Wah kalau di trowulan kan endapan sungai brantas, dulu kan delta, jadi ya ada saja sungai yang ketutup endapan baru. Sebelum mojopait kan ada singasari, ada kerajaan/kabupaten lain. Yang juga gunakan pelabuhan di sekitar trowulan. Jadi ya tidak luar biasa kalau bangunan mojopait menutup bangunan lama yang sudah terbenam endapan sungai.
Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: Sun, 19 Feb 2012 20:19:25 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk terlihat bahwa ada "konstruksi" lain dibawah konstruksi yang saat ini dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok "komunitas" lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain atau "kota" atau bahkan bisa saja kerajaan lain. Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat. Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ? Salam Rp On Sunday, February 19, 2012, <rakhmadi.avia...@gmail.com> wrote: > Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi > > Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan > > Terima kasih > Selamat week End > Avi 0666 > Nomor Cantik > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ________________________________ > From: Junrial Hairul Huzaen <junria...@yahoo.com> > Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST) > To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> > Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] > ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. > > ________________________________ > From: Muhammad Razi <mufar...@gmail.com> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] > > Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya > salam > Razi > > 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id> > > Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. > Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. > Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. > Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. > Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. > Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. > Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. > Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. > RPK > > > ----- Original Message ----- > From: -- *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*