Kang Yudie, setuju.
Rasanya banyak yang bisa BPMIGAS atur dalam hal data, spt misalnya akses dari 
luar (teknologi udah semakin canggih, tetapi pengaturan kita gak menyesuaikan 
sepertinya sih), standarisasi (baik nama maupun unit of measure), system 
proyeksi/kartografi, layering (kalau dlm system ada 7 layer standard, mulai 
dari 
infrastruktur sampai aplikasi, dlm data2 system kita juga bsa dibuat hal 
semacam 
itu untu kegunaan ke depan), dsb.
Insha Allah, mau deh pulang, kalau BPMIGAS mau nerima ... he he he ...

________________________________
From: Yudie <yudieiskan...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, August 28, 2010 7:44:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Penamaan Sumur

Pak Awang, saya kira sudah saatnya BPMIGAS mengatur tatacara penamaan, unit 
pengukuran (m/ft, gal/lt, dll) dan well ID. Saya melihat otoritas di US 
mempunyai aturan yang baik untuk ditiru. Masalahnya adalah BPMIGAS belum (?) 
Mempunyai dept/divisi Data Management sehingga urusan seperti ini tidak/ belum 
tertangani dengan baik. Paling-paling yang dilakukan BPMIGAS saat ini adalah 
menyarankan mengganti nama jika ada nama yang sama, misalnya Akasia-1 jadi 
Bunga 
Akasia-1.
Saya kira sudah saatnya BPMIGAS punya divisi DM yang menangani seluruh data di 
BPMIGAS, baik di explorasi, exploitasi maupun proyek. Sekaligus membangun 
sebuah 
sistem perpustakaan yang baik yang selama ini juga (mungkin) belum ada.

Hanya sebuah pemikiran

Wassalam,


Yudie 
Sent by myself®

-----Original Message-----
From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Date: Sat, 28 Aug 2010 17:25:50 
To: Rahardjo Widjonarko<harry...@yahoo.com>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Penamaan Sumur
Pak Harry,

Lama kita tidak bertemu, juga tulisan Pak Harry memang sudah lama tak muncul di 
milis IAGI, semoga Pak Harry selalu sehat. Amin.

BPMIGAS tidak pernah mengeluarkan peraturan tertulis mengenai tatacara penamaan 
sumur. Hanya memang tahun-tahun terakhir ini, seiring dengan maraknya 
"tuntutan" 
otonomi daerah, kita tak bisa lagi dengan leluasa menamai sumur-sumur dengan 
nama daerah di mana sumur itu berlokasi. Sebab, tidak jarang terjadi, 
rakyat/pemerintah daerah yang merasa nama daerahnya dipakai sebagai nama sumur 
meminta kompensasi tertentu dari operatornya. 


Dulu sih, biasanya kalau sumur di onshore menggunakan nama-nama geografi daerah 
(kampung/desa/sungai, dll) di sekitar lokasi sumur itu. Kalau sumurnya di 
offshore dibebaskan menggunakan nama apa saja, dari nama para sekretaris sampai 
nama ikan-ikanan. Sekarang, untuk menghindari tuntutan kompensasi 
rakyat/pemerintah daerah, sumur2 di onshore pun silakan saja kalau mau 
menggunakan nama apa saja di luar nama geografi daerah. BPMIGAS biasanya akan 
mendukung nama apa saja, selama nama itu belum digunakan operator lain. Ada 
yang 
menggunakan nama-nama sumurnya: kudanil, anak kudanil, ibu kudanil, dll.

Sebuah contoh misalnya, operator di utara Papua onshore menamai sumur-sumurnya 
atau prospek2nya dengan nama burung2 khas daerah itu, mereka lebih senang 
menggunakan nama Otus, Pitohui, Egreta, Coracina daripada nama-nama Mamberamo, 
Rombebai, dan sejenisnya. Jadi nuansa kedaerahan tetap ada, tetapi tidak 
menggunakan nama2 geografi daerah.

Saya juga sebenarnya lebih senang kalau sumur2 di onshore itu menggunakan nama2 
geografi daerah agar kita bisa lebih mudah mengetahui di mana lokasi sumur itu 
(nama2 dengan Klawilis, Klamumuk, Klagana pasti di Kepala Burung, nama2 seperti 
Komering, Ogan Ulu, dll pasti di Sumatra Selatan). Tetapi, tahun2 belakangan 
ini 
ternyata sering nama daerah malahan mengundang problem. Jadi kita hindari dulu, 
meskipun tak harus, hanya saran saja.

Semoga cukup menjawab pertanyaan Pak Harry dan menjadi pengetahuan juga untuk 
para anggota milis lainnya.

salam,
Awang

--- Pada Sab, 28/8/10, Rahardjo Widjonarko <harry...@yahoo.com> menulis:

> Dari: Rahardjo Widjonarko <harry...@yahoo.com>
> Judul: Re: [iagi-net-l] Patahan Opak Yang Unik
> Kepada: awangsaty...@yahoo.com
> Cc: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Sabtu, 28 Agustus, 2010, 9:56 AM
> Assalammu 'alaikum wr wb pak Awang
> dan salam buat kawan2 aktif di milis IAGI, 
> sorry saya mau tanya nikh, saya sekarang bekerja di sebuah
> KSO Pertamina 
> dan sedang mengusulkan beberapa sumur
> eksplorasi. Nama sumur2 yang yang kami 
> usulkan adalah berdasarkan nama asli daerah tersebut dan
> diambil dari nama desa 
> dan sungai di dekat lokasi sumur. Menurut kawan2 di
> pertamina, KALAU NGGAK SALAH 
> sekarang ada peraturan dari BPMIGAS yang mengatur penamaan
> sumur. BETULKAH 
> ITU.....!!?? apakah memang nama desa dan sungai di daerah
> lokasi TIDAK BOLEH 
> dijadikan nama sumur? padahal sudah sangat banyak nama
> sumur yang berdasar pada 
> konsep penamaan lokal.... dan bukankah dengan penamaan
> kedaerahan, berarti 
> menghormati daerah tersebut?? 
> 
> 
> Demikian pertanyaan saya, maaf belakangan ini saya hanya
> bisa jadi peserta pasif 
> milis IAGI karena kesibukan saya tapi saya sangat senang
> dengan berbagai topik 
> yang dibicarakan kawan2... milis ini memang hidup di arah
> yang benar, bukan jadi 
> ajang ngobrol kangen, seperti banyak milis lainnya ......
> BRAVO !! dan trima 
> kasih sebelumnya kepada kawan
> 
> Wasalamu'alaikum wr wb
> 
> Harry Raharjo Wijonarko
> 
> 
> 
>   
> 



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke