Contoh kongkritnya barangkali bisa diambil pada telkom.
Jaman dulu saham telkom 100% milik negara, tapi wektu itu nyari nomer
tilpun susahnya setengah hidup. Saya termasuk yg kebagian antri sejak subuh
untuk mendapatkan jatah telepon. Kemudian ketika HP masih dikuasai
telkomsel utk gsm, juga susah mencari simcard. Saat ini saham telkom
terbuka, juga sudah ada persaingan penyelenggara telpon (provider). Tapi
saat ini sangat mudah mendapatkan nomer telepon, bahkan persaingan harga
sering menguntungkan rakyat kecil. Bahkan kita bisa lihat di jakarta hampir
semua orang pegang hp. Jaringan wireless berkembang pesar.
Walaupun saham indosat dimiliki asing tapi lucunya malah yang diuntungkan
rakyat kecil jauh lebih banyak saat ini.
Mungkin perlu juga persaingan dibentuk PLNSejahtera, atau Pertamina
Perjuangan ...:) yg penting rakyak yg diuntungkan lebih banyak dan terutama
rakyat kecil.

Rdp

On Friday, February 24, 2012,  <lia...@indo.net.id> wrote:
> Untuk kemakmuran rakyat  itu kan harus dijabarkan , bagaimana
> suatu bumi dan air (SDA ) itu dapat digunakan untuk kemakmuran
> rakyat harus ada semacam  prosesnya ( ekplorasi/ekploitasi,
> pemanfaatan ) ,oleh krn itu  didalam SDA itu ada Mineral right
> , ada Mining right dan economic rightnya, dalam rangka
> menjabarkan economic right inilah ada perusahaan ( BUMN atau
> swasta/asing ) yg dapat ikut mengelolanya dg Kontrak kontraknya
> spt sekarang ini.Jadi ingat dalam Keputusan MK  terkait UU migas yg lalu
"hanya'
> karena ada kata memberikan "wewenang" untuk melakukan ekplorasi
> dan ekploitasi kepada kampeni/badan usaha (K3S) saja sudah
> menyalahi UUD 45, shg dibatalkan pasal tsb.
> ISM
>
>
>
>> Apa tidak melanggar UUD NKRI yang sdh di revisi (amandemen)
>> ?
>> Bumi air ...... Untuk kemakmuran rakyat?
>>
>> Pemilik sahamlah yang bakalan makmur, krn dia sudah seperti
>> negara.
>  Apalagi kalau pemilik saham kedua terbesar dari
>> negara asing yangdiwakili oleh pribumi.
>
>> Salam, selamat sore.
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -----Original Message-----
>> From: "Ismail" <lia...@indo.net.id>
>> Date: Fri, 24 Feb 2012 09:39:59
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
>> [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>  Kalau
>> gak salah disebut BUMN itu kalau sahamnya mayoritas milik
>> negara , artinya 50% plus satu minimal. Jadi kalau BUMN
>> diprivatisasi itu tdk harus semuanya di jual sahamnya .
>> Namun sebaiknya untuk BUMN yg menyangkut hidup orang banyak
>> 100% sahamnya dimiliki negara spt migas , listrik , air ,
>> dll Kabarnya ada renc meprivatisasi juga anak anak
>> perusahaan BUMN  di bid listrik dan migas
>
>>
>> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>>
>> -----Original Message-----
>> From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
>> Date: Fri, 24 Feb 2012 14:29:37
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
>> [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
>> Semua BUMN-nya sekarang secara berangsur akan
>> diprivatisasi!
>>
>>  ----- Original Message -----
>>  From: Bandono Salim
>>  To: iagi-net@iagi.or.id
>>  Sent: Friday, February 24, 2012 8:56 AM
>>  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
>>  [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>>
>>
>>  Semoga indonesia jaya.
>>  Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
------------------------------------------------------------------------------>
>>  From: "Sugeng Hartono" <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
>>  Date: Fri, 24 Feb 2012 08:45:07 +0700
>>  To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>  ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
>>  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
>>  [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>>
>>
>>  Ada oleh-2 cerita menarik dari China yg dituturkan oleh
>>  seorang teman karyawan yang ikut rombongan cross cultures,
>>  berkunjung ke bbrp kota.
>  Mereka juga dibawa ke sebuah
>>  universitas, melihat-lihat fasilitas dan bertemu dengan
>>  bbrp profesor, serta berdiskusi.
>  Ternyata di universitas
>>  ini tersimpan banyak data geologi, cekungan, lapangan
>>  migas, produksi dll di seluruh dunia; kalau salah satu BUMN
>>  migas akan mengambil block di suatu negara, mereka cukup
>>  minta advis dari universitas tersebut. Rasanya tidak aneh
>>  kalu bbrp BUMN migas China mempunyak banyak blcok produksi
>>  di berbagai belahan dunia.
>>
>>  Semoga Pak Menteri BUMN yang baru, mantan wartawan, pemilik
>>  berbagai koran, stasiun tivi dan bbrp pembangkit listrik,
>>  serta mantan Dirut PLN bisa menciptakan iklim yang
>>  kondusif, dan mendorong BUMN-2 kita menjadi lebih bagus
>>  sehingga bisa memberikan keuntungan bagi Negara, dan juga
>>  bisa dinikmati warganya.
>>
>>  Salam,
>>  Sugeng
>>  ... sedang membaca bukunya pak Dahlan Iskan.
>>
>>
>>     ----- Original Message -----
>>    From: Muharram Jaya Panguriseng
>>    To: iagi-net@iagi.or.id
>>    Sent: Friday, February 24, 2012 7:43 AM
>>    Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re:
>>    [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>>
>>
>>    Dear IAGI netter,
>>
>>
>>
>>    Mungkin ada baiknya juga kalau di Indonesia dibuat lebih
>>    dari satu BUMN Migas dengan pembagian lahan yang berbeda
>>    seperti di China ini, biar masing-masing management-nya
>>    berlomba-lomba adu kemampuan dalam arti positif. Dan
>>    biarkan mereka menjalankan pekerjaannya seprofesional
>>    mungkin tanpa direcoki dikotomi sosialis, komunis,
>>    liberal atau kapitalis. Bentuk pengabdian BUMN ini kepada
>>    Negara adalah memberikan keuntungan sebesar-besarnya
>>    (sesuai mekanisme yang disepakati dan ditetapkan oleh
>>    Negara) untuk membiayai Pembangunan Nasional yang
>>    berujung pada mensejahterakan rakyat. Bukan dengan
>>    menyediakan “barang mewah BBM” menjadi murah untuk
>>    dibakar boros jadi polusi plus macet, sementara Negara
>>    tetap miskin dan rakyat tetap melarat. Saya kira cara
>>    memberi kebebasan ini yang diterapkan oleh Mahatir
>>    Muhammad kepada Petronas yang hasilnya bisa kita saksikan
>>    sekarang.
>>
>>
>>
>>    Alternatif lain yang lebih ekstrim; Pertamina, PLN, dan
>>    PGN dijadikan perusahaan energy. Mereka tidak perlu
>>    saling menginjak kaki teman untuk mem-book kesuksesan dan
>>    pamer kepada PENGUASA supaya diangkat jadi menteri,
>>    ketiganya diperlakukan secara adil, dipersilahkan/diberi
>>    kebebasan mencari energy primer dan mengolahnya menjadi
>>    energy siap pakai dan menyalurkannya ke konsumen
>>    masing-masing. Profit mereka kembali kepada Negara
>>    sebagai pemilik tunggal untuk biaya Pembangunan
>>    Nasional.
>>
>>
>>
>>    Sekedar pemikiran sederhana.
>>
>>
>>
>>    Salam,
>>
>>    MJP – NPA: 3048
>>
>>
>>
>>
>>
>>    From: wahyu aji [mailto:seno_geo...@yahoo.com]
>>    Sent: Thursday, February 23, 2012 9:02 PM
>>    To: >
---------------------------------------------------------------------->
>>          From: Setiabudi Djaelani
>>          <setiabudi.djael...@energi-mp.com>
>>
>>          Date: Wed, 22 Feb 2012 08:49:37 +0700
>>
>>          To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
>>
>>          ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
>>
>>          Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan
>>          Cadangan Gas Baru
>>
>>
>>
>>          Pada tahun 2004 bisa jual gas ke PLN dengan harga
>>          USD 2.65/ MMBTU sudah merasa paling tinggi.
>>
>>          Bila dibandingkan dengan harga pasar gas sekarang
>>          tentu saja terlalu murah, namun demikian
>>
>>          Harga gas bisa saja dinegosiasi ulang dengan
>>          memberikan alasan yang tepat untuk minta kenaikan,
>>
>>          Dengan menambahkan adendum pada PJBG. Memang pada
>>          kenyataannya tidak mudah dan sangat
>>
>>          alot.
>>
>>
>>
>>          Salam
>>
>>          Setiabudi
>>
>>
>>
>>          From: rakhmadi avianto
>>          [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
>  Sent:
>>          Wednesday, February 22, 2012 8:32 AM
>>          To: iagi-net@iagi.or.id
>>          Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan
>>          Cadangan Gas Baru
>>
>>
>>
>>          mas Muharram
>>
>>        >
---------------------------------------------------------------------------->
>>    “Save a Tree” – Please consider the environment
>>    before printing this email.
>>
>>
>>
>>
>>
------------------------------------------------------------------------------>
 “Save a Tree” – Please consider the environment
>>  before printing this email.
>>
>>
 
====================================================================================================================================================================================>
 DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it
>>  ("Message") is intended only for the use of the
>>  recipient(s) named above and may contain confidential
>>  information. You are hereby notified that the taking of any
>>  action in reliance upon, or any review, retransmission,
>>  dissemination, distribution, printing or copying of this
>> ___________________________________________________________
> -

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke