Empat atau lima tahun yang lalu saya pernah menulis soal pembinasaan Sodom dan
Gomora di milis-milis geologi. Ditulis untuk milis geologi karena bencana
katastrofik ini menurut hemat saya sangat erat berkaitan dengan geologi.
Penelitian berbagai pustaka yang saya mulai sekitar 10 tahun yang lalu ini,
akhirnya ingin saya publikasikan dengan satu tujuan: Geologi menyaksikan
kebenaran Kitab2 Suci (dalam hal ini Alkitab dan Al Qur'an). Makalah ini akan
dipresentasikan di PIT IAGI Lombok November 2010. Karena saya pernah menulisnya
di milis, kini saya teruskan ceritanya dengan lebih sistematik seperti abstrak
di bawah.
Setelah 10 tahun sambil lalu mengumpulkan dan menganalisis banyak publikasi
geologi, arkeologi dan biblika (ilmu Kitab2 Suci, khususnya Alkitab) wilayah
Israel, Palestina dan Yordania, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa
pembinasaan Sodom dan Gomora adalah suatu fakta (beberapa ahli menganggapnya
hanya dongeng) bencana geologi.
Dan, pembinasaan TUHAN atas kedua kota yang penduduknya tak sampai 10 orang
yang berbuat baik itu adalah melalui geologi. Ketika masih kecil, saya percaya
yang diceritakan orang-orang bahwa TUHAN mengirimkan api dan belerang dari
langit untuk membinasakan kedua kota itu. Apa susahnya buat Yang Mahakuasa
mengirimkan api dan belerang dari langit ? Tetapi ternyata bukan begitu
caranya, TUHAN membinasakan Sodom dan Gomora menggunakan tektonik (!).
Pembinasaan Sodom dan Gomora bukan suatu astrobleme (semacam serbuan meteor
atau asteroid) , tetapi itu suatu geological calamity (bencana katastrofik
geologi).
Api, belerang, dan batu menghujani Sodom dan Gomora dari langit, begitu kisah
yang tertulis di dalam Kitab2 Suci. Tetapi ternyata semua materi itu tidak
didatangkan TUHAN dari langit, tetapi dari bumi, menggunakan konfigurasi
geologi dan tektonik yang telah diciptakanNYA. Dan dalam peristiwa pembinasaan
Sodom dan Gomora ini, kita bisa melihat bagaimana tertibnya urutan2 peristiwa
geologi itu menghasilkan bencana, setertib seperti dituliskan di dalam Alkitab
dan Al Qur'an.
Berikut adalah abstrak makalah tentang pembinasaan Sodom dan Gomora yang akan
saya presentasikan nanti dalam pertemuan Ikatan Ahli Geologi Indonesia bulan
November 2010 -sebuah makalah yang meramu banyak hal (Alkitab, Al Qur'an,
bahasa Ibrani, arkeologi, tektonik, struktur geologi, seismologi, dan petroleum
geology) berusaha menyajikan suatu cerita yang terintegrasi.
Semoga menambah pengetahuan dan keimanan kita, bahwa apa yang disaksikan Kitab2
Suci itu benar adanya menurut penelitian dan nalar sains.
salam,
Awang
PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
“KIAMAT” 2000 SM DI SODOM DAN GOMORA:
KETIKA TUHAN MENGGERAKKAN RETAKAN GEOLOGI LAUT MATI
Awang Harun Satyana
Divisi Eksplorasi, BPMIGAS, Jakarta
SARI
Kitab Suci Agama Kristen dan Islam mencatat pembinasaan kota-kota Sodom dan
Gomora oleh hukuman Tuhan. “Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api
atas Sodom dan Gomora...dan ditunggangbalikkanNyalah kota-kota itu...asap dari
bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.” (Kitab Kejadian 19 :
24-28). “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang
di atas ke bawah... dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi.” (Surat Huud : 82).
Penelitian-penelitian arkeologi dan geologi yang telah dilakukan sejak tahun
1920-an di wilayah Laut Mati menemukan bahwa bekas-bekas kota Sodom dan Gomora
paling mungkin terletak di tepi tenggara Laut Mati, yaitu dua kota yang di
dalam arkeologi dikenal sebagai Bab edh-Dhra (Sodom) dan Numeira (Gomora). Di
kedua kota itu ditemukan banyak artefak dan rangka manusia yang menunjukkan
bekas kejadian bencana pada sekitar tahun 2000 SM.
Laut Mati menempati bagian utara jalur Lembah Retakan Besar (Great Rift Valley)
yang memanjang dari Mozambik (Afrika Tenggara) sampai Siria (Asia Baratdaya)
sepanjang 4830 km menghubungkan lembah-lembah retakan: East African Rift
Valley-Laut Merah-Teluk Aqaba-Laut Mati-Sungai Yordan-Danau Galilea. Retakan
Laut Mati merupakan transform boundary yang aktif bergerak antara Lempeng
Arabia dan Sub-Lempeng Sinai. Laut Mati merupakan pull-apart basin yang
dibentuk oleh tarikan transtensional dua sesar mendatar mengiri
(sinistral-transtensional duplex) Sesar Yudea dan Sesar Moab. Sodom dan Gomora
terletak di atas Sesar Moab. Laut Mati dicirikan oleh endapan elisional,
kegempaan yang tinggi, fenomena diapir, gunung garam dan gunung lumpur, serta
akumulasi hidrokarbon (aspal dan bitumen) dengan kadar belerang tinggi.
Pembinasaan Sodom dan Gomora diinterpretasikan terjadi melalui bencana geologi
dengan urutan : (1) pergerakan Sesar Moab, (2) gempa dengan magnitude 7,0+ yang
menghancurkan kota-kota dan sekitarnya serta likuifaksi yang menenggelamkan
sebagian wilayah kota-kota, (3) erupsi gunung garam dan gunung lumpur yang
meletuskan halit, anhidrit, batu-batuan, lumpur, aspal, bitumen, dan belerang,
(4) kebakaran kota-kota dan sekitarnya karena material hidrokarbon yang
diletuskan terbakar sehingga menjadi hujan api dan belerang. Bencana
katastrofik ini telah meratakan Sodom dan Gomora dan menewaskan seluruh
penduduknya kecuali Lot/Luth dan dua putrinya.
Api dari langit yang menghujani Sodom dan Gomora bukan fenomena astroblem
(seperti meteor), melainkan fenomena katastrofi (malapetaka) geologi berupa
aspal dan bitumen yang terbakar serta belerang yang berasal dari letusan gunung
garam dan gunung lumpur.