Tulisane gede2 amat ya apa hasil elek to lisa?

Avi
0666

2012/3/9 Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com>

> Air di elektrolisa jadi  Hydrogen,  barangkali pak.
>
> memang Hydrogen bisa jadi sumber energy, tetapi energy yang diperlukan
> untuk electrolisa jauh lebih besar daripada energy yang dihasilkan oleh
> hydrogen yang dihasilkan.
>
> terus bagaimana supaya ekonomis?
> mungkin salah satu kemungkinan adalah dengan meng electrolisa nya memakai
> energy yang gratis dan terbarukan seperti energy matahari atau angin, atau
> gelombang laut atau energy lainnya
>
> energy2 itu bukan hanya gratis dan terbarukan tetapi juga hilang begitu
> saja "potential energy" nya kalau tidak dipakai.
>
> hasilnya memang kecil,  tetapi ini salah satu langkah untuk menabung
> energy.  dan bisa mentrigger riset electrolisa,  siapa tahu ada cara
> electrolisa yang lebih efisien.
>
> selamat berakhir pekan.
>
> fbs
>
>
>   ------------------------------
> *From:* bob yuris <bopol...@yahoo.com>
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>; "bandon...@gmail.com" <
> bandon...@gmail.com>
> *Sent:* Friday, March 9, 2012 6:42 AM
> *Subject:* Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
>
> Pak kalau emang ada alat tersebut dan mudah didapatkan secara bebas maka
> milis ini pun bubar,
> mayoritas anggota sibuk golek gaweaan baru pak
> Dikirim dari Yahoo! Mail untuk Android
>
>  ------------------------------
> * From: * Bandono Salim <bandon...@gmail.com>;
> * To: * Iagi <iagi-net@iagi.or.id>;
> * Subject: * Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
> * Sent: * Thu, Mar 8, 2012 9:29:07 PM
>
>   Sebagai pengganti bensin, sdh ada juga percobaan dan alatnyasudah
> dijual di jkt, dan anda bisa bikin sendiri.
> hasil elektrolisa air. Lbh brsih bagi lingkungan.
> Sangat terabaikan krn tidak memberi keuntungan?
> Kita bisa pakai air dan jual minyak kan?
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * yoga suryanegara <yoga_suryaneg...@yahoo.com>
> *Date: *Thu, 8 Mar 2012 13:06:17 -0800 (PST)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
> Jadi ingat yang pernah disampaikan seorang ahli minyak Indonesia pak
> Kurtubi dalam sebuah wawancara
> Beliau menyatakan bahwa harga BBM di Indonesia selayaknya adalah setara
> dengan harga produksi dan bukan setara dengan harga pasar bebas.
> Mungkin ada yang mau memberi sedikit pencerahan, apa dengan rencana harga
> kenaikan pemerintah yang sekarang lagi sibuk diperdebatkan itu sudah setara
> dengan harga produksi? Atau justru masih jauh dibawah harga itu?
> Trus apa harga produksi itu tidak dipengaruhi harga minyak dipasar bebas?
> kalo tidak, memang minyak yang diolah selama ini dijual dan atau dibeli
> dari mana?
> Jika masyarakat dengan kenaikan menjadi 6000 terus banyak yang merasa
> dikorbankan, sebenarnya masyarakat yang mana? Toh mereka yang hari ini
> bertempat tinggal jauh dari pusat kekuasaan, apalagi didaerah terpencil
> (seperti ditempat saya kerja sekarang), sudah membeli minyak eceran dengan
> harga 9000 ke atas, apalagi saudara2 kita yang nun jauh di papua
> sana....bbm 4500 hanya bisa didapat dengan cara mengantri setengah hari
> penuh.
> Sedih ketika diberitakan bahwa sedemikian besar bbm kita yang katanya
> disubsidi pake uang negara, justru banyak diselundupkan ke negara timor,
> philipina, malaysia, singapura dan tetangga kita lainnya...lantas subsidi
> itu buat siapa?
> Ketika seorang Hatta Rajasa berujar bahwa 70% minyak BBM subsidi kita
> justru dinikmati oleh mereka yang tidak pantas menerima subsidi itu....apa
> pantas kita tetap mempertahankan kondisi ini?
> Atau apakah benar data statistik dari tahun 2000 ke 2009 yang menyatakan
> bahwa proven oil reserves kita menyusut dari 5.12 ke 4.30 dan potential
> reserve kita berkurang dari 4.49 menjadi 3.70 dan total reserve oil kita
> berkurang dari 9.61 ke 8.00, terus berapa ditahun 2010, 2011, 2012, 2013,
> 2014, .....dan seterusnya. Ah, semoga saja statistik itu semakin kedepan
> semakin membaik (jika tidak...?)
>
> Jadi ingat secuil kata orang bijak:
> Kita akan menghargai "sesuatu", ketika "sesuatu" itu telah tidak lagi pada
> diri kita.
>
> Jadi sesuatu yang tidak bijak buat kita, jika kita hari ini yang sudah
> sedemikian lama tidak lagi menjadi salah satu negara OPEC masih juga
> menginginkan BBM itu bisa dibeli dengan harga (sangat) "murah".
>
> Salam,
> Yoga
> Seseorang yang saat ini setiap hari membeli BBM ketengan dengan harga
> 9000/lt
>
>   *From:* Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
> *To:* Iagi <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Thursday, 8 March 2012 11:52 PM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
>  Harga minyak sesuai dg pasar bebas adalah penghianatan thd uud.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> *From: *Sudibyo HT <htsudi...@gmail.com>
> *Date: *Thu, 8 Mar 2012 20:29:40 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
> ...nggak menarik,...mending nonton Opera Van Java....
> (hts)
>
> On Thu, Mar 8, 2012 at 7:26 PM, Ismail <lia...@indo.net.id> wrote:
>
> Saat ini ada diskusi migas di metroTV ada pak Wamen pak Men , Dir
> Pertamina , Dirjen migas serta kepala BG
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
>
>

Reply via email to