Reservoir management itu adalah urusan jangka panjang, sementara jabatan di
BUMN migas dan Kementrian umurnya sangat pendek, otomatis para pemegang
jabatan inginnya menaikkan produksi semaksimal mungkin di masa jabatannya
biar prestasinya bagus. Urusan seperti ini kalo salah langkah akan merusak
si reservoir itu sendiri dan menurunkan optimum recovery factor.
saat produksi di genjot, 4-5 tahun setelahnya gembos karena melebihi
critical rate, tapi si pejabat sudah naik ke level yang lebih atas lagi
karena dianggap sukses menaikkan produksi.

Kasus yang sama di pemerintahan, proyek jangka panjang saat ini mana ada
yang jalannya mulus, semuanya tersendat sendat karena pejabat nya gonta
ganti gak jelas.

nature makes no jump kata pepatah, tapi natural manusia inginnya serba
cepat.

salam
Razi

2012/2/25 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>

> **
> Itu idealnya, nyatanya ya bapak bapak lebih tahu dari pada aku.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * "Ismail" <lia...@indo.net.id>
> *Date: *Sat, 25 Feb 2012 01:22:41 +0000
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l]
> Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
> Kalau menurut UU ttg BUMN privatisasi guna meningkatkan kinerja dan nilai
> perusahaan untuk memberbesar manfaat bagi negara dan masyarakat. Dengan
> pertimbangan : dapat mengurangi beban keuangan negara, meningkatkan
> efisiensi dan profesionalisme. Dan yg utama mengurangi campur tangan
> birokrasi { mungkin bisa ditambahkan mengurangi juga campurtangan politisi }
>
> Ism
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
> ------------------------------
> *From: * "Sugeng Hartono" <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
> *Date: *Sat, 25 Feb 2012 07:20:40 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>; <iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l]
> Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
>
> Mas Rovicky and All,
> Saya ingat pengalaman 1982 ketika baru menempati rumah baru, waktu antri
> untuk ambil blangko pendaftaran telpon di Telkom Salemba, kami merasa
> seperti diterlantarkan (dikuyo-kuyo), bukan dipandang "pembeli adalah
> raja". Rupanya urusan telpon di kompleks kami harus lewat "koordinator",
> bbrp warga perumahan bekerja sama dengan orang Telkom. Jadi tidak dapat
> langsung ke Telkom. Suatu sore saya mendapat undangan untuk pertemuan
> antara warga pemohon telpon dan koordinator. Lho, saya tidak pernah
> berhubungan dng mereka kok diundang? Pertemua cukup panas. Bbrp ibu protes,
> karena dulu sudah menambah dana seperti yg diminta kok sekarang minta lagi,
> dan belum tentu "kring". Akhirnya dlm pertemuan itu warga mendapat segepok
> blangko (resmi dari Telkom), ada bbrp formulir pendaftaran, kuitansi kosong
> etc. etc dan surat kuasa bermeterai... Karena situsai agak tegang,
> pertemuan segera bubar, dan hidangan yang sudah disajikan tidak ada yang
> menyentuh. Kasihan juga.
>
> Blangko segepok saya bawa ke lokasi kerja di Laut Jawa untuk dipelajari.
> Na, ketika ada teman mudlogger akan dipulangkan karena dianggap "kurang
> bagus" oleh WSG anak Inggris, saya pun membela dengan agak emosi. Berhasil.
> Teman ini tetap kerja. Masih dalam keadaan sedikit emosi, saya menulis
> surat pembaca dng dilampiri segepok dokumen. Jam 06:00 koran nasional yg
> memuat tulisan saya ini sudah beredar di kompleks kami. Warga geger. Selama
> dua hari banyak warga hilir-mudik di depan rumah kami yg masih ditanami
> singkong sbg peneduh, sambil melihat-2 rumahnya di pengirim surat. Bbrp
> hari kemudian dua satpam Telkom keliling komplek untuk menyampaikan surat
> pembatalan, dan undangan agar pemohon telpon datang ke kantor pusat di
> Slipi untuk mendaftar ulang. Tidak boleh wakil. Dari sekian banyak warga
> hanya rumah saya yg tidak dikasih surat ini.
