Mantaplah. Demokrasi? Omdo. Moneycracy makes people crazy!

2012/3/16 Asep Hidayat <ahidaya...@yahoo.com>

>
> *Minyak Senilai Rp 720 Milyar Hilang Setiap Hari*
> **************************************************************************
> ****<http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2012/03/ahmad-daryoko.jpg>Ketua
> Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Ahmad Daryoko
>

Who?


> menyatakan turunnya lifting akibat adanya penggelapan data sumur minyak
> yang ada. Dan nilainya itu sekitar Rp 720 milyar per hari.
>


> “Menurunnya lifting, bukan karena sumur  minyak menipis seperti yang
> diklaim Purnomo Yusgiantoro atau pun karena birokrasinya terlalu panjang
> seperti yang dipermasalahkan Kurtubi, tetapi karena adanya pencatatan yang
> tidak apa adanya,” ungkapnya dalam konfrensi pers tolak kenaikan harga BBM
> dan tolak liberalisasi sektor migas Kamis (15/3) siang di Kantor DPP Hizbut
> Tahrir Indonesia, Crown Palace Jl Soepomo, Tebet, Jakarta.
>
Salah satu buktinya, lanjut dia, kasus penggelapan sumur minyak yang
> dikelola Petrokimia di Provinsi Jambi.  Jumlah sumur minyak Petrokimia di
> Provinsi Jambi berdasarkan catatan BP Migas berjumlah 30 sumur. Kemudian
> Pemda Jambi melakukan investigasi sendiri ternyata ada 91 sumur. Berarti
> ada 61 satu sumur yang tidak tercatat.
>

Sumur shut in barangkali?



> ****
> Daryoko pun menyakan temuan Pemda Jambi ini bisa dijadikan langkah awal
> untuk menemukan jawaban mengapa sejak berlakunya UU 22 tahun 2001 itu
> lifting minyak, jatuh ke kisaran 800-900 ribu barel perhari padahal
> sebelumnya sekitar 1.6 juta barel perhari.
>

Waks. Besar sekali...

> ****
> “Itu baru satu kontraktor bagaimana dengan kontraktor lainnya seperti
> Chevron, Total, Petronas dan lainnya? tidak menutup kemungkinan kontraktor
> lainnya juga berbuat demikian. Dan itu kejadian di Jambi dan tidak menutup
> kemungkinan di daerah lainnya pun terjadi modus serupa,” prediksinya.
>

merasa jari menunjuk saya...

> ****
> Berdasarkan UU yang meliberalisasikan sektor minyak dan gas tersebut,
> Pertamina di sejajarkan dengan kontraktor migas swasta dan asing. Karena
> sejajar, Pertamina tentu saja tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi
> sumur yang dikelola para kontraktor itu. Maka dibentuklah BP Migas untuk
> melakukan pengawasan.****
> “Tetapi BP Migas itu pada faktanya hanya mencatat laporan dari kontraktor,
> tidak mengawasi! Berbeda dengan Pertamina yang memiliki inspektor pada
> setiap sumur minyak,” ungkapnya.
>

Waaah

> ****
> Maka, sangat dimungkinkan, fakta sebenarnya produksi minyak itu tidak
> menurun, tetapi yang dilaporkan ke BP Migas sebagiannya saja. Jadi bila
> produksinya tetap 1,6 juta barel maka ada sekitar 800 juta barel digelapkan.
>

Wow.

> ****
> “Bila satu barel harganya US$ 100 (kurs Rp 9000) maka sekitar Rp 720
> milyar hilang setiap hari!” pungkasnya.*(mediaumat.com, 16/3/2012)*
> **
>
Wow.



> ****Salam,**
> **Asep**
>
Salam


-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained

Kirim email ke