Sharing... (Saya mohon Maaf apabila sharing saya ini terlalu fulgar) Inilah yg namanya carut marut sistem pertambangan negara kita (indonesia) Krn Banyak faktor-X didalamnya.
Investor luar (baik itu KK, investor menengah) maupun investor local sendiri sangat khawatir hal hal seperti yg begini. Banyak hal yg sengaja disulut dari luar. Pak menko hatta rajasah ngerti ngak yahh berapa biaya yg harus dikeluarkan selama proses survey awal, hingga boring dll (gambling nya gede itu). Kalau kita mau jujur, dan kalau kita betul2 hitung biaya mulai dari detik awal permohonan iup sampai fase pra-boring, itu sudah makan biaya berapa (apalagi kalau sudah boring)??? Pikiran kita jangan hanya ke KK (yg uang nya unlimited), tapi yg investor menengah dan investor local gimana pikirannya (itu biaya sangat gede Pak) ??? Belom lagi pinjam pakai hutan, yg kita kenal dgn "KEHUTANAN YANG MAHA KUASA", emang gampang itu????. Biaya nya pakkk.... (Miliyaran Rupiah itu) So, kalau pak menko bilang dicabut, apakah rincian detail biaya yg sudah keluar itu (termasuk biaya under table), negara mau kembalikan ??? Wahhh... Bisa kita bayangkan Seribu KPK pun kewalahan tuk handle yg beginian (tahu sama tahu lah kita). Hampir bisa dipastikan untuk semua kp (skrg iup) yg dimana apabila sudah dilakukan geologist dan apalagi sudah terbaca potensi nya, maka yg begini "selalu muncul dan akan selalu selalu muncul". Memang... masyarakat local juga harus diperhatikan. Kan ada namanya "community development", Kalau comdev nya jalan, Nahh lhooo salah siapa ??? Salam, GodangS Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "yahdi zaim" <z...@gc.itb.ac.id> Date: Fri, 30 Dec 2011 09:29:44 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Pernyataan pak Hatta Rajasa mengenai BIMA Abah, Kalau menyimak pernyataan Pak Hatta ya lucu juga. Yang memberi dan mengeluarkan surat ijin Bupati tanpa kordinasi dan peertimbangan pusat (karena ada duit?),nah ketika yang dipanen ribut-ruwet,minta pusat yang mencabut ijin...opo tumon..?? Ueenak tenan Bupati nan pinter ini ya..?? Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Yanto R.Sumantri" <yrs...@rad.net.id> Date: Fri, 30 Dec 2011 15:45:48 To: <senyum-...@yahoogroups.com> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Cc: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id>; <poverepertaminagr...@yahoogroups.com> Subject: [iagi-net-l] Pernyataan pak Hatta Rajasa mengenai BIMA Rekan Apakah benar Pemerintah Pusat sama sekali tidak berperan dalam pemberian ijin ini ? yanto r sumantri Jakarta - Bupati Bima Ferry Zulkarnain menerbitkan SK Nomor 188 Tahun 2010 tentang Izin Pertambangan. SK inilah yang kemudian menyulut demontrasi bahkan berakhir ricuh di pelabuhan Sape, Bima beberapa waktu lalu. Warga dan mahasiswa mendesak Bupati segera Bima segera mencabut SK tersebut. Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Bupati Bima bisa langsung mencabut SK yang sudah diterbitkannya tanpa harus menunggu keputusan pemerintah pusat. "Yang mengeluarkan Bupati kok, dia harus mencabut. Kalau mau dicabut ya yang mengeluarkan yang mencabut, tidak ada aturan yang mengatakan pemerintah pusat mencabut itu," ujar Hatta di kantor Presiden Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (30/12/2011). Menurut Hatta, Bupati Bima Feey Zulkarnain tidak boleh lepas tangan atas SK yang telah ia terbitkan yang menuai kontra tersebut. Saat mengeluarkan SK, Ferry selaku kepada daerah juga tidak pernah meminta persetujuan dari pemerintah pusat. "Tidak boleh lepas tangan (Bupati Bima), harus dihandle. Dari mana pemerintah pusat berwenang mencabut. Ketika dia memberikan itu kan tidak meminta pertimbangan pemerintah pusat kan," terang Hatta. Ke depan, ketua umum PAN ini berharap para kepala daerah untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu bila terkait kebijakan yang strategis. Sehingga karut marut seperti SK Bupati Bima tidak perlu terjadi. "Intinya lebih baik kalau sesuatu itu dikoordinasikan, gubernur ada koordinasi, tanpa harus menghilangkan esensi dari otonomi itu sendiri. Tapi yang namanya kekayaan sumber daya alam, pengalaman menunjukkan ada 6 ribu surat ijin yang bermasalah, tumpang tindih, itu menunjukkan bahwa fungsi koordinasi semakin perlu," jelas Hatta. (her/gun) <style type="text/css">.sharemenu ul, .sharemenu ul li { list-style: none outside none; }</style> -- _______________________________________________ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.