Kalau sepintas saya perhatikan ada beberapa topik dalam pembicaraan
ilmu geologi
- Pengajaran ilmu kebumian (sekolah formal)
- Sosialisasi lingkungan kebumian (masyarakat umum)

- Kalau boleh ditambah peran geosaintist (IAGI dan Badan keilmu bumian).

Pengajaran di sekolah formal.
Pengajaran ilmu kebumian di sekolah (SD-SMA) dimasukkan dalam
pelajaran ilmu bumi (geografi). Memang kebanyakan geografi sosial dan
sedikit geografi fisis. Tentusaja mereka tidak secara spesifik
dikenalkan ilmu geologi maupun geofisika. Materinya (dari buku
pegangan) mungkin bisa kita lihat banyak juga tentang batuan, belajar
erosi dll. Untuk materi seperti ini mungkin geologist (IAGI) dapat
membantu serta mengkoreksi kalau ada yang kurang tepat, Juga dapat
memberikan pengkayaan ilmu.
Salah satu yang dapat dilakukan kawan-kawan geosaintist barangkali
membuat buku "pengkayaan". Bebrapa kali saya dihubungi penerbit untuk
membantu membuat buku "pengkayaan" ini, namun saya terlalu malas.
Sehingga ngga pernah kesampaian. Saat ini buku pengkayaan banyak dari
terjemahan buku asing yang kadang tidak sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Misal materi kebencanaan banyak bicara soal tornado, tapi
sedikit tentang banjir dan gunung api. Contoh yg pernah saya lihat
buku terjemahan dari sekolahan primary school dari Singapore. Juga
belajar apa itu aurora, apa itu gletser, salju dll yg ngga pernah
teramati di Indonesia. Sehingga pelajarannya terkesan hapalan.
Tentusaja pengkayaan pada guru salah satu yang tepat yg sudah
dilakukan IAGI, Universitas, maupun Badan Geologi.

Menurut saya bukan berarti mereka yang di SD-SMA tidak mendapatkan
materi geologi disekolahnya. Mereka mendapatkan materi ilmu sebagai
bagian ilmu kebumian dasar. Yang diperlukan adalah pengkayaan atau
pendalaman materi sesuai dengan kebutuhannya.

Sosialisasi pada masyarakat
Masyarakat belajar dengan cara berbeda dng sekolahan. Mereka belajar
dari yang dialami. Sesuai dengan keperluan khususnya utk "survival
tool", sebagai ilmu untuk hidup. Paling mudah mengajarkan kebencanaan
pada saat terjadi. Memberikan kesadaran lingkungan bila ada kasus
pencemaran. Mengajarkan perubahan iklim saat ada bencana meteorologis.
Termasuk mengajarkan tentang geologi pantai saat ada tanah ambles di
priok :)
Ini perlu gerak cepat dan sifatnya reaktif dan sporadis sesuai dengan
terjadinya bencana.
Cara mengajarkan seperti ini akan lebih "nyantel" di otak, dibanding
mengajarkan di sekolah untuk menghadapi ujian semester.

Untuk tujuan sosialisasi saya sendiri lebih senang membagi ilmu
kebumian menjadi 3 tujuan
- Ekstraksi (pemanfaatan bumi)
- Environment (lingkungan dan konservasi)
- Kebencanaan (mitigasi)

Untuk pemanfaatan ilmu bumi memenuhi kebutuhan ekstraksi pengajarannya
jelas disekolahan formal.
Lingkungan serta kebencanaan akan efisien dilakukan sosialisasinya
ketika terjadi atau ada kasus termasuk saat ada kasus pencemaran dll.

Salam

RDP

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke