Sebaiknya forwardan milis dari tukang minyak itebe (dari mas Arya) ini nggak
usah diterusin/dibahas, karena isinya hanya "pembelaan diri & uneg2" dari
yang merasa "dirugikan" dengan "njelek2in" pihak lain & terlihat "tidak
fair" sama sekali, biar mereka berdiskusi/eyel2an sendiri dikalangan mereka
sendiri (ikatan tukang bor itebe).  Soalnya nanti banyak yg tersinggung
kalau diterusin di milis ini, karena kedua pihak yg berseteru "tidak ada
disini / dimilis ini" ...

wass,
nyoto




2008/11/5 Arya Nuhan <[EMAIL PROTECTED]>

>
> Dari mailing list Tukang Minyak Itebe, mungkin ada manfaatnya dibaca Ikatan
> Tukang Batu.
> Salam,Arya Nuhan
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> From:
> [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Eddy Sutrisna
>
> Sent: Friday, October 31, 2008 1:25 PM
>
> To: [EMAIL PROTECTED]
>
> Subject: RE: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di
> Sidoardjo
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Sebelumnya saya terima kasih atas kebesaran hati seorang rekan yang
> telah mendaftarkan saya ke milis ini. Saya sendiri sampai saat ini belum
> tahu
> siapa orangnya... anyway.. thanks a lot.
>
>
>
> Berangkat dari mail yang di posting sebelumnya, saya menjadi merasa
> terpanggil untuk ikut serta menuangkan pendapat, padahal mulai dari hampir
> 22
> bulan yang lalu saya berjanji untuk tidak berinteraksi di milis mengenai
> masalah ini..
>
>
>
> Bapak-Bapak sekalian.. Saya memang tidak ikut dalam operasi drilling
> BJP-1, tetapi saya pernah ikut serta dalam tim nasional penanggulangan
> lumpur
> sidoarjo khususnya di divisi pemboran dan killing well. Waktu itu mulai
> dari
> Re-entry well BJP-1 dengan snubbing unit dan rig PDSI OW-700 kemudian
> diikuti
> dengan pemboran Relief well-1 oleh rig 1400 HP Century rig dan Relief
> well-2
> dengan PDSI-01 Rig 1400 HP.
>
>
>
> Ada baiknya saya menceritakan kembali kepada Bapak-Bapak apa yang telah
> dilakukan agar kita mendapatkan background yang sama.
>
>
>
> Napak Tilas
>
>
>
> Re-entry well
>
>
>
> Objective utama dari re-entry well adalah mendapatkan data gyro survey
> original well BJP-1 yang ketika itu hanya dilengkapi dengan data TOTCO
> survey.
> Tujuannya jelas memberikan posisi sumur dengan tingkat presisi yang tinggi
> untuk relief well. Secondary objective adalah memastikan keberadaan fish
> dan
> kalau memungkinkan sidetrack twin disekitar sumur dan masuk kembali ke open
> hole di bawah fish..
>
>
>
> Objective pertama hanya bisa didapatkan survey hampir 600 ft diatas 13
> 3/8" casing shoe (shoe at ~3580 ft). Sayang sekali drilling inside fish
> yang dilakukan
> oleh coil tubing unit tidak dapat menembus fish lebih jauh..coil tubing bit
> patah dan LIH di dalam fish. Secondary objective kemudian dilakukan dengan
> mencoba run whipstock. Tetapi kondisi 13 3/8" casing sudah tidak
> memungkinkan.
> Beberapa kali running casing swedge menunjukkan bahwa casing collapse
> merambah
> dari bawah ke atas dari waktu ke waktu.. padahal sebelumnya tidak ada
> indikasi
> kerusakan casing pada saat "drill out cement" dan "running screw in" untuk
> latch fish. Indikasi wellhead drop juga ditemukan. Sudah tidak bisa
> disangkal
> lagi bahwa ada pergerakan formasi yang membuat deformasi dari casing
> tersebut.
> Hasil survey data subsidence dari tim yang lain juga menunjukkan hal yang
> sama... Waktu itu diputuskan untuk meninggalkan Re-entry BJP-1 karena
> progress
> yang kurang baik dan bahaya external yang mengancam terutama kekuatan
> dinding
> penahan lumpur disekitar semburan.
>
>
>
> Ada beberapa pihak yang menentang..(siapa yah??),  tapi setelah
> dijelaskan secara arif bahwa safety adalah hal yang utama maka proyek ini
> pun
> dianggap selesai. Hanya beberapa hari setelah rig moving selesai, dinding
> penahan roboh dan menutupi semua area BJP-1. Ada beberapa equipment yang
> belum
> diselamatkan, tapi yang melegakan kita adalah tidak ada jatuhnya korban
> jiwa.
>
>
>
>
>
> Relief Well-1
>
>
>
> Sumur ini adalah sumur yang terberat sepanjang hidup saya... bukan
> karena profile dan design nya tetapi karena terlalu banyaknya pihak yang
> berinteraksi sehingga sekecil apapun operasi harus melalui persetujuan
> semua
> pihak. Bapak bisa bayangkan untuk drill out cement dan LOT saja, kami harus
> menyiapkan rancangan program yang harus disetujui oleh kontraktor rig,
> Boots
> & Coots (sebagai ahli killing well), Bill Abel (ahli killing well),
> Halliburton dan pihak asuransi dari rig kontraktor.. itu belum termasuk
> internal approval (Tim Nasional yang terdiri dari Lapindo, BPMIGAS dan
> seluruh
> advisor termasuk Mas Rudi (RRR)). Sebegitu banyaknya orang yang terlibat
> semakin membuat keputusan yang diambil semakin sulit.
>
>
>
> Pada saat itu tujuan utama Relief well-1 adalah masuk ke original open
> hole BJP-1 dengan dipandu oleh gyro MWD. Harapannya, Relief well-1 bisa
> dijadikan killing well atau paling tidak sebagai pemandu relief well-2
> untuk
> masuk ke kedalaman sampai ~9000 ft. Kalau ada Bapak-Bapak yang belum
> tahu...
> gyro MWD ini adalah MWD yang membaca interferensi magnetik dari logam.. dia
> bisa membaca gangguan magnetik dan membimbing kita ke arah sumber logam..
> Dengan menggunakan data gyro dari re-entry well, kita bisa mendekatkan mata
> bor
> ke casing BJP-1 dan melakukan penelusuran disekitar sumur BJP-1 sebelum
> masuk
> ke open hole lama.. semua bisa dipandu oleh gyro MWD.
>
>
>
> Drilling di sekitar lokasi semburan ternyata tidak semudah membalikkan
> telapak tangan. Hambatan teknis, jelas seperti yang dikatakan mas Taufan..
> loss
> and kick, tight hole, equipment failure dan lainnya. Bahkan 13 3/8" casing
> tidak bisa di set di posisi yang diharapkan karena 16" casing sudah mulai
> collapse. Seluruh well design terpaksa dirubah. Status Relief well-1 yang
> tadinya ditujukan sebagai killing well berubah menjadi pressure observation
> well.  Sedangkan hambatan non teknis seperti lokasi yang setiap waktu bisa
> dibanjiri lumpur panas, demo masyarakat, mogoknya sang kontraktor dan tidak
> setujunya pihak asuransi dari rig karena alasan safety.
>
>
>
> Setelah melewati berbagai hambatan teknis dan non teknis, Relief well-1
> sudah hampir mendekati posisi casing 13 3/8" BJP-1. We are bloody good. 9
> 5/8"
> casing akhirnya di set. Rencana berikutnya adalah running 8 ½' bit dan gyro
> MWD
> mendekati sumur dan bergerak perlahan-lahan sejajar dengan sumur kemudian
> penetrasi ke original hole BJP-1. Tapi apa mau dikata.. pada saat akan run
> bit
> di dalam 9 5/8" casing, bit tidak dapat masuk dan indikasi adanya casing
> collapse. Beberapa kali usaha mencoba casing repair malah gagal dan ada
> kemungkinan casing split. Ini kejadian yang berulang kali semenjak Re-entry
> well, 16" casing dan sekarang 9 5/8" casing. Kuatnya pergerakan formasi
> mendorong casing untuk deformasi..
>
>
>
> Harapan saya waktu itu pupus... sedih rasanya .. Relief well-1 terpaksa
> di P&A selain alasan teknis juga karena alasan eksternal... Tingginya kolom
> lumpur di pond-pond penampungan disamping Century rig membuat semua orang
> was-was... Beberapa hari setelah ditinggalkan lokasi relief-1 bergelimang
> air lumpur...
> bahkan 1 joint casing yang dipasang diatas lokasi sumur untuk penanda sumur
> lenyap tidak berbekas..
>
>
>
> Relief Well-2
>
>
>
> Relief well-2 memang di design untuk back up relief well-1. Pada saat
> itu semua sepakat untuk drilling 26" hole dan set casing 20" kemudian
> menunggu
> hasil dari relief well-1.
>
>
>
> Memang ada beberapa pihak yang menginginkan relief well-2 langsung
> menuju open hole BJP-1 dengan cara yang mereka sebut "star wars", tetapi
> jelas-jelas resikonya sangatlah tinggi dan probabilitynya sangat kecil..
> sangat
> tidak relevan karena tingginya error pembacaan data dari totco record.
> Kalau
> relief-2 gagal maka hilanglah kesempatan besar untuk killing well.
>
>
>
> Waktu terus berjalan.. berbagai masalah di relief well-1 mulai
> berdatangan.. dan belum selesai disana.. ternyata pipa gas pertamina
> meledak
> dan terjadi banjir lumpur panas.. belasan orang meninggal.. dinding penahan
> lumpur utama robek dan robekannya mengarah ke posisi Relief well-2.
> pekerjaan konstruksi di sekitar relief well-2 langsung dilakukan sporadis
> untuk
> tetap memberikan ruang bagi rig agar tetap bisa beroperasi... Semua crew
> bekerja dalam ketakutan... telepon terus berdering sepanjang hari dari
> sanak
> keluarga.. ada beberapa orang yang nekat ingin mengundurkan diri..
>
>
>
> Setelah kegagalan relief well-1, project relief well-2 juga ditutup
> karena alasan safety.
>
>
>
> Ringkasan
>
>
>
> Menarik memang mendapatkan pengalaman berharga seperti ini. Tapi ada
> beberapa hal yang perlu ditelaah;
>
>
>
>
>  Relief well tidaklah mudah.. berbagai
>     masalah baik eksternal maupun internal pasti akan timbul (see
> penjelasan
>     diatas)
>  Hole problems.. seperti lost and
>     kick, deformasi casing, high temperature, bubble di sekitar lokasi, key
>     seat, insya Allah akan ditemui kalau memang ada rencana melakukan
> relief
>     well lagi.
>  Biaya yang tinggi dengan ratio
>     kesuksesan yang kecil. Biaya ini pasti tinggi karena kompensasi semua
>     peralatan dan crew harus diasuransikan sebelum dikirim.. itupun kalau
> sang
>     asuransi tidak terlalu banyak tahu tentang resiko drilling.
>  The man behind the gun
>
>
>
>
>
>
> Opini
>
>
>
> Item 4 yang paling menarik.. kalau ditelaah dari beberapa milis
> sebelumnya sepertinya kang mas RRR ingin ikut serta dalam operasi ini...
>
>
>
> Saya masih ingat waktu itu tim drilling terpecah atas beberapa kelompok.
> Ada keinginan dari RRR cs untuk mengambil alih relief well-2 sebagai
> pelakunya
> mulai dari pembuatan drilling program sampai operasi di lapangan.. Pihak
> yang
> lain akhirnya dengan berat hati setuju.. sebenarnya akan lebih baik kalau
> kita
> bersinergi bersama-sama.
>
>
>
> Drilling program pun dibuat oleh tim RRR cs dan hasilnya dikirimkan ke
> pihak tim nasional.. Tapi pada saat saya membaca... Naudzubillahi min
> dzalik...
> hampir tidak percaya..
>
>
>
> Saya mengerti kalau mas RRR adalah akademisi, bukan seorang praktisi
> seperti yang digembar-gemborkan di koran-koran.. tetapi di sekitar RRR juga
> ada
> banyak praktisi yang pengalamannya puluhan tahun... Cuma saya heran, banyak
> hal-hal yang prinsip yang tidak sesuai dalam drilling program itu..
>
>
>
> Pada revisi awal, beliau mengajukan normal casing tanpa adanya casing
> contingency.. pembuatan casing design ini sempat dipertahankan oleh
> beliau..
> tetapi setelah ditanya kenapa untuk sumur eksplorasi casing design tidak
> menggunakan "Kick Tolerance", beliau baru sadar dan merubah designnya.
>
>
>
> Setelah design diubah kemudian beberapa point yang menarik adalah dari
> segi BHA.. Terkesan beliau memaksakan teori dengan kenyataan yang ada..
> Beliau
> tidak pernah men-cek, ukuran tubular yang tersedia di rig dan services
> company.
> Kemudian hole size dan bit size pun tidak sesuai..  Tidak adanya
> contingency mud cap drilling. Masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan di
> drilling program tersebut.
>
>
>
> Saya sedih melihat semua ini... tidaklah cukup bagi seseorang hanya
> mengandalkan ambisi saja, tetapi harus ditopang knowledge sebagai praktisi
> kalau memang benar-benar ingin terjun bebas di operasi ini. kenapa mas RRR
> yang
> begitu paham di drilling dan dulu pernah menjadi dosen saya juga idola saya
> malah membuat banyak kesalahan? Hanya beliau yang tahu..
>
>
>
> Akhirnya saya dan tim berembuk untuk mengganti semua isi drilling
> program mas RRR agar sesuai dengan objective yang ada.. Cuma dengan
> kebaikan
> hati Bapak Nurrochmat Sawolo.., saya harus mempertahankan format programnya
> saja untuk menghormati beliau.
>
>
>
> Satu lagi hal yang sangat mengganggu pikiran saya sampai saat ini. Pada
> saat Relief well-2 terancam lumpur panas.. mas RRR dengan gagahnya memaksa
> seluruh tim untuk tetap mempertahankan relief well-2.. sudah beberapa kali
> saya
> ingatkan bahwa "safety adalah nomer satu.. kita jangan sampai menambah
> korban
> yang sudah banyak berjatuhan... please mas RRR jangan terlalu memaksakan
> diri..." tetapi beliau tetap pada pilihannya. Beliau tidak pernah perduli
> dan
> melihat crew di rig sana yang tidak tidur seharian dan bekerja dalam
> keadaan
> tidak aman... accident bisa saja terjadi baik dari crew itu sendiri atau
> dari
> pengaruh luar... ini sudah tidak sesuai dengan kaidah safety yang kita anut
> di
> dua dasawarsa terakhir. Tetapi sekali lagi.. mungkin karena bukan praktisi
> jadi
> beliau tidak perduli...
>
> Tanpa kenal menyerah beliau membuat suatu kick off meeting yang
> didesign agar audience setuju keberlangsungan Relief well-2. Beliau sukses
> dan
> berhasil dengan propagandanya .. Relief well-2 diteruskan..
>
>
>
> Beberapa hari kemudian saya menulis e-mail ke pimpinan tim nasional dan
> pimpinan drilling di EMP kalau saya mengundurkan diri dari project ini
> kalau
> memang relief well-2 diteruskan. Saya tidak ingin terjebak dalam ambisi
> seseorang yang mengejar suatu popularitas dan mengenyampingkan norma-norma
> operasi dan keselamatan kerja.. Perlu Bapak-bapak ketahui, pada saat itu
> mas
> RRR hanya seorang advisor di bagan organisasi. Sebagai seorang advisor
> tidak
> akan dituntut oleh pengadilan bila terjadi kecelakaan kerja.. Beda dengan
> saya...., sebagai seorang Sr.Drilling Engineer, saya adalah sasaran empuk
> dari
> pihak kepolisian...
>
>
>
> Alhamdulillah... jeritan orang kecil seperti saya didengar berbagai
> pihak dan akhirnya Relief well-2 ditutup dan rig pergi dari lokasi.
> Beberapa
> hari kemudian tanpa ampun lumpur menggenangi lokasi... Saya memang kembali
> sedih, karena tujuan semula tidak tercapai.. padahal seluruh pikiran dan
> tenaga
> sudah dicurahkan. Hampir lebih 7 bulan saya di surabaya dan hanya punya
> kesempatan 2-3 hari pulang ke Jakarta setiap bulannya tetapi saya tetap
> bersyukur bahwa tidak terjadi lagi korban berjatuhan,
>
>
>
>
>
> Kembali ke masalah semula.. berdasarkan pertemuan AAPG ada kemugkinan
> relief well dihembuskan lagi oleh beberapa pihak.
>
>
>
> Saya hanya menghimbau bahwa relief well itu tidak semudah membalikkan
> telapak tangan... tidak semudah RRR Cs berbicara di depan forum.. Sampai
> saat
> ini beliau belum mengeluarkan teknik apa yang akan dipakai untuk mencapai
> sumur
> BJP original dan seluruh contingency plan nya. Semua hanya general saja..
> padahal
> justru yang spesifik yang harus dilakukan...
>
>
>
> Seperti juga Mas Taufan... saya ragu akan keberhasilan next generation
> of relief well. Selain karena kondisi sub surface yang sudah tidak
> terkendali
> lagi, juga resources yang berambisi untuk mengerjakannya diragukan
> kapabilitasnya.. Maaf mas RRR saya terpaksa harus bicara seperti ini...
> Selama
> ini hampir semua khalayak ramai tertelan oleh propaganda dan cantiknya
> manuver
> mas.. Mas telah berhasil, tetapi apa mereka tahu apa yang terjadi di
> belakang
> itu..
>
>
>
> Kalau saya jadi pemerintah, tentunya saya tidak akan mengambil resiko
> ratio kegagalan yang tinggi. Mempercayakan uang ratusan juta dollar kepada
> orang-orang yang kapabilitas nya diragukan. Kalau kita bicara masyarakat
> sidoarjo.. lebih baik langsung bersentuhan dengan mereka.. Surface
> relocation
> dan gold shake hand mungkin masih menjadi alternatif yang terbaik sampai
> saat
> ini.
>
>
>
> Saya mohon maaf kalau ada kata-kata yang menyakitkan pihak lain..
>
>
>
> Salam
>
>
>
> PATRA'89
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> From:
> [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of [EMAIL PROTECTED]
>
> Sent: 29 Oktober 2008 23:09
>
> To: [EMAIL PROTECTED]
>
> Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di
> Sidoardjo
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 1. Pendapat para ahli tersebut semestinya disuarakan untuk menjadi
>
> pertimbangan Pemerintah dalam kebijakan penanganan akibat LUSI ini.
>
> Diharapkan opsi penanganan apakah konsentrasi di surface atau killing
>
> semburan atau dua-duanya berjalan parallel secepatnya diputuskan.
>
>
>
> 2. Fokus sebaiknya penanganan di permukaan. Killing well untuk tahap
>
> sekarang memiliki resiko ketidakberhasilan yang sangat tinggi....Biaya
>
> akan sangat dipengaruhi oleh besarnya dan ketidakpastian volume, lubang
>
> semburan, lokasi aman untuk titik pemboran, pressure profile (artinya
>
> dalam pelaksanaannya akan terjadi banyak adjustment karena perbedaan
>
> asumsi data dan kondisi real). Ujung-ujungnya biaya.....kecuali pemerintah
>
> punya unlimited dana untuk memastikan keberhasilan killing well tersebut.
>
> I doubt it, berdasarkan pengalan killing well sebelumnya.
>
>
>
> Just a thought ...
>
>
>
> Salam,
>
> Taufan
>
>
>
> > Nah, kalau ATM sudah setuju.. kita langsung bahas langkah berikutnya
>
> > bagaimana membunuhnya.. apa mau langsung kill BJP 1 atau mengurangi
>
> > pressure dengan mebuat sumur-sumur produksi disekitar BJP# 1 dan
>
> > selanjutnya baru dibunuh BJP # 1.
>
> > Mudah-mudahan pak Kersam dan Rudidkk  bisa sharing konsepnya.
>
> > Kita ATM khan bisa gotong royong membuat AFE (kalau belum dibuat),
> memilih
>
> > peralatan drilling... dan mudah-mudahan ada ATM yang bisa meyakinkan
>
> > pemerintah untuk mendapatkan biaya penutupan BJP #1
>
> >
>
> > Boersma
>
> > TM 73.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ________________________________
>
> > From: Tatang R Jiwapraja <[EMAIL PROTECTED]>
>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
>
> > Sent: Wednesday, October 29, 2008 2:15:26 AM
>
> > Subject: Re: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di
>
> > Sidoardjo
>
> >
>
> >
>
> > He...he.... walaupun sudah tua dan tanpa data memadai,  hasil voting
> para
>
> > ahli sesuai dengan naluri ...... Nuhun Rud, info-nya.
>
> >
>
> > TRJ69
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ________________________________
>
> > From: Rudi R.R.S. <rrrssk_2006@ yahoo.co. id>
>
> > To: TM-ITB-Bandung@ yahoogroups. com
>
> > Sent: Wednesday, October 29, 2008 1:37:17 PM
>
> > Subject: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Laporan Konferensi AAPG di Cape Town Afrika-Selatan
>
> > Tentang Lumpur Sidoardjo
>
> > 28 Oktober 2008
>
> > " 42 AHLI DUNIA BERPENDAPAT LUMPUR SIDOARDJO DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN
>
> > PEMBORAN DAN HANYA 3 AHLI YANG SETUJU KARENA GEMPABUMI"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape
> Town
>
> > International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober
>
> > 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American
>
> > Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi
>
> > seluruh dunia.
>
> >
>
> > Pada acara ini disampaikan sekitar 600 makalah dalam 97 tema yang
> berbeda,
>
> > dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap penting yaitu "Lusi
>
> > Mud Volcano: Earthquake or Drilling Trigger". Tema ini dilaksanakan pada
>
> > hari selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu setempat.
>
> >
>
> > Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang sebagian
> mereka
>
> > adalah juga pernah menghadiri pertemuan di London seminggu yang lalu
>
> > dengan tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu itu menghasilkan
> suatu
>
> > pertanyaan besar dan mengerucut pada data pemboran yang harus dikaji dan
>
> > diperjelas.
>
> >
>
> > Peserta diskusi sekitar 90 ahli tersebut yang tentunya akan memberikan
>
> > opini yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh dengan
>
> > antusiasme yang tinggi, dan disambut dengan selembar informasi
>
> > perkembangan terakhir yang dikeluarkan Lapindo. Dimana sebelumnya Lapindo
>
> > juga telah membagi-bagikan Brosur 6 halaman berwarna dengan kualitas lux
>
> > yang menjelaskan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan di
> lapangan
>
> > kepada peserta konferensi.
>
> >
>
> > Selama pertemuan, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu :
>
> > 1.      Dr.Adriano Mazzini dari Unversitas Oslo
> seorang ahli Mud Vulcano
>
> > yang selama ini sangat yakin dengan teori bahwa lumpur lapindo disebabkan
>
> > oleh gempa Yogyakarta.
>
> > 2.      Nurrochmat Sawolo sebagai ahli pemboran
> dari lapindo yang
>
> > mengetahui seluk beluk pemboran di sumur BJP-1 sejak persiapan,
>
> > pelaksanaan sampai semburan terjadi di Sidoardjo, yang dibantu Bambang
>
> > Istadi.
>
> > 3.      Seorang pembicara dari Universitas Curtin
> Australia yaitu Dr. Mark
>
> > Tingay ahli gempa yang berpendapat bahwa energi gempa Yogyakarta terlalu
>
> > kecil sebagai penyebab terjadinya semburan di Sidoardjo.
>
> > 4.      Prof. Richard Davies dari Universitas
> Durham Inggris ahli geologi
>
> > yang bekerjasama dengan ahli pemboran Indonesia yang diwakili oleh Susila
>
> > Lusiaga dan Rudi Rubiandini dari Institut Teknologi Bandung yang
>
> > menyampaikan secara detail dan jelas data-data dan bukti selama proses
>
> > kejadian dilihat dari sisi operasi pemboran.
>
> >
>
> > Sejumlah tidak kurang dari 20 penanya menghangatkan dan mempertajam
> materi
>
> > diskusi yang mengarah pada penyebab yang sebenarnya, kemudian dilanjutkan
>
> > dengan sesi perdebatan yang melibatkan seluruh opini yang berkembang dan
>
> > dimoderatori oleh ahli geologi senior dari Australia.
>
> >
>
> > Acara diskusi berjalan sekitar 2,5 jam tersebut diakhiri dengan voting
>
> > (pengambilan pendapat) oleh seluruh peserta yang hadir untuk memperoleh
>
> > kepastian pendapat para ahli dunia tersebut dengan menggunakan metoda
>
> > langsung angkat tangan.
>
> >
>
> > Hasil dari voting tersebut menghasilkan 3 (tiga) suara yang mendukung
>
> > GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara menyatakan
>
> > PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara menyatakan KOMBINASI
>
> > Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) menyatakan
>
> > belum bisa mengambil opini (inconclusive) .
>
> >
>
> > Dengan kesimpulan ahli dunia seperti ini, tidak perlu diragukan dan
>
> > didiskusikan lagi bahwa penyebab semburan lumpur di Sidoardjo adalah
>
> > akibat kegiatan Pemboran.
>
> >
>
> > Salam dari Cape Town
>
> > Rudi Rubiandini R.S. TM-80
>
> >
>
> > ________________________________
>
> > Dapatkan alamat Email baru Anda!
>
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
>
> >
>
> >
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> __._,_.___
>
>
>
> Messages
> in this topic (11) Reply (via web post) | Start
> a new topic
>
>
>
>
>
> Messages
> | Files
> | Photos
> | Links
> | Database
> | Polls
> | Members
> | Calendar
>
>
>
>
>
>
> 1.  SELAMAT IEDUL FITRI 1
> SYAWAL 1429 HIJRIAH MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
>
>
>
> 2.  RENCANA HALAL BIHALAL 2008: RABU, 29 OKTOBER 2008, Pk. 17.00 - selesai
>
>     Kantor Inspektorat Jenderal ESDM, Jl. Patra Kuningan,
>
>     Sebelum Hotel Grand Melia kalau dari Menteng
>
>
>
> 3.  MENGISI DAN MELIHAT DATABASE: HTTP://TMITB.NET <http://tmitb.net/>
>
>
>
>
>
>
>
> MARKETPLACE
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> From
> kitchen basics to easy recipes - join the Group from Kraft Foods
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Change
> settings via the Web (Yahoo! ID required)
>
> Change settings via email: Switch
> delivery to Daily Digest | Switch
> format to Traditional
>
> Visit
> Your Group | Yahoo! Groups
> Terms of Use | Unsubscribe
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Recent Activity
>
>
>
>
>
> ·
>  29
>
>
>
>
>
> New
> Members
>
>
>
>
>
> ·
>  2
>
>
>
>
>
> New
> Files
>
>
>
> Visit
> Your Group
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Yahoo! Finance
>
>
>
> It's
> Now Personal
>
> Guides, news,
>
> advice & more.
>
>
>
>
>
>
>
> Y! Messenger
>
>
>
> All
> together now
>
> Host a free online
>
> conference on IM.
>
>
>
>
>
>
>
> Get in Shape
>
>
>
> on
> Yahoo! Groups
>
> Find a buddy
>
> and lose weight.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> .
>
>
>
>
>
>
>
> __,_._,___
>
>
>
>
>
>
>
>
>

Reply via email to