> Belakangan saya tahu ketika seorang tetangga menghampiri saya untuk
> mendaftar ulang. Di kantor Telkom Slipi semua mata di ruangan (para
> pegawai)tertuju ke saya. Oleh pak Kepala (BcTT)saya diterima di ruangannya,
> beliau mengucapkan terima kasih karena saya menulis di koran sehingga
> beliau bisa bertndak. Katanya beliau sering menerima surat ancaman, surat
> kaleng dll lalu menarik laci di mejanya untuk menunjukkan surat-2 tsb.
> Pesan beliau: Dalam dua hari akan ada petugas untuk memasang saluran,
> biaya resmi Rp.200.000. (waktu itu bbrp tetangga yg bisnis sudah bayar ke
> perantara sejuta lebih). Begitu rumah-2 memiliki saluran telpon semua happy
> (tentunya Telkom juga sudah untung). Lalu... apa sih susahnya melayani
> warga (pembayar pajak)tanpa harus menyelipkan kepentingan pribadi, bukankah
> semua pegawai Tekom itu pegawai negri dengan gaji yg lumayan?
> Setiap membuka kliping koran yg memuat surat protes, saya merasa malu.
> Akhirnya saya buang.
> Sampai sekarang saya tidak paham apakah keuntungan dan kerugian sebuah
> BUMN kalau di-privatisasi.
>
> Salam,
> sugeng
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com <rovi...@gmail.com>]
> Sent: Fri 2/24/2012 7:27 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina
> EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
> Contoh kongkritnya barangkali bisa diambil pada telkom.
> Jaman dulu saham telkom 100% milik negara, tapi wektu itu nyari nomer
> tilpun susahnya setengah hidup. Saya termasuk yg kebagian antri sejak subuh
> untuk mendapatkan jatah telepon. Kemudian ketika HP masih dikuasai
> telkomsel utk gsm, juga susah mencari simcard. Saat ini saham telkom
> terbuka, juga sudah ada persaingan penyelenggara telpon (provider). Tapi
> saat ini sangat mudah mendapatkan nomer telepon, bahkan persaingan harga
> sering menguntungkan rakyat kecil. Bahkan kita bisa lihat di jakarta hampir
> semua orang pegang hp. Jaringan wireless berkembang pesar.
> Walaupun saham indosat dimiliki asing tapi lucunya malah yang diuntungkan
> rakyat kecil jauh lebih banyak saat ini.
> Mungkin perlu juga persaingan dibentuk PLNSejahtera, atau Pertamina
> Perjuangan ...:) yg penting rakyak yg diuntungkan lebih banyak dan terutama
> rakyat kecil.
>
> Rdp
>
> On Friday, February 24, 2012,  <lia...@indo.net.id> wrote:
> > Untuk kemakmuran rakyat  itu kan harus dijabarkan , bagaimana
> > suatu bumi dan air (SDA ) itu dapat digunakan untuk kemakmuran
> > rakyat harus ada semacam  prosesnya ( ekplorasi/ekploitasi,
> > pemanfaatan ) ,oleh krn itu  didalam SDA itu ada Mineral right
> > , ada Mining right dan economic rightnya, dalam rangka
> > menjabarkan economic right inilah ada perusahaan ( BUMN atau
> > swasta/asing ) yg dapat ikut mengelolanya dg Kontrak kontraknya
> > spt sekarang ini.Jadi ingat dalam Keputusan MK  terkait UU migas yg lalu
> "hanya'
> > karena ada kata memberikan "wewenang" untuk melakukan ekplorasi
> > dan ekploitasi kepada kampeni/badan usaha (K3S) saja sudah
> > menyalahi UUD 45, shg dibatalkan pasal tsb.
> > ISM
> >
> >
> >
> >> Apa tidak melanggar UUD NKRI yang sdh di revisi (amandemen)
> >> ?
> >> Bumi air ...... Untuk kemakmuran rakyat?
> >>
> >> Pemilik sahamlah yang bakalan makmur, krn dia sudah seperti
> >> negara.
> >  Apalagi kalau pemilik saham kedua terbesar dari
> >> negara asing yangdiwakili oleh pribumi.
> >
> >> Salam, selamat sore.
> >>
> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >>
> >> -----Original Message-----
> >> From: "Ismail" <lia...@indo.net.id>
> >> Date: Fri, 24 Feb 2012 09:39:59
> >> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
> >> [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
> >  Kalau
> >> gak salah disebut BUMN itu kalau sahamnya mayoritas milik
> >> negara , artinya 50% plus satu minimal. Jadi kalau BUMN
> >> diprivatisasi itu tdk harus semuanya di jual sahamnya .
> >> Namun sebaiknya untuk BUMN yg menyangkut hidup orang banyak
> >> 100% sahamnya dimiliki negara spt migas , listrik , air ,
> >> dll Kabarnya ada renc meprivatisasi juga anak anak
> >> perusahaan BUMN  di bid listrik dan migas
> >
> >>
> >> Sent by Liamsi's Mobile Phone
> >>
> >> -----Original Message-----
> >> From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
> >> Date: Fri, 24 Feb 2012 14:29:37
> >> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
> >> [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
> >
> >> Semua BUMN-nya sekarang secara berangsur akan
> >> diprivatisasi!
> >>
> >>  ----- Original Message -----
> >>  From: Bandono Salim
> >>  To: iagi-net@iagi.or.id
> >>  Sent: Friday, February 24, 2012 8:56 AM
> >>  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
> >>  [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
> >>
> >>
> >>  Semoga indonesia jaya.
> >>  Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >>
> >>
>
> ------------------------------------------------------------------------------>
> >>  From: "Sugeng Hartono" <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
> >>  Date: Fri, 24 Feb 2012 08:45:07 +0700
> >>  To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >>  ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> >>  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
> >>  [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
> >>
> >>
> >>  Ada oleh-2 cerita menarik dari China yg dituturkan oleh
> >>  seorang teman karyawan yang ikut rombongan cross cultures,
> >>  berkunjung ke bbrp kota.
> >  Mereka juga dibawa ke sebuah
> >>  universitas, melihat-lihat fasilitas dan bertemu dengan
> >>  bbrp profesor, serta berdiskusi.
> >  Ternyata di universitas
> >>  ini tersimpan banyak data geologi, cekungan, lapangan
> >>  migas, produksi dll di seluruh dunia; kalau salah satu BUMN
> >>  migas akan mengambil block di suatu negara, mereka cukup
> >>  minta advis dari universitas tersebut. Rasanya tidak aneh
> >>  kalu bbrp BUMN migas China mempunyak banyak blcok produksi
> >>  di berbagai belahan dunia.
> >>
> >>  Semoga Pak Menteri BUMN yang baru, mantan wartawan, pemilik
> >>  berbagai koran, stasiun tivi dan bbrp pembangkit listrik,
> >>  serta mantan Dirut PLN bisa menciptakan iklim yang
> >>  kondusif, dan mendorong BUMN-2 kita menjadi lebih bagus
> >>  sehingga bisa memberikan keuntungan bagi Negara, dan juga
> >>  bisa dinikmati warganya.
> >>
> >>  Salam,
> >>  Sugeng
> >>  ... sedang membaca bukunya pak Dahlan Iskan.
> >>
> >>
> >>     ----- Original Message -----
> >>    From: Muharram Jaya Panguriseng
> >>    To: iagi-net@iagi.or.id
> >>    Sent: Friday, February 24, 2012 7:43 AM
> >>    Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
> >>    [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
> >>
> >>
> >>    Dear IAGI netter,
> >>
> >>
> >>
> >>    Mungkin ada baiknya juga kalau di Indonesia dibuat lebih
> >>    dari satu BUMN Migas dengan pembagian lahan yang berbeda
> >>    seperti di China ini, biar masing-masing management-nya
> >>    berlomba-lomba adu kemampuan dalam arti positif. Dan
> >>    biarkan mereka menjalankan pekerjaannya seprofesional
> >>    mungkin tanpa direcoki dikotomi sosialis, komunis,
> >>    liberal atau kapitalis. Bentuk pengabdian BUMN ini kepada
> >>    Negara adalah memberikan keuntungan sebesar-besarnya
> >>    (sesuai mekanisme yang disepakati dan ditetapkan oleh
> >>    Negara) untuk membiayai Pembangunan Nasional yang
> >>    berujung pada mensejahterakan rakyat. Bukan dengan
> >>    menyediakan "barang mewah BBM" menjadi murah untuk
> >>    dibakar boros jadi polusi plus macet, sementara Negara
> >>    tetap miskin dan rakyat tetap melarat. Saya kira cara
> >>    memberi kebebasan ini yang diterapkan oleh Mahatir
> >>    Muhammad kepada Petronas yang hasilnya bisa kita saksikan
> >>    sekarang.
> >>
> >>
> >>
> >>    Alternatif lain yang lebih ekstrim; Pertamina, PLN, dan
> >>    PGN dijadikan perusahaan energy. Mereka tidak perlu
> >>    saling menginjak kaki teman untuk mem-book kesuksesan dan
> >>    pamer kepada PENGUASA supaya diangkat jadi menteri,
> >>    ketiganya diperlakukan secara adil, dipersilahkan/diberi
> >>    kebebasan mencari energy primer dan mengolahnya menjadi
> >>    energy siap pakai dan menyalurkannya ke konsumen
> >>    masing-masing. Profit mereka kembali kepada Negara
> >>    sebagai pemilik tunggal untuk biaya Pembangunan
> >>    Nasional.
> >>
> >>
> >>
> >>    Sekedar pemikiran sederhana.
> >>
> >>
> >>
> >>    Salam,
> >>
> >>    MJP - NPA: 3048
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>    From: wahyu aji [mailto:seno_geo...@yahoo.com<seno_geo...@yahoo.com>
> ]
> >>    Sent: Thursday, February 23, 2012 9:02 PM
> >>    To: >
> ---------------------------------------------------------------------->
> >>          From: Setiabudi Djaelani
> >>          <setiabudi.djael...@energi-mp.com>
> >>
> >>          Date: Wed, 22 Feb 2012 08:49:37 +0700
> >>
> >>          To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> >>
> >>          ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> >>
> >>          Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan
> >>          Cadangan Gas Baru
> >>
> >>
> >>
> >>          Pada tahun 2004 bisa jual gas ke PLN dengan harga
> >>          USD 2.65/ MMBTU sudah merasa paling tinggi.
> >>
> >>          Bila dibandingkan dengan harga pasar gas sekarang
> >>          tentu saja terlalu murah, namun demikian
> >>
> >>          Harga gas bisa saja dinegosiasi ulang dengan
> >>          memberikan alasan yang tepat untuk minta kenaikan,
> >>
> >>          Dengan menambahkan adendum pada PJBG. Memang pada
> >>          kenyataannya tidak mudah dan sangat
> >>
> >>          alot.
> >>
> >>
> >>
> >>          Salam
> >>
> >>          Setiabudi
> >>
> >>
> >>
> >>          From: rakhmadi avianto
> >>          [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com<rakhmadi.avia...@gmail.com>
> ]
> >  Sent:
> >>          Wednesday, February 22, 2012 8:32 AM
> >>          To: iagi-net@iagi.or.id
> >>          Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan
> >>          Cadangan Gas Baru
> >>
> >>
> >>
> >>          mas Muharram
> >>
> >>        >
>
> ---------------------------------------------------------------------------->
> >>    "Save a Tree" - Please consider the environment
> >>    before printing this email.
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
>
> ------------------------------------------------------------------------------>
>  "Save a Tree" - Please consider the environment
> >>  before printing this email.
> >>
> >>
>
>  
> ====================================================================================================================================================================================>
>  DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it
> >>  ("Message") is intended only for the use of the
> >>  recipient(s) named above and may contain confidential
> >>  information. You are hereby notified that the taking of any
> >>  action in reliance upon, or any review, retransmission,
> >>  dissemination, distribution, printing or copying of this
> >> ___________________________________________________________
> > -
>
> --
> *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
>
>
> "Save a Tree" - Please consider the environment before printing this email.
>
>  ------------------------------
> “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
>
>
> ====================================================================================================================================================================================
> DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is
> intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain
> confidential information. You are hereby notified that the taking of any
> action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination,
> distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by
> anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.
> If you have received this Message in error, you should delete this Message
> immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions
> and other information in this Message that do not relate to the official
> business of PetroChina International Companies In Indonesia or its Group of
> Companies shall be understood as neither given nor endorsed by
> PetroChina International Companies In Indonesia or any of the companies
> within the Group.
>
> ==============================================================================================================================================================
>
>

Kirim email ke