Rekan

Saya suka tertawa dan sedih melihat sinetron / masa lalu kerajaan  mengenai  
yang  ditayangkan dalam tv indonesia.
Betapa tidak kostum , "istana" maupun lingkungan yang ditunjukan didalamnya 
sangat tidak sesuai/cocok  dengan jaman  dongeng yang dimaksudkan.
Apa mereka tidak pernah mempelajari sejarah sebelum membuat skenario filmnya ya 
?

si Abah


________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Monday, February 6, 2012 7:18 AM
Subject: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang (wikipedia)
 

Sebagai pengetahuan awal yg sederhana versi wikipedia tentang situs megalitik 
Gunung Padang. Sudah cukup lama diteliti, tapi memang penelitian megalitik 
banyak tertinggal dibanding penelitian sejarah moderen.
Disini ditarikh sekitar 2000 tahun SM.

Rdp


Penemuan

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de 
Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. 
Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949. 
Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, 
Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, 
mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran 
yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede[1]. 
Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan 
Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. 
Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan 
Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.

Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, 
menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar 
berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat 
dalam[1]. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga 
setempat.[2] Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, 
berusaha membangun istana dalam semalam.

Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat 
yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun S.M.[2] Hasil penelitian Rolan 
Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari 
beberapa batu megalit yang ada[3]. Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak 
lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum.

Naskah Bujangga Manik dari abad ke-16 menyebutkan suatu tempat "kabuyutan" 
(tempat leluhur yang dihormati oleh orang Sunda) di hulu Ci Sokan, sungai yang 
diketahui berhulu di sekitar tempat ini[4]. Menurut legenda, Situs Gunungpadang 
merupakan tempat pertemuan berkala (kemungkinan tahunan) semua ketua adat dari 
masyarakat Sunda Kuna. Saat ini situs ini juga masih dipakai oleh kelompok 
penganut agama asli Sunda untuk melakukan pemujaan. 


-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke