Jangan dikira Ind. Timur mblnya mrh2 lho, di Wamena yg letaknya dipuncak gunung sdh banyak mbl bagus2 (gak tahu bawanya pakai apa), dikabupaten/kecamatan kalimantan juga, apalagi tokenya batubara & kayu pakainya jaguar dll. Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message----- From: Himawan Sutanto <sutanto...@yahoo.co.id> Date: Sat, 3 Mar 2012 18:15:53 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Bls: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk Gimana klo mikirnya, mobil2x murah itu nantinya diutamakan bwt kawasan Indonesia Timur. supaya klo mau angkut2x barang mudah dan murah, sekaligus "menciptakan transmigrasi" yg lbh bermasyarakat, karena proses pindahnya sukarela akibat tumbuhnya kutub-kutub ekonomi baru di Indonesia. trus klo kualitasnya sudah makin baik bisa di ekspor ke mid-east, asia tenggara macam, kamboja, myanmar, laos, thai, bahkan negri yg di timor sana yg " Loro (sakit) Sae (baik)"...sakit kok baik..halah. Mungkin ini yg nggak bisa diterima dan sudah diperhitungkan oleh korporasi2x besar tsb. Sama seperti kasus IPTN, yg pernah menjadikan Indonesia negara pertama di Asia pasifik yg mampu bikin Pesawat, bahkan waktu itu Jepang blm bisa bikin, sampai sekarang juga blm bisa, China masih sibuk bikin Jarum pentul. Belakangan China bikin "Odong-odong" yg bisa diterbangin trus Indonesia disuruh beli, buat ngetes apa itu "Odong-odong terbang" bagus nggak...walhasil saudara-saudara kita jadi korban percobaan tersebut dan kasusnya sunyi senyap ditelan kasus si Udin dkk. Idenya Presiden Habibie dulu bikin pesawat trus barter komoditi pangan, sontak dicemooh hampir seluruh Rakyat Negeri. Padahal klo saja, ide itu terlaksana, maka tata niaga pangan dunia(minimal Asia Timur) hari ini sudah pasti berada ditangan Indonesia. Produksi lokal, bisa dipakai tuk kebutuhan dalam negeri sementara produk hasil tuker pesawat dengan beras ketan yg justru makanan pokok org Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Korea dll yg utama nya diproduksi Thailand dan Indonesia nggak butuh, justru perdagangannya dikuasai Indonesia karena beras ketan Thailand udah dituker sama pesawat secara continue. Tapi, y apa boleh baut klo nggak buat...bangsa Indonesia mungkin terlalu senang mencemooh ketika itu. Walhasil dengan segala tekanan baik dari dalam maupun luar, y nggak jadi terbanglah N-250, dengan belum terciptanya N-250 maka nggak pernah juga terwujud N-2130 (Spirit of Asia) yg waktu itu dananya akan didukung oleh konsorsium Jepang dan Korea Selatan apabila Indonesia mampu "menerbangkan" N-250 (Kurang 2 tes lagi wes mabur itu pesawat padahal), karena memang kebutuhan pesawat jet jarak menengah sangat besar di kawasan Asia. Walhasih hari ini kita bisa lihat betapa banyaknya 737-800/900 dan Airbus A-320 berseliweran dilangit kita. Salam, HS ________________________________ Dari: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com> Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> Dikirim: Sabtu, 3 Maret 2012 15:39 Judul: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk yah itulah efek negatif nya kalau mobil jadi lebih murah. ________________________________ From: "koeso...@melsa.net.id" <koeso...@melsa.net.id> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 3, 2012 2:48 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk Apakah tdk ada yg mikirin bagaimana macetnya lalu lintas dg diproduksinya mobil yg konon murah? Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com> Date: Fri, 2 Mar 2012 23:20:51 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk Abah, sebenarnya bisa juga dilawan dengan memakai hukum ekonomi sederhana. kalau ada yang mau beli pasti esemka bisa maju. hayo siapa mau jadi pioneer beli dan pakai esemka? fbs ________________________________ From: Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com> To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>; "poverepertaminagr...@yahoogroups.com" <poverepertaminagr...@yahoogroups.com> Sent: Saturday, March 3, 2012 2:12 PM Subject: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk Baru saja nongol esemka sudah bikin raksasa otomotif ketakutan !!!!!!!!!!!!!!! Saya baca Koran “Rakyat Merdeka” halaman 16 yang berjudul : “ Mannuver 3 menteri bisa kubur program ESEMKA”, Saya kutipkan beberapa bagian sebagai illustrasi : 1. Nasib mobil produksi dalam negeri atau mobil nasional (mobnas) bisa tinggal nama . Menteri Perindustrian ( Menperin) MS.Hidayat dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa SEPAKAT membuat mobil murah Dibawah 100 juta. SPONSORNYA TOYOTA , DAIHATSU DAN HONDA……………………….. 2. .” Mereka ( 4 produsen ??? ) sanggup menyediakan dana 1,8 juta AS atau Rp 16,2 trilliun. Akhir tahun ini akan masuk ke Indonesia dan dia akan menyerap banyak tenaga kerja baik di Industri komponen maupun” jelas Hidayat” ………………(heem mana banyak kalau yang ngerjain malahan pekerja mobnas ???). 3. …….” Senada dengan Hidayat , Menko Perekonomian ……… mengatakan , …… Pemerintah akan memberikan insentif cukai kepada produsen mobil ramah lingkungan . 4. “ Kita sudah sepakat dengan Menteri Keuangan , untuk untuk menyikapinya dengan cukai sehingga dapat mendorong penggunaan kendaraan kendaraan low cost green car di industry industry dalam negeri …………….” 5. Menkeu ……………………. “ kita akan berikan , tidak terkecuali kepada investor yang mau membuat kendaraan yang ramah lingkungan” ujarnya. Dan seterusnya ……………………………. Apa yang dapat dibaca dari berita ini ??? 1.The three stooges (mungKin dengan “koordinasi” yang baik dengan produsen raksasa) sudah sepakat untuk mengeksploitasi momentum kegagalan uji emisi emisi esemka ,.dengan demikian diharapkan esemka dapat “layu sebelum berkembang”.. 2,Ketiga stooges ini bukannya mencarikan jalan bagaimana kegagalan yang dialami esemka tetap dapat diatasi sehingga menjadi suatu sukses , dan program mobnas berjalan. 3. Nyata sekali …………………… spirit liberalisme menjadi dasar tindakan mereka atau dijadika alas an “pembenaran” kebijakan yang diambil mereka ------------------heeeeeem sangat menyedihkan. Dimanakah nasionalisme kita letakan ???Dimana keberpihakan Pemerintah atas inovasi anak bangsa ??? Sangat menyedihkan Kang Ah !!!!!