Pada tahun 2005 saya pernah mengecek seep di laut / "oil slick" (di south Halmahera) yang menurut foto satelit ada rembesan minyak, tetapi memang susah pembuktiannya di lapangan karena jumlah air laut yang banyak dan berarus kuat yang membuat crude oil cepet menyebar dan tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi dengan foto satelit yang diambil beberapa kali (mungkin perlu beberapa kali foto dalam sehari) akan jadi terlihat rona crude oil tsb.
salam, aky --- Pada Kam, 25/12/08, mohammadsyai...@gmail.com <mohammadsyai...@gmail.com> menulis: Dari: mohammadsyai...@gmail.com <mohammadsyai...@gmail.com> Topik: Re: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???)) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Kamis, 25 Desember, 2008, 7:37 AM Tahun 2002-an, sebuah perusahaan migas asal Amrik yg sekarang namanya sudah dihapuskan, pernah melakukan pemetaan kombinasi 'geokimia' dan 'seismik dangkal' yg juga mencatat keberadaan 'oil slick' (di blok-nya di Selat Makassar). Artinya, pada awal milenium baru pun, metoda 'oil slick' sudah dikenal di Indonesia. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -----Original Message----- From: "Salahuddin, Andi" <andi.salahud...@conocophillips.com> Date: Wed, 24 Dec 2008 12:31:41 To: <rovi...@gmail.com>; <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???)) Saat ini sudah ada yang namanya teknologi 'oil slick mapping', dimana dgn teknologi ini rembesan oil di permukaan air laut coba dipetakan. Sepertinya penelitian ttg metoda ini terus dikembangkan di research center beberapa oil companies di US sambil mulai diaplikasikan ke business unit - business unit (BUs)nya, termasuk BU mereka di Indonesia mas. Setuju dengan mas Vicky, penerapan metoda ini kadang agak sulit dilakukan pada daerah dgn arus laut yg keras apalagi ditambah dengan lalu lintas kapal tangker yg kadang mencemari air laut shg terkadang sulit membedakan antara the real oil slick dan minyak yg berasal dari tangker misalnya. Setahu saya mas, beberapa hal yg coba dilakukan untuk mengatasi kasus ini adalah: - keberadaan oil ini di surface (baik yg oil slick maupun yg dari tangker) 'di petakan' dalam setiap jangka waktu tertentu (per hari, per minggu, atau mungkin per bulan) dengan maksud agar kita bisa melihat trend tertentu dari penyebarannya. - idealnya, the real oil slick akan cenderung stay pada posisi yang sama. Apalagi ditunjang dari keberadaan zona lemah /leakage tepat di bawah oil slick tsb berada berdasarkan seismic cross section. - sebalikanya, minyak yg berasal dari tangker misalnya, akan menunjukkan pola sebaran tertentu mengikuti arah kapal tersebut berjalan. Tentu saja hal ini akan dikoreksi dengan magnitude dan direction arus laut di wilayah itu. Namun yg saya lihat, teknologi ini bukan satu-satunya cara yang dipakai untuk meyakinkan diri kita sendiri sbg geoscientist (apalagi meyakinkan pihak manajemen) bahwa di bawah ada prospek yg ekonomis. Tetap mesti dilakukan seismic mapping, prospect analysis and ranking, basin modeling dsb. Menurut saya, mungkin lebih tepat kalau mengatakan kalau teknik ini belum (bukan tidak) menunjukkan hasil positif. Salah satu alasannya adalah karena metoda ini baru diaplikasikan pada blok-blok baru yang baru mau diexplorasi dan dikembangkan. Let's wait and see the result of the exploration well in the future. CMIIW. Mungkin Ibu/Bapak di milis ini punya pengalaman yang lebih bagus tentang hal ini. Silahkan di share. -selamat menikmati libur panjang... Salam Andi -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Wednesday, December 24, 2008 10:42 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???) Ini yg mnurutku menyedihkan Mas Ismail. Kalau ada rekan yang salah kok malah dipake buat gojekan langsung "dithuthuki". Lah nanti juga kalau ada yang nulis hal sepele seringkali juga malah dikomentari, "ah gwe gitu aja juga tahu" :( pripun niku ? Btw, aku yakin banyak yang di mailist IAGI-net ini "mampu" untuk meluruskannya, tapi "enggan" melakukannya. Tapi lujtuna ... nanti kalau ada masyarakat yang keterusan salah persepsi kita sendiri juga yang kebakaran jenggot, sambil misuh-misuh dewe .... Koreksi sederhananya barangkali hanya menyatakan bahwa "Salah satu teknologi satelit moderen saat ini sudah ada yang digunakan dalam pencarian minyak bumi. Salah satu contohnya adalah dengan melihat rembesan minyak yang ada di permukaan air laut, atau dikenal dengan nama "slick". Teknologi ini sudah dikembangkan di Amerika Serikat (barangkali, cmiiw). Di Indonesia teknik ini juga sudah dipergunakan. Namun karena arus di Indonesia ini cukup deras karena dilewati oleh arlindo serta lalu lintas kapal tangker, maka penerapannya masih sulit dipakai sebagai satu-satunya metode dalam mencari minyak. (btw ini cuman misalnya aja looh, kali ada yang tahu kenapa teknik ini tidak (belum) menunjukkan hasil yg positip) dst dst Kalau hal sederhana bgini ngga perlu juga IAGI membuat press release, tetapi salah satu dari rekan disini bisa meluruskannya dengan menuliskan di mailist ini. Nanti kan tinggal di upload ke GeoBLOGi :) RDP -- Dongeng baru : - http://rovicky.wordpress.com/2008/12/23/prediksi-harga-minyak-perlu-tahu -walaupun-selalu-salah/ - http://rovicky.wordpress.com/2008/12/23/hanya-dengan-pengetahuan-kita-da pat-merubah-palak-menjadi-pajak/ - http://rovicky.wordpress.com/2008/12/21/kreatif-itu-bakat-atau-bisa-dipe lajari-creative-mindset/ -------------------------------------------------------------------------------- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... -------------------------------------------------------------------------------- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- Berbagi video sambil chatting dengan teman di Messenger. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru. http://id.messenger.yahoo.com