Iya nih, kalau mau introspeksi diri, kita-kita ini kurang sekali
kapasitas yang bisa diukur dari segi keilmuan. 
Misal : 
1. Jurnal / Publikasi ilmiah tentang Indonesia dan ditulis orang orang
Indonesia.
2. Buku tentang geologi Indonesia.
3. Peta geologi yang terus diperbaharui dan makin lengkap, kayak yang
"orang jepang" miliki misalnya.. :-)

Rasa-rasanya yang ketemu tetep aja orang asing. Jadi, ya sukar sekali
untuk bisa bilang : "Ini negeri gue, gue jelas yang paling tau tentang
negeri gue. Elo pan orang asing, tau ape..!?", he..he.he...

Saya setuju dengan penedapat om Yoga, mendingan buktikan kalau kita
memang mampu. Peristiwa ini bisa jadi energi positif buat kita. Saya
juga punya angan-angan pingin sekali memiliki kemampuan memahami
fenomena alam kita yang unik, khususnya dari segi geologi kelautan.

Minggu lalu, saya kembali menerima seorang bimbingan. Saya tadinya udah
masang batasan: asal bukan studi buat perminyakan. Bukannya anti, cuman
pingin punya generasi baru yang mau bercita-cita menjadi seorang
peneliti dan karena saya punya data yang melimpah untuk urusan non
migas. Tapi, ternyata yang bersangkutan juga pinginnya untuk aplikasi
perminyakan. Yah, daripada enggak sama sekali, toh ilmu harus
ditularkan, saya terima juga.

Dari tulisan di atas ada beberapa poin yang mungkin jadi perenungan buat
saya:
1. Menjadi seorang peneliti di dunia Geologi dan Geofisika mungkin
memang sangat tidak menarik. Wajar sih, karena akan ada jurang
pendapatan yang menganga, manakala kita mau memilih lahan kering di
dunia keilmuan.
2. Sebaliknya, dunia perminyakan apapun bidang ilmunya, tetap menjadi
tempat yang sangat menarik. Kalau demikian, mungkin kita bisa membuat
target, negara kita sudah harus bisa mandiri di tahun 20xx untuk segala
urusan yang terkait dengan eksplorasi, eksploitasi maupun proses
produksi. Di sini, orang pintarnya buanyak, uang juga ada, subsidi buat
R/Dnya juga mestinya ok. Maka di tahun20xx kita sudah bisa ekspansi
dalam tender minyak di luar negeri sekalipun.
3. Dunia Geologi / Geofisika termasuk aplikasi buat teknik sipil /
mitigasi juga secara ekonomi sangat penting. Karena toh bicara ekonomi
tidak selalu bicara pemasukan, tapi juga biaya. Bencana adalah biaya
besar dalam waktu seketika, sementara income jarang yang sifatnya
seketika. Oleh karena itu, semangat untuk mensubsidi lahan kering ini
agaknya perlu difikirkan, sehingga orang tetap mau tekun mempelajari
aspek geologi yang bukan demand driven. Kadang, pas dengar pakar anu
sekarang juga mroyek di dunia minyak, yah miris juga. Tapi toh orang
hidup juga harus realistis, mereka juga pingin sejahtera, apalagi
peluangnya memang ada.

Wallahu a`lam.



On Mon, 2009-03-30 at 10:23 +1000, Yoga Negara wrote:
> Membaca beberapa email dari para senior di miling iagi ini terkait
> dengan diturunkannya tim geotek-nya jepun khok saya menangkap kesan
> prasangka yang dibangun adalah prasangka2 negatif semua.
> 
> Saya pikir prasangka2 seperti ini justru tidak akan mendorong kita ke
> arah yang lebih positive untuk bertindak cepat dan tepat dalam kondisi
> yang sangat darurat ini.
> 



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke