Masalah untuk methane hydrates ini lebih menyangkut bagaimana mengekstraksinya dengan aman ketimbang bagaimana menemukannya. Masalahnya methan merupakan salah satu greenhouse gas yang 'paling jahat', jauh lebih berbahaya daripada CO2 apabila dilepas keatmosfir. Apabila dibawa ke permukaan, perubahan temperatur dan tekanan bakal melumerkan si hydrate dan melepas gas methan. Nah cara menangkap si methan ini dalam skala besar yang belum ketemu. Kalau dilumerkan dibawah permukaan, ada komplikasi lain yaitu bakal mengganggu kestabilan sedimen dasar laut, apalagi kebanyakan memang berlokasi di lereng-lereng palung yang memang sudah tidak stabil. Terbayang, kalau exploitasi yang ceroboh menyebabkan slope failure dalam skala besar. Bisa-bisa kota Jogja atau Padang amblas dihantam tsunami.....LuSi will be a walk in the park compared to this.... Salam Oki
--- On Wed, 11/26/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Paleo-hydrate Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration To: iagi-net@iagi.or.id Cc: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wednesday, November 26, 2008, 10:31 AM Hydrate merupakan salah satu HC yang berujud padat (freezed gas, gas beku). Pemerangkapan hydrate (hydrates trapping) itu tidak seperti trapping liquid Hydrocarbon. Mungkin tidak memerlukan top seal seperti gas. Karena ujudnya padat maka dia bisa seperti sebuah lapisan "batu". Sependek pengetahuan saya hydrates masih belum bisa "ditambang" (secara eonomis). Metode untuk membawa (mengangkut) hydrates dari 'sea bottom' ke permukaan dengan metode yang cukup ekonomis belum ada yang melakukannya. Memang ada beberapa melakukan coring pada "gas beku" ini. Atau menambang dalam skala laboratorium. Namun sampai di permukaan ketika suhu kamar hydrates akan menguap. Bongkahan hydrates ini memang bisa dibakar (combustible), karena memang berupa gas. Salah satu kendala yang menantang dalam memproduksi hydrates adalah keberaan "deposit" hydrate ini sering pada lereng atau tumpukan sedimen laut dalam yang tidak stabil secara mekanik. Sehingga metode untuk "menambang" hydrates ini merupakan metode gabungan penambangan (benda padat/solid material) dan metode pengoperasian lapangan gas. Salam RDP 2008/11/25 Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>: > Pak Awang, > katanya, gas hydrate nya sudah di kubur oleh sedimen yang kemudian menjadi top sealnya. > dan saya lupa umur dari sedimen yang menutupinya, kalau tidak salah pliocene. > saya juga tdk sempat tanya bagiamana caranya hydrate nya di preserve walaupun keseimbangannya sdh diganggu dengan hadir nya sediment diatasnya. > dan seberapa besar kecepatan deposit sediment yang diperlukan untuk menutupi hydrates tersebut tanpa mengganggu keseimbangan hydrate nya. > kalau storm deposit relative hanya sebentar dan sedikit saja depositnya. > > awalnya tidak disangka itu adalah dari hydrate. > karena memang BSR nya sudah tidak kelihatan lagi. > saya tidak tahu bagaimana mereka memutuskan itu adalah dari hydrate asalnya. > > ok saya coba cari cerita lengkapnya. > si kawan itu bawa kartu namaku tetapi dia tidak kasih kartu nama, mudah2an dia mencariku nanti,. > > saya akan coba2 cari dulu dari lapangan gas di India yang cukup besar. lalu coba2 cari publikasi tentang hal itu. > > fbs > > > > > ----- Original Message ---- > From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Geo Unpad <[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Tuesday, November 25, 2008 10:36:50 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Hydrate exploration > > Pak Franc, > > Info yang menarik kalau memang benar. Kalau benar sedang di-POD-kan mungkin ini akan jadi salah satu lapangan gas hidrat pertama di dunia yang diproduksikan. Setahu saya, sampai saat ini soal gas hidrat masih dalam taraf perhitungan sumberdaya secara spekulatif. Pemboran eksplorasi yang ditargetkan gas hidrat belum pernah saya dengar, apalagi di-POD-kan. Teknik mengambil gas hidrat dari TP (temperature & pressure)tertentu dan memproduksikannya secara komersial ke TP normal pun setahu saya masih dalam tahap eksperimen oleh negara-negara maju (a.l. Jepang). > > Gas hidrat pada dasarnya hanya gas biogenik yang membeku karena temperatur sangat dingin dan tekanan besar, sehingga membentuk es di kisi-kisi kristal batuan sedimen di permukaan. Namanya gas biogenik, ia tetap butuh kandungan organik tertentu, tidak perlu TOC besar untuk generasi gas biogenik, tetapi ia tetap butuh asupan organik. Maka suatu longsoran bawahlaut yang disertai debris organik lebih berpeluang menghasilkan biogenic gas/hydrate gas dibandingkan yang tak punya debris organik. > > Kalau ada delta besar semacam Gangga, Irawadi, Niger, Mississippi, dan Mahakam yang membuang sedimennya secara cepat ke cekungan besar dan dalam di depannya, itu sangat mungkin terbentuk hidrat sebab delta terkenal kaya organik. Gas hidrat di Makassar Strait dengan model ini pernah dipelajari dan dipublikasikan. Kalau ada pegunungan kaya vegetasi tropis seperti di Indonesia yang membuang sedimen berorganiknya ke palung sebelahnya, itu pun akan kaya gas hidrat seperti ditunjukkan gas hidrat di palung Sumatra-Jawa. Pegunungan Sulawesi Barat pun kaya vegetasi dan memasok sedimen lautdalam di lepas pantai Sulawesi Barat. > > Saya tak sering melihat BSR (bottom stimulating reflector) yang menjadi penciri gas hidrat, muncul di sedimen permukaan Laut Banda. Sampai saat ini BSR di Indonesia, terutama yang muncul di area-area perminyakan di lepas pantai Sulawesi Barat lebih diwaspadai sebagai drilling hazard dibandingkan energi nonkonvensional. > > Lapangan gas hidrat di offshore selatan India itu sebaiknya dicek lagi, mungkin hanya gas field di deepwater reservoirs ala Gendalo di Selat Makassar. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, November 25, 2008 4:08 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration > > Yangkung & Pak Awang, dan yang lainnya. > di deep water India ada discovery yang besar kalau tidak salah lebih 20 TCF (rec reserves). > asalnya dari hydrate methane, yang lalu terkubur karena dapat deposit yang cepat dari sungai gangga(?) > jadi hydratenya masih terperangkap di bawah sediment ini. > kalau tidak salah status fieldnya sekarang dalam taraf POD(FDP) > saya tidak ingat nama perusahaannya atau block nya atau fieldnya. > silahkan yang jago scouting cari. > saya hanya dapat info tentang ini secara informal dari seseorang yang sekarang jadi konsultan di perusahaan ini. > ketemunya cuma sebentaran, kebetulan ketemu di salah satu conference. > > > play type kayak begini bisa saja terjadi juga di makassar strait(sungai mahakam) dan Laut selatan Jawa (sungai Brantas?). > jadi kita tidak perlu terpaku bahwa tdk ada source rock yang bisa men generate Methane nya. > . > kalau laut Banda katanya juga banyak hydate nya, cuma saya tdk tahu apakah ada sediment supply yang datang secara tiba2 yang bisa menguburkan hydrate ini. > tetapi tidak harus ada sungai. turbidite karena slope failure juga bisa. malahan yang ini biasanya mudrich jadi bisa jadi top seal yang bagus. > > selamat berburu paleo-hydrate. > > fbs > > > > > > ----- Original Message ---- > From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Tuesday, November 25, 2008 9:31:35 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration > > Yangkung, > > Yang pernah "menghebohkan" dari riset BPPT (Simeulue "giant discovery") bukanlah hydrate gas, melainkan diperkirakan berisi oil/gas conventional. Dua lembaga riset yang aktif melakukan penelitian hydrate gas adalah : BPPT dan P3GL (Puslitbang Geologi Kelautan). Kontak yang tepat untuk kedua lembaga itu : Pak Yusuf Surachman ([EMAIL PROTECTED], e-mail resminya di BPPT saya tak tahu), Pak Subaktian Lubis (P3GL, mohon maaf kalau salah tulis nama beliau, bisa kontak ke [EMAIL PROTECTED] > > Salam, > awang > > --- On Tue, 11/25/08, basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [iagi-net-l] Hydrate exploration > To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Tuesday, November 25, 2008, 12:22 PM > > Rekan-rekan. > > Pemelajaran tentang hydrate di Indonesia setahu kami dilakukan oleh BPPT, > malahan beberapa waktu yang lalu sempat membuat "heboh" negeri ini > karena riset BPPT menemukan sejumlah cadangan yang besar. > Siapakah contact person di BPPT yang dapat dihubungi bila kami ingin lebih tahu > tentang hasil riset, data, dan langkah ke depan eksplorasi hydrate di Indonesia? > Terutama nama dan alamat emailnya? Terima kasih atas informasi yang diberikan. > > Salam, > Yangkung > > -------------------------------------------------------------------------------- > serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL > pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... > -------------------------------------------------------------------------------- > ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 > dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG > * mungkin di semarang > * mungkin pula di solo > * mungkin juga join dg HAGI dll. > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > -- Science, "Selalu dianggap benar sampai terbukti salah" Pajak, "Selalu dianggap hutang sampai dibayar lunas" -------------------------------------------------------------------------------- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... -------------------------------------------------------------------------------- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------