Pak Bambang

di kronologi davies , disebutkan total loss terjadi ketika ngebor di
kedalaman 2834 m (jam 12.50 tanggal 27 May ) yang merupakan TD sumur.

Kalau loss yang pertama ( jam 6.02 tanggal 27 May )  berada di kedalaman
berapa ya ?

2011/6/14 Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com>

>  Pak Made benar sekali,.. perlu data2 lain dan perhitungan seberapa safe
> sumur bisa mempunyai open hole, tidak bisa langsung hantam dengan komentar
> open hole sepanjang itu berbahaya,… tapi ini yang banyak dituduhkan orang
> bahwa sumur Banjarpanji menyebabkan lumpur keluar karena bor ngga pakai
> casing, openhole-nya terlalu panjang!!
>
>
>
> Contoh2 sumur dengan open hole yang panjang pada e-mail saya sebelumnya
> hanya sebagai catatan bahwa major oil companies pun mempunyai sumur dengan
> open hole yang panjang. Pandangan kebanyakan orang bahwa sumur dengan open
> hole yang panjang ‘berbahaya’ - belum tentu benar, dan diperlukan
> perhitungan yang berdasarkan data2 yang seperti pak Made uraikan.
>
>
>
> Untuk kasus Banjarpanji, perhitungan dengan Casing Seat program (software
> dari Landmark - Halliburton) menunjukkan bahwa drilling dapat diteruskan
> dengan safe sampai kedalaman 9,400 ft.  Jadi saat berhenti pada kedalaman
> 9,297 ft. Masih dianggap safe.
>
>
>
> Mengenai SPE paper yang pak Made sitir soal losses while drilling (SPE
> 74518-MS dan SPE 78205-MS). Dari judulnya sangat menarik – terutama yang
> mengenai Geo-Mechanics mungkin bisa membuka wawasan saya untuk mendalami apa
> yang terjadi disumur. Kalau pak Made punya soft copy, bisa dong di share
> lewat Japri boleh. Terima kasih sebelumnya
>
>
>
> Mas Sugeng, apa kabarnya mas? Terima kasih sharing ceritanya. Pada sumur
> Banjarpanji, untuk mengantisipasi reaktif shale/claystone swelling, clay
> gumbo dan kemungkinan akan selalu runtuh, yang bisa  menyebabkan stuck
> drillpipe, maka diputuskan untuk memakai synthetic oil based mud dan ada
> contingency plan set 11-3/4” casing bila diperlukan.  Rencananya juga akan
> set casing setelah 10 ft. masuk didalam karbonat. Tapi kabonat yang
> diperkirakan tidak/belum ditembus, calcimetry dan ROP tidak ada perubahan,
> tahu2 loss. Kami pikir sudah masuk karbonat tanpa melalui “hard pan” diatas
> karbonat seperti sumur Porong-1, ternyata timing loss hampir bersamaan
> dengan gempa.
>
>
>
> Sekalian saya mau jawab pak Agus Sudarsana dan pak Leo mengenai timing.
> Kejadian loss yang kami paparkan di paper Sawolo et.al, bukan berdasarkan
> laporan tertulis driller, tapi hasil scan ‘real time chart’ yang di-record
> computer yang ada di mud logging unit. Soal waktunya yang dikomputer mereka,
> saya ngga tahu apakan waktunya dikalibrasi dengan GMT atau disesuaikan
> dengan waktu dijam tangan yang bisa berubah2 seperti kata kang Shofi.
>
>
>
> Wass.w.,
>
> Bambang
>
>
>
> *From:* Made Sulitra [mailto:made.suli...@petrochina.co.id]
> *Sent:* Friday, June 10, 2011 7:40 AM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran
> erupsi ?
>
>
>
> Mas Bambang,
>
> Analogy anda dibawah terlalu general mas!
>
> Sebaiknya dilakukan dengan Technical Approach mas!, seperti dengan cara
> melihat Local geo-pressure regime, Sub-basin reservoir model vs. Most likely
> PP(Pore-pressure) & FG (Fract Gradient minimum rock stress) plot, etc!
>
>
>
> Made
>
>  ----- Original Message -----
>
> *From:* Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com>
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>
> *Sent:* Thursday, June 09, 2011 1:48 PM
>
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran
> erupsi ?
>
>
>
> Pak Yogi,..
>
>
>
> Saya mau jawab penasaran bapak,.. "-masih agak penasaran ada openhole
> vertikal 2800m-"
>
>
>
> Saya koreksi Banjarpanji 1,742m bukan 2,800m. Dibawah beberapa contoh sumur
> dengan openhole panjang
>
>
>
> Jeruk-1           Santos      Selat Madura      5,951 ft
>
> Jeruk-2           Santos      Selat Madura      6,782 ft
>
> YY-1              Premier     Natuna            6,300 ft
>
> Sumur2 Dalam      Total       Kalimantan        > 6,000 ft
>
> Sumur2 Arun       Mobil       Aceh              > 7,500 ft
>
> Banjar Panji-1    Lapindo     Jawa Timur       5,717 ft
>
>
>
> Dari 4 cluster di Arun, lihat deh sumur2 vertikalnya, berapa panjang
> openhole tanpa casing?? Yang diperhitungkan kick tolerance bukan berapa
> panjang openhole. Kalau di GOM dan North Sea openhole panjang banyak.
> Beberapa contoh di North Sea:
>
>
>
> West Lulu-4       Maersk Oil  North Sea   7,562 ft
>
> West Lulu-3       Maersk Oil  North Sea   7,526 ft
>
> West Lulu-2       Maersk Oil  North Sea   7,778 ft'
>
> West Lulu-1       Maersk Oil  North Sea   7,392 ft
>
> W-1X              Chevron     North Sea   7,693 ft
>
> V-1X              Chevron     North Sea   6,913 ft
>
> RAVN-2            Amoco       North Sea   7,894 ft
>
> RAVN-1            Amoco       North Sea   8,067 ft
>
> Q-1X              Gulf        North Sea   6,247 ft
>
> OLAF-1            Chevron     North Sea   7,208 ft
>
> NORA-1            Chevron     North Sea   7,009 ft
>
> MONA-1            Chevron     North Sea   7,102 ft
>
> LULITA-1XC        Maersk Oil  North Sea   7,414 ft
>
> LONE-1            Chevron     North Sea   7,291 ft
>
> JENS-1            Chevron     North Sea   5,723 ft
>
> LIVA-1            Chevron     North Sea   7,793 ft
>
> KIM-1             Chevron     North Sea   8,750 ft
>
> KARL-1            Chevron     North Sea   9,626 ft
>
> ISAK-1            Danop       North Sea   7,359 ft
>
> I-1X              Gulf        North Sea   6,846 ft
>
> GERT-2            Chevron     North Sea   8,830 ft
>
> GERT-1            Chevron     North Sea   8,742 ft
>
> FALK-1            Amoco       North Sea   7,447 ft
>
> FELICIA-1         Statoil     North Sea   8,461 ft
>
> ELLY-2            Maersk Oil  North Sea   7,317 ft
>
> ELLY-1            Chevron     North Sea   6,784 ft
>
> ELIN-1            Chevron     North Sea   7,070 ft
>
> EDNA-1            Chevron     North Sea   5,768 ft
>
> EG-1              Agip DenmarkNorth Sea   7,949 ft
>
> DIAMANT-1         Philipis    North Sea   6,943 ft
>
> CLEO-1            Chevron     North Sea   6,811 ft
>
>
>
>
>
> Wass.w.w.
>
> Bambang
>
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: yogi priyadi [mailto:yogieswo...@gmail.com]
> Sent: Wednesday, June 08, 2011 4:56 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi
> ?
>
>
>
> Pak Samodro,
>
>
>
> Sebenernya baik teori dipicu gempa maupun dipicu pemboran atau
>
> dua-duanya, ujung2-nya cuma pendekatan saja...seperti asumsi diatas
>
> asumsi (seperti kata Om Danny) karena yang dibicarakan adalah kondisi
>
> bawah permukaan yg tidak kasat mata hehe....
>
>
>
> kalo mau agak "real"...ya harus dilakukan akuisisi seismik 3D Hi-Res
>
> (ide lama sebenernya)....ntar bisa dimodelkan itu struktur-nya,
>
> sekalian bisa dihitung volume mud-nya....cuma ya siapa yang mau
>
> sponsorin? :)
>
>
>
> -masih agak penasaran ada openhole vertikal 2800m-
>
>
>
> rgds,
>
> YP
>
>
>
> 2011/6/6 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>:
>
> > LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
>
>  ------------------------------
>
> *“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this
> email.*
>
>  ------------------------------
>
> “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
>
>

Kirim email ke