro dari re-entry well, kita bisa mendekatkan mata bor
ke casing BJP-1 dan melakukan penelusuran disekitar sumur BJP-1 sebelum masuk
ke open hole lama.. semua bisa dipandu oleh gyro MWD. 

  

Drilling di sekitar lokasi semburan ternyata tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Hambatan teknis, jelas seperti yang dikatakan mas Taufan.. loss
and kick, tight hole, equipment failure dan lainnya. Bahkan 13 3/8” casing
tidak bisa di set di posisi yang diharapkan karena 16” casing sudah mulai
collapse. Seluruh well design terpaksa dirubah. Status Relief well-1 yang
tadinya ditujukan sebagai killing well berubah menjadi pressure observation
well.  Sedangkan hambatan non teknis seperti lokasi yang setiap waktu bisa
dibanjiri lumpur panas, demo masyarakat, mogoknya sang kontraktor dan tidak
setujunya pihak asuransi dari rig karena alasan safety. 

  

Setelah melewati berbagai hambatan teknis dan non teknis, Relief well-1
sudah hampir mendekati posisi casing 13 3/8” BJP-1. We are bloody good. 9 5/8”
casing akhirnya di set. Rencana berikutnya adalah running 8 ½’ bit dan gyro MWD
mendekati sumur dan bergerak perlahan-lahan sejajar dengan sumur kemudian
penetrasi ke original hole BJP-1. Tapi apa mau dikata.. pada saat akan run bit
di dalam 9 5/8” casing, bit tidak dapat masuk dan indikasi adanya casing
collapse. Beberapa kali usaha mencoba casing repair malah gagal dan ada
kemungkinan casing split. Ini kejadian yang berulang kali semenjak Re-entry
well, 16” casing dan sekarang 9 5/8” casing. Kuatnya pergerakan formasi
mendorong casing untuk deformasi..  

  

Harapan saya waktu itu pupus... sedih rasanya .. Relief well-1 terpaksa
di P&A selain alasan teknis juga karena alasan eksternal... Tingginya kolom
lumpur di pond-pond penampungan disamping Century rig membuat semua orang
was-was... Beberapa hari setelah ditinggalkan lokasi relief-1 bergelimang air 
lumpur...
bahkan 1 joint casing yang dipasang diatas lokasi sumur untuk penanda sumur
lenyap tidak berbekas.. 

  

Relief Well-2 

  

Relief well-2 memang di design untuk back up relief well-1. Pada saat
itu semua sepakat untuk drilling 26” hole dan set casing 20” kemudian menunggu
hasil dari relief well-1.  

  

Memang ada beberapa pihak yang menginginkan relief well-2 langsung
menuju open hole BJP-1 dengan cara yang mereka sebut “star wars”, tetapi
jelas-jelas resikonya sangatlah tinggi dan probabilitynya sangat kecil.. sangat
tidak relevan karena tingginya error pembacaan data dari totco record. Kalau
relief-2 gagal maka hilanglah kesempatan besar untuk killing well.  

  

Waktu terus berjalan.. berbagai masalah di relief well-1 mulai
berdatangan.. dan belum selesai disana.. ternyata pipa gas pertamina meledak
dan terjadi banjir lumpur panas.. belasan orang meninggal.. dinding penahan
lumpur utama robek dan robekannya mengarah ke posisi Relief well-2. 
pekerjaan konstruksi di sekitar relief well-2 langsung dilakukan sporadis untuk
tetap memberikan ruang bagi rig agar tetap bisa beroperasi... Semua crew
bekerja dalam ketakutan... telepon terus berdering sepanjang hari dari sanak
keluarga.. ada beberapa orang yang nekat ingin mengundurkan diri.. 

  

Setelah kegagalan relief well-1, project relief well-2 juga ditutup
karena alasan safety. 

  

Ringkasan 

  

Menarik memang mendapatkan pengalaman berharga seperti ini. Tapi ada
beberapa hal yang perlu ditelaah; 

  


 Relief well tidaklah mudah.. berbagai
     masalah baik eksternal maupun internal pasti akan timbul (see penjelasan
     diatas) 
 Hole problems.. seperti lost and
     kick, deformasi casing, high temperature, bubble di sekitar lokasi, key
     seat, insya Allah akan ditemui kalau memang ada rencana melakukan relief
     well lagi. 
 Biaya yang tinggi dengan ratio
     kesuksesan yang kecil. Biaya ini pasti tinggi karena kompensasi semua
     peralatan dan crew harus diasuransikan sebelum dikirim.. itupun kalau sang
     asuransi tidak terlalu banyak tahu tentang resiko drilling. 
 The man behind the gun 


  

  

Opini 

  

Item 4 yang paling menarik.. kalau ditelaah dari beberapa milis
sebelumnya sepertinya kang mas RRR ingin ikut serta dalam operasi ini... 

  

Saya masih ingat waktu itu tim drilling terpecah atas beberapa kelompok.
Ada keinginan dari RRR cs untuk mengambil alih relief well-2 sebagai pelakunya
mulai dari pembuatan drilling program sampai operasi di lapangan.. Pihak yang
lain akhirnya dengan berat hati setuju.. sebenarnya akan lebih baik kalau kita
bersinergi bersama-sama. 

  

Drilling program pun dibuat oleh tim RRR cs dan hasilnya dikirimkan ke
pihak tim nasional.. Tapi pada saat saya membaca... Naudzubillahi min dzalik...
hampir tidak percaya.. 

  

Saya mengerti kalau mas RRR adalah akademisi, bukan seorang praktisi
seperti yang digembar-gemborkan di koran-koran.. tetapi di sekitar RRR juga ada
banyak praktisi yang pengalamannya puluhan tahun... Cuma saya heran, banyak
hal-hal yang prinsip yang tidak sesuai dalam drilling program itu..  

  

Pada revisi awal, beliau mengajukan normal casing tanpa adanya casing
contingency.. pembuatan casing design ini sempat dipertahankan oleh beliau..
tetapi setelah ditanya kenapa untuk sumur eksplorasi casing design tidak
menggunakan “Kick Tolerance”, beliau baru sadar dan merubah designnya. 

  

Setelah design diubah kemudian beberapa point yang menarik adalah dari
segi BHA.. Terkesan beliau memaksakan teori dengan kenyataan yang ada.. Beliau
tidak pernah men-cek, ukuran tubular yang tersedia di rig dan services company.
Kemudian hole size dan bit size pun tidak sesuai..  Tidak adanya
contingency mud cap drilling. Masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan di
drilling program tersebut. 

  

Saya sedih melihat semua ini... tidaklah cukup bagi seseorang hanya
mengandalkan ambisi saja, tetapi harus ditopang knowledge sebagai praktisi
kalau memang benar-benar ingin terjun bebas di operasi ini. kenapa mas RRR yang
begitu paham di drilling dan dulu pernah menjadi dosen saya juga idola saya
malah membuat banyak kesalahan? Hanya beliau yang tahu.. 

  

Akhirnya saya dan tim berembuk untuk mengganti semua isi drilling
program mas RRR agar sesuai dengan objective yang ada.. Cuma dengan kebaikan
hati Bapak Nurrochmat Sawolo.., saya harus mempertahankan format programnya
saja untuk menghormati beliau. 

  

Satu lagi hal yang sangat mengganggu pikiran saya sampai saat ini. Pada
saat Relief well-2 terancam lumpur panas.. mas RRR dengan gagahnya memaksa
seluruh tim untuk tetap mempertahankan relief well-2.. sudah beberapa kali saya
ingatkan bahwa “safety adalah nomer satu.. kita jangan sampai menambah korban
yang sudah banyak berjatuhan... please mas RRR jangan terlalu memaksakan
diri...” tetapi beliau tetap pada pilihannya. Beliau tidak pernah perduli dan
melihat crew di rig sana yang tidak tidur seharian dan bekerja dalam keadaan
tidak aman... accident bisa saja terjadi baik dari crew itu sendiri atau dari
pengaruh luar... ini sudah tidak sesuai dengan kaidah safety yang kita anut di
dua dasawarsa terakhir. Tetapi sekali lagi.. mungkin karena bukan praktisi jadi
beliau tidak perduli... 

Tanpa kenal menyerah beliau membuat suatu kick off meeting yang
didesign agar audience setuju keberlangsungan Relief well-2. Beliau sukses dan
berhasil dengan propagandanya .. Relief well-2 diteruskan.. 

  

Beberapa hari kemudian saya menulis e-mail ke pimpinan tim nasional dan
pimpinan drilling di EMP kalau saya mengundurkan diri dari project ini kalau
memang relief well-2 diteruskan. Saya tidak ingin terjebak dalam ambisi
seseorang yang mengejar suatu popularitas dan mengenyampingkan norma-norma
operasi dan keselamatan kerja.. Perlu Bapak-bapak ketahui, pada saat itu mas
RRR hanya seorang advisor di bagan organisasi. Sebagai seorang advisor tidak
akan dituntut oleh pengadilan bila terjadi kecelakaan kerja.. Beda dengan
saya...., sebagai seorang Sr.Drilling Engineer, saya adalah sasaran empuk dari
pihak kepolisian...   

  

Alhamdulillah... jeritan orang kecil seperti saya didengar berbagai
pihak dan akhirnya Relief well-2 ditutup dan rig pergi dari lokasi. Beberapa
hari kemudian tanpa ampun lumpur menggenangi lokasi... Saya memang kembali
sedih, karena tujuan semula tidak tercapai.. padahal seluruh pikiran dan tenaga
sudah dicurahkan. Hampir lebih 7 bulan saya di surabaya dan hanya punya
kesempatan 2-3 hari pulang ke Jakarta setiap bulannya tetapi saya tetap
bersyukur bahwa tidak terjadi lagi korban berjatuhan,  

  

  

Kembali ke masalah semula.. berdasarkan pertemuan AAPG ada kemugkinan
relief well dihembuskan lagi oleh beberapa pihak.  

  

Saya hanya menghimbau bahwa relief well itu tidak semudah membalikkan
telapak tangan... tidak semudah RRR Cs berbicara di depan forum.. Sampai saat
ini beliau belum mengeluarkan teknik apa yang akan dipakai untuk mencapai sumur
BJP original dan seluruh contingency plan nya. Semua hanya general saja.. 
padahal
justru yang spesifik yang harus dilakukan... 

  

Seperti juga Mas Taufan... saya ragu akan keberhasilan next generation
of relief well. Selain karena kondisi sub surface yang sudah tidak terkendali
lagi, juga resources yang berambisi untuk mengerjakannya diragukan
kapabilitasnya.. Maaf mas RRR saya terpaksa harus bicara seperti ini... Selama
ini hampir semua khalayak ramai tertelan oleh propaganda dan cantiknya manuver
mas.. Mas telah berhasil, tetapi apa mereka tahu apa yang terjadi di belakang
itu.. 

  

Kalau saya jadi pemerintah, tentunya saya tidak akan mengambil resiko
ratio kegagalan yang tinggi. Mempercayakan uang ratusan juta dollar kepada
orang-orang yang kapabilitas nya diragukan. Kalau kita bicara masyarakat
sidoarjo.. lebih baik langsung bersentuhan dengan mereka.. Surface relocation
dan gold shake hand mungkin masih menjadi alternatif yang terbaik sampai saat
ini.    

  

Saya mohon maaf kalau ada kata-kata yang menyakitkan pihak lain..  

  

Salam 

  

PATRA’89 













From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of [EMAIL PROTECTED]

Sent: 29 Oktober 2008 23:09

To: [EMAIL PROTECTED]

Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di
Sidoardjo 



  







1. Pendapat para ahli tersebut semestinya disuarakan untuk menjadi

pertimbangan Pemerintah dalam kebijakan penanganan akibat LUSI ini.

Diharapkan opsi penanganan apakah konsentrasi di surface atau killing

semburan atau dua-duanya berjalan parallel secepatnya diputuskan.



2. Fokus sebaiknya penanganan di permukaan. Killing well untuk tahap

sekarang memiliki resiko ketidakberhasilan yang sangat tinggi....Biaya

akan sangat dipengaruhi oleh besarnya dan ketidakpastian volume, lubang

semburan, lokasi aman untuk titik pemboran, pressure profile (artinya

dalam pelaksanaannya akan terjadi banyak adjustment karena perbedaan

asumsi data dan kondisi real). Ujung-ujungnya biaya.....kecuali pemerintah

punya unlimited dana untuk memastikan keberhasilan killing well tersebut.

I doubt it, berdasarkan pengalan killing well sebelumnya.



Just a thought ...



Salam,

Taufan



> Nah, kalau ATM sudah setuju.. kita langsung bahas langkah berikutnya

> bagaimana membunuhnya.. apa mau langsung kill BJP 1 atau mengurangi

> pressure dengan mebuat sumur-sumur produksi disekitar BJP# 1 dan

> selanjutnya baru dibunuh BJP # 1.

> Mudah-mudahan pak Kersam dan Rudidkk  bisa sharing konsepnya. 

> Kita ATM khan bisa gotong royong membuat AFE (kalau belum dibuat), memilih

> peralatan drilling... dan mudah-mudahan ada ATM yang bisa meyakinkan

> pemerintah untuk mendapatkan biaya penutupan BJP #1

>

> Boersma

> TM 73.

>

>

>

>

> ________________________________

> From: Tatang R Jiwapraja <[EMAIL PROTECTED]>

> To: [EMAIL PROTECTED]

> Sent: Wednesday, October 29, 2008 2:15:26 AM

> Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di

> Sidoardjo

>

>

> He...he.... walaupun sudah tua dan tanpa data memadai,  hasil voting
para

> ahli sesuai dengan naluri ...... Nuhun Rud, info-nya.

>

> TRJ69

>

>

>

>

> ________________________________

> From: Rudi R.R.S. <rrrssk_2006@ yahoo.co. id>

> To: TM-ITB-Bandung@ yahoogroups. com

> Sent: Wednesday, October 29, 2008 1:37:17 PM

> Subject: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo

>

>

>

>

> Laporan Konferensi AAPG di Cape Town Afrika-Selatan

> Tentang Lumpur Sidoardjo

> 28 Oktober 2008

> “ 42 AHLI DUNIA BERPENDAPAT LUMPUR SIDOARDJO DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN

> PEMBORAN DAN HANYA 3 AHLI YANG SETUJU KARENA GEMPABUMI”

>  

>  

>

> AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape
Town

> International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober

> 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American

> Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi

> seluruh dunia.

>  

> Pada acara ini disampaikan sekitar 600 makalah dalam 97 tema yang berbeda,

> dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap penting yaitu “Lusi

> Mud Volcano: Earthquake or Drilling Trigger”. Tema ini dilaksanakan pada

> hari selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu setempat.

>  

> Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang sebagian mereka

> adalah juga pernah menghadiri pertemuan di London seminggu yang lalu

> dengan tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu itu menghasilkan suatu

> pertanyaan besar dan mengerucut pada data pemboran yang harus dikaji dan

> diperjelas.

>  

> Peserta diskusi sekitar 90 ahli tersebut yang tentunya akan memberikan

> opini yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh dengan

> antusiasme yang tinggi, dan disambut dengan selembar informasi

> perkembangan terakhir yang dikeluarkan Lapindo. Dimana sebelumnya Lapindo

> juga telah membagi-bagikan Brosur 6 halaman berwarna dengan kualitas lux

> yang menjelaskan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan di lapangan

> kepada peserta konferensi.

>  

> Selama pertemuan, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu :

> 1.      Dr.Adriano Mazzini dari Unversitas Oslo
seorang ahli Mud Vulcano

> yang selama ini sangat yakin dengan teori bahwa lumpur lapindo disebabkan

> oleh gempa Yogyakarta.

> 2.      Nurrochmat Sawolo sebagai ahli pemboran
dari lapindo yang

> mengetahui seluk beluk pemboran di sumur BJP-1 sejak persiapan,

> pelaksanaan sampai semburan terjadi di Sidoardjo, yang dibantu Bambang

> Istadi.

> 3.      Seorang pembicara dari Universitas Curtin
Australia yaitu Dr. Mark

> Tingay ahli gempa yang berpendapat bahwa energi gempa Yogyakarta terlalu

> kecil sebagai penyebab terjadinya semburan di Sidoardjo.

> 4.      Prof. Richard Davies dari Universitas
Durham Inggris ahli geologi

> yang bekerjasama dengan ahli pemboran Indonesia yang diwakili oleh Susila

> Lusiaga dan Rudi Rubiandini dari Institut Teknologi Bandung yang

> menyampaikan secara detail dan jelas data-data dan bukti selama proses

> kejadian dilihat dari sisi operasi pemboran.

>  

> Sejumlah tidak kurang dari 20 penanya menghangatkan dan mempertajam materi

> diskusi yang mengarah pada penyebab yang sebenarnya, kemudian dilanjutkan

> dengan sesi perdebatan yang melibatkan seluruh opini yang berkembang dan

> dimoderatori oleh ahli geologi senior dari Australia.

>  

> Acara diskusi berjalan sekitar 2,5 jam tersebut diakhiri dengan voting

> (pengambilan pendapat) oleh seluruh peserta yang hadir untuk memperoleh

> kepastian pendapat para ahli dunia tersebut dengan menggunakan metoda

> langsung angkat tangan.

>  

> Hasil dari voting tersebut menghasilkan 3 (tiga) suara yang mendukung

> GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara menyatakan

> PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara menyatakan KOMBINASI

> Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) menyatakan

> belum bisa mengambil opini (inconclusive) .

>  

> Dengan kesimpulan ahli dunia seperti ini, tidak perlu diragukan dan

> didiskusikan lagi bahwa penyebab semburan lumpur di Sidoardjo adalah

> akibat kegiatan Pemboran.

>  

> Salam dari Cape Town

> Rudi Rubiandini R.S. TM-80

>

> ________________________________

> Dapatkan alamat Email baru Anda!

> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!

>

>

> 











__._,_.___  



Messages
in this topic (11) Reply (via web post) | Start
a new topic  





Messages
| Files
| Photos
| Links
| Database
| Polls
| Members
| Calendar
 





1.  SELAMAT IEDUL FITRI 1
SYAWAL 1429 HIJRIAH MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.



2.  RENCANA HALAL BIHALAL 2008: RABU, 29 OKTOBER 2008, Pk. 17.00 - selesai

    Kantor Inspektorat Jenderal ESDM, Jl. Patra Kuningan,

    Sebelum Hotel Grand Melia kalau dari Menteng



3.  MENGISI DAN MELIHAT DATABASE: HTTP://TMITB.NET 







MARKETPLACE 













From
kitchen basics to easy recipes - join the Group from Kraft Foods  











Change
settings via the Web (Yahoo! ID required) 

Change settings via email: Switch
delivery to Daily Digest | Switch
format to Traditional 

Visit
Your Group | Yahoo! Groups
Terms of Use | Unsubscribe  











Recent Activity 





·        
 29 





New
Members 





·        
 2 





New
Files 



Visit
Your Group  









Yahoo! Finance 



It's
Now Personal 

Guides, news, 

advice & more. 







Y! Messenger 



All
together now 

Host a free online 

conference on IM. 







Get in Shape 



on
Yahoo! Groups 

Find a buddy 

and lose weight. 









. 







__,_._,___  



 




      

Kirim email ke