Abah kita semeja kan yang beda angkatan 40 taun itu,,mudah2an masih 
inget,,hehe,,aku tambahin juga upadatenya sama persis dngan di milist mgei dan 
sedikit tambahan dari mas zardi,,

Dear Rekan-rekan,
Sekedar update acara LT MGEI-IAGI "Indonesian Uranium" yang diselenggarakan di 
Hotel Bidakara, Rabu, 20 Oktober 2010, dari pukul 11.00-14.00. Acara 
berlangsung dengan baik dan lancar, dihadiri kurang lebih 25 orang dari yang 
ditargetkan sekitar 50 orang. Presentasi dan diskusi yang sangat menarik 
mengenai Uranium. 
Presentasi dibawakan langsung oleh Pak Awieks dari BATAN dan sebelumnya dibuka 
oleh Pak Sukmandaru sebagai Ketua MGEI dan juga perwakilan IAGI . Kelanjutan 
dari acara ini mungkin akan dibuat sebuah seminar yang lebih besar jika rekan2 
berminat untuk membahas permasalahan ini lebih dalam. 
Materi nanti akan dimasukkan kedalam ftp milist mgei sehingga bisa langsung di 
download di sana. Atau kalo ada yg berminat bs email saya langsung.

Ringkasan : 
Uranium dan Thorium deposit di Indonesia ada hampir di seluruh pulau besar di 
Indonesia, sekitar  59,200 ton dari U3O8 terdapat di Kalbar dan Kaltim (dari 
sumberdaya hipotetik hingga indicated),  "The largest uranium resource is in 
Papua, neverthless it has never been explored", Sumberdaya Thorium (hipotetik) 
sekitar 121,500 ton terdapat di Kepulauan Bangka Belitung. Dan secara Global 
produsen terbesar Uranium saat ini adalah Kazakshtan. Situasi di Indonesia yang 
berkaitan dengan Uranium adalah kurangnya dana untuk membuat peta keterdapatan 
sumberdaya uranium yang masih kualitatif menjadi kuantitatif, budget yang 
disediakan untuk kegiatan eksplorasi sangat terbatas. sehingga diharapkan ada 
investor yang mau mengembangkan hal ini. Mari dukung pembuatan PLTN demi 
ketersediaan pasokan listrik nasional. Saat ini China sedang membuat 12 PLTN 
yang diharapkan dapat digunakan awal taun 2010, dan Indonesia belom 
mempersiapkan satu pun PLTN, padahal PLTN dapat mengurangi efek pemanasan 
global dan jauh lebih hemat dalam menghasilkan  listrik. Dari 20 gr e-Uranium 
Oksida yang ekuivalen dengan 2,9 tonnes black coal dapat dihasilkan lebih dari 
6400kWh.

Menurut DR Awie, Uranium yg economic, grade nya > 0.1 % (1000 ppm). Grade > 0.1 
% inilah yg bisa diolah menjadi "yellow cake".Uranium ini otoritas BATAN. 
Investor harus melibatkan BATAN (ada rule's nya). Sekarang BATAN sudah 
mengajukan Wilayah Pertambangan uranium, sebagian besar di barat kalimantan dan 
sumatra tengah - selatan.
 
Sekian ringkasan acara LT MGEI-IAGI, kalo ada yang kurang mungkin bisa 
ditambahkan oleh beberapa orang yang menghadiri acara tersebut. terima kasih.




Cheers,
Wulan  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "yanto R.Sumantri" <yrs...@rad.net.id>
Date: Fri, 22 Oct 2010 19:38:16 
To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] MGEI lunchoen talk yyg uranium



Rekan rekan 

Kebetulan saya menghadiri  event
tersebut , sangat menarik , karena Pak Awie menerangkan dengan sangat
sederhana dan populer bagi saya paling tidak.
Diskusi dilangsungkan
dengan tanya jawab aktif sepanjang Pak Awie presentasi , jadi sangat
hangat.
Untuk si Abah yang old, soldier  sangat bermanfaat ,
menambah pengetahuan.
Yang menarik adalah bahwa kebijakan Pemerintah
tentang eksplorasi uranium yang tadinya sangat tertutup untuk investasi
masuk dan hanya dikerjakan dengan SPPD pegawai negeri (istilah Pak Awie )
diubah menjadi semacam Kontrak Karya yang agk unik.

Bagaimana
itu mungkin nanti saya terangkan lain kali , atau mungkin Pka Ndaru
menyusun kesimpulannya?

Yang jelas BATAN akan menjadi satu2nya
pintu masuk , dan PP untuk pelaksanaan eksplorasi akan segera keluar
(sudah lamaaaaa sekali ditunggu kata Pak Awie).

Hanya si Abah
sedikit  kecewa karena yang hadir sangat sedikit , padahal padasaat
dibicarakan di  millis begitu antusiasnya para anggota bediskusi.
Why ?

si Abah

-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke