Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth

Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari 
Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di 
Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami 
arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, 
arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, 
karena tidak ada rekaman tertulis 
(rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah  dan 
sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, 
rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, 
geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. 


Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa 
di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak 
(pola susunan material dan suasana yang "menutupinya"). 
Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa 
megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu 
situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone 
henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat 
indigenous 
Inggris pada 
jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam 
(melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini 
datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari 
Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la 
masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi 
kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). 


Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya 
tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon 
umumnya untuk  tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur 
dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana 
yang hadir duluan, dan mana yang "interupt" belakangan.

Begitu kira - kira...


Salam

David 02




________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; "geologi...@googlegroups.com" 
<geologi...@googlegroups.com> 
Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
 

Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs 
arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ?
Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan 
peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau 
peninggalan jaman perunggu ?

Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan 
megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus 
begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ?

Salam
Rdp

-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke