Pak Danny, menarik sekali ulasan artikel ini. jadi mungkin metode seperti ini bisa dipakai di Indonesia. kalau Pak ADB usul di selediki di selatan P. Jawa, mungkin bisa bikin high resolution- shallow seismic dengan kapal Baruna nya BPPT, untuk melengkapi data2 yang sudah dimiliki BPPT. Hanya kali ini untuk shallow target dan konsentrasi mendeteksi atau meng identifikasi paleo-tsunami.
kalau di sumtra mungkin bisa pake data2 seismic refleksi perusahaan2 minyak yang jumlahnya sdh banyak sekali, nanti ditambahkan lagi kalau perlu. mungkin juga bisa lihat jejak tsunami Gunung Karakatau, Gunung Toba, Gunung Tambora dan fault2 dan tectonic system penyebab tsunami. katanya daerah Flores juga langganan tsunami sejak jaman dulu. just sharing idea in a beautiful equinox morning. fbs ________________________________ From: Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <fo...@hagi.or.id> Sent: Mon, March 21, 2011 2:09:25 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin)-REF1 Ini saya kirimkan beberapa referensi untuk diskusi di bawah. -----Original Message----- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Monday, March 21, 2011 8:04 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id'; 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin) Rekan-rekan Iagi-Netter Ysh, Meneruskan diskusi dari Bung Irwan, Pak Awang, dan rekan-rekan lain, ada beberapa fakta dan pemikiran kunci dari kejadian gempa-tsunami di Jepang tersebut, sbb: FAKTA: 1. Para ahli Jepang sudah salah memperkirakan ("underestimate") potensi gempa-tsunami di zona subduksi segmen Miyagi ini. Prediksi gempa yang diberlakukan (dalam peraturan) adalah tidak melebihi skala magnitude 8. Alasannya: di bagian ini pergerakan penunjaman lempeng sebagian besar diakomodasi secaca "aseismic" (tidak terkunci - "uncoupled") dan juga dimensi luasnya tidak besar (karena ada segmentasi fisik). Alasan kenapa segmen Miyagi ini "uncoupled" adalah karena subducted slabnya sangat tua (~140 MY), sehingga dingin dan berat dan tidak mampu menekan kep. Jepang. Catatan: namun menurut data GPS terbaru dalam bberapa tahun terakhir segmen ini menjadi terkunci ("coupled"). 2. Kontradiksi dengan anggapan (resmi) di atas Minoura et al (2001) sudah memperingatkan bahwa segmen ini sangat berbahaya karena menurut peneltan paleosesmologi-paleotsunami pernah terjadi gempa dahsyat yang membangkitkan tsunami setinggi 8m di pantai pada tahun 869 AD, disebut sebagai Jogan tsunami. Besar magnitude perkiraannya M8.3 - tentu ini sangat kasar karena data geodesi dan seismiknya tidak ada (hanya berdasarkan rekonstruksi endapan tsunami). Yang juga sangat menarik Minoura memperkirakan bahwa recurrence interval dari "supercycle" gempa besar ini adalah ~1000 tahun! PEMIKIRAN: 1. Anggapan subduksi lempeng tua dll - sifat aseismic zona subduksi perlu ditinjau ulang. Kasus Gempa Aceh 2004 juga sama. Sebelumnya para ahli men-cap segmen Aceh-Andaman ini tidak mampu mengeluarkan gempa >M8. Demikian juga dengan gempa Bengkulu 2007. Saya dkk-pun tidak menyangka bisa ada gempa >M8 di sini karena dari jaringan GPS wilayah ini sebagian besar interface-nya "uncoupled/unlocked". Kelihatannya potensi maximum suatu sumber gempa hanya masalah "time window" saja. 2. Hasil studi Minoura bahwa perioda ulang gempa M>8 di Miyagi ini ~1000 tahunan sangat menarik. Ingat bahwa relative plate motion di situ sekitar 8 cm/tahun sehingga untuk mengumpulkan regangan/strain sebesar 15m 9setara M8.9) hanya diperlukan waktu sekitar: 15m/8cm ~ 200 tahunan saja. Artinya "coefficient of coupling" (prosentase kuncian) dari subduction interface-nya paling banter hanya sekitar 20% saja (i.e. 80% aseismic atau steady slip/creeping). Jadi zona subduksi yang dominan aseismic tidak berarti tidak mampu memproduksi gempa raksasa -- hanya masalah waktu saja! Hubungan dengan INDONESIA: 1. Sebagian besar para ahli menganggap bahwa zona subduksi di wilayah Selat Sunda dan Selatan Jawa adalah ASEISMIC. Alasan untuk Selat Sunda karena wilayah ini didominasi oleh extensional tectonics (seperti halnya juga segmen Aceh-Andaman!). Subduksi Selatan Jawa diangap aseismic dan tidak mampu menghasilkan gempa di atas 8 karena Australian plate yang disubduksikannya sangat tua (di atas 150MY) seperti halnya yang di Miyagi (termasuk menurut Prof. Hiroo Kanamori - bekas guru saya di Caltech - tapi kayanya dia sekarang sudah berpikir ulang). Nah anggapan ini tentu HARUS DIKAJI ULANG, terutama karena segmen zona subduksi ini yang paling dekat dengan JAKARTA (dan rencana PLTN di BaBel). 2. Perihal maximum magnitude dari zona subduksi di Selatan Jawa menjadi salah satu perdebatan seru diantara rekan-rekan Tim-9 ketika dalam proses pembuatan Peta Zonasi Bahaya Gempa (PSHA) yang sudah dipublikasikan Juni 2010 lalu. Dari historis dan data seismik (sejak 100 tahun terakhir) besar gempa maksimum hanya M7.7 (e.g. Gempa-tsunami Jawa Timur 1994 dan gempa-tsunami Pangandaran 2006). Data paleotsunami/paleoseismologi seperti Minoura 2001 kita tidak punya dan data GPS-pun tidak juga, maka akhirnya kami memutuskan untuk sementara ini memberikan Maximum Gempa M8.0 untuk selatan Jawa (ini yang diberlakukan di Peta Zonasi Gempa Indonesia yang terbaru/tahun 2010). Semoga dapat berguna untuk menjadi bahan pemikiran dan menindaklanjutinya. Wassalam, Danny Hilman N -----Original Message----- From: Irwan Meilano [mailto:irwan.meil...@gmail.com] Sent: Saturday, March 12, 2011 9:11 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; IAGI Subject: [iagi-net-l] Gempa Jepang (Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin) Nama resmi dari gempa ini menurut pemerintah jepang yaitu Tohoku Chihou Taiheiyou Oki Jishin, dengan besarnya magnitud M8,8 (skala JMA jepang). Gempa ini terjadi pada bidang kontak antara lempeng pasifik dengan lempeng pada daratan Jepang dari mulai Miyagi di utara sampai Ibaraki di selatan. Bidang robekan gempa ini meliputi area yang dimulai dari Miyagi, Fukushima sampai Ibaraki, dengan panjang bidang gempa mencapai 400km dan besarnya slip maksimum mencapai 15m, dan menghasilkan tsunami lebih dari 10m di pantai timur Jepang. Daerah ini menjadi langganan gempa besar, yang disebut dengan gempa Miyagi. Gempa besar terakhir yaitu pada 12 Juni 1978, M7,4 dengan jumlah korban 28 orang. Gempa M8,8 lalu bukanlah gempa miyagi, karena besar magnitudnya jauh lebih besar. Gempa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini yaitu pada tahun 869 dengan magnitud 8,3. Sehingga memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya bisa terjadi gempa dengan magnitud 8,8 di wilayah ini. Peta potensi gempa yang dipublikasi terakhir oleh Jepang menyebutkan terdapat kemungkinan 99% gempa dengan magnitud 7,5 terjadi di wilayah Japan trench di sekitar Miyagi. Sehingga kemungkinan kejadian gempa kemarin telah diprakirakan sebelumnya dalam peta hazard gempa Jepang tetapi besarnya magnitud tidak terantispasi sebelumnya. Gempa ini merupakan gempa terkuat di Jepang sejak mereka melakukan pengamatan gempa yang sistematis seratus tahun lalu. Sehingga besarnya dampak kerusakan akibat getaran gempa dan tsunami tidak terantisipasi sebelumnya. Pengamatan gempabumi di Jepang merupakan yang terbaik di dunia saat ini. Jepang memiliki jaringan seismik di daratan dan lautan (Ocean Bottom Seismometer) paling rapat di dunia. Jaringan GPS yang memantau deformasi hampir setiap 10 km serta sistem pendidikan, penelitian serta upaya penyadaran masyarakat yang sangat baik. Jepang juga telah mengembangkan EEW (earthquake early warning system) yang terbukti sangat bermanfaat dalam menyelamatkan nyawa dan fasilitas penting saat terjadi gempa Niigata 2007. Tetapi bencana gempa memang sulit untuk diprediksi dengan detail, upaya luar biasa yang telah dilakukan jepang terjadi masih tidak cukup untuk menghindari mereka dari bencana yang telah terjadi pada hari jumat 11 maret 2011 lalu. Nihon no minna ganbare, be strong Japan ! My heart goes out to all of you. - irwan meilano - -- Irwan Meilano, Dr.sc Lecturer Geodesy Research Group Faculty of Earth Science and Technology Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesa 10, Bandung 40132,Indonesia irw...@gd.itb.ac.id irwan.meil...@gmail.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... ---------------------------------------------------------------------------- ---- Ayo siapkan diri....!!!!! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 ---------------------------------------------------------------------------- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... -------------------------------------------------------------------------------- Ayo siapkan diri....!!!!! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------