Dari mailing list Tukang Minyak Itebe, mungkin ada manfaatnya dibaca Ikatan Tukang Batu. Salam,Arya Nuhan
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Eddy Sutrisna Sent: Friday, October 31, 2008 1:25 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo Sebelumnya saya terima kasih atas kebesaran hati seorang rekan yang telah mendaftarkan saya ke milis ini. Saya sendiri sampai saat ini belum tahu siapa orangnya... anyway.. thanks a lot. Berangkat dari mail yang di posting sebelumnya, saya menjadi merasa terpanggil untuk ikut serta menuangkan pendapat, padahal mulai dari hampir 22 bulan yang lalu saya berjanji untuk tidak berinteraksi di milis mengenai masalah ini.. Bapak-Bapak sekalian.. Saya memang tidak ikut dalam operasi drilling BJP-1, tetapi saya pernah ikut serta dalam tim nasional penanggulangan lumpur sidoarjo khususnya di divisi pemboran dan killing well. Waktu itu mulai dari Re-entry well BJP-1 dengan snubbing unit dan rig PDSI OW-700 kemudian diikuti dengan pemboran Relief well-1 oleh rig 1400 HP Century rig dan Relief well-2 dengan PDSI-01 Rig 1400 HP. Ada baiknya saya menceritakan kembali kepada Bapak-Bapak apa yang telah dilakukan agar kita mendapatkan background yang sama. Napak Tilas Re-entry well Objective utama dari re-entry well adalah mendapatkan data gyro survey original well BJP-1 yang ketika itu hanya dilengkapi dengan data TOTCO survey. Tujuannya jelas memberikan posisi sumur dengan tingkat presisi yang tinggi untuk relief well. Secondary objective adalah memastikan keberadaan fish dan kalau memungkinkan sidetrack twin disekitar sumur dan masuk kembali ke open hole di bawah fish.. Objective pertama hanya bisa didapatkan survey hampir 600 ft diatas 13 3/8” casing shoe (shoe at ~3580 ft). Sayang sekali drilling inside fish yang dilakukan oleh coil tubing unit tidak dapat menembus fish lebih jauh..coil tubing bit patah dan LIH di dalam fish. Secondary objective kemudian dilakukan dengan mencoba run whipstock. Tetapi kondisi 13 3/8” casing sudah tidak memungkinkan. Beberapa kali running casing swedge menunjukkan bahwa casing collapse merambah dari bawah ke atas dari waktu ke waktu.. padahal sebelumnya tidak ada indikasi kerusakan casing pada saat “drill out cement” dan “running screw in” untuk latch fish. Indikasi wellhead drop juga ditemukan. Sudah tidak bisa disangkal lagi bahwa ada pergerakan formasi yang membuat deformasi dari casing tersebut. Hasil survey data subsidence dari tim yang lain juga menunjukkan hal yang sama... Waktu itu diputuskan untuk meninggalkan Re-entry BJP-1 karena progress yang kurang baik dan bahaya external yang mengancam terutama kekuatan dinding penahan lumpur disekitar semburan. Ada beberapa pihak yang menentang..(siapa yah??), tapi setelah dijelaskan secara arif bahwa safety adalah hal yang utama maka proyek ini pun dianggap selesai. Hanya beberapa hari setelah rig moving selesai, dinding penahan roboh dan menutupi semua area BJP-1. Ada beberapa equipment yang belum diselamatkan, tapi yang melegakan kita adalah tidak ada jatuhnya korban jiwa. Relief Well-1 Sumur ini adalah sumur yang terberat sepanjang hidup saya... bukan karena profile dan design nya tetapi karena terlalu banyaknya pihak yang berinteraksi sehingga sekecil apapun operasi harus melalui persetujuan semua pihak. Bapak bisa bayangkan untuk drill out cement dan LOT saja, kami harus menyiapkan rancangan program yang harus disetujui oleh kontraktor rig, Boots & Coots (sebagai ahli killing well), Bill Abel (ahli killing well), Halliburton dan pihak asuransi dari rig kontraktor.. itu belum termasuk internal approval (Tim Nasional yang terdiri dari Lapindo, BPMIGAS dan seluruh advisor termasuk Mas Rudi (RRR)). Sebegitu banyaknya orang yang terlibat semakin membuat keputusan yang diambil semakin sulit. Pada saat itu tujuan utama Relief well-1 adalah masuk ke original open hole BJP-1 dengan dipandu oleh gyro MWD. Harapannya, Relief well-1 bisa dijadikan killing well atau paling tidak sebagai pemandu relief well-2 untuk masuk ke kedalaman sampai ~9000 ft. Kalau ada Bapak-Bapak yang belum tahu... gyro MWD ini adalah MWD yang membaca interferensi magnetik dari logam.. dia bisa membaca gangguan magnetik dan membimbing kita ke arah sumber logam.. Dengan menggunakan data gyro dari re-entry well, kita bisa mendekatkan mata bor ke casing BJP-1 dan melakukan penelusuran disekitar sumur BJP-1 sebelum masuk ke open hole lama.. semua bisa dipandu oleh gyro MWD. Drilling di sekitar lokasi semburan ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hambatan teknis, jelas seperti yang dikatakan mas Taufan.. loss and kick, tight hole, equipment failure dan lainnya. Bahkan 13 3/8” casing tidak bisa di set di posisi yang diharapkan karena 16” casing sudah mulai collapse. Seluruh well design terpaksa dirubah. Status Relief well-1 yang tadinya ditujukan sebagai killing well berubah menjadi pressure observation well. Sedangkan hambatan non teknis seperti lokasi yang setiap waktu bisa dibanjiri lumpur panas, demo masyarakat, mogoknya sang kontraktor dan tidak setujunya pihak asuransi dari rig karena alasan safety. Setelah melewati berbagai hambatan teknis dan non teknis, Relief well-1 sudah hampir mendekati posisi casing 13 3/8” BJP-1. We are bloody good. 9 5/8” casing akhirnya di set. Rencana berikutnya adalah running 8 ½’ bit dan gyro MWD mendekati sumur dan bergerak perlahan-lahan sejajar dengan sumur kemudian penetrasi ke original hole BJP-1. Tapi apa mau dikata.. pada saat akan run bit di dalam 9 5/8” casing, bit tidak dapat masuk dan indikasi adanya casing collapse. Beberapa kali usaha mencoba casing repair malah gagal dan ada kemungkinan casing split. Ini kejadian yang berulang kali semenjak Re-entry well, 16” casing dan sekarang 9 5/8” casing. Kuatnya pergerakan formasi mendorong casing untuk deformasi.. Harapan saya waktu itu pupus... sedih rasanya .. Relief well-1 terpaksa di P&A selain alasan teknis juga karena alasan eksternal... Tingginya kolom lumpur di pond-pond penampungan disamping Century rig membuat semua orang was-was... Beberapa hari setelah ditinggalkan lokasi relief-1 bergelimang air lumpur... bahkan 1 joint casing yang dipasang diatas lokasi sumur untuk penanda sumur lenyap tidak berbekas.. Relief Well-2 Relief well-2 memang di design untuk back up relief well-1. Pada saat itu semua sepakat untuk drilling 26” hole dan set casing 20” kemudian menunggu hasil dari relief well-1. Memang ada beberapa pihak yang menginginkan relief well-2 langsung menuju open hole BJP-1 dengan cara yang mereka sebut “star wars”, tetapi jelas-jelas resikonya sangatlah tinggi dan probabilitynya sangat kecil.. sangat tidak relevan karena tingginya error pembacaan data dari totco record. Kalau relief-2 gagal maka hilanglah kesempatan besar untuk killing well. Waktu terus berjalan.. berbagai masalah di relief well-1 mulai berdatangan.. dan belum selesai disana.. ternyata pipa gas pertamina meledak dan terjadi banjir lumpur panas.. belasan orang meninggal.. dinding penahan lumpur utama robek dan robekannya mengarah ke posisi Relief well-2. pekerjaan konstruksi di sekitar relief well-2 langsung dilakukan sporadis untuk tetap memberikan ruang bagi rig agar tetap bisa beroperasi... Semua crew bekerja dalam ketakutan... telepon terus berdering sepanjang hari dari sanak keluarga.. ada beberapa orang yang nekat ingin mengundurkan diri.. Setelah kegagalan relief well-1, project relief well-2 juga ditutup karena alasan safety. Ringkasan Menarik memang mendapatkan pengalaman berharga seperti ini. Tapi ada beberapa hal yang perlu ditelaah; Relief well tidaklah mudah.. berbagai masalah baik eksternal maupun internal pasti akan timbul (see penjelasan diatas) Hole problems.. seperti lost and kick, deformasi casing, high temperature, bubble di sekitar lokasi, key seat, insya Allah akan ditemui kalau memang ada rencana melakukan relief well lagi. Biaya yang tinggi dengan ratio kesuksesan yang kecil. Biaya ini pasti tinggi karena kompensasi semua peralatan dan crew harus diasuransikan sebelum dikirim.. itupun kalau sang asuransi tidak terlalu banyak tahu tentang resiko drilling. The man behind the gun Opini Item 4 yang paling menarik.. kalau ditelaah dari beberapa milis sebelumnya sepertinya kang mas RRR ingin ikut serta dalam operasi ini... Saya masih ingat waktu itu tim drilling terpecah atas beberapa kelompok. Ada keinginan dari RRR cs untuk mengambil alih relief well-2 sebagai pelakunya mulai dari pembuatan drilling program sampai operasi di lapangan.. Pihak yang lain akhirnya dengan berat hati setuju.. sebenarnya akan lebih baik kalau kita bersinergi bersama-sama. Drilling program pun dibuat oleh tim RRR cs dan hasilnya dikirimkan ke pihak tim nasional.. Tapi pada saat saya membaca... Naudzubillahi min dzalik... hampir tidak percaya.. Saya mengerti kalau mas RRR adalah akademisi, bukan seorang praktisi seperti yang digembar-gemborkan di koran-koran.. tetapi di sekitar RRR juga ada banyak praktisi yang pengalamannya puluhan tahun... Cuma saya heran, banyak hal-hal yang prinsip yang tidak sesuai dalam drilling program itu.. Pada revisi awal, beliau mengajukan normal casing tanpa adanya casing contingency.. pembuatan casing design ini sempat dipertahankan oleh beliau.. tetapi setelah ditanya kenapa untuk sumur eksplorasi casing design tidak menggunakan “Kick Tolerance”, beliau baru sadar dan merubah designnya. Setelah design diubah kemudian beberapa point yang menarik adalah dari segi BHA.. Terkesan beliau memaksakan teori dengan kenyataan yang ada.. Beliau tidak pernah men-cek, ukuran tubular yang tersedia di rig dan services company. Kemudian hole size dan bit size pun tidak sesuai.. Tidak adanya contingency mud cap drilling. Masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan di drilling program tersebut. Saya sedih melihat semua ini... tidaklah cukup bagi seseorang hanya mengandalkan ambisi saja, tetapi harus ditopang knowledge sebagai praktisi kalau memang benar-benar ingin terjun bebas di operasi ini. kenapa mas RRR yang begitu paham di drilling dan dulu pernah menjadi dosen saya juga idola saya malah membuat banyak kesalahan? Hanya beliau yang tahu.. Akhirnya saya dan tim berembuk untuk mengganti semua isi drilling program mas RRR agar sesuai dengan objective yang ada.. Cuma dengan kebaikan hati Bapak Nurrochmat Sawolo.., saya harus mempertahankan format programnya saja untuk menghormati beliau. Satu lagi hal yang sangat mengganggu pikiran saya sampai saat ini. Pada saat Relief well-2 terancam lumpur panas.. mas RRR dengan gagahnya memaksa seluruh tim untuk tetap mempertahankan relief well-2.. sudah beberapa kali saya ingatkan bahwa “safety adalah nomer satu.. kita jangan sampai menambah korban yang sudah banyak berjatuhan... please mas RRR jangan terlalu memaksakan diri...” tetapi beliau tetap pada pilihannya. Beliau tidak pernah perduli dan melihat crew di rig sana yang tidak tidur seharian dan bekerja dalam keadaan tidak aman... accident bisa saja terjadi baik dari crew itu sendiri atau dari pengaruh luar... ini sudah tidak sesuai dengan kaidah safety yang kita anut di dua dasawarsa terakhir. Tetapi sekali lagi.. mungkin karena bukan praktisi jadi beliau tidak perduli... Tanpa kenal menyerah beliau membuat suatu kick off meeting yang didesign agar audience setuju keberlangsungan Relief well-2. Beliau sukses dan berhasil dengan propagandanya .. Relief well-2 diteruskan.. Beberapa hari kemudian saya menulis e-mail ke pimpinan tim nasional dan pimpinan drilling di EMP kalau saya mengundurkan diri dari project ini kalau memang relief well-2 diteruskan. Saya tidak ingin terjebak dalam ambisi seseorang yang mengejar suatu popularitas dan mengenyampingkan norma-norma operasi dan keselamatan kerja.. Perlu Bapak-bapak ketahui, pada saat itu mas RRR hanya seorang advisor di bagan organisasi. Sebagai seorang advisor tidak akan dituntut oleh pengadilan bila terjadi kecelakaan kerja.. Beda dengan saya...., sebagai seorang Sr.Drilling Engineer, saya adalah sasaran empuk dari pihak kepolisian... Alhamdulillah... jeritan orang kecil seperti saya didengar berbagai pihak dan akhirnya Relief well-2 ditutup dan rig pergi dari lokasi. Beberapa hari kemudian tanpa ampun lumpur menggenangi lokasi... Saya memang kembali sedih, karena tujuan semula tidak tercapai.. padahal seluruh pikiran dan tenaga sudah dicurahkan. Hampir lebih 7 bulan saya di surabaya dan hanya punya kesempatan 2-3 hari pulang ke Jakarta setiap bulannya tetapi saya tetap bersyukur bahwa tidak terjadi lagi korban berjatuhan, Kembali ke masalah semula.. berdasarkan pertemuan AAPG ada kemugkinan relief well dihembuskan lagi oleh beberapa pihak. Saya hanya menghimbau bahwa relief well itu tidak semudah membalikkan telapak tangan... tidak semudah RRR Cs berbicara di depan forum.. Sampai saat ini beliau belum mengeluarkan teknik apa yang akan dipakai untuk mencapai sumur BJP original dan seluruh contingency plan nya. Semua hanya general saja.. padahal justru yang spesifik yang harus dilakukan... Seperti juga Mas Taufan... saya ragu akan keberhasilan next generation of relief well. Selain karena kondisi sub surface yang sudah tidak terkendali lagi, juga resources yang berambisi untuk mengerjakannya diragukan kapabilitasnya.. Maaf mas RRR saya terpaksa harus bicara seperti ini... Selama ini hampir semua khalayak ramai tertelan oleh propaganda dan cantiknya manuver mas.. Mas telah berhasil, tetapi apa mereka tahu apa yang terjadi di belakang itu.. Kalau saya jadi pemerintah, tentunya saya tidak akan mengambil resiko ratio kegagalan yang tinggi. Mempercayakan uang ratusan juta dollar kepada orang-orang yang kapabilitas nya diragukan. Kalau kita bicara masyarakat sidoarjo.. lebih baik langsung bersentuhan dengan mereka.. Surface relocation dan gold shake hand mungkin masih menjadi alternatif yang terbaik sampai saat ini. Saya mohon maaf kalau ada kata-kata yang menyakitkan pihak lain.. Salam PATRA’89 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: 29 Oktober 2008 23:09 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo 1. Pendapat para ahli tersebut semestinya disuarakan untuk menjadi pertimbangan Pemerintah dalam kebijakan penanganan akibat LUSI ini. Diharapkan opsi penanganan apakah konsentrasi di surface atau killing semburan atau dua-duanya berjalan parallel secepatnya diputuskan. 2. Fokus sebaiknya penanganan di permukaan. Killing well untuk tahap sekarang memiliki resiko ketidakberhasilan yang sangat tinggi....Biaya akan sangat dipengaruhi oleh besarnya dan ketidakpastian volume, lubang semburan, lokasi aman untuk titik pemboran, pressure profile (artinya dalam pelaksanaannya akan terjadi banyak adjustment karena perbedaan asumsi data dan kondisi real). Ujung-ujungnya biaya.....kecuali pemerintah punya unlimited dana untuk memastikan keberhasilan killing well tersebut. I doubt it, berdasarkan pengalan killing well sebelumnya. Just a thought ... Salam, Taufan > Nah, kalau ATM sudah setuju.. kita langsung bahas langkah berikutnya > bagaimana membunuhnya.. apa mau langsung kill BJP 1 atau mengurangi > pressure dengan mebuat sumur-sumur produksi disekitar BJP# 1 dan > selanjutnya baru dibunuh BJP # 1. > Mudah-mudahan pak Kersam dan Rudidkk bisa sharing konsepnya. > Kita ATM khan bisa gotong royong membuat AFE (kalau belum dibuat), memilih > peralatan drilling... dan mudah-mudahan ada ATM yang bisa meyakinkan > pemerintah untuk mendapatkan biaya penutupan BJP #1 > > Boersma > TM 73. > > > > > ________________________________ > From: Tatang R Jiwapraja <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 29, 2008 2:15:26 AM > Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di > Sidoardjo > > > He...he.... walaupun sudah tua dan tanpa data memadai, hasil voting para > ahli sesuai dengan naluri ...... Nuhun Rud, info-nya. > > TRJ69 > > > > > ________________________________ > From: Rudi R.R.S. <rrrssk_2006@ yahoo.co. id> > To: TM-ITB-Bandung@ yahoogroups. com > Sent: Wednesday, October 29, 2008 1:37:17 PM > Subject: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo > > > > > Laporan Konferensi AAPG di Cape Town Afrika-Selatan > Tentang Lumpur Sidoardjo > 28 Oktober 2008 > “ 42 AHLI DUNIA BERPENDAPAT LUMPUR SIDOARDJO DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN > PEMBORAN DAN HANYA 3 AHLI YANG SETUJU KARENA GEMPABUMI” > > > > AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town > International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober > 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American > Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi > seluruh dunia. > > Pada acara ini disampaikan sekitar 600 makalah dalam 97 tema yang berbeda, > dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap penting yaitu “Lusi > Mud Volcano: Earthquake or Drilling Trigger”. Tema ini dilaksanakan pada > hari selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu setempat. > > Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang sebagian mereka > adalah juga pernah menghadiri pertemuan di London seminggu yang lalu > dengan tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu itu menghasilkan suatu > pertanyaan besar dan mengerucut pada data pemboran yang harus dikaji dan > diperjelas. > > Peserta diskusi sekitar 90 ahli tersebut yang tentunya akan memberikan > opini yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh dengan > antusiasme yang tinggi, dan disambut dengan selembar informasi > perkembangan terakhir yang dikeluarkan Lapindo. Dimana sebelumnya Lapindo > juga telah membagi-bagikan Brosur 6 halaman berwarna dengan kualitas lux > yang menjelaskan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan di lapangan > kepada peserta konferensi. > > Selama pertemuan, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu : > 1. Dr.Adriano Mazzini dari Unversitas Oslo seorang ahli Mud Vulcano > yang selama ini sangat yakin dengan teori bahwa lumpur lapindo disebabkan > oleh gempa Yogyakarta. > 2. Nurrochmat Sawolo sebagai ahli pemboran dari lapindo yang > mengetahui seluk beluk pemboran di sumur BJP-1 sejak persiapan, > pelaksanaan sampai semburan terjadi di Sidoardjo, yang dibantu Bambang > Istadi. > 3. Seorang pembicara dari Universitas Curtin Australia yaitu Dr. Mark > Tingay ahli gempa yang berpendapat bahwa energi gempa Yogyakarta terlalu > kecil sebagai penyebab terjadinya semburan di Sidoardjo. > 4. Prof. Richard Davies dari Universitas Durham Inggris ahli geologi > yang bekerjasama dengan ahli pemboran Indonesia yang diwakili oleh Susila > Lusiaga dan Rudi Rubiandini dari Institut Teknologi Bandung yang > menyampaikan secara detail dan jelas data-data dan bukti selama proses > kejadian dilihat dari sisi operasi pemboran. > > Sejumlah tidak kurang dari 20 penanya menghangatkan dan mempertajam materi > diskusi yang mengarah pada penyebab yang sebenarnya, kemudian dilanjutkan > dengan sesi perdebatan yang melibatkan seluruh opini yang berkembang dan > dimoderatori oleh ahli geologi senior dari Australia. > > Acara diskusi berjalan sekitar 2,5 jam tersebut diakhiri dengan voting > (pengambilan pendapat) oleh seluruh peserta yang hadir untuk memperoleh > kepastian pendapat para ahli dunia tersebut dengan menggunakan metoda > langsung angkat tangan. > > Hasil dari voting tersebut menghasilkan 3 (tiga) suara yang mendukung > GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara menyatakan > PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara menyatakan KOMBINASI > Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) menyatakan > belum bisa mengambil opini (inconclusive) . > > Dengan kesimpulan ahli dunia seperti ini, tidak perlu diragukan dan > didiskusikan lagi bahwa penyebab semburan lumpur di Sidoardjo adalah > akibat kegiatan Pemboran. > > Salam dari Cape Town > Rudi Rubiandini R.S. TM-80 > > ________________________________ > Dapatkan alamat Email baru Anda! > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! > > > __._,_.___ Messages in this topic (11) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 1. SELAMAT IEDUL FITRI 1 SYAWAL 1429 HIJRIAH MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. 2. RENCANA HALAL BIHALAL 2008: RABU, 29 OKTOBER 2008, Pk. 17.00 - selesai Kantor Inspektorat Jenderal ESDM, Jl. Patra Kuningan, Sebelum Hotel Grand Melia kalau dari Menteng 3. MENGISI DAN MELIHAT DATABASE: HTTP://TMITB.NET MARKETPLACE From kitchen basics to easy recipes - join the Group from Kraft Foods Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity · 29 New Members · 2 New Files Visit Your Group Yahoo! Finance It's Now Personal Guides, news, advice & more. Y! Messenger All together now Host a free online conference on IM. Get in Shape on Yahoo! Groups Find a buddy and lose weight. . __,_._,___