Rekan-rekan ysh,

Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya 
kesana-kemari yah?  

Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal 
prasangka pasti terlihat buruk.  

Mari kita lebih positif menanggapinya.  Saya akan bahas substansi issue-nya 
saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini:

 

1.       Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 
8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?

Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan) siapa 
saja di seluruh dunia.  Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang akan 
terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung potensi 
maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake).  Potensi gempa sebanding 
dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi (megathrust) dari 
P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak salah juga kalau diukur 
sampai JaTim).  Lebar sumber gempa megathrust (bidang batas lempeng yang biasa 
lengket/locked) bisa sampai 150 km. Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia 
menunjam di zona subduksi Selat Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun.  Apakah 
gerak lempeng 6 cm/tahun ini semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik 
(stress), artinya batas lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu 
karena belum ada penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda.   
“Ellapsed time” bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 
tahun terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya 
tidak ada data--- karena belum ada penelitiannya.

Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5   ( 
Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 
3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement 
(asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.    Kalo dihitung maka 
hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004).  Apabila kita asumsikan 
“locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 
cm, dan hitungan Mw = 9.0.  Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer 
disebut 8.7 SR).

Catatan:  HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita” yang 
katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7  ini.  Masa iya engga ngerti materi 
kuliah “earthquake geology 101” J

 

2.       Pernah terjadi gempa besar megathrust > 8SR di wilayah Jakarta di masa 
lalu? 

Jawaban:  TIDAK TAHU.  Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang 
kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa 
magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 
1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, 
atau patahan lainnya yang belum diketahui).  Data pre-historis gempa 
(paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya.

 

3.       Apakah isyu gempa  8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu 
baru? 

Jawaban:  Sama sekali tidak.  Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 
tahun terakhir.  Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada 
seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat 
perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk 
mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang.   Baru-baru 
ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang 
coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data 
pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR.  Analisa ini tentu masih 
sangat prelimineray karena data yang tersedia masih terlalu sedikit sehingga 
ibaratnya dia  mencoba menerka-nerka “binatang apa” dengan hanya meraba-raba 
pantatnya J 

 

4.       Apakah benar sudah banyak pemetaan dan  penelitian sumber dan potensi 
gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)?

Jawaban:  Saya kira  rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa penelitian 
ini masih sangat sedikit.  Ahli/penelitinya-pun sangat langka.  Silahkan sebut 
siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang benar-benar meneliti 
dengan serius sumber-sumber gempa dan  efeknya dan mempublikasikan hasilnya, 
khususnya untuk Selat Sunda.  

 

5.       Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar?  Apa yang akan 
terjadi kalau benar-benar terjadi?

Jawabannya:  Nah, itu dia masalahnya.  Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan 
Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait 
mengindikasikan TIDAK SIAP.  Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi 
ini.   Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa 
saja, seperti halnya masyarakat Jepang menghadapi potensi Gempa besar TOKAI 
atau masyarakat Los Angeles yang sudah lebih dari 15 tahun ‘menunggu-nunggu’ 
gempa  skala 8 SR di the big-bend San Andreas fault.   Instansi terkait kalau 
misalnya sudah (menjalankan tugasnya) meneliti potensi ini seharusnya merespon 
isyu tersebut dengan bilang: “ooo itu sudah/sedang diteliti, kami tahu dan hal 
ini memang penting sekali untuk diantisipasi dengan serius”.  Kalau belum 
dikaji, ya bilang saja belum tapi akan segera di-follow-up, tidak perlu 
diffensif atau kebakaran jenggot.   Kalau belum yakin mengerti masalahnya dan 
apa yang harus dilakukan, ya engga usah malu tanya jangan sok pintar (mohon 
maaf kalo ada yang tersinggung) J

 

Jakarta adalah wilayah yang sangat padat populasi dan sangat padat investasi.  
Selain itu juga punya banyak instalasi vital.  Contoh, misalnya saja apabila 
terjadi gempa besar kemudian Pusat Cyber Nasional di Jakarta  tiba-tiba mati 
sistemnya selama beberapa jam saja.... silahkan analisa apa yang terjadi.  Ini 
masalah “national survival”.

 

6.       Berapa sih besar goncangan di jakarta kalo ada gempa megathrust 8.7 SR 
di Selat Sunda? Bagaimana kalau dibandingkan dengan Peta Zonasi Gempa baru yang 
dibuat oleh Tim 9 dan dirilis resmi oleh pemerintah (khususnya Dept PU) pada 
bulan Agustus 2010?

Jawabannya: Jarak dari sumber k Jakarta adalah sekitar 170 km. Dengan memakai 
rumus empiris “attenuation gempa” untuk zona subduksi (Young et al 1997) maka 
besar peak ground acceleration (PGA) adalah 0.16g, Menurut peta zonasi gempa 
Indonesia yang baru (memakai metoda Probabilistic Seismic Analysis) besar 
potensi goncangan gempa di Jakarta adalah sebesar  0.15 – 0.25g (untuk return 
period 500 tahun) atau sebesar 0.3-0.4 g (untuk return period 2500 tahunan).  
Nilai percepatan gempa ini masih untuk di “batuan dasar”, jadi belum dikalikan 
faktor amplifikasi karena kondisi geologi dekat permukaan (bisa berlipat 
nilainya).  Sebagai gambaran 0.25-0.3g adalah kira-kira setara dengan MMI VIII 
(kurang lebih seperti goncangan gempa September 2009 di padang lah).

JADI, sebenarnya PETA ZONASI GEMPA INONESIA yang resmi sebenarnya LEBIH SERAM 
dari isyu 8.7 SR di Selat Sunda. 

Apakah Peta Zonasi Gempa ini sudah cukup dimengerti masyarakat dan mendapat 
perhatian? ....

 

7.        Apakah gempa bisa diprediksi?

Jawaban: Hal ini selalu saja dikacaukan, baik oleh media bahkan juga oleh 
teman-teman ahli kebumian/geologi sekalipun.  Seperti yang diuraikan di atas, 
lokasi dan potensi (besar), juga status serta efeknya dapat diprediksi oleh 
ahli gempa (apabila sudah dilakukan penelitian yang cukup).  Perihal kapan 
terjadinya, umumnya hanya bisa dikatakan “seberapa besar probabilitas 
kemungkinan terjadinya di masa datang”.  Sebagai ilustrasi, apabila gempa 
dianalogikan sebagai penyakit tumor ganas, maka sudah seharusnya para dokter 
ahli bisa mendeteksi apakah ada tumor di tubuh pasien-nya, dimana, berapa 
besar, dan sudah stadium berapa.  Demikian halnya dengan gempa, ahli gempa 
harus bisa memperkirakan dimana, berapa besar, dan statusnya pada siklus 
gempanya di mana (di awal, tengah, akhir).  Tapi apakah para dokter itu bisa 
menjawab pertanyaan berapa bulan lagi atau hari lagi pasien itu akan mati? 
(kalau dianggap tidak bisa sembuh).  Hal ini sama saja dengan bertanya pada 
ahli gempa  “kapan gempa akan terjadi”?  Pertanyaan tentang potensi sumber 
gempa dan kapan gempa datang adalah dua hal yang berbeda (metoda dan teknik 
penelitiannya berbeda).

Catatan pinggir: Mitigasi bencana gempa kira-kira sama dengan mitigasi 
kematian...Makanya saya suka diledek sebagai Ustad Gempa oleh teman-teman J

 

Demikian, mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan yang bermanfaat, sehingga 
kita sebagai ahli geologi bisa lebih menyikapi isyu gempa dengan lebih arif 
tidak malah kena terpancing berita-berita burung yang seringkali 
menambah-nambahkan isyu potensi gempa menjadi ramalan gempa yang akan terjadi 
(misalnya tgl sekian) sehingga bukannya ikut meluruskan berita tapi malah 
ikut-ikutan panik atau berang-berang .... alamak J

 

Salam,

Danny

 

From: mallomb...@yahoo.com [mailto:mallomb...@yahoo.com] 
Sent: Sunday, May 29, 2011 3:09 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

 

Mgkn krn merasa sdh bernama andi jadi sdh boleh ngomong mslh geologi. Selamat 
ber hari minggu! MAS

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  _____  

From: "Lobo_gMail" <loboba...@gmail.com> 

Date: Sun, 29 May 2011 05:47:06 +0000

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

 

Baru ngeh.....dulu juga ada "blue energy"...juga dari muncul dari "ring" 
sama..udh gak perlu di ugreg lagi.. LB

Sent from my BlackBerry®

  _____  

From: Gantok Subiyantoro <gantok...@yahoo.com> 

Date: Sat, 28 May 2011 07:27:45 -0700 (PDT)

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

 

Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia 
rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. 
Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu 
terjadinya gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak 
ahli yang meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang 
pernah ada simulasi). Wallahu'alam bishawab.

 

Gantok

 

  _____  

From: rahmawan helmi <rahmawanhe...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi

RH
3541

On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo" <strivea...@gmail.com> wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> 
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan....
> 
> 2011/5/23 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> 
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>*menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> ---------- Forwarded message ----------
>> From: *Djuni Pristiyanto* 
>> <belink2...@yahoo.com.sg<http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana 
>> <benc...@googlegroups.com<http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>> >
>>
>>
>> Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang
>> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim
>> khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi ESDM
>> sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk
>> Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa.
>>
>> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian
>> atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan
>> Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan kedua
>> pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya.
>>
>> Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu
>> mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan Asia
>> Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat Sunda
>> berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter.
>>
>> Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak
>> dimaksudkan untuk membuat masyarakat panik. Sebaliknya untuk membuat semua
>> pihak, masyarakat dan pemerintah, waspada dan mengambil langkah yang
>> dibutuhkan untuk memperkecil kerusakan dan meminimalisir korban.
>>
>> Andi Arief juga mencontohkan reaksi pemerintah Jepang terhadap hasil studi
>> mengenai potensi bencana dan kegempaan sejak beberapa dekade lalu. Untuk
>> menghadapi segala kemungkinan pemerintah Jepang membentuk empat komisi
>> khusus. Pertama, komisi yang mempelajari bencana katastropik purba; kedua,
>> komisi yang khusus membahas potensi gempa di Tonakai; ketiga, komisi
>> evakuasi Tokyo; dan keempat, komisi mitigasi nasional.
>>
>> “Hal-hal seperti ini juga yang harusnya dilakukan oleh pemerintah
>> Indonesia. Tetapi itu tidak bisa dilakukan kalau lembaga yang harusnya
>> menyampaikan data, tidak bekerja,” demikian Andi Arief. [guh]
>>
>> http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=27856
>> --
>> THE TREKKERS www.thetrekkers.com: http://tenda.thetrekkers.com/,
>> http://perahu.thetrekkers.com/, http://tangkiair.thetrekkers.com/. Sedia
>> peralatan emergency/bencana/gawat darurat, rescue, temporary shelter/tenda,
>> dan peralatan kebencanaan. Kontak: Ferri Iskandar 
>> (ferri...@yahoo.com<http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ferri...@yahoo.com>,
>> ferri...@thetrekkers.com<http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ferri...@thetrekkers.com
>>  
>> <http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ferri...@thetrekkers.com%3ehp> 
>> >hp:
>> +62-812-2765-434)
>> -----------------------------------------------
>> Hidup Bersama Risiko Bencana
>> Website: http://bencana.net; Milis: 
>> benc...@googlegroups.com<http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>> Arsip berita/artikel di Milis Bencana:
>> http://groups.google.com/group/bencana/topics
>> Mendaftar anggota milis: http://googlegroups.com/group/bencana/subscribe
>> Keluar dari milis: bencana+unsubscr...@googlegroups.com 
>> <mailto:bencana%2bunsubscr...@googlegroups.com> 
>> <http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=bencana%2bunsubscr...@googlegroups.com>
>> Kontak Moderator: bencana+ow...@googlegroups.com 
>> <mailto:bencana%2bow...@googlegroups.com> 
>> <http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=bencana%2bow...@googlegroups.com>
>>
>>
>>
>> --
>> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>>
>>
>>
> 
> 
> -- 
> Visit http://www.strivearth.com and be entertained

Kirim email ke