Hahahaha
Awang lamun nerangkeun buku  Anda teh bisaan
pisan..
Ngeleketek hayang meuli ,
JADI BOBOL OGE  YEUH
KANTONG PANGSIUNAN HEHE.
Nuhun Awang.

Si Abah

_____________________________________________________________________>



Tambahan:
> 
> 26 Juni 2009 saya juga
sempat nonton malam pengumpulan dana untuk
> ekspedisi
>
pulau terdepan ini, dimana waktu itu Kang Iwan Ompong bersolo-perform
> bercerita tentang laut dengan gitar, lagu, dan puisi-puisinya.
> 
> Beriktunya 29 Juni 2009 dalam rangka ekspose ke Pansus
Perbatasan DPD
> (Dewan
> Perwakilan Daerah), saya sempat
ikutan dalam tim Ekspedisi Garis Depan
> Nusantara ini menerangkan
tentang kondisi geologi daerah-daerah perbatasan
> /
>
pulau2 terdepan kita, termasuk potensi mineral dan migasnya.
> 
> Dua hari yang lalu, saya mendapatkan sms dr mereka bahwa Phase-2
Ekspedisi
> ke pulau-pulau Indonesia bagian tengah sudah rampung.
Sekarang mereka
> menginjak Phase ke-3, yaitu pulau-pulau terdepan
bagian timur.
> 
> Khusus untuk phase ke - 3 ini saya
menitipkan kepada tim ekspedisi untuk
> di
> setiap pulau
mengambil sample-sample batuan utamanya yang tersingkap di
>
permukaan dan mengambil foto-fotonya dalam jarak dekat dan makro.
> Rencananya
> dalm penerbitan buku Phase-2 dan -3 nanti
mudah2an ada ulasan sedikit
> tentang geologi-nya. Silakan buat
rekan-rekan yang punya ide dan mau
> membantu dengan materinya.
> 
> Salam
> 
> ADB
> 
>
----- Original Message -----
>
From: "Awang
Satyana" <awangsaty...@yahoo.com>
> To:
"IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum HAGI"
<fo...@hagi.or.id>; "Geo
> Unpad"
<geo_un...@yahoogroups.com>; "Eksplorasi BPMIGAS"
> <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> Sent:
Wednesday, August 12, 2009 7:10 AM
> Subject: [iagi-net-l] Merah
Putih di Sepanjang Pagar Nusantara
> 
> 
> Ditulis
menjelang 64 tahun peringatan Kemerdekaan Indonesia.
> 
>
Juli bulan lalu, seorang kawan aktivis Wanadri memberi saya sebuah buku
> luar
> biasa, â&euro;&oelig;Tepian Tanah Air : 92
Pulau Terluar Indonesiaâ&euro; (volume 1 :
> Indonesia
> Bagian Barat). Luar biasa karena : (1) buku ini merekam perjalanan
suatu
> ekspedisi marin sepanjang 5634 km selama tiga bulan
(Mei-Agustus 2008)
> mengunjungi 40 pulau kecil terluar di
Indonesia Barat, (2) buku ini memuat
> secara ringkas kondisi
geologi/geografi, biologi dan masyarakat penghuni
> pulau-pulau
terluar tersebut, (3) buku ini memuat foto-foto yang
>
menakjubkan
> berasal dari pulau-pulau terluar Indonesia Barat dan
(4) buku ini
> mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air.
> 
> Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada
Januari 2009 atas
> prakarsa organisasi Wanadri dan Rumah
Nusantara. Tebal buku 320 halaman
> (termasuk halaman pembuka),
ukuran 26 x 28 cm, dicetak lux dengan kondisi
> prima menghasilkan
teks dan foto-foto yang â&euro;&oelig;breathtakingâ&euro;.
Tentu buku
> ini
> sangat kaya informasi
â&euro;&ldquo; akan menggiring kita kepada satu kalimat :
>
betapa
> kaya dan indahnya lautan dan kepulauan Nusantara. Saya
tak pernah
> menemukan
> buku ini di toko buku umum,
termasuk di gerai Kompas saat digelar pameran
> buku akbar di
Istora Senayan bulan Mei yang lalu. Mungkin saja saya kurang
>
jeli menemukan buku ini di rak-rak toko buku. Bersyukur seorang teman
> aktivis Wanadri menghadiahi saya buku ini.
> 
>
Menurut kawan tadi, buku ini akan diterbitkan dalam tiga volume, volume
1
> yang sedang saya ceritakan, volume 2 tentang pulau2  terluar
di Indonesia
> Tengah, volume 3 tentang pulau2 terluar di
Indonesia Timur â&euro;&ldquo;sampai
> akhirnya
>
genap tiga buku memuat profil 92 pulau terluar Indonesia. Saat ini,
> katanya
> Tim Ekspedisi sedang berada di selatan Nusa
Tenggara dalam rangka
> ekspedisi
> volume 2.
>

> Adalah Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung)
yang pada
> tahun 2005 mempunyai gagasan untuk mengunjungi,
menyurvei, dan mendata
> pulau-pulau kecil terluar Indonesia.
Tentu saja ini untuk kepentingan
> Nasionalisme sebab pulau-pulau
tersebut menurut Deklarasi Juanda (1957)
> merupakan pulau-pulau
titik pangkal kedaulatan wilayah Indonesia. Wilayah
> teritorial
laut Indonesia ditentukan oleh 12 mil dari garis pangkal yang
>
menghubungkan pulau-pulau terluar itu. Andaikata pulau-pulau terluar
ini
> lepas dari Indonesia, bisa dibayangkan apa yang akan
terjadi. Tahun
> 2005-2008 Wanadri mematangkan rencana akbarnya
itu dengan menghubungi
> banyak
> institusi yang terkait
di Pemerintah maupun swasta termasuk para tokoh
> nasional.
Dukungan pun serempak terkumpul, maka perjalanan muhibah lautan
>
pun siap menghela jangkarnya. Dua kelompok sebagai motor perjalanan ini
> adalah Wanadri dan Rumah Nusantara â&euro;&ldquo;organisasi
budayawan Bandung. Sandi
> perjalanan marin ini
>  adalah
â&euro;&oelig;Ekspedisi Garis Depan Nusantaraâ&euro;
> 
> Ekspedisi volume 1 : Indonesia Barat dimulai pada 8 Mei
2008 dan berakhir
> pada 18 Agustus 2008, sekaligus memperingati
100 tahun Kebangkitan
> Nasional
> dan 80 tahun Sumpah
Pemuda. Perjalanan ini berhasil mengunjungi 40 pulau
> terluar
Indonesia Barat, jarak yang ditempuh 5634 km menggunakan kapal
>
bernama KM Deklarasi Djuanda dengan bobot mati 29 ton dan ukuran 6 x 29
> meter. Puluhan eksplorer, sebagian besar anggota Wanadri, tergabung
dalam
> misi ini.
> 
> Ekspedisi bermula dari Nusa
Barung di sebelah selatan Depresi Lumajang
> Jawa
> Timur,
terus menyusuri sepanjang selatan Jawa, ke selatan Selat Sunda, ke
> sebelah barat Sumatra, ke baratlaut Sumatra, masuk ke Selat Malaka,
ke
> wilayah perbatasan dengan Singapura, ke wilayah utara Natuna
dan berakhir
> di
> ujung barat Kalimantan dekat
perbatasan dengan Sarawak.
> 
> Inilah keempat puluh pulau
yang dikunjungi Ekspedisi Garis Depan Nusantara
> (kalau
nama-namanya terasa asing bagi kita, itulah ...kita kurang mengenal
> pagar rumah kita sendiri) : Barung, Sekel, Penehan, Nusakambangan,
Manuk,
> Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunyau,
Simuk, Wunga,
> Simeulucut, Salautbesar, Raya, Rusa, Benggala,
Rondo, Berhala, Batumandi,
> Iyukecil, Karimunkecil, Nipa,
Pelampong, Batuberhanti, Nongsa, Sentut,
> Tokongmalangbiru,
Damar, Mangkai, Tokongnanas, Tokongbelayar, Tokongboro,
> Semiun,
Sebetul, Sekatung, Senua, Subikecil, Kepala.
> 
> Tim
Wanadri dan Rumah Nusantara di setiap pulau terluar itu mempelajari
> geologi yang tersingkap, geografinya, kehidupan fauna dan floranya,
serta
> tentu saja masyarakat yang menghuninya (bila ada). Semua
hasil penelitian
> dalam bentuk data koordinat, peta, narasi teks
dan foto-foto setiap pulau
> ditampilkan dalam 4-6 halaman
berwarna di dalam buku ini.
> 
> Tim ekspedisi kemudian
memasang â&euro;&oelig;penanda 92 pulau terluarâ&euro;
berupa
> tonggak
> terbuat dari bahan logam antikarat.
Pada bagian atas tonggak tersebut
> terdapat dua bilah; satu bilah
berisi Lambang Negara, nama pulau dengan
> data
>
koordinat dan wilayah administrasinya, satunya lagi bertuliskan
Ekspedisi
> Garis Depan Nusantara; beserta logo dari
lembaga-lembaga yang mendukung
> kegiatan ekspedisi ini. Lalu,
selain penanda 92 pulau terluar tersebut,
> didirikan pula
â&euro;&oelig;monumen 92 pulauâ&euro; berupa patung Dwi
Tunggal Indonesia
> :
> Soekarno-Hatta dengan Soekarno
berwarna Merah Berani dan Hatta berwarna
> Putih Suci yang juga
melambangkan Bendera Indonesia : Sang Saka Merah
> Putih.
> 
> Dengan bentangan laut seluas 5,8 juta km2, 17.504 pulau,
1.608 suku bangsa
> yang berkomunikasi dengan 665 bahasa daerah di
seluruh Nusantara;
> Indonesia
> adalah negara kepulauan
terbesar â&euro;&ldquo; dikaruniai  iklim yang bersahabat,
>
tanah
> yang subur, kekayaan bumi yang berlimpah dan beraneka,
alam yang indah,
> kaya
> dengan spesies langka flora dan
fauna. Mari kita jaga dan manfaatkan
> baik-baik secara bijak
anugerah Yang Mahakuasa ini.
> 
>
â&euro;&oelig;Takkan satu titikpun hilang dari peta bumiku,
> Takkan satu pulaupun hilang dari negeriku,
> Akan kujaga
kebhinekaan bangsaku,
> INDONESIA
> 
>
(â&euro;&oelig;Tepian Tanah Airâ&euro;, 2009, hal. 293).
> 
> Demikian, sebuah ekspedisi dan buku yang luar biasa.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> 
>

> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di
Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted
> on its mailing lists, whether
posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members
be liable for any, including but not limited to
> direct
>
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
> any
> information posted on
IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di
Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
> the use of any
information posted on IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke