Pak Yo,

CSM memang dulu giat sekali melihat potensi baik itu minyak atau gas di
shale section. 

CBM di new mexico juga salah satu project yang dilakukan departemen
geology berkolaborasi dengan departemen geofisika CSM lewat Reservoir
Characterization Projectnya.

Tetapi beberapa pioneer yang ada di CSM sudah pergi meninggalkan kampus
beberapa tahun yang lalu seperti Roger Slatt dan Neil Hurley dan
termasuk mendiang Fred Meissner.

Hanya John Curtis yang tersisa dan research professor muda David Pyles
yang dulunya aktif di lewis shale consorsium project tetapi sekarang
banyak beralih melakukan riset di negara2 eropa bersama CoRe (Research
Centernya Chevron di CSM).

Jadi praktis study tentang shale plays tidak seintensif tahun 2000an
dulu.

Kemarin disini ada yang mencoba melihat potensi unconventional play di
shale yang notabene lingkungan pengendapannya adalah lacustrine.

Permasalahannya justru ada di sifat fisik shalenya. DIsini shalenya
relative soft dibandingkan dengan shale yang ada di US (marine shales). 

Bahkan dari segi operational, shale yang lacustrine disini lebih banyak
mendatangkan masalah karena sifat swellingnya yang cukup tinggi dan
cepat bereaksinya.

Jadi sepertinya kurang cocok untuk dieksplore dan dikembangkan ditinjau
dari segi subsurface. Tetapi kalau shale ini tersingkap di permukaan
seperti batu bara mungkin lain ceritanya.

 

-doddy-

 

 

-----Original Message-----
From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] 
Sent: Friday, 16 July, 2010 8:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Winderasta Wikan (wikanw)
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas

 

 

 

Rekan Wikan,

 

Yang pernah dikembangkan di A.S. yalah the Green River Formation untuk
minyak serpih ("oil shale") dan Serpih Minyak di Rundle, Queenslnad,
Australia. Kalau anda "Google", Colorado School of Mines berkala
mengadakan konperensi dan loka karya tentang pengembangan serpih minyak.

 

Kalau saya boleh "ngecap", saya pernah mengerjakan riset tentang serpih
minyak sewaktu bekerja di "Exxon Production Research Company" di
Houston, A.S. (1980-1986). Sekarang di A.S. mulai digiatkan lagi untuk
menangani serpih hitam ("black shale") sebagai sumber minyak dengan
teknologi pirolisis dan pemecahan ("fracturing"?) untuk membebaskan
kandungan gas (misalnya serpih hitam Chattanooga di negara bagian
Tennessee, Georgia).

 

Cobalah anda lihat melalui "Google"

 

 

salam,

Yo (Jojok Sumartojo)

 

Registered Professional Geologist

(Tambang ITB, 1955)

 

--- On Thu, 7/15/10, Winderasta, Wikan (wikanw) <wik...@chevron.com>
wrote:

 

 

From: Winderasta, Wikan (wikanw) <wik...@chevron.com>

Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas

To: iagi-net@iagi.or.id

Date: Thursday, July 15, 2010, 9:21 PM

 

 

Untuk shale gas di Indonesia, tentu memiliki potensi untuk dikembangkan.

Salah satu yang menjadi potensi besar adalah potensi di batuan sumber

yang merupakan syn-rift sedimen, dimana begitu banyak trough/rifting

graben (sebagai produk dari paleogen extension regime) di basin-basin

Indonesia. Tetapi untuk sebutan shale gas mungkin terlalu dini, lebih

tepat sebagai unconventional gas reservoir (percampuran tipe reservoir

mudstone/silty shale dan tight sand) dengan potensi kandungan gas.

Beberapa indikator adanya gas berupa gas prone kerogen type, kekayaan

TOC, relative low HI, high T-max, serta over pressure formation. Salah

satu persoalan dari tipe potensi gas di syn-rift sedimen (lacustrine

mudstone/shale) adalah belum adanya analogi model bagi karakterisasi

maupun desain produksi, karena shale gas yang telah dikembangkan di

dunia seluruhnya berupa marine shale (Haynesville, Moscow, Barnett,

Bend, Marcellus, Woodford, Bakken Shale). Tapi kalau ada yang mengetahui

analogi tipe lacustrine shale gas, tolong bisa dibagikan informasinya.

 

Untuk potensi tipe marine shale gas di Indonesia saya tidak mengetahui.

Seharusnya ada. Mungkin Pak Awang dan pakar-pakar lainnya di iaginet

bisa memberikan penjelasan.

 

Salam

Wikan

 

-----Original Message-----

From: yuriza.n...@ep.total.no [mailto:yuriza.n...@ep.total.no] 

Sent: Thursday, July 15, 2010 10:20 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM

 

Kalau boleh nambah pertanyaan pak Awang.

Terus apakah multilayer coal akan efisien ?

Coal kita rata rata kan cuma tipis tipis aja di Kaltim (sekitar 5-40an 

meter) tapi dibanyak lapisan, sejauh ini apa yang dilakukan orang biar 

efisien ?

Melihat perkembangan gas shale di eropa dan amerika, apakah Indonesia 

punya potensi ?.

Selain itu bagaimana dengan coal liquifaction ?, katanya ada perusahaan

di 

Indonesia  yang sudah kearah sana, apakah protokolnya sudah jelas ?..

Makasih

 

salam

y

 

 

 

 

 

Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com> 

15.07.2010 17:02

Please respond to

<iagi-net@iagi.or.id>

 

 

To

iagi-net@iagi.or.id

cc

 

Subject

Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM

 

 

 

 

 

 

Mbak Yuriza,

 

Status pengerjaan CBM saat ini menggembirakan, ada banyak kontrak CBM

yang 

telah ditandatangani, sekitar 25 WK CBM status Juni 2010; sedang 

ditawarkan ada sekitar 10 WK, yang sedang joint study dalam rangka

direct 

offer ada sekitar 5 WK.

 

Beberapa operator WK CBM di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur telah 

mengebor core holes-nya dan ada yang hampir dewatering process. Belum

ada 

yang produksi kecuali pilot hole CBM di Ranbutan Field di Sumatera

Selatan 

(proyek percobaan Pemerintah).

 

Airnya memang harus dikeluarkan dulu (dewatering) baru gas yang tertekan

 

dan masuk ke retakan2 (cleats) CBM atau matriksnya itu bisa keluar. Yang

 

generik dari hasil simulasi biasanya dewatering akan mencapai sisa

sekitar 

30 % setelah 4-5 tahun dewatering,saat itu gasnya sudah mencapai peak 

production-nya. Tetapi dari awal2 dewatering pun gas sudah keluar hanya 

masih kecil lalu bertambah banyak semakin tahun berjalan sebab air hasil

 

dewatering akan semakin sedikit semakin berjalan waktu.

 

salam,

Awang

 

--- Pada Kam, 15/7/10, yuriza.n...@ep.total.no <yuriza.n...@ep.total.no>

 

menulis:

 

 

Dari: yuriza.n...@ep.total.no <yuriza.n...@ep.total.no>

Judul: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM

Kepada: iagi-net@iagi.or.id

Tanggal: Kamis, 15 Juli, 2010, 4:44 PM

 

 

Pak Awang,

 

Boleh cerita bagaimana statusnya CBM di Indonesia saat ini ?.

Aku dengar dengar katanya 'pengairan' nya bisa sampai dua tahun dulu

baru 

bisa 'panen'.

Apakah sudah ada yang produksi (bukan pilot) saat ini ?.

 

Terima kasih atas informasinya.

 

salam

y

 

 

This e-mail message is intended only for the use of the named recipient.

 

Information contained in this e-mail message and its attachment may be 

privileged,confidential and protected from disclosure. If you are not

the 

intended recipient, any copying, disclosure, reproduction, distribution

or 

use of this communication is strictly prohibited. Please notify the

sender 

of your receipt of the e-mail message by replying to the message and

then 

delete it from your system.

 

 

 

 

 

 

This e-mail message is intended only for the use of the named recipient.

 

Information contained in this e-mail message and its attachment may be

privileged,confidential and protected from disclosure. If you are not

the intended recipient, any copying, disclosure, reproduction,

distribution or use of this communication is strictly prohibited. Please

notify the sender of your receipt of the e-mail message by replying to

the message and then delete it from your system.

 

 

------------------------------------------------------------------------
--------

PP-IAGI 2008-2011:

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com

* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

------------------------------------------------------------------------
--------

Ayo siapkan diri....!!!!!

Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

------------------------------------------------------------------------
-----

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.

---------------------------------------------------------------------

 

Kirim email ke