"merawat air, merawat tanah, adalah merawat iman". Sinergi, tapi ini menjadi 
sangat ideal sbgaimana "earth system governance" dlm kepmimpinan birokrasi pd 
negara kepulauaan di tepian benua aktif yg dilintasi garis khatulistiwa..

Biar tambah pekerjaan rumah buat bosman di eropa...yg lagi belajar 
eko.hidrologi..., hehehe

Salaam, agus hend

Sent from my iPad

On 25 Feb 2012, at 18:45, "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com> wrote:

Yang benar, bersahabatlah dengan air, angin, tanah dan api. Jangan ada istilah 
memberantas, membasmi, atu sejenisnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com>
Date: Sat, 25 Feb 2012 16:48:38 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

Banjir koq diberantas?? Yang benar saja. Sama halnya "korupsi" koq diberantas? 
Dalam ranah regulasi dan ilmu pengetahuan tentang bencana, yang pas adalah 
adaptasi dan mengurangi resiko banjir. Banjir harus terjadi. Yang bisa dikelola 
dengan ilmu dan teknologi, dan sikap kita adalah "adaptasi dan mitigasi" 
terhadap banjir. 
Lalu yang "diberantas" itu banjir yang menggenang seperti di kalteng, jakarta, 
tuban selatan, lamongan, atau banjir bandang seperti di bahorok, pacet, jember? 
hehehehe....

salam, agus hend

From: "anwar.tau...@gmail.com" <anwar.tau...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 25, 2012 11:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir


Saya kira sekarang ini di republik kita ini rasanya semua badan2, lembaga2 dan 
perangkat perundang2annya sudah cukup lengkap, malah samapai ada yang tumpang 
tindih. Problemnya hanya satu: pelaksanaannya di lapangan yang belum optimal.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>
Date: Sat, 25 Feb 2012 04:00:22 +0000
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

Biasa pak bagi2 duit utangan
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: "Ismail Zaini" <lia...@indo.net.id>
Date: Sat, 25 Feb 2012 09:53:53 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

sebetulnya kalau masalah bencana alam ( spt Banjir ) kan sudah ada Badan ( BNPB 
) yg nangani Bencana  tsb , kenapa harus bikin bikin lagi Komisi baru nanti 
malah kebanyakan Komisinya......,
Tugas Badan ini kan sudah jelas nangani bencana mulai pra bencana ( 
penanggulangan ) , sampai paska bencana ( rehabilitasi ),  lha pra bencana ini 
kan mempunyai arti luas bisa dari studi studi itu kenapa terjadi bencana dan 
bagaimana cara memitigasinya .
Badan ini juga dilengkapi oleh Tim Pengarah yang anggotanya ada yg dari unsur 
masyarakat profesional........dan Badan ini juga akan gampang  kuat untuk untuk 
berkoordinasi dg Institusi yang ada spt  Direktorat Sungai dan Balai Besar 
Wilayah Sungai di PU , BKMG untuk urusan hujan dan cuaca, dll ............ini 
yang mestinya dioptimalkan.....
 
 
ISM
 
----- Original Message -----
From: bosman batubara
To: iagi net
Sent: Friday, February 24, 2012 8:58 PM
Subject: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

Hallo... mari kta teruskan diskusi banjirnya...
***
Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir  

Tulisan ringan ini dapat dianggap sebagai terusan dari tulisan sebelumnya 
“Proyek Setengah Hati Menangani Banjir Jakarta’. Tulisan ini, pada dasarnya, 
terilhami oleh diskusi yang semakin tajam di mailing list alumni Jurusan Teknik 
Geologi Universitas Gadjah Mada. Karena itu, terima kasih untuk semua partner 
diskusilah…
***
Banjir tahunan sudah menjadi langganan bagi kota seperti Jakarta. Awal tahun 
ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mewanti-wanti 
warga Jakarta agar bersiap menghadapi bencana banjir (Kompas, 2/1/2012). Dalam 
peringatannya BMKG menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi dengan durasi yang 
lama akan melanda daerah Jakarta dan sekitarnya. Dan terbukti memang apa yang 
dikhawatirkan oleh BMKG. Pada bagian akhir bulan Februari ini, kawasan Bukit 
Duri, Tebet, Jakarta sudah mulai terkena banjir.
Banjir bukan cuma masalah Jakarta, tetapi ia adalah masalah dunia. Berdasarkan 
data yang dirilis oleh Bank Dunia (BD; 2012), pada tahun 2010 saja di seluruh 
dunia ada sebanyak 178 juta orang terkena dampak banjir. Dan kerugian ekonomi 
akibat banjir-banjir tersebut untuk tahun 2008—2010 saja mencapai sebesar 40 
milyar dollar Amerika Serikat (USD). Kalau data ini dipertajam, maka khusus 
untuk daerah Jabodetabek, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 
(BAPPENAS; 2007), untuk banjir pada tahun 2007 saja total kerugian, termasuk di 
dalamnya hilangnya peluang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, mencapai 4.3 
triliun Rupiah. Ini bukan jumlah yang sedikit, kalau dibandingkan misalnya 
dengan APBD DKI 2008 yang sebesar 20,59 triliun, maka kerugian akibat banjir di 
tahun 2007 adalah sekitar 20%, alias seperlima, dari APBD DKI untuk tahun 2008. 
Ini baru di DKI, belum lagi kalau kita mengkuantifikasi total kerugian untuk 
semua wilayah Indonesia, tanpa perlu
 melakukan perhitungan lagi, kita bisa memprediksi bahwa kita akan menemukan 
angka yang cukup signifikan seperti di atas.
***
selengkapnya: 
http://annelis.wordpress.com/2012/02/24/indonesia-membutuhkan-komisi-pembe 
rantasan-banjir/
 
tabik
bosman batubara


Kirim email ke