Sebagai pengetahuan awal yg sederhana versi wikipedia tentang situs
megalitik Gunung Padang. Sudah cukup lama diteliti, tapi memang penelitian
megalitik banyak tertinggal dibanding penelitian sejarah moderen.
Disini ditarikh sekitar 2000 tahun SM.

Rdp


Penemuan

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de
Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914.
Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949.
Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi,
Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan
Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan
berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke
Gunung Gede[1]. Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan
Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia
mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah,
dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs
ini.

Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya
memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu
andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah
yang sangat dalam[1]. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh
warga setempat.[2] Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi,
raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.

Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi
masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun S.M.[2] Hasil
penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya
pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada[3]. Selain
Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan
peninggalan periode megalitikum.

Naskah Bujangga Manik dari abad ke-16 menyebutkan suatu tempat "kabuyutan"
(tempat leluhur yang dihormati oleh orang Sunda) di hulu Ci Sokan, sungai
yang diketahui berhulu di sekitar tempat ini[4]. Menurut legenda, Situs
Gunungpadang merupakan tempat pertemuan berkala (kemungkinan tahunan) semua
ketua adat dari masyarakat Sunda Kuna. Saat ini situs ini juga masih
dipakai oleh kelompok penganut agama asli Sunda untuk melakukan pemujaan.


-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke